Hai dunia FFN… I'm here…^^
Chika adalah author baru disini. Sebelumnya, Chika ucapkan hajimemashite minna-san… ini adalah fic karangan Chika yang pertama. Jadi, jika ada kesalahan dan ada yang kurang berkenan bagi para readers mohon sekiranya untuk memaafkan dan dipersilahkan untuk review *dasar…belum apa-apa juga*.
Dan chika juga mohon pengertiannya, seperti yang dibilang tadi bahwa ini merupakan 1st fic q, jadi jika ada kata-kata atau kalimat yang kurang nyambung, ya tolong disambung-sambungkan aja apalagi Chika juga tidak terlalu bisa bikin judul. *maunya apa sich ni author?*.
Untuk selanjutnya…selamat membaca…^,^
Pairing : SasuFemNaru
Disclaimer : Pastinya Masashi Kishimoto punya….^^
Tapi jadi milikku dalam mimpi *dasar sedeng*
Rate : M aja dech… biar sama2 seneng, hohoho ^,^
Tapi untuk chapter ini T dulu, so sabar yach…*halah, author sendiri udah gak sabar…dasar*. And tidak lupa Chika ucapkan Minal 'aidzin wal fa'izin, mohon maaf lahir dan batin…
Don't like, don't read
Summary:
Terkadang apa yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang kita ingin dan harapkan. Yupz, itulah yang dialami Naruto. Pertemuannya dengan keluarga Namikaze membuat hidupnya yang semula biasa saja berubah karena roda kehidupan itu terus berputar…
Naruto and New Family
Chapter 1
Prolog
Suatu saat di sore hari, terlihat seorang gadis remaja berambut pirang yang dikuncir dua sedang berjalan sambil bersenandung dengan riangnya dan ditemani semilir angin sepoi disore hari yang melengkapi suasana di kala itu. Dari keadaannya, gadis ini diduga adalah seorang pelajar yang baru pulang dari sekolahnya, terlihat dari seragam yang dikenakannya yakni sepasang seragam sailor bewarna biru yang merupakan seragam puteri Sunagakure High School. Gadis ini terus berjalan sambil tetap bersenandung sampai melewati gang kecil yang mana merupakan jalan menuju tempat tinggalnya. Sewaktu mau berbelok kekiri, dari kejauhan dia melihat ada seorang ibu yang sedang diganggu oleh dua orang preman. Dengan kebulatan hati dia melangkahkan kakinya kearah ibu yang sedang diganggu tersebut.
"Hei lepaskan dia, kata naruto yang merupakan nama gadis itu".
Terkejutlah si korban dan si pelaku, lalu salah satu dari preman itu bicara…
"Kurang ajar sekali kau gadis cilik, kau tidak tahu siapa kami hah!", jawab salah satu preman yang bertubuh gendut, belakangan diketahui namanya adalah kato "Sudahlah kato…", kata preman yang satunya yang juga bertubuh gendut tapi perbedaannya adalah dia lebih tinggi dari kato dan namanya adalah Hito.
"Hei gadis kecil, pergi dari sini! Kami tidak punya urusan denganmu!", ancam Hito.
"Tidak mau! Kalian seenak perutnya saja mengganggu ibu-ibu yang sendirian, dasar gorilla pengecut."
Mendengar hal itupun kedua preman tersebut naik pitam dan preman yang bernama Hito bersiap untuk menyerang gadis itu. Tetapi ibu yang ditolong tadi sontak berdiri dan reflek memegang tangan preman itu. "jangan sakiti dia, kalian menginginkan uang bukan? Akan kuberikan, tapi jangan apa-apakan gadis itu".
"Berisik…!", Kata Hito dan dia langsung mendorong ibu tersebut sehingga kepalanya hampir membentur tembok. Dengan gerakan slow motion, Naruto yang melihat hal itu langsung berlari dan berniat menolongnya dengan menarik tangan sang ibu padanya agar jika terjatuh tidak terluka parah. Tapi naas, karena tubuh naruto lebih kecil dari orang yang akan ditolongnya. Diapun oleng dan menggantikan tempat yang tadinya akan dijatuhi ibu tersebut. Akibatnya naruto langsung pingsan seketika itu juga dengan kepala yang mengeluarkan darah. Sedangkan wanita itu jatuh dengan posisi terduduk.
"hei, sedang apa kalian…?"
Diruangan serba putih terdapatlah dua sosok manusia, yang satu sedang berada diatas kasur yang kelihatannya sedang pingsan dan yang satunya lagi sedang duduk di sebuah kursi disamping tempat tidur yang ditiduri oleh sosok pertama. Dari keadaan ini tampak jelas jika orang yang sedang duduk itu sedang menjaga orang yang sedang pingsan. Namikaze kushina… ya, nama sosok orang yang sedang duduk itu. Dia adalah seorang wanita berparas cantik berambut merah. Dapat dillihat disini jika kushina sedang menggenggam telapak tangan naruto yang sedang pingsan berharap agar siempunya segera sadar. Raut wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang amat dalam dan sesekali dari sudut matanya mengeluarkan anak sungai kecil yang jatuh dari tempatnya. Dan terkadang tangannya juga membelai kepala pirang naruto yang dibalut perban dengan hati-hati dan penuh kasih sayang layaknya seorang ibu pada anaknya.
"Ehhm…" erang naruto dan dengan perlahan kelopak matanyapun terbuka dan menampakkan dua bola mata biru cerah yang mampu memikat bagi siapa saja yang melihatnya.
"Kau sudah bangun?", Tanya seorang wanita berambut merah yang sedang duduk disampingnya dengan suara keibuan, sedangkan yang ditanya sendiri sedang berbaring lemah diranjang.
"Tante siapa? Dan… dimana ini?", tanyanya dengan nada yang terdengar lemah.
"Namaku Kushina, orang yang kau tolong tadi…terimakasih…"
Sejenak naruto mengingat dimemorinya tentang wanita dihadapannya, dan…
"Uaahhh…jeritnya sekencang toa *digaplok naruto* sambil berteriak-teriak begitu dia juga langsung bangkit dari kubur, eh maksudnya dari kasur, "dimana penjahat itu, ayo sini biar kuhajar. Beraninya mengganggu wanita lemah,blablaba…" Kushina yang semula kaget karena sikap naruto barusan kemudian tersenyum karena melihat gadis pirang hyperaktif didepannya.
Buagh….(dilempar bantal)
"Wadaw" kata naruto…
"ini rumah sakit, bukan kuburan. Jadi, jangan berteriak-teriak kayak orang kesetanan naruto." Sontak naruto menoleh kearah sumber suara…
"Iruka-san…hehehe…", jawab naruto sambil nyengir.
Orang yang dipanggil Iruka itu lalu berjalan mendekati naruto dan langsung menyentil dahinya…"sakit Iruka-san." Dan seketika itupun Iruka langsung memeluk Naruto. Greb, "Ii iruka-san…" kata naruto terkejut.
"Dasar….membuat orang khawatir saja kamu ini…." kata Iruka dengan nada lembut.
Dan dengan perlahan, dari kelopak mata biru itu terdapat air yang siap jatuh dari tempatnya.
"Ma maaf Iruka-san… maafin naru ya…naru janji gak bakal bikin Iruka-san khawatir lagi." Jawab naruto dengan suara hampir terisak.
" Untuk kali ini kumaafkan, tapi lain kali jangan bertindak gegabah lagi, mengerti…" ucap iruka dan dijawab anggukan dan cengiran naruto.
"Eh, tapi iruka-san… kenapa iruka-san bisa tahu kalau naru ada disini?, lagian iruka-san juga tidak mengenal Nyonya Kushina ini bukan…?" Tanya naruto…
"Itu…"
Flashback
"hei, sedang apa kalian…?"
Sontak orang yang berada ditempat kejadian tersebut langsung menoleh keasal suara, tidak terkecuali Kushina yang barusan "terjatuh". Dan pemilik suara tersebut segera merazia tempat kejadian dan dengan penglihatannya dia menemukan sesosok orang yang sangat dia kenal. Ya, orang itu adalah Naruto. Gadis pirang kecil anak asuhnya yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri, seketika itu pula matanya melebar dan...
"Naruto!" teriaknya sambil berlari kearah pemilik nama yang dia sebutkan tadi. Pemilik suara tadi ternyata adalah seorang laki-laki kira-kira berumur 25 tahun keatas yang mempunyai luka memanjang horizontal diwajahnya terutama dibagian hidungnya, dan orang tersebut bernama Iruka. Melihat orang yang dikenal alias disayanginya berkondisi mengenaskan otomatis amarahnya langsung memuncak dan pandangan matanyapun langsung mengarah pada dua orang yang disangkanya telah menyebabkan orang yang disayanginya menjadi seperti ini.
"Kurang ajar… apa yang kalian lakukan pada naruto?" kata Iruka dengan nada emosi.
"Oh…. Jadi gadis pirang manis ini kenalanmu? Siapa namanya tadi? Naruto? Nama yang unik untuk gadis manis seperti dia…". Jawab preman itu dengan nada meremehkan. Dan dengan itupun iruka bertambah marah dan langsung menyerang dua preman sibiang kerok kejadian ini. Sementara itu, Kushina langsung beranjak dari tempatnya dan mendekat pada naruto yang sedang pingsan. Lalu dengan sigapnya dia memeluk naruto dengan menyandarkan kepala pirang itu pada bahunya. Dan tak terasa keluarlah air sungai kecil dari sudut matanya. Entah kenapa kushina bertingkah seperti orang yang takut akan kehilangan sesuatu, dan dari sorot matanya terlihat kesedihan yang teramat dalam seperti ada luka yang sangat besar akibat kehilangan. Karena hal itulah dia semakin mempererat pelukannya pada naruto seperti ibu yang takut kehilangan anaknya.
Sedangkan disisi iruka terdapatlah dua preman itu tepar tak berdaya karena menghadapi serangannya. Seketika itu juga dua preman itu langsung lari meninggalkan lokasi kejadian. Setelah itu iruka langsung menuju ke tempat naruto berada.
"Naru…bangun naru…ayah disini…" kata iruka dengan nada cemas dan khawatir.
"Anak ini…hiks…sudah menukar…hiks…tempatnya denganku..hiks…" ucap kushina dengan terisak
"Nyonya…sudahlah, jangan menangis terus. Lebih baik kita segera membawa naru kerumah sakit". Timpal iruka dan kushina pun menyetujuinya. Sesampainya dirumah sakit…
Drap drap drap suara langkah kaki yang terkesan tergesa-gesa terdengar di lorong rumah sakit itu menandakan siempunya sedang terburu-buru *ya iyalah mong tadi jalannya tergesa-gesa gitu*. Dilihat dari raut wajahnya sosok itu sedang khawatir karena sesuatu. Setiap ada perawat yang berpapasan dengannya pastilah dia menanyakan tentang "sesuatu" yang dicarinya dan perawat itupun memberi tahu tentang dimana tempat "sesuatu" itu. Setelah lama mencari dan berjalan akhirnya sampai juga ditempat yang dituju yakni UGD. Akan tetapi bukan UGD yang sedang ditujunya, melainkan seseorang yang sedang didepan ruangan tersebut.
" Kushina…", panggilnya dan yang dipanggil barusanpun menoleh.
"Minato…hiks…minato…", kushina merapalkan nama itu berulang-ulang sabil terisak dan minatopun segera mendekati kushina dan menenangkan wanita itu dalam pelukannya.
"Sudah…jangan menangis…sekarang aku sudah disini dan kau sudah aman", kata minato dengan suara lembut nan menenangkan.
"Ta tapi, Naru-chan sekarang sedang didalam… di dia tadi melindungiku dan dari kepalanya keluar banyak darah… aku takut…".
Seakan mengerti ketakutan istrinya, Minato pun mempererat pelukannya dan mengusap-usap rambut merah Kushina. Tapi, sepertinya dia merasa asing dengan nama yang barusan diucapkan Kushina.
"Kushina…tadi kau mengatakan Naru-chan, siapa itu?", Tanya minato
"Dia anakku". Sebuah suara berat dari belakang Minato menjawab pertanyaannya.
End of flashback
"Dan setelah itu akupun menceritakan semua yang terjadi pada Minato-san. Dan kushina-san akhirnya menjagamu. Kamu ini…padahal Kushina-san sudah khawatir padamu, tapi kamu malah memperlihatkan tingkah konyolmu pada orang yang sangat peduli padamu", kata Iruka seperti orang yang sedang menceramahi anaknya. Dan mendengar hal itu Naruto pun memajukan bibirnya beberapa senti.
"Iruka-san kok bilang begitu sich…? Padahal Naru kan hanya ingin menghibur Ny. Kushina yang sudah khawatir pada Naru…Iya kan .Ny. Kushina?", kata Naruto dengan nada merajuk sekaligus membela diri + puppy eyes no jutsu.
Mendengar kata Naruto, Kushina pun tersenyum dan pada saat yang bersamaan…
"Hahahaha….itu benar Naru-chan", dan tiga orang yang ada diruangan itupun menoleh ke arah pintu yang menjadi asal dari suara tersebut dan khusus Naruto matanya membelalak lebar khas orang yang terlihat kaget akan apa yang dilihatnya. Dan ternyata sang pemilik suara itu adalah Minato. Minato pun melangkah masuk kedalam ruangan dan mendekati orang-orang yang berada didalamnya.
"Naru-chan, ini suamiku Minato", kata Kushina. Dan Minato pun mendekat pada Naruto sambil mengulurkan tangannya sebagai tanda untuk perkenalan.
"Hai Naru-chan ini aku Minato, suami dari orang yang telah kau tolong. Terimakasih ya, sudah menolong istriku…", kata Minato sambil nyengkir cap lima jari. Dan suasanapun menjadi hening karena orang yang diajak bicara masih tetap diam padahal pandangan matanya tertuju pada Minato *ingat, tadi Naruto terkejut dan matanya masih dalam keadaan terbelalak lebar*.
1 detik…
3 detik…
5 detik…
Tidak ada jawaban dari Naruto dan semua yang ada disitupun dibuat bingung olehnya terutama Minato. Apa ada yang salah didirinya sehingga Naruto terdiam seperti patung? Minato sampai mengibas-ngibaskan telapak tangannya didepan wajah Naruto sampai pada akhirnya Naruto mengulurkan tangannya, tetapi arahnya bukan mengarah untuk membalas perkenalan Minato melainkan kearah rambutnya dan tangan yang satunya segera melakukan hal yang sama hanya arahnya kewajah Minato sehingga terlihat seperti membingkai wajah Minato secara keseluruhan. Dan yang ada disitupun diam seketika saking kagetnya dan mereka *minus naruto* menahan napas ketika Naruto tersenyum dengan manisnya kearah Minato. Iruka yang mengetahui akan adanya bahaya akan mencegah Naruto. Tetapi, semua terjadi terlalu cepat.
"Ning…", gumam naruto sambil tangannya terus membelai rambut Minato.
"Eh?", jawab Minato kebingungan
Belum sempat Minato bertanya "maksudnya?"…
"Duren warna kuning, Itadakimasu…..", teriak Naruto sekencang toa dan…
"Grauk…", dan Naruto pun mencaplok *emangnya ular* maksudnya melahap kepala Minato yang disangkanya duren itu.
1 detik kemudian
"…."
Dan dari ruangan itu langsung terdengar suara yang memilukan hati bagi siapa saja yang mendengarnya.
TBC
Akhirnya chapter 1 ini selesai juga. Chika mengerjakannya ngebut banget, coz tugas dari kampus membludak (_). Chapter ini hanyalah sebuah pengantar sekaligus perkenalan yang menceritakan bagaimana pertememuan antara Naruto dengan keluarga Namikaze. Sedang untuk chapter berikutnya mulai menuju pada tema cerita sehingga bisa dilihat sebenarnya cerita ini mau diarahkan kemana. Dan untuk Sasu baru akan muncul di chapter 3. So, tunggu aja…hohoho. (^,^)
Sekali lagi Chika ucapkan pada semua pihak yang turut membantu terutama yang merasa sering ku gangguin via telpon buat nggosipin fic "xie xie ni". Dan yang paling penting semoga fic ini bisa menghibur bagi yang membacanya, and jangan lupa untuk review juga *puppy eyes no jutsu*. Flame tidak diterima disini, tapi terserah juga sich…*dasar plin plan* yang penting Chika sudah ngasih peringatan. And see u….^^
