Title: Love Trauma

Author: Nekun

Cast: Sehun, Luhan, and others

Pairing: HunHan

Ganre: Romance, Hurt/Confort

Rate: M

Warning: GS for uke, bahasa ga baku, typo

Disclaimer: Semua cast bukan milik saya

PART 1

Luhan, yeoja bermata rusa itu sibuk mengemasi pakainnya ke dalam koper. Dibantu sahabatnya, Byun Baekhyun yeoja yang tidak bisa hidup tanpa eyeliner. Berlebihan? Oh tentu tidak, memang kenyataanya begitu.

Sesekali Baekhyun melirik Luhan yang masih sibuk berkemas, banyak pertanyaan yang berkecamuk di kepalanya. Tapi dia ragu, atau lebih tepatnya takut untuk menanyakannya pada Luhan.

Baekhyun menggigit bibirnya cemas, mengira-ira bagaimana reaksi Luhan nanti, "Emmm...Lu.." bisik Baekhyun

"Hmm?" Luhan hanya bergumam untuk menanggapi, jangan lupa dia masih sibuk mengemas barangnya

"Kau yakin kau akan tinggal di tempat Sehun? Emm maksudku.."

"Baek"potong Luhan cepat, "Aku sudah memutuskannya, tentu saja aku yakin" jelas Luhan mantap

Jika sudah begitu tidak ada yang bisa Baekhyun lakukan lagi. Yeoja yang lebih muda dari Luhan itu mendesah pelan. Dia tidak menyangka nasib sahabatnya akan menjadi seperti ini. Jika saja kejadian lima tahun yang lalu tidak pernah terjadi mungkin Luhan sudah hidup bahagia bersama Kris

●flashback●

Five years ago

Saat itu Luhan baru berusia 22 th, untuk pertama kali Kris, pacarnya membawa dirinya menemui keluarga Wu. Siapa sangka hal yang seharusnya menjadi awal yang baik bagi hubungan Kris dan Luhan justru berbalik menjadi malapetaka.

Dia, anak bungsu keluarga Wu, Shixun. Nanja tanpa ekspresi yang terkesan dingin. Adik kebanggaan Kris, tega menghianati kakaknya sendiri. Namja labil yang masih berusia 18 th itu dengan kejamnya menodai Luhan, calon kakak iparnya sendiri.

"Kau menangispun tidak ada gunanya Lu," terang Sehun dingin pada Yeoja disampingnya, yeoja yang meringkuk ketakukan dengan hanya selimut yg membalut tubuhnya. Jika dilihat dari keadaan mereka berdua yang sama-sama tanpa busana. Sudah bisa ditebak apa yang telah terjadi. Ya, Sehun memperkosa Luhan.

"Wae..WAE WU SHIXUN, KENAPA KAU MELAKUKAN INI?!" Luhan histeris, dia tidak bisa menyembunyikan kemarahan, kekecewaan dan kepedihannya, dinodai oleh calon adik iparnya sendiri. Rasanya dia ingin mati saja.

"Kenapa katamu?" Ulang Sehun masih tetap dingin, seperti tidak perduli dengan keadaan Luhan yang terlihat hancur di sampingnya, "Aku hanya ingin menunjukkan pada kakakku yang sok berkuasa itu, bahwa tidak semua yang dia inginkan bisa dia dapatkan.."

Luhan menggelengkan kepalanya tak percaya, dia tidak menyangka adik Kris tega melakukan hal sekeji ini padanya"DASAR BREKSEK, BRENSEK KAU WU SHIXUN!" Luhan tetap histeris, dan Sehun sama sekali tidak perduli.

.

.

.

'BUAKKK!'

Satu pukulan mendarat di pipi Sehun, bisa ditebak pukulan itu dari Kris. Satu bulan berlalu sejak kejadian 'itu', dan Luhan dinyatakan hamil. Bisa ditebak bagaimana hancurnya Kris, calon istri yang begitu dia cintai kini telah mengandung anak dari adiknya sendiri.

"Kris!" Seru kedua orang tuanya berniat melerai bertengkaran kedua putranya

"LEPASKAN AKU APPA, BIARKAN AKU MEMBUNUH BAJINGAN INI!"

"Kris, umma mohon tenanglah..."Ny. Wu terlihat tidak kalah kacau dari putra sulungnya. Dia tidak menyangka keluarganya bisa bersimpang jalan seperti ini.

Sedangkan Sehun, dia masih tetap mempertahankan poker facenya, pukulan dari Kris tidak berpengaruh padanya

"Sehun, pergi ke kamarmu, appa akan bicara padamu nanti." Pinta Tn. Wu lelah, dia sendiri tidak habis pikir kenapa semua ini bisa terjadi

Tanpa perlu diulangpun, Sehun segera pergi ke kamarnya, tapi sebelum itu Sehun masih sempat melempar smirk merendahkan pada Kris, yang membuat Kris ingin sekali lagi membunuh adiknya itu.

"KRIS TENANGLAH! SEHUN CEPAT PERGI KE KAMARMU! "Kepala keluarga Wu itu sungguh kehilangan kesabaran

Sehunpun melenggang pergi, dan ngomong-ngomong tentang Luhan, yang Sehun dengar yeoja itu tidak pernah keluar, kata ibunya dia mendapat trauma berat, bahkan dia histerik hanya dengan melihat namja. Separah itukah?

Kalau boleh jujur, sebenarnya Sehun memendam obsesi tersendiri pada Luhan. Bisa dibilang dia sudah tertarik pada yeoja bermata rusa itu saat Kris membawanya ke rumah ini. Rasa ingin memiliki yang begitu kuat.

.

.

.

Jangan ditanya bagaimana terkejutnya Sehun saat ini, dua minggu setelah berita kehamilan Luhan, Sehun dan kedua orang tuanya berkunjung ke tempat rehabilitasi dimana Luhan dirawat karena trauma yang dia derita. Hati Sehun terenyuh mendapati keadaan Luhan yang begitu memprihatinkan. Walaupun hanya dari jauh, Sehun bisa memastikan betapa kurusnya Luhan saat ini. Pandangan yeoja itu kosong seperti tidak ada semangat kehidupan, yang dia dengar Luhan berkali-kali mencoba percobaan bunuh diri. Itu kenapa, denga terpaksa kedua orang tua Luhan membawa putrinya ke tempat rehabilitasi.

Sehun menangis terduduk, dia tidak menyangka perbuatannya akan berakibat seperti ini. Jangan lupakan bahwa Sehun masih remaja belasan tahun, dia belum bisa menerima perasaan berdosa yang begitu besar di pundaknya. Rasa irinya karena selalu dibanding-bandingkan dengan sang kakak sirna sudah.

Hari itu, Sehun bersimpuh dihadapan orang tuanya dan orang tua Luhan. Dia berjanji untuk menjadi namja yang bertanggung jawab. Dia ingin menikahi Luhan.

.

.

.

Hari dimana seharusnya Luhan resmi menjadi istri Kris justru menjadi hari dimana Sehun mendaftarkan pernikahannya dengan Luhan di catatan sipil. Yah, mereka hanya menikah secara hukum karena keadaan Luhan yang masih belum bisa dikunjungi siapapun selain paramedis dan orang tuanya.

Lalu bagaimana dengan Kris? Tn. Wu mengirim putra sulungnya itu untuk menenangkan diri di China

●flashback end●

XOXO

Lima tahun berlalu, keadaan Luhan sudah pulih seperti sedia kala. Dia sudah kembali ceria dan bersemangat. Selama itu juga Luhan tidak pernah bertemu Sehun. Tapi hampir setiap hari orang tuanya dan juga sahabatnya menceritakan soal Sehun. Sehun begini, Sehun begitu. Dari semua cerita yang dia dengar, Luhan menyimpulkan satu hal. Sehun sudah berubah, dan itu kearah yang lebih baik.

Setiap hari dijejali cerita tentang Sehun, membuat Luhan merasa akrab dengan pemuda itu. Aneh bukan, Luhan tidak pernah bertemu apalagi berbicara pada Sehun sejak kejadian itu tapi Luhan merasa begitu akrap dengannya. Setiap hari rasa penasarannya semakin tumbuh, dia ingin bertemu Sehun. Bertemu Sehun yang sering diceritakan orang tuanya dan sahabatnya.

Satu tahun yang lalu saat dirasa kondisi Luhan sudah membaik, kedua orang tuanya memberitahunya bahwa dia telah menikah dengan Sehun. Apa Luhan terkejut? Tentu saja dia terkejut dan ada lagi yang lebih mengejutkan, bahwa dia telah melahirkan seorang putri yang sekarang dirawat orang tua Sehun, atau lebih tepatnya sama sekali tidak ingat bahwa dia pernah melahirkan. Sepertinya emosi bawah sadarnya memaksa untuk melupakan semua kenagan yang dianggap Luhan buruk

Luhan ingin menemui Sehan, putrinya. Tapi dokter melarang karena emosi Luhan belum stabil benar. Dokter takut kalau dengan melihat Sehan memory tentang hal buruk itu muncul dan Luhan menjadi histeris.

Dibalik semua itu ada yang lebih terasa aneh. Luhan jatuh cinta, jatuh cinta pada Sehun yang selalu diceritakan orang tuanya. Hal itu juga yang meguatkan Luhan untuk tinggal bersama Sehun, suaminya yang lebih muda 4 th. Seperti apa sosoknya sekarang? Sungguh Luhan begitu penasaran.

XOXO

Mobil ibu Luhan tepat berhenti di pekarangan rumah Sehun, setelah mematikan mesin mobilnya, wanita paruh banya iu menoleh ke arah putri semata wayangnya.

"Lu kau yakin akan langsung tinggal disini? Apa tidak lebih baik kalian bertemu sedikit demi sedikit,,maksud umma, bertemu di luar misalnya, seperti berkencan atau jalan-jalan. Jadi kau bisa membiasakan diri dengan keberadaan Sehun. Umma takut jika kau langsung tinggal disini-"

"Umma.."potong Luhan, "Aku akan baik-baik saja, percayalah padaku, lagipula kata umma kemarin Sehun sudah setuju kan aku tinggal disini?"

Ny. Xi terdiam, melihat kesungguhan dimata Luhan membuatnya lemah, "..ne, dia sudah setuju"

Luhan tersenyum mendengar jawaban ibunya, "Kalau begitu aku masuk dulu ya umma, aku menyayangimu,"pamit Luhan sambil mencium kedua pipi ibunya.

"Aku juga menyayangimu sayang.."dengan berat hati Ny. Xi merelakan putrinya turun dari mobil. Barang-barang Luhan sudah diangkut sejak kemarin, jadi hari ini Luhan hanya perlu membawa dirinya

Luhan mencoba melambaikan tangannya dengan gembira saat mobil ibunya mulai berjalan meninggalkan pekarangan rumah Sehun. Yah, Sehun memang hidup terpisah dari orang tuanya saat dia mulai masuk perguruan tinggi dan mulai membantu bisnis ayahnya.

Luhan menghirup nafas kuat lalu menghembuskan perlahan. Entah kenapa dia merasa gugup sekarang. Dengan sedikt ragu-ragu dia menyalakan intercom

"Siapa?"Terdengar suara seorang namja menyahut, Luhan tertegun, apa itu Sehun? Kalau boleh jujur sekarang Luhan merasa takut.

Lama Luhan terdiam sampai suara di dalam kembali menyahut.

"Lu, apa itu kau?"

DEG!

Jantung Luhan berpacu begitu cepat saat suara itu memanggilnya Lu, ya tak salah lagi itu Sehun. Salahkah kalau Luhan merasa takut. Dia ingin lari dari sini sekarang tapi kedua kakinya entah mengapa terasa begitu berat

'CKLEK!'

Pintu di depannya tiba-tiba terbuka dan munculah sesosok namja berperawakan tinggi. Kulitnya putih dan bersurai dark brown. Matanya tajam dan bibirnya terkatup dengan sempurna. Ya itu Wu Shixun a.k.a Sehun, suaminya.

Mata Luhan membelalak, sekujur tubuhnya bergetar hebat. Luhan takut, atau lebih tebatnya tubuhnya yang takut.

"Lu kau baik-baik saja?! " sentak Sehun panik melihat keadaan Luhan saat ini

Sekuat tenaga Luhan mempertahankan posisinya agar tidak terduduk. Detak jantungnya tak beraturan, keringan dingin mulai muncul di pelipis Luhan

"S-sehun..bantu aku...a-aku ingin sembuh.."lidahnya terasa kelu hanya untuk mengucapkan benerapa patah kata

Sehun terenyuh mendengar itu, jika ingat dialah yang menyebabkan Luhan menjadi seperti ia ingin membunuh dirinya sendiri. Sehun ingin merengkuh Luhan, tapi jika melihat reaksi tubuh Luhan saat ini sepertinya itu tidak mungkin.

"Lu..."desis Sehun perih, sungguh dia tidak tega melihat Luhan yang tersiksa seperti ini, dia ingat orang tuanya pernah bilang jika Luhan masih sering histeris jika mengingat kejadian itu.

"S-sehun kau tenang saja...aku akan sembuh..a-aku..sehun, aku..."Luhan tidak bisa melanjutkan kata-katanya, air matanya tumpah begitu saja. Dia takut, dia takut melihat Sehun, dia ingin berteriak dan berlari dari tempat ini. Tapi disisi lain, dia benar-benar ingin memulai semua dari awal.

"Lu kau terlihat kacau, apa sebaiknya-"

"Tidak"potong Luhan cepat, dia sudah tahu bahwa Sehun akan menyuruhnya pulang kalau dia memang belum siap. Beberapa hari ini memang orang tuanya sudah mewanti-wanti, jika Luhan memang belum siap bertemu Sehun, dia boleh kembali pulang"Sehun..hiks..percayalah padaku..aku..hiks..akan berusaha keras untuk sembuh..hiks...kumohon jangan suruh aku pulang.."

Sehun sungguh tidak tega. Dia lah yang membuat Luhan menjadi seperti ini, tapi kenapa Luhan yang justru berusaha keras untuk memperbaikinya. Dengan perlahan dia mendekati Luhan. Meraih pundahnya untuk membantu berjalan, tapi reaksinya di luar dugaan. Seketika Luhan terduduk, tubuhnya terguncang hebat dan nafasnya terputus-putus. Luhan mulai histeris dan menjerit tak terkendali.

"Lu kau baik-baik saja, Lu?!"teriak Sehun panik disela-sela jeritan Luhan. Beberapa saat berlalu sampai akhirnya Luhan jatuh pingsan di pelukannya.

"LUHAN!"

TBC

a.n

Gw masih sedih banget kalo keinget Lu ge, gue ga mood nulis lanjutan lets get a child, yahh mungkin besok...

HunHan tu bukan otp fav gw,,tp ga tahu kenpa gw pengen nulis tentang mereka. Emang ya sebuah kesalahan mampir ke hunhan thread di onehallyu, gw nangis,,,bener-bener nangis