MEANIE STORY
RATED : T
HURT/ FRIENDSHIP
GS for UKE.
HAPPY READING
Chapter 1
THAT'S MY STORY
Aku wonwoo, lebih tepatnya lagi jeon wonwoo, aku bersekolah di salah satu sekolah ternama di seoul, korea selatan. Aku anak pertama dari tiga saudara. Aku punya penyakit yang menjadi mimpi buruk semua wanita. Aku punya 4 sahabat yang selalu setia menemani aku di saat aku butuh atau di saat aku lagi sedih dan satu orang yang sudah bersamaku selama 3 tahun terakhir ini, ya dia pacarku. Sahabat ku itu punya banyak perbedaan yang kalo di paduin brantakan skaligus ancur gak karuan tapi kami tetap bersama tanpa ada masalah selama 5 tahun prsahabatan kami. Ya, kami bersahabat kurang lebih sekitar 5 tahun, semenjak kami duduk di bangku smp.
Sahabat pertamaku adalah Vernon, ya dia laki laki blasteran yang ganteng skaligus murid baru yang sudah menjadi perbincangan para sunbae kami. Dia baik sedikit sok asik sedikit alaytapi entah kenapa aku mulai senang dengannya. Kemudian setelah Vernon aku punya Seokmin, dia tipikal orang yang ceria diantara kita happy virus yap itu julukan yang cocok untuknya. Kemudian kami juga mulai akrab dengan dua orang murid baru yaitu Jihoon dan Jisoo. Jihoon tipikal orang yang pendiam, raut wajahnya sedikit yaa begitulah you know what i mean. Dan Jisoo? Wahh dia juga cowo blasteran yang pindah ke korea karna urusan pekerjaan kedua orang tuanya dan karna itu dia terpaksa menetap di sini.. Dan tepat pada tangga 21 Febuari kami berlima resmi bersahabat dan menamai persahabatan kami dengan nama Manse .
Hmmm, diawal aku cerita ada yang menemaniku slama 3 tahun terakhir itu... hmmp... Mingyu, lebih tepatnya Kim Mingyu ya dia pacar ku, selama menjalin hubungan dengannya aku merasa sangat nyaman dia sangat mengerti aku, dia juga sangat menyayangiku begitupun aku, dia juga sangat memanjakanku yahh walaupun dia lebih muda setahun dari pada aku. Aku akui aku ,memang sedikit kekanakan karna aku lebih mudah marah dan merajuk saat apa yang ku inginkan tidak bisa kudapatkan. Okey aku rasa pengenalan cukup sampai disini, sekarang kita mulai dari ini .
*at school*
Hari ini hari senin dan seperti biasa aku berangkat bersama sahabatku dan tentunya kekasihku yang sudah menjemputku di depan rumah. Hmm btw kami tinggal di dalam kompleks perumahan yang sama hanya berbeda blok saja dan kebetulan sekolah kami dekat dengan rumah kami, jadi setiap harinya kami pergi bersama dengan berjalan kaki. "heyy, tuan putrii, jangan lupakan bahwa aku ada di sini" oh myyy aku melupakan mingyu yang berjalan di belakang kami sementara aku tidak menghiraukannya sehinga dia berkicau sperti ini, "hyaaa, mianhae aisshhh jangan mulai lagi minguya, maaf, kau tau kan aku tidak pernah melupakanmu ?" kataku sambil perlahan menggenggam tangannya dan memasang wajah yang sedikit sedih walaupun itu fake haha. Yaa, dia tidak pernah bisa marah padaku, dia juga mengerti dan tidak cemburu terhadap sikat 4 sahabatku ini.
"wonieeee, apa kamu sudah mengerjakan pr matematika mu? Ijinkan aku melihatnyaa yaa" Seokmin memelaskan wajah dan aku hanya berdehemm dan melemparkan buku ku kepada kami ber 4 sekelas, dengan jurusan yang sama. Aku duduk bersama denga Vernon, Jisoo duduk dengan jihoon di bangku belakangku, sementara seokmin duduk sendiri di paling ujung. Yaa seokmin memang selalu seperti itu, bisa kuakui kalau kami hanya berbincang sangat dekat ketika kami berada di luar kelas, entah kenapa dia memang jarang bersama kami saat di dalam kelas,dia lebih sring bersama dengan temannya sesama penggemar anime. Dan mingyu? Ya dia masih kelas 1, ya dia adik kelasku kami hanya bertemu di kantin saat di sekolah terkadang dia juga menghampiriku saat aku sedang tidak ingin kemana mana.
Bell istirahat pun berbunyi, kami menyusuri koridor sekolah menuju kantin bersama, "chagiyaaaaaaaa..." suara yang sangat ku kenal, yahh siapa lagi kalau bukan si Mingyu. Dia menghampiriku dan lansung memeluk ku namun aku lansung melepaskan pelukannya dan kembali berjalan menuju ke kantin tanpa menghiraukannya "hyaaaa... perlakuan macam apa itu noona? Aishh perempuan memang susah di tebak" mingyu berjalan mengikuti sabil menghentakkan kakinya.
"wonwooya hari ini aku akan menraktir mu, makanlah semau mu kau terlihat sangat kurus sekali, bahkan dadamu itu? Sampai tidak terlihatt.. kau tau?" seokmin tertawa lalu di jitak oleh Jisoo
"hyaa,,, jaga bicaramu! Apa kau tidak sadar berkata kotor? Aiishhh kau memang harus di sucikan. Dasar otak mesummm. Wonwoo itu cantik walaupun dia seperti itu!". "cukup cukup! Cepat pesan makanan kalian aku akan menunggu di meja biasa, aku sedang tidak ingin makan." Aku langsung meninggalkan mereka dan menuju meja.
"wonwooya, apa kau marah dengan perkataan seokmin? Katakan saja akan ku ikat mulutnya nanti agar dia kapok padamu!" Jihoon menyusulku dan mengikutiku kearah meja. "tidak ji ah, aku tidak marah, aku sudah terbiasa dengan omongan kalian itu, heyyy! Cepat pesan makananmu, aku tdk mau terlalu lama di sini, aku ingin cepat kembali kekelas" aku lansung menundukan kepalaku dan melipar kedua tanganku.
"okeyy, kalau begitu aku akan memesan makanan, kau yakin tidak ingin makan?" aku menggelengkan kepalaku, jihoon berdehemm dan langsung pergii.
Sebenarnya aku memiliki banyak masalah, apa lagi setelah mengetahui diagnosa penyakitku. pikiranku gak karuan aku pusing memikirkan hal tersebut apakah aku harus memberitahu pada mereka? Apa reaksi mereka nanti? Aku itdak ingin membagi kesedihanku kepada mereka? Apa aku harus diam saja dan bmenyembunyikannya? Tapi itu tidak akan bertahan lama, lama kelamaan pasti mereka mulaimengetahuinya dan mereka akan kecewa padaku kenapa aku tidak memberi tau mereka yang sebenarnya... "ya Tuhannn,,, apa yang harus ku lakukan ? apa aku hanya harus diam seperti ini? Rasanya ingin menangis dan ingin berhenti untuk hidup jika mengetahui bahwa seperti ini akhirnya" kataku dalam hati. Aku terkaget ketiga mereka berlima menghentakkan meja dan lansung duduk diantaraku.
"minumlah noona, setidaknya ini akan mengganjal perutmu." Mingyu memberikan susu strawberry kesukaanku. "gomawo mingyuya" kataku "nonaa kenapa wajahmu seoerti itu? Apa aku membuat kesalahan? Apa aku membuat mu marah? Kenapa kau sangat beda hari ini. Apa ada masalah?" Tanya mingyu.
Mereka semua melempakan pertanyaan yang sama terhadapku namun aku hanya terdiam seperti orang bisu. "hyaaa kalian semua, mungkin wonwoo hanya sedang lelah, atau bad mood! Berhentilah bertanya cepat habiskan makanmu dan kita segera kembali kekelas!" Vernon, itu Vernon dia selalu membantu ku mengalihkan perhatian yang lain saat aku tidak dapat menjawab pertanyaan yang lainnya.
Kami kembali ke kelas saat bell berbunyi "noona? Aku tidak bisa pulang bersama karena ada latihan basket, tidak perlu menungguku pulanglah wajahmu terlihat semakin pucat, istirahatlah. Saranghae noona" mingyu memberiku pelukan "yaa, kau hati hatilah di jalan " ya hanya itu yang bisa aku katakan. Hey aku memang sedikit cuek terhadap mingyu, tapi aku benar benar sangat menyayanginya.
Bel pulangan berbunyi aku segera bergegas membereskan meja ku dan segera pulang bersama teman temanku, selama di perjalanan pulang tidak ada pembicaraan diantara kami berlima, aku berjalan lebih dulu di depan. Akhirnya aku tiba di rumahku. "aku duluan guys, see you" sambil melambaikan tanganku aku. Dengan kompak mereka menjawab "dee wonwoo yaa. " sambil melambaikan tangan mereka.
Aku memasuki rumah dan langsung menuju kamarku tanpa menghiraukan ibu ku yang sedang duduk diruang tamu dan mencoba untuk berbicara kepada ku namun aku sudah lebih dulu menghilang dari pandangannya.
Yaa,,, hubungan ku dengan ibu ku buruh, bisa di bilang sangat buruk bahkan aku ingin dia menghilang dari dunia ini. Aku hanya tinggal dengan ibu karena ayahku tinggal bersama 2 adik ku di jepang, mereka bercerai saat aku duduk di bangku kelas 4 sd. Awalnya aku tidak seperti ini, aku anak yang riang, namun semenjak mereka berpisah hidupku mulai berubah, tertawa riang? Bahwan tersenyum pun sangat sulit kulakukan walaupun palsu. Rasanya sangat sakit mengingat semuanya, perpisahan mereka, pertengkaran yang terjadi, mereka saling melempar tanggung jawab untuk menjagaku karna penyakit sialan ini.
Vernon POV
Akhir akhir ini dia bedaa, sangat berbeda sebenarnya apaa yang dia sembunyikan. Apakah itu masalah besar? Apakah da bertengkar lagi dengan ibunya? Tidak mungkin, dia selalu bercerita kepada ku tentang masalahnya dengan ibunya. Aku sangat mengenalnya, sudah hamper 5 tahun aku bersama dengannya menjalin persahabatan ini, bahkan mungkin aku lenih mengenalnya di bandingkan orangtuanya. Siapa sangka, gadis seperti dirinya dapat menjalani dan menghadapi masalah yang mungkin kalau aku sendiri sebagai laki laki aku akan menyerah? apa yang terjadi terhadap ibunya dia dan ayahnya. Hanya karna penyakitnya.
Merelakan kulit pucat nya yang mulus rusak hanya karna obatnya yang keras untuk mengobati penyakit di dalamnya merasakan haid selama berbulan bulan bayangkan saja berapa banyak darah yang dihabiskannya? Berapa banyak suplemen yang ia mibum setiapharinya?. Bukankah itu pengorbanan yang luar biasa? Perempuan mana yg mau mengorbankan kulit secantik itu ? mungkin jika wanita lain yang terkena penyakit tersebut mungkin mereka sudah putus asa.
Aku sangat menyayanginya, sangattt dia sudah seperti adik ku sendiri, sayang nya kami hanya berbeda beberapa bulan sehingga dia tidak mau memanggilku ddengan sebutan "Oppa" . padahal aku sangat senang sekali membayangkan kalau dia memanggilku seperti itu.
Aku beranjak dari kasurku dan mengambil ponselku kemudian menekan nomer wonwoo. Entah kenapa aku sangat kepikiran tentangnya apalagi setelah melihat wajahnya tadi diskolah. Masih tidak diangkat, ini sudah panggilan ke 5 ku namun masih belum diangkat juga .
"yakkkk, jeon wonwoo apa kau tuli? Sudah berapa kali aku menelponmu kau tidak menjawabnya? Haiishh kau bikin khawatir saja. Akan ku jemput kau dalam 15 menit kita perlu bicara" belum sempat dia berbicara aku sudah memutusnya.
Wonwoo POV
Ponsel ku berbunyi berulangkali, "haisshh menganggu tidurku saja… Vernon? Aihh ngapain dia ini…" ku raih ponselku dann…
"yakkkk, jeon wonwoo apa kau tuli? Sudah berapa kali aku menelponmu kau tidak menjawabnya? Haiishh kau bikin khawatir saja. Akan ku jemput kau dalam 15 menit kita perlu bicara" belum sempat ku jawab dia sduah memutuskan. Ahh anak itu tidak berubah selalu saja seperti itu memutuskan kehendak sendiri. Akku beranjak dari tempat tidurku dan langsung bersiap.
"YAAKKK JEON WONWOO… TURUNLAHHHH. Aishh lama sekaliii dia ini,,, HYAAAAAAAA?" anak itu aishh jinjja_- segera aku mengabil tasku dan berlari turun kebawah. "hyaa, aku tidak tulu, tidak usah berteriak seperti itu. Ayooo, kemana kau ingin mengajakku." Sambil memukul kepalanya aku berjalan mendahuluinya.
"wonwoo sayang, arah kita kesana, ketaman komplek sajaaa, lihat tampilanku tidak mungkin kita kearah sana heyy. Jika bertemu yeoja yeoja sekolah kita itu bisa merusak image kuu kau tauuuuuu?" dengan gaya sok ketampanan dia mengacak rambutku.
" apa yang ingin kau bicarakan? Kau tau kau mengganggu tidur ku. menyebalkan" kataku kemudian menaiki ayunan yang ada di taman tersebut. "aku hanya ingin kesini denganmu, kau tau? Sudah lama sekali kita tidak ke taman ini" Vernon menyusulku dan dan menaiki ayunan yang berada di sampingku.
Benar, sudah lama sekali aku tidak ke sini bersama dengannya. Menghabiskan waktuku untuk memainkan semua arena anak anak di sini, menceritakan semua masa sedih yang kualami bersamanya. Perlahan mataku mulai memanas dan memerah, air mataku oun mengalir begitu saja, mengingat beban yang ku jalani selama hidupku rsanya berat sekali, belum lagi mengigat diagnose penyakitku. Rasanya ingin mati saja. Ini sangat menyakitkan.
"heyy princess apa kau menangis? Tidak pernah aku melihatmu menangis sesedih apapun cerita hidupmu yang ku dengar? Uljima okey, ceritakan padaku, jika itu terlalu berat untuk kamu tanggung sendiri" dia menyapukan tangannya di pipiku dan memelukku dengan lembut.
"Vernon ah.. hiks…., ini benar benar menyakitkan kau tau, apa Tuhan hiks… tidak menyayangiku? Kenapa akuuu! Haaaa?! Ini sangat sulit kujalani hiks…., bahkan mendengarnya saja rasanya aku tidak dapat bernapas!" tidak dapat ku tahan tangisanku. Aku tidak kuasa menahan tangis ku.
"ceritakan padaku, itu akan mengurasi sedikit bebanmu, heyy tidak ku sangka wonwoo yang ku kenal kuat ternyata sangat lemahh " sambil mengusap kembali air mataku dana berusaha menghiburku.
TBC
Gstiff baru pertama nulis. Maafkan kalo masi banyak kesalahan.
Butuh Review buat ngelanjutin cerita ini. Tolong reviewnya yahhh ?
