Pada suatu masa entah kapan, nun jauh di sebuah negeri antah berantah, terdapatlah sebuah kerajaan besar di tanah barat, yaitu Keraton Los Angeles yang dipimpin oleh Maharaja Neil Furuno yang bijak, ganteng, dan disukai rakyat – terutama kaum wanita.

18 TAHUN YANG LALU

Seorang pelayan lari tergopoh-gopoh menuju altar istana tempat singgasana sang Maharaja "Baginda! Ada bayi dibuang di teras istana, baginda!"

Sang raja yang sedang enak-enakan tidur siang di singgasana hanya menguap dan dengan enteng menjawab "Buang saja lagi ke rumah tetangga"

"Hah? Yakin, baginda?"

"Ya masa mau dipungut? Istana ini belum ada permaisurinya, masa mau ditambah anak duluan? Lagipula bayi itu berisik, merepotkan… mahal pula maintenance-nya. Kamu mau gajimu dipotong gara-gara istana kekurangan anggaran?" katanya sambil berbalik untuk tidur lagi

"A-anuu… tapi baginda… rakyat dan wartawan sudah berkumpul di luar…."

"…Ada wanitanya?"

"Banyak, baginda"

Sang Maharaja langsung turun dari singgasana dan memakai sorbannya "Bilang kek dari tadi!" ia lalu berjalan keluar ke teras istana, diikuti oleh pelayan yang geleng-geleng kepala.

"Giliran di depan cewek aja, kagak mau keliatan jelek…" bisiknya sambil menggerutu

Akhirnya jadilah istana sang Maharaja bertambah seorang tuan putri yang diberi nama Raden Ayu Kireihana No-Hime Furuno yang bergelar Ameera (tuan putri).

18 TAHUN KEMUDIAN

Sang Maharaja kembali duduk di singgasananya, merenung sedih. Baru saja ia kembali patah hati. Tuan putri negeri seberang yang ditaksirnya sudah keburu diambil oleh pangeran negeri lain. Dengan hati yang teriris-iris, sang Maharaja masuk ke ruang bawah tanah rahasia di istana dan menekan tombol koordinat mesin peluncur rudal. Setelah menekan tombol "LAUNCH", ia kembali ke singgasana dan menangis sesenggukan seharian.

"Kapankah istana ini punya permaisuri….?" Katanya sambil terbengong-bengong dengan muka madesu di atas singgasana sambil bengong menatap bulan

"Bagindaaaaaaaa! Gawat, baginda!" teriak seorang dayang sambil berlari ke singgasana dengan panik.

Wajah sang Maharaja tetap datar.

"Anu… itu, gawat baginda! Itu…"

"….Ameera lagi?"

Sang dayang mengangguk, dan sang Maharaja langsung menghela napas

"…Di klub mana?"

"LAX, Baginda…"

Sang Maharaja menggeram "Siapkan limousine. Kali ini biar saya saja yang turun tangan langsung"

"…Eeeeh? Tidak apa-apa, baginda?"

"Biar saja, biar anak itu kapok!"

Dan tengah malam lewat satu jam, sang tuan putri yang sedang tipsy diseret keluar dari klub LAX oleh sang Maharaja sendiri dengan kuping dijewer. Paparazzi menjepret, sang tuan putri berteriak kesakitan, sementara wajah sang raja geram. Begitu sampai di istana, sang tuan putri langsung dihukum duduk bersimpuh di singgasana sampai matahari terbit dan dimarahi habis-habisan.

"RADEN AYU KIREHANA NO HIME FURUNOOOOOOOO!" teriak sang raja sampai mukanya merah

"…Ya, Tuanku Maharaja Neil Gentaro Furuno?"

PLAK! Satu pukulan melayang ke kepala sang tuan putri "SUDAH BERAPA KALI AYAH BILANG, HENTIKAN KEBIASAAN CLUBBING DAN MINUM-MINUM LALU PULANG PAGI! MEMALUKAN SAJA, KAU INI PUTRI RAJA TAHU! KAU INI AMEERA KERATON LOS ANGELES YANG TERHORMAT!"

"…heeeemmm…" jawab sang tuan putri asal-asalan. Ia capek, ngantuk dan kepalanya pusing karena kebanyakan menenggak vodka shots dan tequila

"KAU INI PEWARIS GELAR MAHARANI DI KERATON LOS ANGELES, MASA SERING MABUK-MABUKAN?"

"….nggghhhh…" kata sang tuan putri sambil garuk-garuk kuping, lalu ia tewas tertidur di depan singgasana sambil ketawa-ketawa ngigo "heheheh…Norman Jaydeeeennn…."

BRAK! Meja ditendang oleh sang Maharaja sampai hancur.

"Sudah cukup. Hilang kesabaranku! SIMON!"

Sang abdi dalam yang bernama Simon itu langsung menghadap sang Maharaja "Ya, baginda?"

"Kirim anak ini ke Negeri Selatan! Umumkan ke seluruh negeri kalau ia sedang belajar tata krama di negeri itu! Dan jangan biarkan ia pulang ke tanah Keraton Los Angeles sampai kuperintahkan!"

"Baik, baginda…"

Dan ketika matahari terbit di tanah barat, pesawat jet Boeang Airlines yang membawa sang tuan putri yang masih setengah mabuk beserta pengawal, pelayan, dayang-dayang dan inang pengasuhnya telah lepas landas menuju Negeri Selatan…

SATU TAHUN KEMUDIAN

Oh, oh, evacuate the dancefloor
Oh, oh, I'm infected by the sound
Oh, oh, stop, this beat is killing me
Hey, Mr. DJ let the music take me underground!

Lagu Evacuate The Dancefloor Cascada itu mengglegar ke seluruh mansion milik Keraton Los Angeles yang berdiri di ibukota Negeri Selatan itu. Malam itu, sang tuan putri mengadakan pesta masquerade di dalam mansionnya. Para pangeran, putri dan para bangsawan dari berbagai bagian dunia yang merupakan teman-teman tuan putri menghadiri pesta itu, kebanyakan adalah para anak2 yang mempunyai perilaku bermasalah dan sedang dikirim ke Negeri Selatan untuk belajar tata krama, sama seperti kasus sang tuan putri.

Tapi tetap saja, meskipun judulnya "masquerade", jangan bayangkan itu sebuah pesta kerajaan yang elegan dengan para pria berpakaian rapi dan licin dan para gadis berbaju mengembang. Bukankah sudah jelas dari lagu yang mengglegar di seluruh mansion pesta macam apakah yang digelar di sana?

Di satu sudut ruangan, Emperor Figaro Leonhart vi Britannia sedang asyik goyang dangdut dengan Emperor Achilles Kitsune, sementara para selir Emperor Figaro, Eriko X-Celica, Rinko Kobayakawa dan Sephilia menonton dari lounge khusus sang emperor. Bagaimana dengan permaisurinya Queen Risa Crimson vi Britannia? Sedang ngobrol bersama Hime di lounge pribadinya sambil pura-pura nggak kenal.

Sementara itu, di private lounge khusus tuan putri…

"Ameera Hime-sama, Prince Hoshino dan Princess Barbara sudah datang" kata Aras, pengasuh sang tuan putri yang diboyong dari Keraton Los Angeles sambil menyibak tirai dan membukakan pintu masuk untuk kakak-adik pangeran dan tuan putri dari negeri Vegetania. Di dalam private lounge itu, selain Hime dan Queen Risa yang duduk bersebelahan, di satu sudut ada Maru si juragan Nico Nico Douga bersama pacarnya Avent Sykes, Garonk si juragan tanah suci Akihabara bersama selirnya Fate Testarossa dan Nanoha Takamachi. Lalu di sudut lainnya ada Husky si Assassin dari Middle East yang duduk bersebelahan dengan Dewi Kahyangan Ikao Ahiru. Ada juga King Shin, pemimpin Negeri Selatan yang duduk di antara Baroness Beovolve dan Princess Mikain dan sedang dibully-bully oleh kedua gadis itu. Botol-botol Smirnoff, Bourbon, Tia Maria dan Vodka beserta gelas-gelas berserakan di meja. Nggak butuh waktu lama untuk Prince Hoshino dan Princess Barbara ikut berbaur dalam pesta sebelum akhirnya turun ke dance floor dan menggila bersama semua yang datang ke masquerade malam itu.

Pagi menjelang, dan Hime sedang tertidur di sofa lounge room bersama para attendees pesta semalam – para gadis dengan party dress yang mencolok dan terbuka, lengkap dengan muka kusam karena make-up belum dibersihkan, tidak kalah dengan para lelaki yang rambutnya acak-acakan, serta wajah yang pucat karena kebanyakan minum semalam. Mereka semua tidur bergelimpangan di lounge room di mansion milik Keraton Los Angeles bagaikan pengungsi di posko bencana. Ada juga yang bolak balik ke toilet sambil muntah-muntah karena jackpot. Pemandangan afterparty seperti ini mungkin pada awalnya mengagetkan, namun setelah hampir setiap Minggu pagi selalu berakhir seperti ini di mansion ibukota Negeri Selatan milik Keraton Los Angeles, para pelayan dan dayang-dayang hanya bisa menghela napas dan geleng-geleng kepala. Para pelayan membersihkan ceceran minuman dan muntahan tamu dengan pasrah, para dayang memberikan selimut dan bantal bagi para tamu yang hangover di lantai, dan para pengawal mengatur para tamu agar pulang ke rumah masing-masing dengan selamat ketika mereka sudah kuat bangun...

Lalu setiap Senin pagi sang tuan putri selalu memberi tip yang cukup besar dari uang sakunya sendiri kepada masing-masing pekerja mansion, siapa yang mau lapor ke Maharaja Furuno?

BRUAAAAAAAAAKKKKKK!

Mendengar pintu didobrak kencang, sontak semua orang yang sedang hangover terbangun karena kaget, termasuk Hime. Begitu melihat siapa yang di depan pintu, matanya langsung melotot

"Huah…huaaa…. !"

Dan semua orang pun kaget bukan main.

"Apa…? Maharaja Furuno?"

"Kok tiba-tiba berkunjung ke Negeri Selatan?"

Sementara itu, Hime loncat dari sofa dan memanjat gorden seperti kucing yang kabur dari kamar mandi ketika sedang dimandikan, lalu bersiap terjun ke kolam renang lewat jendela. Namun sebelum ia berhasil memanjat sampai atas, sang Maharaja menarik gorden yang sedang dipanjat putrinya dan sang putri dengan sukses mendarat di tangan Maharaja Furuno.

"Gotcha."

Dan sang tuan putri hanya bisa tersenyum lebar melihat tatapan ayahnya yang sangat amat murka

"…Heheheh… hi… daddy?"

Dan lagi-lagi sang tuan putri diseret paksa keluar dari mansion dengan kuping ditarik. Bukan untuk dibawa pulang ke tanah Keraton Los Angeles, tapi dibawa ke villa Keraton yang terletak di Pulau Dewata, sebuah vacation spot yang sangat indah di bagian timur untuk dihukum dengan hukuman yang paling dibenci dan ditakuti oleh semua tuan putri: dipingit.

Selama dipingit, sang ameera hanya boleh keluar sebatas pantai pribadi villa, itupun dikawal dan di kejauhan terdapat kapal-kapal patroli Keraton. Beruntung sedang libur sekolah, jadi ia sepanjang hari hanya bermalas-malasan berenang, surfing, main game, tidur, makan, berguling-guling di lantai meraung-raung persis bocah ngambek yang nggak dibeliin truk-trukan di pasar setiap kali melihat artikel atau laporan tentang party yang didatangi teman-temannya di internet…

"Ayaaaaaahhhh, biarkan aku keluar sekaliiii sajaaaa…" pintanya ketika sedang makan malam bersama sang Maharaja

"Tidak boleh! Kamu ini dikirim ke Negeri Selatan untuk belajar tata krama malah party-party-an! Kamu pokoknya dihukum!"

"Tapi kenapa aku harus dipingit di Pulau Dewata? Ini penyiksaan namanya! Banyak party-party dan club-club keren di sini! Setiap hari inbox email-ku dipenuhi oleh undangan party! Lebih bagus kalau aku dipingit di mansion kita di ibukota!"

Sang Maharaja hanya nyengir lalu memeletkan lidah "Sukurin lu!"

Muka sang tuan putri langsung berubah menjadi asem dan menggeram. "Kampret! Uuurrrggghhh… ayolah daddyyyyy… pleeeaaaasssseeee…"

"No means no, ameera. You're grounded for the whole summer"

Hime langsung melotot "WHAT THE FUCK? ARE YOU KIDDING ME?"

Maharaja langsung meletakkan garpunya, menarik tangan putrinya ke kamar mandi dan mencekoki mulutnya dengan sabun batangan.

"UHUK! HUEK HUEK HUEKKHHH!"

"Udah dibilangin jangan ngomong kasar! Hayo, minta ampun nggak?"

"Phueh! Phueh! Mmmfffpphh…amfun fwaghwinfwaaahh!"

Akhirnya sabun batangan itu dikeluarkan dari mulut Hime.

Beberapa jam kemudian, mereka berdua duduk dengan tenang di ruang TV. Maharaja sedang menonton CNN di TV, sementara Hime sibuk dengan DSi-nya main Tokimeki Memorial 2nd Kiss.

"Ayahanda, sampai kapan ayahanda di sini?"

Sang Maharaja menatap wajah Hime untuk beberapa saat, lalu membuang muka dan tatapannya kembali ke TV "…Entah" jawabnya sampai mengangkat bahu.

"Bukannya ayahanda sibuk ya di Los Angeles?"

"…Tidak apa"

"Urusan negara bagaimana?"

"Tidak ada yang terlalu penting"

"Aneh…kenapa ayahanda tenang2 aja sih meninggalkan tanah Keraton Los Angeles begitu lama? Apa tidak takut diserang oleh negara lain?"

"Tidak apa-apa! Bukan urusan kamu!"

Jawaban sang ayah tidak membuatnya puas. Akhirnya, keesokan harinya pagi-pagi sekali, Hime menyelinap ke bagasi limousine ayahnya. Ia tahu mungkin besok ia akan menghadapi tiang guillotine kalau sampai ketahuan, tapi tetap saja, ia penasaran, ayahnya ngapain sih betah di Pulau Dewata lama-lama sampai ogah pulang? Tidak mungkin untuk mengawasinya, karena ia selalu pergi sampai larut malam dan selalu meninggalkannya bersama Aras.

Tidak sampai 30 menit perjalanan, limousine berhenti, bagasi dibuka dan barang-barang diturunkan. Ketika para pengawal lengah, Hime menyelinap keluar dan bersembunyi di semak-semak. Ia lalu mengintip keluar daaaannn…

TERNYATA MEREKA BERADA DI NUDE BEACH!

Persetan dengan tiang guillotine dan kemurkaan ayahnya. Hime berjalan keluar dari semak-semak tempat persembunyiannya dan berjalan ke ayahandanya yang sedang bersenang-senang bersama beberapa wanita.

"AYAHANDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA…"

"Hei, sedang apa kamu disini? Kamu kan sedang dipingit! Mau dihukum di tiang guillotine apa?"

CKLIK.

Tanpa sadar, rupanya Hime sudah memotret ayahnya bersama wanita-wanita Pulau Dewata dengan iPhone, dan ia menunjukkan layar iPhone yang sedang membuka "Facebook for iPhone". Satu sentilan jari di layar iPhone, maka foto tersebut akan terkirim ke Facebook.

Kali ini, giliran sang Maharaja yang bersimpuh minta ampun ke putrinya.

Kembali di Villa Pulau Dewata milik Keraton Los Angeles, Hime murka berat. Sementara sang Maharaja tertunduk lesu.

"Ayah hanya ingin mencari permaisuri…"

"Chuih! Bilang aja pengen maenan cewek! Elu kan playboy!"

"Ya deh! Tapi gadis-gadis di Negeri Selatan ternyata cantik-cantik… oh kenapa, kenapa dari dulu aku tidak berpikir untuk mengunjungi negara ini…"

"…Dasar pria -_-""

"Kenapa? Kau ingin ayahmu jadi otomen saja?"

Membayangkan ayahnya bersikap manis dengan celemek renda-renda, Hime langsung mual dan hampir memuntahkan dango cemilannya.

"Nggak deh, makasih. Udah, terus aja mainan cewek. Makin susah deh lu nyari istri"

"Ya sudahlah! Sudah kuputuskan!" kata sang Maharaja sambil mendadak berdiri

"Hah?"

"Kuputuskan akan mencari permaisuri di Negeri Selatan!"

"WHAT?"

"Dan kita tidak akan pulang ke Keraton Los Angeles sebelum kita mendapatkan ibunda yang pas untukmu!"

"E-eeehhh! Tunggu! kenapa aku dibawa-bawa, ayahanda?"

"Karena kamu juga ada disini bersamaku"

"Hoooii! Siapa yang pertama kali ngusir anak sembarangan, pake mingit pula!"

"Biarin! Pokoknya kita tidak akan pulang sebelum ayah dapat istri paling tidak satu!"

"Aduuuhhh! Satu aja udah susah, mau pake poligami lagi?"

"Biar saja! Itu teman-temanmu yang sudah jadi Emperor dan Raja banyak yang punya istri dan selir! Lihat saja si Fuhrer Ratu Minyak Kusanagi dari Negeri Amestris itu! Istri dan selirnya sangat banyak sampai kalau dia mau berkunjung ke negara lain, dia harus membawa dua pesawat jet Boeang A380! Satu untuk dirinya, satu lagi untuk selir-selir dan istri-istrinya"

"Ya tapi kan dia ganteng!"

"Ayahmu juga ganteng!"

"…tapi gak laku-laku…"

PLAK! Sendal jepit swallow melayang ke muka sang tuan putri

"sudahlah! Pokoknya aku mau cari istri di sini!"

"…urusan negara gimana?"

"apa gunanya facebook, twitter, omegle (loh?), e-mail, skype dan webcam?"

Dan sang putri hanya bisa menghela napas.

Kembali ke kamar, sang tuan putri menangis sesenggukan di depan laptopnya. Di layar laptop terdapat facebook profile seorang bangsawan juragan wayang golek terkenal nan tampan yang sedang naik daun di Los Angeles, Raden Mas Reuben Christopher Langdon. Ia membuka jendela dan menatap bulan, lalu berteriak kencang-kencang.

"!"

Dan teriakan kesedihan sang tuan putri yang nista menggema di seluruh Pulau Dewata malam itu…

"REUBEN LANGDOOOOOOONNNNN! AKU PADAMUUUUU! PULANGKAN AKU KE LOS ANGELEEEEEESSSSS! AYAHANDA JAHAAAAAAAAAAATTTTTT! AYAHANDA KEJAAAAAAAAAAMMMMMMMMM!"

…dan keesokan harinya, hampir seluruh turis dan penduduk Pulau Dewata bermata panda karena semalaman sang tuan putri berteriak-teriak dan menangis sampai mereka semua susah tidur.

Sialan… aku harus atur strategi biar bisa cepat pulang ke Keraton Los Angeles dan bertemu dengan Raden Mas Reuben Langdon!

Dan ketika sarapan pagi, sang tuan putri mengutarakan idenya.

"Ayah, bagaimana kalau ayah adakan pesta dansa di Pulau Dewata dan mengundang seluruh gadis-gadis di negeri ini?"

"Halah, bilang aja mau party lagi"

"Tapi kalau ada ayahanda kan tidak mungkin aku membuat party gila seperti yang sering kuadakan di ibukota Negeri Selatan…"

"…."

"Lagipula ayahanda kan terkenal karena ayahanda adalah Maharaja Keraton Los Angeles yang bijaksana, baik hati, tampan…"

"…."

"Gadis-gadis kan senang pesta dansa. Mereka pasti akan berdandan cantik jika diundang oleh Tuanku Maharaja Neil Gentaro Furuno"

Akhirnya sang Maharaja mengalah "...baiklah, kita gelar pesta dansa yang besar!"

YESSS! ONE STEP CLOSER HOME!

DUAK!

Karena saking semangatnya mengepalkan tangan, sampai Hime tidak sengaja menonjok meja makan.

"aduduudduh…." Katanya meringis kesakitan.

Sesuai saran sang tuan putri, akhirnya diumumkanlah pesta dansa yang akan diadakan di villa Keraton Los Angeles yang terletak di Pulau Dewata Negeri Selatan. Dan karena ide briliannya, pingitan sang tuan putri dihapuskan, walau tetap saja ia tidak boleh pergi clubbing dan harus pulang ke rumah jam tujuh malam kalau tidak ia akan dipingit lagi. Ia menghabiskan waktu bebasnya untuk mengundang seluruh teman-temannya dari berbagai negeri – terutama gadis-gadis yang masih single, karena itu adalah titah dari sang Maharaja.

Dua minggu sebelum pesta dansa, tamu-tamu sudah berdatangan memenuhi airport Pulau Dewata dan jet-jet pribadi berebut tempat parkir. Mulai dari King Styier dari kampung sawah beserta saudara-saudara sekampungnya seperti Prince Purru, Princess Vindy, Princess Mideru, dan lain-lain, lalu Fuhrer Ratu Minyak Amestris Kirika Kusanagi beserta istri-istri, selir-selir dan anak-anaknya, termasuk Queen of Uke Youna Amakura dan putra tercinta mereka Prince of Shota Minato Arisato bersama istrinya Princess Akihi. Tidak lupa Raja dan Ratu negeri Daikon, King Sorah dan Queen Echow bersama dengan anak-anak mereka yang merupakan lobak berkaki. Tidak ketinggalan juga bangsawan negeri Daikon yang membawa banyak selir, Sir Naru. Queen Echow terlihat sangat cantik dengan rambut panjang berwarna hijau segar dan gaun putih bersih, sangat persis dengan lobak berkualitas tinggi. King Shin bin Kuma sebagai pemimpin negara Negeri Selatan juga datang, kini bersama Queen Lant Skye binti Kukang dan adiknya Prince Tegrit el Russian Blue bin Neko. Para Klan kameko seperti Emperor Achilles Kitsune, Emperor Raven Alexander, Emperor Verde, Prince Alf, dan lain-lain juga datang.

Siang hari yang terik, sang tuan putri sedang bermalas-malasan di pantai pribadi belakang villanya sementara semua orang sibuk mempersiapkan pesta dansa. Hanya ada Aras yang mengipas-ngipas daun di atas kepalanya dan seorang beautician yang sedang melakukan pedicure pada kuku kakinya

"…Hime, sst, Himeee…"

Hime mendadak bangun dari lounge chairnya, lalu celingukan sampai ia melihat Prince Hoshino dan Princess Barbara di antara semak-semak taman. Mereka tampak lain dari biasanya.

"Lho? Ngapain kalian berdua pake ngumpet di semak-semak begitu?" tanya Hime heran. Pangeran dan tuan putri negeri Vegetania itu lalu celingukan, dan keluar dari semak-semak berjingkat-jingkat.

"Kami ingin membicarakan sesuatu yang penting…"

Akhirnya mereka pergi ke kamar tuan putri, sementara Aras menunggu di luar kamar.

"Jadi?"

"Sebenarnya… kami para bangsa Vegetania mempunyai satu tradisi rahasia…"

"Hah? Tradisi apa?"

"Sebelum usia 22 tahun, kami dilarang untuk jatuh cinta. Karena itu kami diharuskan untuk ber-crossdress di depan umum sampai usia kami menginjak 22 tahun"

"HEH!"

"Jadi…."

"Ja-jadi…Prince Hoshino…Princess Barbara…kalian…sebenarnya…"

"Ya, sebenarnya aku adalah wanita… nama asliku sebenarnya Princess Solacenae Gracia el Tomatina…"

"Tapi…tapitapitapi…kau itu begitu ganteng! Banyak putri raja dan putri bangsawan yang naksir dirimu! Kau… kau benar-benar wanita?"

"Aku benar-benar wanitaaaaaaa…." Katanya sambil menangis pilu

"Lalu… Barbara?"

"Aku ini Prince Vivent…dan sepertinya nenekku sudah gila"

"Kenapa memangnya?"

"Nenekku yang pikun lupa kalau aku ini sebenarnya laki-laki! Masa aku mau dijodohkan dengan Maharaja Furuno?"

Sang ameera langsung shock "APAAAAAAAAAAA?" mukanya langsung berubah menjadi sebutek air bekas pel-pelan ketika membayangkan ibunda barunya dan permaisuri Keraton Los Angeles adalah seorang bencong.

"Lalu…lalu…."

"Lalu apa, Prince- eh, Princess Solacenae?"

"Biar aku saja yang bicara. Sebenarnya Princess Solacenae jatuh cinta dengan Maharaja"

"Heeeeeeeeeeeeeeeeee?"

"Tapi dengan tradisi, dan nenek kami yang sangat amat pikun… sulit bagi Princess Solacenae…"

Melihat dua sahabatnya kesulitan, akhirnya Hime bersedia membantu

"Baiklah, kalian berdua akan kubantu… kita minta bantuan Princess Mikain saja untuk urusan berdandan! Dia kan penyihir!"

Tetapi mendadak Princess Solacenae berteriak "Tidak usah! Hentikan saja!"

"Eh? Kenapa?"

"Habis… aku ini nista dan lebih cocok menjadi pangeran daripada seorang tuan putri! Aku… aku malu bertemu dengan Maharaja dengan penampilan seperti seorang gadis…" katanya sambil menyembunyikan wajah

"Sudahlah! Aku yakin dengan sihir Princess Mikain kau bisa jadi seorang tuan putri yang cantik dan anggun!"

Ia lalu memerintahkan Aras untuk segera mengutus seseorang untuk menjemput Princess Mikain di kastilnya, sementara pangeran dan tuan putri negeri Vegetania diantarkan ke ruangan terpisah untuk istirahat. Beberapa menit kemudian, laptop Hime tiba-tiba berdering. Rupanya ada video call dari Queen Risa. Hime langsung menjawabnya

"Ya, Risa?"

"Hime! Tolong aku!"

"Ada apa?"

"Situasi Britannia sangat kacau! Dan ini semua salah Figaro!"

"Hah? Kenapa bisa begitu?"

"Setiap hari kerjanya main videogame, bersenang-senang dengan selir-selirnya, dan bukannya ngurusin urusan negara yang makin kacau balau ia malah sibuk mencari selir baru! Kas negara makin menipis hanya untuk urusan pribadinya! Entah untuk videogame, entah untuk menyenangkan selir-selirnya, entah untuk pizza yang hanya untuk dia makan sendiri…. Bahkan aku juga ditelantarkan... aku ingin pergi dari sini!"

"Waduh… oh yah, kau dan Figaro akan datang ke pesta dansa ayahku kan?"

"Aku ingin sekali datang… tapi dalam situasi kacau seperti ini, mana mungkin kami bisa kabur… setiap hari rakyat berdemo di depan istana negara Britannia dan melempari bangunan istana dengan sayur dan telur busuk, sendal jepit, bom Molotov…"

"Lalu Figaro bagaimana?"

"Justru itu! Ia tidak peduli! Sekarang di depan istana sangat ribut karena rakyat berdemo dan Figaro sedang bersenang-senang dengan selirnya Rinko!"

"Kalau begitu kau kabur sendiri saja, bagaimana?"

"Tapi…"

"Begini, kau datang saja ke pesta dansa, rebut hati ayahku, lalu nanti kau bisa jadi permaisuri Keraton Los Angeles! Bagaimana?"

"Kalau Figaro murka bagaimana? Bisa-bisa nanti jadi perang antarnegara!"

"Santai saja, aku punya sesuatu yang bisa mencegah hal itu terjadi"

Dan malam itu, Risa Crimson vi Britannia pergi menyelinap dari istana menuju Pulau Dewata naik chocobo, membiarkan Emperor Figaro kalang kabut sendirian menghadapi kudeta.

Kembali lagi ke villa Keraton Los Angeles di Pulau Dewata. Princess Mikain baru saja datang dan langsung berkumpul di kebun bersama Ameera Hime, Princess Solanacenae dan Prince Vivent.

"Jadi, kalian mau minta bantuan daku untuk menyihir Prince Hoshino – eh, Princess Solanacenae?" tanya Princess Mikain

"Ya, buat dia jadi tuan putri yang cantik!"

"Waduh, susah ini. Habis biasanya kan Prince Hoshino itu babang ganteng!"

"Ayolaaahhh kau kan penyihir hebat! Karena itu aku minta tolong dikauuu!" pinta Hime.

"Yasudah, daku mau buat dikau secantik apa?" tanya Princess Mikain pada Princess Solanacenae. Ditanya seperti itu, Princess Solanacenae hanya bisa membuang muka tersipu malu

"Aduh… buat saja dia jadi tuan putri yang cantik dan anggun dan sanggup menaklukkan hati ayahandaku!" kata Ameera Hime geregetan.

"Hmmm… rada berat ini. Baiklah, daku minta kembang tujuh rupa sebanyak tujuh kilo, air kembang melati sebanyak tujuh galon, ekor biawak tiga kilo, bola mata tuna sepuluh kilo…lalu…"

"Lalu apa?"

"Sugar, spice, and everything nice!"

"Hei, kita ini mau bikin tuan putri ato powerpuff girl sih?" Tanya Prince Vivent.

"Ya tuan putri lah! Buktinya aku tidak menambahkan Chemical X!"

Dan Ameera Hime, Princess Solanacenae dan Prince Vivent hanya bisa saling memandang sambil berpikir "MENCURIGAKAN!"

Sementara itu nun jauh di hutan belantara Negeri Selatan, di kastil bambu yang terletak di puncak Gunung Jayawijaya…

"Hmmm… Ameera Raden Ayu Kireihana No-Hime Furuno… putri angkat Maharaja Neil Gentaro Furuno… sungguh moe… hmmm… dan banyak juga gadis-gadis moe yang berkumpul di Pulau Dewata untuk pesta dansa Maharaja Furuno… sungguh cocok untuk koleksiku… HA HA HA HA HA HA HA HA HA!" (obligatory villain evil laugh)

Bagaimana pesta dansa Maharaja Furuno akan berlangsung?

Siapakah gadis-gadis yang akan dipilih oleh Maharaja Furuno untuk calon permaisuri?

Apakah Ameera Hime akan berhasil pulang ke tanah Keraton Los Angeles dan bertemu dengan Raden Mas Reuben Langdon?

Siapakah orang misterius yang tinggal di kastil bambu di puncak Gunung Jayawijaya itu? Bagaimana nanti nasib Ameera Hime dan gadis-gadis moe lainnya yang ada di pesta dansa Maharaja Furuno?

All will be revealed on the next episode of "A Twisted Fairytale"

*author sedang menggali lubang di San Diego untuk mengubur diri*