Pelangi
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rated : T
Pairing : Sasuke-Sakura
Genre : Romance/family
By Uchiha Ghita
2014
" Ingat cerita dibawah ini hanya karangan fiksi belaka, jika ada kesamaan tokoh atau kesamaan cerita itu hanya kebetulan semata"
"Aku suka memandang pelangi Mom..."suara lembut gadis kecil bersurai merah muda membuat wanita yang mirip dengan anak itu tersenyum.
"Kau lebih akan senang bila melihatnya di jepang sayang.."respon wanita itu.
Gadis kecil berumur lima tahun itu masih menatap langit dengan lukisan nyata beberapa warna yang terlihat indah dan lembut.
"Jika itu di jepang aku akan lebih bahagia jika melihatnya bersama mu Mom juga Daddy."mendengar penuturan anaknya, wanita itu tersenyum miris.
"Jika kelak besar nanti kau kembali ke Jepang ingat ini Daddy mu sudah melupakan mu sudah melupakan kita maka dari itu jangan pernah berharap melihat pelangi bersamanya! Ingat itu sayang."kini waita itu menatap anaknya sedih.
"Tapi.. kenapa Mom...?"gadis kecil itu kebingungan.
"Kelak, kau akan mengerti Sakura..."
-Dua belas Tahun kemudian-
Seorang gadis cantik bersuarai merah muda berjalan menyusuri apartement barunya koper besar berwarna merah marun ia tarik dan ia simpan ke sembarang tempat. Gadis ini menggeliatkan badannya pegal karena penerbangan yang melelahkan dari Paris ke tempat kelahirannya Jepang.
Seperti ingat sesuatu sekarang gadis ini mengaduk tasnya mengelurkan smartphone dari tas itu lalu mengaktifkannya. Segera ia telepon seseorang.
"Hallo.. sayang kau sudah sampai?"suara disebrang sana suara yang amat ia rindukan.
"Ya.. mommy aku sangat lelah. Besok aku hanya tinggal masuk sekolah saja bukan?"
"Ya.., sayang semua perlengkapan mu bisa kau cek dilemari kamarmu, bicara mengenai kamar apa kau suka apartement baru mu?"gadis itu mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan.
"Ya, aku menyukainya mommy.. mom aku lelah aku tidur ya.."
Setelah menelepon , gadis itu segera mandi untuk menyegarkan diri. Setelah selesai mandi ia mempunyai niat untuk tidur tapi dikarenakan ia lapar terpaksa ia segera bergegas mencari makanan. Sakura-gadis ini, melangkahkan kakinya keluar apartement miliknya. Saat melirik jam tangannya ia baru sadar jamnya masih jam waktu di Paris. Tapi jika meihat sekeliling pasti hampir malam. Sakura berjalan menyusuri petokoan didepan apartementnya, ia tidak berani berjalan jauh karena ia baru di daerah ini. Ia baru berani berjalan-jalan nanti saat ibunya sampai sesudah menyelesaikan urusannya di Paris dan kembali ke Tokyo.
Ia memasuki sebuah restoran Itali. Segera ia memilih salah satu bangku dan memesan makanan. Sedang asyik menikmati makanannya, tiba-tiba ia merasa seseorang sedang menepuk bahunya. Spontan ia menatap seseorang disebelahnya.
"Nona.. saya sudah menunggu anda dari tadi."ujar seseorang, Pria berambut mangkuk dan beralis tebal.
"Maaf.., anda siapa?"Sakura semakih heran.
"Maaf, atas kelancangan saya tanpa memperkenalkan terlebih dahulu. Saya Lee pelayan keluarga Uchiha saya ditugaskan menjemput anda. Anda baru pulang dari luar negeri bukan?"mendengar pertanyaan pria itu Sakura mengengguk perlahan.
"Saya memang benar baru pulang dari Paris, tapi Uchiha?"Sakura mulai kebingungan.
"Paris? Bukannya London ya? Sepertiya saya yang salah dengar. Tolong nona ikut saya sekarang Tuan muda Uchiha dan Tuan muda Namikaze sudah menunggu anda. Saya mohon nona, saya bisa dipecat jika membuat mereka lama menunggu."terang Lee panjang lebar.
"Taapii..."Sakura kehabisan kata karena Lee seperti menyerobotnya untuk berbicara.
"Anda tahu sendiri bagaimana marahnya Tuan muda Uchiha kan nona? Saya pasti bisa di pecat, jika saya dipecat saya nanti makan apa. Saya nanti tidak bisa menyekolahkan adik saya. Apalagi Tuan muda sangat tempramental nona, tolong jangan mempersulit saya. Saya sudah menunggu anda dua jam." Lee mulai berkaca-kaca, membuat Sakura iba dan serbasalah. Sakura menyudahi makan malamnya dengan mengelap mulutnya.
"Baiklah.. ayoo, jika itu membuatmu aman."jawabnya pasrah
Sakura mengikuti Lee dari belakang iamemasuki sebuah mobil sedan berwarna hitam. Sebenarnya Sakura sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi. Sekarang mobil ini sudah membawanya masuk ke sebuah perumahan mewah.
"Sebenarnya kita mau kemana?" Lee yang sedang menyetir menatap smenjawab.
"Sebentar lagi kita sampai di kediaman Uchiha nona. Rumahnya itu didepan."Lee menunjuk sebuah rumah mewah bergaya tradisonal jepang.
Mobil hitam itu memasuki area parkinran halaman rumah itu. Lee membukakan pintu untuk Sakura dan mempersilahkan ia untuk masuk.
"Lee, mengapa menjemput Karin lama sekali?"suara dingin memenuhi ruangan saat Lee dan sakura masuk.
"Maaf, tapi nona Karin sudah sampai dengan selamat."jawab Lee seadanya.
"Karin?"batin Sakura.
Sekarang dihadapan Sakura berdiri dua orang lelaki tampan yang terlihat gusar.
"Teme, kenapa Karin terlihat berbeda lebih cantik."salah satu lelaki berambut durian memperhatikannya intens. Lalu memegang rambut Sakura.
"Karin, kenapa rambutmu merah muda."
"Plak" Sakura spontan menampar lelaki itu. Semua orang diruangan ini terkejut seketika.
"Siapa kau? Beraninya menyentuhku!"ujar Sakura dingin.
"Dia bukan Karin, bodoh kau dobe. Lee aku perlu penjelasanmu."sekarang lelaki berambut dark blue menatap Lee tajam.
...
"Oh, jadi Lee salah mengenali orang. Dia mengira karin berambut merah muda bukan merah."ujar Naruto mengerti. Sekarang mereka sudah duduk dan memulai menyelesaikan permasalahan.
"Jadi, nama mu Haruno Sakura?"tanya Naruto.
"Hai.."Sakura mengangguk sambil tersenyum simpul.
"Perkenalkan nama ku Namikaze Naruto dan teman disebelahku ini Uchiha Sasuke."
"Oh... ini orang yang Lee katakan sangat kejam. Pantas saja dari tadi bicara seperlunya dan sangat angkuh."batin sakura.
"Hei.. hei.. Sakura-san jangan menatap teme seperti itu, kau terpesona kepadanya bukan?"
"Tidak, bukan begitu. Aku hanya sedang mengira-ngira setelah ini apakah Uchiha-san akan memecat Lee-san atau tidak."jawab sakura sambil tersenyum sinis.
"Whahaha..."Naruto tertawa seketika. "Mengapa kamu berpikir seperti itu?"Naruto menggelengkan kepalanya.
"Hanya saja, Lee-san mengatakan bahwa Uchiha-san sangat menakutkan, apakah itu benar Uchiha-san?"tanya Sakura ala kadarnya. Lee yang sedang berdiri didekat Sasuka memantung ketakutan.
Sasuke, melebarkan kelopak matanya lalu mendecih.
"Jika itu benar, itu bukan urusanmu. Dan kau dobe, ingat sepupumu."sahut Sasuke. Naruto diam dan baru tersadar akan sesuatu.
"Kau benar Sasu-teme, sebaiknya aku mengirimkan e-mail untuk dia. Selalu saja merepotkan."Naruto segera mengambil smartphone dari sakunya.
"Jadi urusan ku, dengan kalian sudah selesai bukan? Dan, adakah seseorang ini yang bersedia mengantarku pulang?"Sakura menyandarkan punggungnya kekursi tangannya dilipat didepan dada dengan ekspresi terlihat lelah.
"Ini, kesalahan saya Sakura-san, biar saya antar anda pulang."ujar Lee.
"Tidak perlu."sekarang Sasuke mengintrupsi Lee. "Biarkan dia pulang sendiri."
"Cih.."Sakura mendengus kesal. "Jika aku bukan baru disini, aku tidak perlu repot-repot meminta untuk diantarkan pulang Tuan Muda Uchiha."Sakura menekankan kata Tuan Muda Uchiha.
"Kau."Sasuke terlihat menahan kemarahannya saat menatap Sakura."Lee, antarkan Nona Muda Haruno ini pulang."Sasuke membalas perkataan Sakura tadi.
Lee pun mengangguk. Sakura berdiri dan segera pergi saat Sakura dan Lee mulai menjauhi ruangan itu terdingar sayup-sayup kalimat.
"Setidaknya kreatif sedikit Uchiha-san."suara lembut nan menyebalkan ditelinga Sasuke.
"Jika aku bertemu dengannya lagi, jangan harap dia bisa berbicara seenaknya seperti itu."ujar Sasuke kesal.
"Oh.. kau berharap bertemu dengannya lagi Sasuke teme?"timpal Naruto.
"Diam kau!"Sasuke segera pergi meninggalkan Naruto di belakang.
"Hei, Sasuke urusan Karin bagaimana?"
To be continue
Belum, selesai dengan fanfic yang satu udah ngepost fanfic lagi aja.. heheh gomen-ne, ughi hanya berharap fanfic ini tidak akan lebih dari lima chapter. Hope you like it. Keep or delete? Please review kalau review lebih dari lima ughi lanjut deeh.. (mengancam).
See yaaa =))
