Tap.. Tap..

Suara langkah pelan menggema disebuah lorong gelap yang tak diketahui tempatnya. Serta, suara tetesan air yang menggema tak membuat seorang pemuda menghentikan langkahnya. Karena, ia tahu tempat ini. Ini tempat yang sangat ia kenal.. Tempat ini.. Tempat…

"Kurama.."

Pemuda berambut pirang yang melangkah pelan kini mempercepat langkahnya, ia ingin bertemu Kyuubi atau yang bernama asli Kurama, seekor bijuu yang sudah bersamanya bertahun-tahun.

"Ku-

"Aku mau keluar, Mi-Na-To~"

Langkah Naruto si pemuda pirang ini tiba-tiba berhenti dan menatap dua makhluk yang saling berhadapan.

"Tou-chan," gumamnya pelan, sudah lama ia tak bertemu ayahnya lagi semenjak ia saat melawan Pein.

Sang Yondaime menyipitkan matanya-tak suka dengan apa yang baru saja dikatakan oleh si Rubah. "Keluar? Yang benar saja!"

Si Rubah besar yang duduk seperti orang bertapa, memutar bola matanya-bosan. "Ini sudah waktunya, Minato.."

Yondaime menaikan sebelah alisnya, "Waktunya apa?"

Mendadak si Rubah besar salah tingkah dan menggaruk tengkuknya, "Wa-waktunya untuk aku keluar.. U-untuk.. Kawin.."

Yondaime yang sejak tadi tenang, mendadak langsung tersedak air ludahnya sendiri. "Uhuk! Kau… Uhuk! Bilang apa?"

"Kawin.."

"Ta-Tapi-

"Oh~ Ayolah~ Sudah seratus tahun aku tidak keluar untuk kawin.. Aku juga harus memiliki keturanan, Yondaime~"

"Tapi! Kalau kau keluar, Naruto bisa mati, baka!"

"Tch, tidak lama.. Aku hanya menerima sperma dari bijuu lain dan setelah itu selesai.. Lagi pula, Tsunade pasti bisa menahan Naruto.. Ya~ Sejam lah.."

Kedutan bersarang dikepala Minato, "Apa kau bodoh? Naru bisa-TUNGGU DULU!"

Kurama melirik Yondaime yang mendadak panik, "Apa?"

"Apa maksud mu dengan 'menerima sperma'?"

"Apa kau bodoh? Tentu saja melakukan hal seperti betina lainnya, Yon-Da-I-Me~"

"Ja-Jadi ka-kau… Be-Betina?"

"Tch, tentu saja! Apa tampang ku ini tak menampakan seekor betina?"

Yondaime sweatdroped, "Sama sekali tidak,"

"Terserah. Sekarang aku mau keluar,"

Minato yang tetap tidak setuju dengan keinginan Kurama maju selangkah mendekati Rubah besar itu, "Tidak bisa. Atau kau mau ku segel dalam gerbang lagi, huh?"

Kurama menatap tajam Minato, ia pun menundukan kepalanya bertatapan dengan si Yondaime, "Keluarkan aku.. Atau.."

Yondaime menaikan sebelah alisnya, "Atau apa?"

"Atau Naruto akan 'dimangsa' para lelaki didunia ni?"

"Apa maksud mu dengan 'dimangsa'?"

Kurama lebih mendekatkan wajahnya ke wajah sang Yondaime, "Di rape, di perkosa, dikawinin secara paksa, sex dengan laki-laki lain dan terserah apa lagi~"

Yondaime yang mendengarnya langsung membeku, begitu juga Naruto yang mendengar sangat jelas apa yang dikatakan oleh si Kyuubi alias Kurama.

Menoleh ke samping, Naruto mendadak mendapat Sanaro dari Sakura entah karena apa..

.


Pheromones? PHEROMONES!

© Ryuuki Ukara

Naruto © Masashi Kishimoto

Warning: Yaoi, BL, Canon, Lemon, Mpreg, Rame Typo(s), OOC, Bahasa sesuka hati Author dan lainnya..

A/N: Ciaossu! Ryuu kembali lagi~! Hoho~
Ne, kali ini Ryuu buat fic yang mendadak dapat ilham entah dari mana.. Hehe..
Di fic ini kita lupakan para Jinchuriki yang mati karena Akatsuki, dan beberapa chara death disini akan dihidupkan lagi.. Oke?

Saah! MULAI DESU!


.

.

Menggeliat dibawah selimutnya yang tebal, seorang pemuda perlahan-lahan membuka matanya lalu berkedip beberapa kali menyesuaikan sinar yang memasuki retina matanya. Setelah cukup jelas, ia pun menoleh ke arah kanannya dan melihat sebuah jam weker yang menunjukan pukul 08.21.

Mendudukan tubuhnya, pemuda jinchuriki ini menguap lebar-membuat sebening air mata menggantung disudut matanya. Berdiri –ia pun merenggakan tubuhnya.

Menguap sekali lagi, ia pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya serta mensegarkan badannya.

Beberapa menit kemudian, ia pun selesai dan keluar dari kamar mandi. Dengan hanya menggunakan boxer pemuda berambut kuning ini menatap cermin satu-satunya yang ia punya. Mengeringkan rambutnya dengan cara mengacak rambutnya dengan handuk-ia menatap sekeliling kamarnya.

"Ada harum yang aneh.." gumamnya, ia menyium bau badannya sendiri dan mendapati tubuhnya yang harum. "Wow! Sabun yang ku beli di Ame ternyata harum sekali!" ia tersenyum lebar sambil menatap cermin. Tertawa lebar pemuda bernama Naruto Uzumaki ini mengagumi dirinya sendiri, "Kau tampan juga, Haha~" tunjuknya pada cermin-dirinya sendiri.

Setelah puas mengagumi tubuhnya sendiri, Naruto segera memakai pakaian khasnya yaitu dengan jaket hitam orange dengan celana panjang berwarna orange. Setelah rapi, Naruto segera memakai haite-ate nya. Dan setelah semuanya rapi-menurutnya- Naruto segera keluar dari rumahnya dan pergi untuk berjalan-jalan pagi.

.

Entah ini hanya perasaannya saja atau sejak keluar dari apartemennya, Naruto selalu dipandang dengan laki-laki yang ia temui?

Oke! Ia tahu kalau ia terkenal didesanya, dan dikenal juga sebagai pahlawan desa. Tapi, dipandangi dengan tatapan aneh alias mesum, ia risih juga sih..

"GUK!"

Menoleh kebelakang, Naruto mendapati temannya yang sedang menunggangi seekor anjing besar.

"Kiba!"

Berhenti didepan sang jinchuriki-Kiba tersenyum lebar pada sahabatnya. "Jalan-jalan pagi hm?"

"Ya begitulah. Lagi pula aku tidak ada misi,"

Mendadak Naruto merasa kalau Kiba memandanginya seperti ia sedang telanjang saja. Kiba yang menatap Naruto meneliti apa yang aneh, dengan menatap dari bawah ke atas dengan pandangan-ehem!- cukup mesum.

Menatap sahabatnya, Kiba meraih tangan Naruto dan mengecupnya membuat Naruto membeku. "Kau manis, Naru.."

DUAAK!

"GUK!"

Sebuah tendangan manis mendarat diperut Kiba hingga ia terpelanting.

.

Menikmati pagi harinya dengan kedutan dikepala, Naruto mencoba untuk tidak menendang satu persatu laki-laki yang ia temui. Baiklah! Dia tidak tahu kenapa dengan dirinya sampai dipandangi dengan tatapan mesum dari hampir semua laki-laki di Konoha.

Saat kakinya menuju tempat favorit di Konoha-apalagi kalau bukan Ichiraku ramen-, Sakura datang menghampiri Naruto.

"Sakura-chan!"

Sakura tersenyum melihat sahabatnya ia menarik Naruto pergi hingga membuat Naruto memerah memikirkan kalau Sakura ingin menyatakan cinta padanya.

Setelah membiarkan dirinya ditarik seperti plastik yang terkena angin-karena Sakura menariknya sambil berlari kencang- Naruto menatap heran ke arah beberapa teman wanitanya yang berkumpul didepan kantor Hokage.

"Sakura, ada apa ini?"

Sakura tak memperdulikan pertanyaan Naruto, malah ia berbisik-bisik dengan Kunoichi-Kunoichi disana.

Setelah diskusi selesai, Sakura tersenyum lebar pada Naruto membuat si jinchuriki bergidik ngeri.

"Naruto, kau dipanggil Tsunade-sama.."

Mengangguk-Naruto mengikuti ketiga kunoichi itu menuju ruang kerja Hokage.

Setelah didalam ruangan, Naruto menatap heran sang Godaime yang memijat pelipisnya.

"Ada apa baa-chan?"

Tsunade menghela nafas lalu mengambil segelas sake dimeja kerjanya dan mendapat deathglare dari asistennya. Shizune.

Menaruh gelas sake itu kembali, Tsunade langsung berkonsentrasi dan menatap Naruto serius.

"A-ada apa?"

Naruto yang merasakan aura tidak enak sontak berjalan mundur ingin pergi dari ruang kerja Tsunade.

Tsunade menarik nafas, "Ini adalah berita baik untuk Konoha tapi sangat buruk untuk mu.." Naruto menelan air ludahnya, "Bulan ini hingga beberapa minggu kedepan Bijuu sedang memasuki musim kawin.." Naruto berkeringat dingin, "Dan aku mendapat sebuah undangan dari seluruh desa yang memiliki jinchuriki untuk memperat hubungan antar desa antaralain dengan.." Jantung Naruto berdetak kencang, "Mengawini mu.."

Seketika tubuh Naruto membeku dan wajahnya berubah horor. "Ta-tapi! Mana mungkin! Apa hubungannya bijuu memasuki musim kawin dengan jinchuriki didunia ini mau mengawini ku?!"

Tsunade mengorek telinganya merasa jika pendengarannya tertaganggu karena teriakan Naruto, "Tentu ada, bodoh! Bijuu yang memasuki musim kawin sangat tidak sabaran untuk keluar dari tubuh jinchuriki. Dan seorang jinchuriki sebagai tempat tinggal para bijuu tidak bisa membiarkan bijuu-nya keluar, karena sama saja ia membiarkan dirinya mati dengan memperbolehkan bijuunya keluar untuk musim kawin.."

"Te-terus? Kenapa semua bijuu ingin mengawini ku?"

"Karena bijuu betina hanya… Kyuubi.."

Sekali lagi Naruto membeku, tapi kali ini ia dapat mendengar Kyuubi tertawa terbahak-bahak didalam sana.

~サスナル~

Baiklah… Naruto kini mengerti kenapa laki-laki yang ia temui menatapnya dengan tatapan mesum. Karena kata Sakura..

"Karna Kyuubi sedang ingin kawin, makanya ia mengeluarkan pheromones untuk menarik pejantan.. Makanya! Kau harus hati-hati Naruto, kau harus cermat memilih pejantan yang cocok untuk menjadi ayah dari bayi mu nanti!"

Naruto yang cengok setengah mati mendengar penjelasan Sakura dengan menggebu-gebu langsung bertanya apa maksudnya dengan 'Ayah dari bayi mu nanti', dan dijawab oleh Hinata..

"Ka-karena Kyuubi tidak bisa hamil dengan cara tidak dibuahi secara langsung dan tidak mungkin ia membiarkan calon bijuu terkurung didalam jinchuriki. Ja-jadi ia memberikan mu sel telur miliknya agar ia bisa memiliki keturanan, Naruto-kun.."

Naruto makin terpuruk mendengar penjelasan Hinata. Kini muncul lah sebuah pikiran 'Apa nanti anak yang lahir seekor bijuu?', dan dijawab oleh Ino sebelum ia mengatakannya.

"Tergantung. Kalau yang membuahinya seorang jinchuriki sudah pasti nanti yang kau lahirkan seekor bijuu.. Tapi, kalo manusia yang membuahi mu, sudah pasti yang lahir nanti seorang manusia! Tergantung dengan sperma yang membuahi sel telur pemberian Kyuubi!"

Kini Naruto yang berada didepan tiga wanita yang menatapnya binar makin beringsut mundur menghindari sesuatu yang tak ingin ia dengar selanjutnya.

"A-aku harus pergi!"

Berdiri di depan Naruto, Sakura menahan sahabatnya agar tetap berada disebuah ruangan sepi didalam kantor Hokage.

"Kami ingin kau memilih pejantan yang bermutu, Naruto!"

Naruto menggelengkan kepalanya dan melangkah mundur hingga ia menabrak Ino. Membalikan badannya, Naruto melihat Ino yang memegang dua foto orang yang ia kenal.

"Kami menyarankan mu untuk memilih dua pejantan yang menurut kami sangat cocok dengan mu!" Kedua Kunoichi yang lain mengangguk setuju dengan Ino. "Kau pilih siapa? Gaara, atau Utakata?"

"Kenapa harus-

"Karena yang lain sudah tua.." sambung Hinata.

Sakura mengangguk, "Sisanya adalah wanita yang berbijuu jantan dan satu lagi bertubuh lebih seperti anak kecil. Sangat tidak etis kalau kau dihamili seorang anak kecil kan?"

Ino mengangguk, "Makanya pilih diantara dua orang ini, Naruto!"

Naruto menggelengkan kepalanya, ini gila! Sangat gila! Tidak mungkin ia memilih laki-laki yang akan menjadi pejantannya! Apa lagi salah satunya adalah Gaara! Sahabatnya! Yang meminta untuk mengawininya! INI GILA!

~サスナル~

Gila!

Gila!

Gila!

INI GILA!

Kata-kata tersebut bergumam dimulut sang jinchuriki Konoha. Ia terus saja mengatakan kata itu sambil menghindari laki-laki yang ada di Konoha yang mendadak membawa sesuatu yang paling disukai Naruto. Ramen.

Awalnya saat satu orang membawa ramen kehadapan Naruto, Naru sangat girang dan mau mengambil ramen itu, tapi.. Orang yang memberikan ramen itu langsung mengatakan..

"Kalau kau mengambil ramen ini.. Berarti kau menjadi istri ku!"

Dan sebuah rasengan pun menempel diwajah orang tersebut.

Merasa jika 'Ramen' adalah hal yang paling mutahir menggait Naruto, seluruh laki-laki yang terkena pheromones dari Kyuubi pun saling membawa ramen dari Ichiraku untuk diberikan dengan Naruto sebagai 'lamaran'.

Naruto yang kini sedang bersembunyi-entah dimana-, menghela nafas. Ia harus menemui Kyuubi secepatnya. Dan saat ia akan berhasil bertemu batin dengan Kyuubi, seseorang menepuk pundak Naruto.

Membuka matanya, Naruto melihat teman tim 7 –nya, Sai.

"Sai?"

Sai yang membawa sebuah bungkus plastik tersenyum pada Naruto. "Kau mau ramen?" ujarnya sambil mengangkat sebungkus plastik yang berisikan semangkok ramen.

Naruto berkedip beberapa saat, "Untuk apa kau membelikan ku ramen?" tanyanya mengintimidasi.

"Hm.. Tadi saat aku jalan melewati ramen ichiraku, mereka sedang mengadakan diskon besar-besaran untuk ramen jenis apapun," Sai tersenyum.

Naruto kembali berkedip memastikan kalau Sai tidak akan mengibuli-nya. "Benar?" Sai mengangguk.

Dengan girang Naruto merampas plastik berisikan semangkok ramen tersebut.

"Jadi kau menerima ku menjadi seme mu 'kan Naru?"

CTAK!

DUAAAK!

Dan.. Saat itu Sai merasa kalau ia sangat menyesal menyetujui memasuki tim 7.

~サスナル~

Naruto bernafas lega, akhirnya ia bisa tenang dari kejaran laki-laki yang ada di Konoha. Setelah sempat melewati lautan manusia bergender laki-laki dengan ramen ditangannya, Naruto merasakan kalau beberapa hari kedepan pilihannya untuk tidak keluar apartemen adalah pilihan yang sangat bagus sekali.

Membuka jendelanya, Naruto memandang langit malam Konoha yang dipenuhi bintang dan juga bulan purnama yang menerangi desanya. Sedikit senandung begumam dimulut Naruto merasa kalau keadaannya sangat tenang.

Beberapa saat memandangi langit yang cerah sambil bergumam, Naruto mengalihkan perhatiannya pada seekor serangga yang menghinggap di tangannya. Berkedip beberapa kali, Naruto merasa kalau ia mengenali jenis serangga ini.

"Naruto.."

Naruto mendongak menatap seseorang yang kini ada dihadapan Naruto dengan serangga yang menyelimuti tubuhnya.

"Shino?"

Shino maju selangkah, mendekatkan wajahnya ke wajah Naruto.

"Kau sangat cantik malam ini,"

TWITCH!

"RASENGAN!"

Untuk pertama kalinya Naruto merasa kalau ia sangat-tidak-banget menyukai serangga.

Menutup jendelanya dan menguncinya, Naruto memastikan seluruh cela yang ada di apartemennya tidak dimasuki sejenis serangga atau apapun yang bisa membuat ia kembali naik darah.

~サスナル~

Sinar matahari pagi menyelimuti salah satu desa di negara HI. Burung-burung berterbangan lalu menghinggap ke salah satu orang berbadan tinggi besar berambut oren. Sedangkan 3 teman lainnya masih duduk di batu besar yang kebetulan dibawah pohon.

Cit.. Cit!

Burung itu berbicara dengan orang berbadan tinggi besar tersebut, dan orang yang menjadi ranting –tempat hinggapnya burung-burung itu hanya mengangguk, seolah mengerti apa yang dikatakan burung tersebut.

Orang itu membalikan badannya, ia menatap seorang berambut raven tengah menyandar dibatang pohon, sedangkan seorang lagi berada disebelah raven sambil menatap binar sang raven. Dan satu lagi hanya menatap jijik ke arah raven, tepatnya pada wanita berambut merah itu.

"Sasuke.."

Si Raven yang sedang menikmati paginya hanya melirik si badan besar. Dari tatapan matanya si rambut oren mengerti kalau 'bos'nya itu meminta ia untuk mengatakan apa yang ingin ia katakan.

"Bijuu lagi memasuki musim kawin hingga beberapa minggu kedepan.." Ucap si oren, membuat lelaki bergigi taring menaikan alisnya.

"Kawin? Bijuu? Tapi bagaimana bisa? Mereka kan tersegel dalam tubuh jinchuriki.." tanya Suigetsu.

Wanita berambut merah melirik temannya yang bernama Suigetsu tersebut, lalu menghela nafas. "Bisa saja!" terangnya.

Suigetsu menatap binggung si wanita berambut merah alias Karin, "Sok tau kau!" makinya tak suka jikalau pertanyaannya dijawab dengan si rambut merah itu.

Si Raven yang merasa jengah dengan kelakuan anak buahnya menegakan tubuhnya –tak duduk menyender pada pohon lagi, lalu mata onyxnya menatap Juugo untuk menjelaskan.

Si oren yang bernama Juugo itu menatap burung yang hinggap dijarinya. "Seluruh jinchuriki yang mengetahui bahwa bijuu nya memasuki musim kawin langsung meminta pada Konoha untuk memperbolehkan bijuu yang berada didalam tubuh jinchuriki itu untuk keluar, dengan mengirim permintaan untuk mengawini jinchuriki tersebut. Sangat tidak mungkin kalau jinchuriki membiarkan bijuu nya keluar, sama saja dengan membiarkan dia mati."

Suigetsu menggaruk tengkuknya merasa tak mengerti dengan penjelasan Juugo, "Tapi, kenapa harus dengan bijuu yang ada di tubuh jinchuriki Konoha?"

Juugo menatap burung yang ada dijarinya, "Bijuu betina Cuma ada di Konoha.."

"HAH?!" teriak Karin dan Suigetsu serentak. "Ta-tapi! Bijuu satu-satunya di Konoha ada didalam tubuh jinchuriki Cuma Uzumaki itu kan?" Suigetsu menatap Sasuke yang pasti tau tentang temannya itu.

Juugo mengangguk, Karin menatap penuh tanya pada Juugo. "Kalau jinchuriki tidak membiarkan bijuu nya keluar untuk kawin.. Bagaimana bijuu itu bisa kawin?"

"Dengan menggunakan tubuh si jinchuriki.." jelas Juugo, membuat Karin terdiam beberapa saat dan tersenyum lebar, ia mengerti apa maksud kata-kata Juugo itu, tapi tidak dengan Suigetsu.

Dan beberapa saat Suigetsu mengerti apa yang dikatakan Juugo, "Jadi.. Kalau bijuu itu tidak keluar.. Dia menggunakan tubuh jinchuriki untuk melakukan kawin?" Juugo mengangguk, "Dan.. Bijuu betina Cuma ada satu?" Juugo mengangguk lagi, "Di Konoha?" Juugo mengangguk lagi, "Dan.. Bijuu betina itu di tubuh si Uzumaki?" Suigetsu menatap ke Sasuke yang kini memasang wajah stoic nya seolah tak memperdulikan apa yang sedang dibicarakan orang-orang sekitarnya.

"Benar.." jawab Juugo, juga menatap Sasuke.

Karin yang sejak tadi hanya tersenyum tidak jelas akhirnya menatap teman-temannya, lalu berujung menatap pujaan hatinya. "Jadi.. Bijuu betina itu ada didalam tubuh Naruto?" Karin mencoba menarik perhatian Sasuke, lalu ia menatap dua temannya. "Jika bijuu selain yang ada di Konoha adalah jantan, dan jinchuriki tak membiarkan bijuunya keluar, terus bijuu kawin dengan menggunakan tubuh jinchuriki… Jadi.." Karin diam sejenak saat Sasuke menoleh kearahnya-mulai mendengarkan apa yang dikatakan Karin. "Naruto akan jadi Uke para bijuu?"

UHUK!

Entah karena apa, tiba-tiba saja Sasuke tersedak dan batuk-batuk –sangat kaget mendengarkan Karin, membuat Karin menyeringai lebar dan dua temannya menaikan alis-heran.

Suigestu menatap tajam Karin, "Mana mungkin Uzumaki itu jadi Uke para bijuu! Dia pasti memilih salah satu jantan!"

"Tapi bisa saja kalau bijuu betina tidak puas, dia meminta bijuu jantan yang lain untuk kawin dengannya.." jawab Juugo, tak menghiraukan kalau Sasuke kini tertunduk dalam seperti sangat shock dengat berita ini.

Karin menepuk tangannya, membuat dua temannya menoleh kearahnya. "Aku baru ingat!"

"Apa?" tanya Suigetsu penasaran.

"Bijuu betina yang sudah kawin akan hamil! Tapi karena dia tidak bisa keluar, jadi sel telurnya ia berikan pada jinchuriki, jadi.. Jinchuriki itu akan hamil!"

"Tidak mungkin! Uzumaki itu laki-laki! Laki-laki tidak bisa hamil!" sanggah Suigetsu tak terima.

"Tch! Dengarkan aku, aku bilang memberikan! Jadi bijuu itu memberikan sel telurnnya pada jinchuriki dan jichuriki yang mengawininya akan membuahi sel telur itu!"

"Aku tidak mengerti.."

"Dasar bodoh! Dalam artian, Kyuubi yang ada didalam tubuh Naruto akan memberikan Naruto sel telur, dan jinchuriki yang mengawininya akan membuahi sel telur itu!"

Suigetsu mengangguk.

Hening beberapa saat, sebelum Suigetsu menarik nafas lalu menghembuskannya. "Baiklah.. Ada satu hal yang menganggu pikiran ku.." Karin menaikan alisnya, "Apa manusia bisa mengawini jinchuriki?"

Karin tersenyim lebar, "Bisa! Karena manusia itu terkena pheromones bijuu!"

"Oh~" Suigsetsu menatap Juugo, "Apa jika jinchuriki melahirkan akan menciptakan bijuu baru?"

Juugo membuka mulutnya akan menjelaskan, tapi Karin menerobos lebih dulu. "Yep! Tapi kalau manusia yang membuahinya.. Yang lahir.." Karin diam sebentar menatap Sasuke yang secara tidak langsung penasaran, "..Manusia!" dan ia pun mengakhiri penjelasannya saat melihat sedikit seringai di wajah putih Sasuke.

Mereka terdiam beberapa saat sebelum Sasuke berdiri dan ia pun melompat keatas pohon, membuat teman-temannya menatapnya heran.

Sasuke menatap lurus kedepan ia mengepalkan tangannya, dan seringai kecil menghiasi wajahnya, "Kita ke Konoha.."

Karin yang mendengarnya tersenyum lebar. "It's show time~" dan ia pun melompat keatas pohon menyusul Sasuke yang laju lebih dulu dan diikuti oleh Juugo dan Suigetsu yang tidak mengerti dengan Sasuke dan juga Karin.


ーつづくー


-To Be Continue-


Bukannya apdet yang lain, malah apdet yang lain.. Hehe~ #dibunuh

Buat minna, Ryuu kayaknya belakangan ini akan lama banget apdet bahkan bisa-bisa hiatus atau wb.. Karena banyak kendala untuk nyelesaiin fic, salah satunya rebutan lappie ama aniki *deathglare aniki*

atau..

Ryuu yang mendadak gak dapat ide untuk nyelesaiin fic yang lain.. *bows*

Agak mirip dengan fic dari author lain? *bungkuk2* Ryuu beneran gak niru kok! Cuma kebetulan ilhamnya datang dengan tema yang agak sama.. Gomen ne,,

Saah~

Mind To Review?

Or.. Di hapus? Itu tergantung minna~

Buat silent readers, sankyuu udah mau baca fic Ryuu *hug!*

Bai~ Bai~ di lain kesempatan~ xD