Chapter 0: Sihir adalah...
Sihir .
Sihir bukanlah produk yang lahir dari legenda ataupun dongeng, melainkan telah menjadi teknologi nyata yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti kapan sihir itu pertama kali ditemukan.
Catatan pertama yang dapat dipastikan kebenarannya itu terjadi pada tahun 1999 AD.
Kasus yang pertama terjadi, ketika seorang petugas polisi memiliki kekuatan spesial untuk menghentikan teror nuklir yang dilakukan sekelompok orang yang fanatik demi menunaikan ramalan pemusnahan umat manusia, kejadian ini menjadi kasus sihir pertama yang bisa diverifikasi di jaman modern.
Pada awalnya, kemampuan yang tidak biasa itu disebut " kekuatan Supranatural ". Sebuah kemampuan yang hadir dalam diri seseorang yang murni terlahir dalam diri manusia, mutasi mendadak, dimana awalnya teknologi untuk dapat menyebarkannya kepada orang lain dianggap suatu hal yang mustahil.
Namun, itu adalah anggapan yang keliru.
Melalui penelitian tentang " kekuatan supranatural " yang kebanyakan dipengaruhi oleh negara-negara timur dan barat, keberadaan orang orang yang memiliki sihir secara bertahap dipublikasikan. Sehingga Hal ini memungkinkan untuk mereproduksi " kekuatan supranatural " melalui sihir.
Tentu saja, dibutuhkan talenta untuk dapat melakukannya. Akan tetapi, hanya mereka yang diberkahi dengan bakat tinggi yang mampu menguasainya dan mencapai tingkat profesional, sama halnya seperti orang-orang yang memiliki kemampuan dalam seni atau sains.
Kekuatan supranatural menjadi teknologi sistematis melalui sihir , sementara sihir menjadi keterampilan teknis. Sebutan untuk seorang " pengguna kekuatan supranatural " berubah menjadi seorang " Teknisi Sihir ".
Teknisi Sihir yang terampil, bahkan mampu menekan senjata nuklir, sehingga menjadikan mereka senjata yang ampuh bagi suatu negara.
Pada akhir abad ke 21. Tepatnya pada tahun 2095, berbagai bangsa di dunia, yang masih terpecah-pecah, berlomba-lomba untuk mendidik dan menghasilkan teknisi sihir.
SMA Satu yang berafiliasi dengan Universitas Sihir Nasional.
Merupakan institusi sihir yang terkenal paling banyak mengirimkan lulusannya ke Universitas Sihir Nasional setiap tahunnya.
Pada saat yang sama, sekolah ini juga merupakan sekolah elit yang menghasilkan teknisi sihir bermutu ( dengan kata lain para penyihir ) dalam jumlah terbanyak.
Sehubungan dengan pendidikan sihir, tidak ada sikap resmi dalam penyediaan kesempatan yang sama dalam pendidikan.
Negara ini tidak memiliki kemewahan untuk melakukannya.
Selanjutnya, perdebatan idealis dan kekanak-kanakan seputar adanya pembeda-bedaan antara yang mampu dan tidak mampu tidak dipedulikan.
Sepenuhnya tergantung pada bakat individu itu.
berorientasi pada kompetensi yang keras.
Itulah dunia sihir.
Di sekolah ini di mana hanya elit yang diterima, sejak awal pendaftaran, para siswa sudah dibagi menjadi berprestasi tinggi dan berprestasi rendah.
Bahkan jika kedua individu itu sesama siswa baru, mereka belum tentu setara.
Bahkan jika dia adalah seorang ...
Shinobi...
(di tempat yang tidak diketahui)
"Hoy.. Bangunlah..Oi..." (Mengambil batang dahan lalu membangukannya dengan menusuk-nusuk di bagian belakang badan)
"Hey Nagi, jangan melakukan itu!"
"Eishun benar Nagi, kau jangan lakukan itu" (Melakukan hal yang sama)
"Kau juga sama Rakan!"
"Eishun kau jangan terlalu emosian begitu... " (duduk sambil makan daging)
"Al benar Eishun" (mengunyah daging yang dimakan)
"Kalian berdua jangan hanya makan saja disitu, bantulah aku mengatasi kedua idiot ini!"
"Ukh..hhk... "
"Oh akhirnya kau bangun juga bocah"
...
...
"Berhentilah melakukan itu"
"Oh Maaf, habisnya kau susah sekali dibangunkan benar kan Jack?"
"Hmm, benar" (mengangukan kepalanya)
"Bukankah kalian sengaja ingin melakukan itu ? "
"Oh...ayolah Eishun jangan ngelindeur"
"Kau! "
Saat orang-orang itu sedang bertengkar aku perlahan melihat-lihat orang yang ada di situ. Yang pertama ia adalah seorang remaja berusia sekitar 13 tahun dengan rambut merah hitamnya, kemudian yang sedang marah-marah pada remaja berambut merah itu ia tampak sekitar 20-an dengan rambut hitam pendek dan kacamata.
Lalu aku menoleh ke belakang remaja ada seorang lelaki sekitar 20-an dengan badan berotot, kulit gelap dengan rambut kuning panjang. Kemudian melihat kedua orang yang sedang makan seakan-akan tidak terjadi apa-apa yang pertama seorang pria sekitar umur 20-an dengan rambut biru tua panjang yang diikat, dan yang kedua seorang anak-anak? Tapi kayaknya itu bukanlah anak-anak karena aura yang dikeluarkannya bukanlah anak-anak dengan rambut putihnya.
...
Tapi tunggu dulu bocah...
Sekarang aku ingat si remaja rambut merah itu memanggilnya bocah perlahan-lahan aku melihat tanganku, ini kecil seperti anak berusia 7 tahun sial apa-apan ini! Apa yang sebenarnya ini ?! dan dimana ini !? begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku.
"Kalian ini siapa..? dan dimana aku..?"
Yah hal pertama yang harus ditanyakan adalah siapa mereka dan tempak ini sangat asing bagiku tempat ini tidak seperti tempat-tempat di tempatku. Mereka saling memandang seseaat lalu melihat lagi ke arahku.
"Ehem...baiklah Namaku Nagi Springfield" dengan energik si rambut merah memperkenalkan dirinya entah kenapa itu mengingatkan pada diriku saat memperkenalkan diri.
"Yang berotot itu namanya Jack rakan"
"Yo"
"Orang yang berkacamata dan tampak kaku itu Konoe Eishun"
"Hey! "
"Yang asik membaca buku yang tak jelas itu Albireo Imma"
"Salam kenal"
"Yang tampak seumuran dengamu itu namanya Zect"
"Yo"
Lalu Nagi mulai membisikan sesuatu padaku "Meskipun dia tampak seperti anak kecil tapi sebenarnya umurnya sudah ribuan tahun loh"
Benarkah ! jadi ada orang seperti itu juga ya didunia ini, dunia ini sungguh luas ya. Dan pantas juga aura yang dipancarkan tampak seperti orang tua yang berpengalaman.
"Dan jika kau ingin tahu di mana ini, sekarang kau ada di hutan selatan di wilayah kerajaan Hellas"
Hutan selatan? Kerajaan Hellas?... nama yang baru kali ini aku menndengarnya.
"Hmm...apa kau tahu dimana Desa Konoha ?"
Ketika aku menanyakan pandangan mereka padaku berubah seakan-akan aku adalah orang yang aneh. Memangnya aku ini aneh ya?
"Hey Eishun kau tahu dimana Konoha itu? "
"Tidak bahkan di Mundus Ventus pun aku belum pernah mendengar tempat yang benarma Konoha"
"Sama di sini, Mundus Magicus pun tidak ada tempat benama Konoha"
Sial sebenarnya dimana aku!? ini bukan di konoha dan lagi pula apa itu Mun...du..ve agrhhh apalah itu..!
"Tapi ini sungguh menarik"
Hmm..? kenapa tatapannya padaku seakan-akan aku memilki sesuatu yang unik terutama pandangannya mengarah pada mataku, memangnya ada aneh dengan mataku..?
"Memangnya kenapa Nagi? "
"Eishun lihatlah matanya itu"
"I...ini"
Saat Eishun melihat mataku ia menjadi terkejut, melihat ekspresi temannya yang lainnya mulai datang dan melihatku saat itu mereka memberikan ekspresi yang berbeda-beda ada yang terkejut ada juga yang memiliki ekspresi yang tertarik.
"Baru kali ini aku melihat bentuk mata seperti itu"
"Benar disamping itu kekuatan yang dipancarkan matanya itu benar-benar kuat"
"Ditambah dengan aura yang dipancarkan tubuhnya yang tak kalah kuatnya itu, kalau tidak ia akan mati karena tubuhnya tidak tahan menahan kemampuan mata itu. "
... Kemampuan mata...aku dengan cepat mengambil cermin yang ada didekatku..dan melihat mataku ini.
...
Kau bercanda bukan...
Mata ini...
"Ano... "
?
"Bisakah kau memberitahu namamu, Bocah"
Hei jangan seenaknya memanggilku bocah! Tapi apa boleh buat aku memang tampak seperti bocah dan lagian aku juga belum memperkenalkan diriku pada mereka.
"Naruto...Uzumaki Naruto"
"Uzumaki Naruto ya, Salam Kenal"
Entah kenapa firasatku mengatakan ini akan menjadi kehidupanku yang kedua dan awal dari sebuah cerita yang baru dalam kehidupanku.
...
Siapa yang peduli..
Toh, aku tetaplah aku, Uzumaki Naruto ninja dari desa Konohagakure.
(Bertahun-tahun kemudian)
"Bangun! Bangun! Kalau kamu tidak mau bangun, nanti... aku... cium lho"
"Ummm..."
Sebuah jam weker dengan suara seorang Tsundere yang berfungsi untuk membangunkan seseorang, namun sayangnya jam itu tidak bisa membangunkan pemiliknya. "Pemilik" tersebut berguman dilantai karena dia jatuh dari ranjangnya. Itulah aku.
Aku mulai duduk di ranjangku sambil menguap sambil menggaruk-garuk perutku lalu pandangakku pada seragam sekolah yang terlihat baru dan memberikan kesan bahwa seragam itu belum terpakai sebelumnya kerena memang seragam itu memang belum terpakai. Tapi sekarang aku akan memakainya karena ini adalah hari pertamaku bersekolah.
Haa... Sepertinya hari ini akan dimulai dengan awal yang buruk. Aku merasa lesu... Aku menghela nafas panjang sambil memasukan lenganku ke seragamku. Lalu aku mulai membetulkan poni rambutku untuk menutupi mata kiriku akan menjadi masalah jika orang-orang melihat mata kiriku ini.
Aku sempat kepikiran untuk memakai penutup mata tapi akan terasa aneh jika aku memakainya. Saat aku menuju dapur aku melihat ada ramen instan yang sudah jadi dan kertas yang ada di atas meja. Saat aku melihat kertas itu.
Makanlah selagi masih panas, aku dan lainnya pergi keluar sore baru pulang. Aku harap kau menikmati kehidupan sekolahmu.
P.S
Saber dan Illya telah pergi ke sekolah dari tadi.
"Haaa...Mereka itu..Selalu saja..." Aku yakin mereka akan membawa barang-barang yang aneh lagi saat pulang. Dan juga kenapa berdua tidak membangunkanku sih? haa...lupakan sajalah. Setelah memakan ramen instan, aku meninggalkan rumah sambil menguap.
Selama berjalan kesekolah, aku menutup mataku karena cahaya matahari. Ya ampun, sungguh merepotkan. Kenapa Matahari selalu terbit dengan cepat di saat-saat aku tidak menginginkannya ya...?.Yah... Pokoknya meskipun cahaya matahari pagi baik untukku tapi tetap aku tidak bisa bangun pagi.
Beberapa saat kemudian aku berdiri di gerbang pintu masuk di samping ada tertulis SMA Satu. Ini adalah awal kehidupanku lagi sebagai murid sekolah setelah sekian lama aku pelahan-lahan melangkah memasuki Sekolah.
"Kau Telat! "
Baru aku masuk tiba-tiba aku mendengar suara teriakan dari seorang gadis dan saat aku menoleh ada dua orang yang tak asing bagiku berdiri disana.
"Mou~ kenapa kau selalu terlambat sih Onii-san!"
Seorang gadis mungil berambut perak dan bermata merah senja memarahiku dengan mengembungkan pipinya yang membuat kesan imut daripada marah.
"Maaf aku... "
"Jangan mengatakan 'Aku tersesat dijalan kehidupan' atau... "
"Maafkan aku"
Aku dengan cepat menundukan kepalaku meminta maaf pada wanita berambut pirang dan bermata biru jika aku tidak begini, aku pasti akan ditebas dengan pedang yang tak terlihat miliknya yang sudah dipegang sejak tadi!
Wanita berambut perak dan bermata merah namanya Illyasviel von Eizbern biasanya dipanggil Illya dan wanita berambut pirang dan bermata biru namanya Arthuria Pendragon biasanya dipanggil Saber. Mereka adalah pasanganku yang melakukan contrak permanen Pactio.
"Ya Sudalah, lagian upacara pembukaan akan dimulai sebaiknya kita harus pergi"
Benar juga upacara sudah mau dimulai.
Saat masuk didalam auditorium lebih dari setengah tempat duduk yang tersedia sudah terisi.
Akan tetapi, ada pembagian yang jelas untuk tempat duduk dari siswa baru itu.
Setengah dari baris pertama akan ditempati oleh Blooms. Siswa yang memiliki emblem bunga berkelopak delapan di dada kiri mereka. Siswa baru yang bisa mendapat manfaat penuh dari kurikulum di sekolah ini.
Setengah dari baris belakang akan ditempat oleh Weeds. Sisa yang dada kirinya kosong. Sisa baru yang hanya diterima sebagai cadangan.
Walaupun mereka sama sama siswa baru, yang menjadi murid dari sekolah ini di setiap hari yang sama, mereka terbagi dengan rapi menjadi kelompok dengan emblem dan kelompok tanpa emblem.
Orang-orang yang sadar dengan diskriminasi malah menerima diskriminasi itu, ya...itu yang kupikirkan saat melihat cara duduk mereka. Yaa... memang sih itu memang sudah jadi rahasia umum.
Lalu aku melihat Saber dan Illya sudah duduk bersama dengan perempuan lain dari bloom dan berbicara dengan senang. Baguslah mereka mendapat teman.
Tanpa bermaksud untuk menantang arus secara terang-terangan, aku memilih tempat duduknya sendiri di tengah dari sepertiga baris terakhir. Mau bagaimana lagi Saber dan Illya adalah Bloom dan aku adalah weed.
Ketika sampai aku melihat ada beberapa orang yang telah duduk terdiri dari satu pria dan dua wanita. Si pria mempunyai mata biru dan rambut hitam pende, serius apakah cuma aku atau semua laki-laki disini memilki rambut pendek, alasanku memanjangkan rambut terutama di bagian poni untuk menutupi mata kiriku.
Kemudian kedua wanita yang duduk dengansi pria itu yang pertama mempunyai rambut merah dan memilki tubuh yang ramping dan gadis kedua memiliki rambut hitam sebahu dan memakai kacamata yang tampaknya adalah orang yang pemalu.
"Yo...apa tempat kursi ini kosong? "
"Tentu saja"
Jawab wanita berambut merah.
Mendengarnya membuatku langsung duduk.
"Namaku Uzumaki Naruto senang bertemu dengan kalian"
"Aku Chiba Erika senang bertemu dengan dengan mu Uzumaki-kun" memperkenalkan diri wanita berambut merah itu dengan ceria.
"Aku Shibata Mizuki senang bertemu dengan bertemu denganmu juga" memperkenalkan diri wanita berkaca mata itu dengan malu-malu saat aku melihatnya...
...
Besar
Itulah yang pertama kali aku pikirkan Oppainya besar! Bahkan dari pakaian seragamnya bisa terlihat jelas Oppai besar meskipun tidak sebesar Erza, Rossweisse, Juvia ataupun Sera tapi tetap saja Oppai tetaplah Oppai.
"Apa yang kau lihat? " tanya Erika dengan pendangan mata yang tajam dan penuh curiga.
"Bukan apa-apa kok" Aku tidak mungkin bilang aku melihat Oppai Mizuki padanya, dengan cepat aku melihat si laki-laki yang masih diam melihatku tampaknya dia sadar belum memperkenalkan dirinya padaku.
" Namaku Shiba Tatsuya. Senang berkenalan denganmu juga, Uzumaki-san"
"Panggil saja aku Naruto"
Laki-laki ini, Tatsuya tampaknya bukanlah penyihir biasa itu bisa terlihat dari aura tubuhnya yang menunjukan bahwa ia adalah seorang pejuang meskipun ia bisa menyembunyikan sehingga orang-orang tidak bisa merasakannya tapi bagiku itu sia-sia saja begitu juga dengan sihirnya. Aku tidak begitu yakin tapi jika perkiraanku benar ia pasti merupakan kelinci percobaan dari sebuah eksperimen.
...
Fufufufu
Ini akan menjadi menarik.
Author Note
Cerita ini adalah Hasil dari pemikiranku selama semalam menggabungkan Naruto, Mahouka Koukou no Rettousei, dan Magister Negi Magi. Meskipun ada karakter-karakter yang kuambil dari anime dan manga lainnya.
Bagaimana menurut kalian? Jika ada ingin memberi komentar ataupun memberikan saran tolong diriview setelah membaca ini semakin banyak semakin bagus.
Mungkin cuma itu. Sampai jumpa di chapter depan.
Yuan.. Out.
Mengenai Sekolah Menengah Atas Sihir.
Sekolah-sekolah menengah atas yang dibentuk pemerintah dengan tujuan untuk mendidik kaum "Penyihir", para praktisi sihir modern.
Secara menyeluruh, terdapat sembilan SMA Sihir yang berdiri di negara ini.
Lokasi dari masing-masing sekolah tersebut adalah sebagai berikut.
SMA Satu : Hachioji (Kanto, Tokyo)
SMA Dua : Nishinomiya (Kinki, Hyogo)
SMA Tiga : Kanazawa (Hokuriku, Ishikawa)
SMA Empat : Hamamatsu (Tokai, Shizuoka)
SMA Lima : Sendai (Tohoku, Miyagi)
SMA Enam : Izumo (Sanin, Shimane)
SMA Tujuh : Kochi (Shikoku, Kochi)
SMA Delapan : Otaru (Hokkaido)
SMA Sembilan : Kumamoto (Kyushu, Kumamoto)
Di antara semua sekolah tersebut, dari SMA Satu sampai SMA Tiga mampu menampung 200 orang siswa yang dibagi dalam dua jenis kelas, jalur 1 dan jalur 2 ( SMA Tiga menggunakan istilah " kelas spesialis " dan " kelas biasa " ). Perbedaan antara jalur 1 dan jalur 2 ada pada ketersediaan instruktur; jika kita kesampingkan masalah ketersediaan instruktur, maka kurikulum antara kedua kelas itu adalah sama. Sedangkan SMA Empat sampai SMA Sembilan, mampu menampung 100 orang siswa, dan mencukupi ketersediaan instruktur untuk setiap siswa. Meskipun kemampuan instuktur mereka sedikit lebih rendah dibandingkan dengan instruktur dari SMA Satu sampai SMA Tiga. Walaupun setiap sekolah mengikuti pedoman kurikulum yang ditetapkan oleh University of Magic , ada beberapa sekolah yang mempunyai karakteristik khusus. Misalnya, SMA Tiga menitikberatkan pada praktek pertempuran sihir, dan , SMA Empat menitikberatkan pada Manufaktur sihir yang sangat kompleks yang sangat berharga dalam bidang teknik sihir. Terlepas dari perbedaan fokus pada jenis jenis sihir, ada juga sekolah yang memiliki spesialisasi sihir yang dapat digunakan pada lingkungan tertentu. Misalnya SMA Tujuh , terlepas dari kurikulum normal juga mengajarkan sihir tingkat tinggi yang dapat digunakan diatas air atau laut, sementara SMA Delapan memadukan pelajaran praktik di luar ruangan pada sihir yang berguna pada kawasan yang sangat dingin atau kawasan pegunungan dimana lingkungan hidup sangat ekstrim.
