Title : Different
Main Cast : MinYoon / Jimin X Yoongi
Support Cast : All member BTS (belom pasti)
Rate : T
Genre : Romance,?,? (sesuai pandangan readers aja)
Length : Chapter 1/?
Author/Writer : KooBie98
WARNING!
Typo(s), YAOI, AU, BL, Tidak sesuai EYD, Alur maksa + Kecepetan
Disclaimer : Semua cast milik Tuhan YME, keluarganya, BigHit Ent., & para ARMY
Copyright : Ide cerita original dan asli milik author, Ff ini hanya milik author Bie seorang
DLDR
.
.
~Different~
.
.
By KooBie98
.
.
.
Summary
Bagaimana perasaan Park Jimin seorang namja straight yang tiba-tiba merasakan jantungnya berdegub kencang ketika pertama kali melihat namja imut bernama Min Yoongi?
.
.
.
.
.
Di malam yang dingin ini Jimin berjalan-jalan menyusuri pinggiran kota Seoul yang tetap ramai meskipun hari sudah malam untuk sekedar mencari udara luar.
"Haah~ lega rasanya bisa menghirup udara luar seperti ini" Jimin menghirup udara dalam-dalam.
Karena selama ini Jimin disibukkan oleh kegiatan belajarnya sehingga tidak sempat untuk menghirup udara luar. Ya Jimin adalah namja yang kaya, rajin, pintar, & popular dikalangan yeoja di sekolahnya karena wajah yang lumayan rupawannya itu.
"Kenapa hidupku ini terasa membosankan sekali, padahal segalanya telah kumiliki"Jimin merenungkan dirinya sendiri,"ah..tidak-tidak ada satu hal yang belum kumiliki yaitu cinta, bagaimana bisa aku belum pernah merasakan cinta walaupun banyak yeoja yang ingin menjadi yeoja chinguku."
Jimin terus berenung sambil jalan-jalan hingga tanpa ia sadari dirinya menabrak seseorang
"Aaah~" orang itu kesakitan dan terjatuh saat tertabrak Jimin
"Joesonghabnida, gwaenchanha?" sontak Jimin kaget saat melihat orang yang ditabraknya terjatuh, ia mengulurkan tangannya untuk menolong orang itu.
"Gwaenchanha!" sambil menepis tangan Jimin.
"YAK!, SEHARUSNYA KALAU JALAN ITU LIHAT-LIHAT DONG JANGAN ASAL JALAN SAJA" namun, tiba-tiba orang itu berteriak dan marah-marah kepada Jimin dengan muka yang sangat merah seperti akan meledak.
Bukannya meminta maaf atau takut Jimin malah bengong terpesona oleh wajah imut, tubuh yang ramping, & kulit seputih salju milik orang yang sedang memarahinya sekarang. Jantungnya pun serasa berdegup-degup
"Yakk! jangan bengong dengarkan aku!" orang itupun menginjak sedikit kaki Jimin agar ia tersadar dari lamunannya
"O..oh iya maafkan aku, aku tidak sengaja, apakah kau benar-benar baik saja?" Jimin langsung tersadar dari lamunannya.
"Aku memang tidak apa-apa sekarang, tapi aku benci bertemu orang yang sepertimu. Ceroboh di tempat umum & tidak sopan memandangi wajah orang lain tanpa ijin" orang itu bahkan mengolok-olok Jimin.
"Sekali lagi aku minta maaf lain kali aku pasti akan lebih berhati-hati" Jimin meminta maaf kepada orang itu sambil menunduk.
"Terserah kau saja, kuharap kita tidak pernah bertemu lagi" orang itu berkata ketus lalu pergi begitu saja dari hadapan Jimin.
Jimin masih terpesona dengan kecantikan orang itu "bagaimana bisa ada seorang namja yang imut dan secantik itu?" sambil memandangi punggung orang itu yang mulai jauh dari pandangannya.
"Eeh! Kenapa aku jadi mikirin namja sih, sadar Park Jimin kau masih normal" Jimin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Namun entah mengapa dalam hatinya ia masih ingin bertemu dengan orang itu lagi dan berkenalan lebih jauh dengannya.
#One Week Later
Liburan semester sekolah Yoongi telah usai, hari ini ia memulai sekolahnya kembali di kelas 12 untuk pertama kalinya
"Hmm… hari-hari melelahkanku telah dimulai kembali" bermalas ria Yoongi melangkahkan kakinya untuk berangkat ke sekolah.
Sesampainya disekolah Yoongi langsung disuguhi oleh keramaian siswa-siswi baru di SMAnya.
"Aku benci masuk sekolah hari pertama selalu saja dipenuhi siswa baru yang ceroboh dan berisik sekali" sangat mengganggu batin Yoongi.
Sebab Yoongi adalah tipe orang yang easy going, dingin, rapi, & hati-hati dalam melakukan segala sesuatu karena itulah dia membenci orang-orang yang memiliki sifat berlawanan dengannya.
"Hai, Yoongi akhirnya kau datang juga, ku kira kau tidak akan masuk sekolah karena ini hari pertama" timpal Seok Jin teman dekat Yoongi di sekolah.
"Sebenarnya aku malas sih hari ini masuk, tapi apa boleh buat ini adalah tahun terakhirku berada di SMA Bangtan"
"Ah..kau ini selalu saja begitu" sindir Namjoon.
"Ngomong-ngomong kau tahu tidak, salah satu siswa baru yang masuk tahun ini di SMA kita ada yang sangat popular dikalangan yeoja karena kepintarannya" cerocos Seok Jin dengan semangatnya.
"Aku tidak tertarik dengan seseorang yang seperti itu, palingan dia adalah tipe orang yang ceroboh dan sombong karena dirinya popular" Yoongi menjawab dengan ketus.
Namun Seok Jin tetap merajuk "Ayolah Yoongi kita lihat dia di kelasnya, aku sangat penasaran nih dengan rupanya"
"Kau sendiri saja yang melihatnya sana!, aku malas." usir Yoongi kepada Seok Jin.
"Aah ayolah temani aku sekali ini saja untuk melihatnya, Yoongi ya?...ya?" mohon Seok Jin dengan aegyonya.
"Baiklah-baiklah, tetapi hanya untuk kali ini saja" Yoongi menyetujujuinya walaupun sedikit terpaksa.
"Yattha!, gitu dong Yoongi. Ayo buruan ke kelasnya" Seok Jin sangat bersemangat dan langsung menarik tangan Yoongi untuk menuju ke kelas siswa baru itu.
Jimin dan Namjoon sahabatnya sejak masih di SMP, mulai melangkahkan kakinya untuk berkeliling melihat-lihat tempat yang ada di sekolah barunya itu, namun sejak pertama kali mereka masuk ke gerbang SMA Bangtan banyak sekali teman & sunbae yeojanya yang terus mendekati dan terus berkerumun di sekitar mereka hanya untuk meneriakkan nama Jimin & Namjoon sambil terus menggoda mereka. Jimin dan Namjoon merasa risih dibuatnya.
"Hufft..rasanya ingin sekali aku menyumpal telingaku menggunakan kapas" gerutu Namjoon yang merasa gendang telinganya mau meledak karena teriakan para yeoja.
"Sudahlah hyung, bersabar saja. Bukankah kita sudah biasa mengalami hal seperti ini sejak SMP"
Tutur Jimin dengan santainya.
"Tapi aku sudah benar-benar muak dengan semua ini Min, kau kan tahu aku lebih tertarik terhadap namja daripada yeoja." jelas Namjoon dengan terang-terangan.
"Hyung bicaramu itu terlalu frontal. Bagaimana jika ada orang lain yang mendengar bisa berabe hyung." Tukas Jimin dengan suara dibuat serendah mungkin.
"Masih mending diriku menyukai namja dengan terang-terangan Min, lalu bagaimana dengan dirimu?, kau mengaku bahwa dirimu adalah namja straight tapi nyatanya kau bahkan tidak pernah sekalipun menyukai yeoja." Namjoon menyindir Jimin dengan santai.
Namun kata-kata sederhana yang dilontarkan oleh Namjoon itu membuat Jimin berpikir dan meraba dirinya sendiri. Ia memang tidak pernah sama sekali menyukai seorang yeoja selama hidupnya, justru seminggu yang lalu Jimin merasakan debaran aneh di dadanya saat melihat wajah orang asing yang ia temui secara tidak sengaja di jalanan dan anehnya orang yang membuat jantungnya berdebar itu bukanlah yeoja melainkan namja, apakah itu tandanya Jimini juga seorang yang tidak normal(Gay) sama seperti sahabatnya Namjoon.
"Min..min..lihat itu ada dua namja yang terlihat manis sekali di sebelah sana" celetuk Namjoon sambil menepuk bahu Jimin & menunjuk ke arah dua namja manis yang berada di antara kerumunan para yeoja yang sedang melihat mereka.
Sontak membuat Jimin tersadar dari lamunannya dan langsung melihat ke arah namja yang ditunjuk oleh Namjoon.
"Haaa..bukankah dia..?" Jimin sangat terkejut saat melihat salah satu dari namja manis itu yang ternyata adalah orang yang ia tabrak di jalan seminggu yang lalu.
"Kau mengenal mereka min?" Tanya Namjoon yang penasaran dengan reaksi Jimin saat melihat dua namja manis itu.
"I..iya hyung aku mengenal salah satu dari mereka tapi aku tidak tahu namanya" jawab Jimin dengan gugup masih sambil bengong memandangi namja manis itu.
"Kalau begitu ayo kita dekati mereka dan berkenalan!" ajak Namjoon bersemangat.
Tanpa Jimin sadari ternyata Namjoon sudah menarik paksa tangannya untuk mendekati dua namja manis itu.
"Tut..tu..tunggu dulu hyung" Jimin sangat gugup dan entah mengapa jantungnya tiba-tiba berdegup dengan kencang saat dirinya mulai dekat dengan namja manis itu.
Berbagai pertanyaan muncul di kepala Jimin saat itu juga.
"Apakah namja manis itu masih mengingatnya?, Bagaimana reaksi namja itu nanti saat mengenalinya?, Kenapa jantungnya serasa mau meledak saat dirinya melihat namja itu?, Apakah dirinya sudah benar-benar tidak waras saat ini?, Mengapa ia merasa malu untuk berkenalan dengan namja manis itu karena image dirinya yang pertama kali ia tunjukkan kepada namja itu sangat buruk?, Ada apa dengan dirinya, menjadi terlalu khawatir terhadap seorang namja?"
~TBC~
.
.
Haiiii~ perkenalkan aku author baru di FFn. Nih ceritanya ff debut aku gitu wkwkwk *abaikan*
Salam kenal ya buat readers ^^. Maaf ya ff nya membosankan + judul gak nyambung + ancur parah maklum masih belajar hehehe, jadi bila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan sedari tadi silahkan sampein aja aku terima & gak marah kok asal masih menggunakan bahasa yang manusiawi.
Oh iya biar lebih akrab kalian bisa manggil aku Bie aja atau Koo juga boleh tapi aku saranin Bie aja ya hehehehe..
Oke oke gitu aja perkenalannya, buat yang terakhir yang mau lanjut tolong kasih reviewnya yaaa…Jangan jadi Siders (dosa tau *wkwkwk). Terima Kasih! ^^
