Akatsuki Maen Teater

By

Red Apple790

Genre : Humor & Parody

Rate : T

Character : Akatsuki

Disclaimer : Punyanya Masashi Kishimoto lah… RT komplek rumah saya *ditabok Kishimoto-sensei*

Warning : AU, OOC PARAH, Gajebo, Bahasa Gahoel, dll…

This is my first fic at humor. Guys, hope you like it


Suatu hari yang tidak cerah, Pein, Sasori, Hidan, Kakuzu, Itachi, Kisame, Tobi, Zetsu dan Deidara sedang berada di suatu lapangan golf, mereka terlihat sedang latihan bermain sepak bola (?) dengan riang. Konan, satu-satunya anggota cewek di geng Akatsuki nggak ngikut soalnya dia lagi mulung kertas-kertas bekas untuk menambah persediaan kertasnya.

Pein yang saat itu sedang membawa bola mengoper bolanya ke Tobi. Bocah lollipop itu pun segera menggiring bola dengan cepat, Tobi membawanya lari mendekat ke gawang yang dijaga ketat sama Itachi.

Dengan keren, Tobi menendang bolanya sambil teriak dengan lantang, "HYAAA! TENDANGAN KAMBING KAWIIN~!"

PRAAANG! Tobi menendang bolanya ketinggian, sampe-sampe kena kaca rumah orang. Yah, memang di lapangan itu juga gak jauh dari rumah penduduk, jadi matilah mereka kalo bolanya nyungsep ke rumah orang.

"Waduh, mampos kite!" kata Kakuzu sambil ngeliatin si Tobi. Kakuzu tau kalo itu bola kena kaca rumah orang yang namanya Tsunade. Juragan beras yang punya koleksi mobil lima biji. Dulu, Kakuzu pernah mau jadiin Tsunade pacarnya, tapi sayang tu tante-tante nolak matang-matang, Tsunade bilang dia nggak tertarik sama orang keturunan Arab seperti Kakuzu.

Tobi menelan ludahnya. Tiba-tiba jendela dari rumah itu terbuka dan munculah Tsunade yang saat itu sedang menggenakan baju daster dan rambut yang sedang di roll, "WOI, SIAPA NIH YANG NANDANG?" teriak Tsunade dengan berkacak pinggang.

Pein CS –kecuali Tobi yang lagi bengong- serempak masang wajah polos dan berujar, "Kita lagi latihan tante~!"

Tobi diam, do'i tiba-tiba ingat sama iklan mi instant yang sering dilihatnya di tipi-tipi.

"MASA BODOH! ELU MAU LAGI LATIHAN KEK, MAU LAGI KAYANG KEK ,BOKER KEK… POKOKNYE ELU SEMUA HARUS TANGGUNG JAWAB!" kata Tsunade mencak-mencak gaje plus muncrat.

Deidara sambil garuk-garuk pantatnya yang tiba-tiba gatel, natapin Pein dengan curiga, trus dia langsung tanya sesuatu sama si Pein, "Pein un, lo pernah maen gila ya sama Tsunade un? Makanya dia minta tanggung jawab?"

"Hah? Gak pernah tuh. Pengen sih, tapi nggak pernah kesampean." jawab Pein dengan wajah mesumnya.

"TANGGUNG JAWAB GAK LO! BOLA ELU SELAIN MECAHIN KACA JUGA KENA PAS BUNGA GUA YANG HARGANYA SATU EM, TAU GAK!" kata Tsunade masih dengan muncratnya.

Pein CS barengan nelen ludah. "Maaf tante…"

"MAAP… MAAP. POKOKNYA ELU MUSTI GANTI! GANTI PAS BUNGA GUA YANG HARGANYA SATU EM! AWAS LO YE!" setelah itu Tsunade kembali masuk rumahnya.

Dibalik topeng orange melingkarnya, Tobi sedang berkaca-kaca, hatinya remuk. Gelar 'Tobi is a good boy' seakan hancur karena kesalahan yang dibuatnya tidak diampuni. Akhirnya, sambil bersandar di pundak Sasori dan sambil buang ingus di rambutnya Itachi, Tobi menangis mengaum-ngaum (?). "Huwaa… Tobi 'kan anak baik. Tante Tsunade harusnya maafin kita, karena Tobi anak baik sudah minta maaf."

"Eh kampret, sial lo! Buang ingus dirambut gue!" kata Itachi yang kesel karena rambut panjang nan hitam yang biasanya ia shampoo-in pake shampoo merek "Panty" diingusin sama si Tobi.

"Gimana nih, cara bayar utangnya?" kata Sasori sambil nyingkirin pala' nya si Tobi dari pundaknya soalnya tangisan Tobi itu basahin bajunya si Sasor. Sasori takut ingusnya Tobi juga meler ke bajunya.

''Au ah terang,'' jawab Zetsu enteng, ''minta duit sama Kuzu.''

Seketika itu pula semua anggota Akatsuki menatap Kakuzu. ''Fulus kita habis untuk party minggu lalu,'' jawabnya enteng, padahal duit sisa party masih ada tapi udah dikorupsiin sama Kakuzu. Pein, Pein... Kok percaya sih jadiin Kakuzu sebagai badan kefulusan (?) di geng Akatsuki?


Tampak Itachi lagi disebuah taman –coret-lawang-coret-,dia lagi uring-uringan mikirin gimana carannya dapat uang banyak untuk ganti vas bunganya Tsunade.

Berlawanan dari arahnya berjalan, tampak seorang cewek berambut hitam sebahu sedang membawa sebuah buku yang dibawanya dengan kedua lengan didepan dada. Mata gadis itu sedang memperhatikan tanah dibawahnya, mungkin lagi ngarep siapa tau aja nemu sekeping uang koin yang terjatuh ditanah. Tiba-tiba… Bruuuk! Gadis itu tertabrak Itachi

yang saat itu berada dijalannya, membuat gadis itu menjatuhkan bukunya.

Itachi dan gadis itu bersama-sama mengambil buku yang terjatuh, mereka saling bertatapan dan tiba-tiba saja ada lagu Korea yang menjadi backsound adegan mereka. Saat mereka sudah sama-sama berdiri dan saling berhadapan. Perlahan gadis itu membuka mulutnya…

"LIAT-LIAT DONG!" kata gadis itu sembari memukulkan buku tebalnya kedada Itachi.

Itachi terkejut, ia tiba-tiba saja dejavu dengan iklan sebuah kartu provider yang pernah dilihatnya di tipi, "E-eh…maaf nyonya…eh…tante…eh…mbak."

Gadis itu memperhatikan Itachi mulai dari bawah ke atas. Kemudian ia merasa otaknya mulai berjalan, "LOH, INIKAN ITACHI! MAS ITACHI KAN?"

Sekarang Itachi mulai takut karena tiba-tiba aja cewek didepannya loncat-loncat kegirangan.

"Itachi~! Kyaa~! Gue gak nyangka loh, ketemu lo disini. Gue Red Apple, panggil aja Red, gue sukanya makan makanan yang gak pedes-pedes terus suka minum apa aja yang penting seger, warna favorit gue umm…apa ya? Oh iya, warna gelap! Terus hobby…"

Itachi liat kiri-kanan, depan-belakang, ke atas dan ke bawah. Dia lagi cari-cari, siapakah seseorang yang telah nimpuk ni cewek ajaib makanya do'i tiba-tiba jadi sarap -atau mungkin emang dari sononya udah sarap?- karena tiba-tiba saja ngoceh gaje, lagian siapa juga yang nanya tentang apa kesukaannya. Itachi pun ber-sweatdrop ria, "M-mbak?" sapanya takut-takut.

"Kyaa! Itachi gue tu seneng beeeuuut ketemu ehlo. Oh, iya beidewei eniwei buswei (?)ngapain lo disini?"

Itachi ragu sejenak, apakah ia bisa menceritakan masalahnya pada gadis gaje dihadapannya ini? Tapi siapa tau aja gadis gaje ini bisa membantu masalahnya.

"Itu… gue butuh duit yang banyak. Kira-kira gimana ya, cara cepat dapat duit banyak…"

Gadis gaje itu diam sejenak, lalu berseru, "Oh! Gue dapat selebaran ini tadi…" gadis itu mengeluarkan selebaran kertas yang diselipkan dibukunya, kemudian memberikan selebaran kertas itu pada Itachi.

Itachi membaca selebaran yang diberikan gadis itu, "Kontes teater?" tanyanya

Gadis itu mengangguk dengan semangat, "Elu udah liat hadiahnya berapa?"

Itachi melanjutkan membaca, kemudian matanya membulat, "HAAAH? LIMA EM?"

"Ya, benar sekali! Bisa dapat duit banyak 'kan mas, mendingan mas Itachi ikut aja tuh kontesnya. Mmm… gue kan udah bantu nih, gue capcus dulu yah! Bubay!"

Itachi mengerjapkan mata, ketika akhirnya gadis gaje bin ajaib itu menghilang.


Pein, Konan, Sasori, Hidan, Kakuzu, Kisame, Deidara, Zetsu dan Tobi lagi ngumpul di kosan bobroknya Pein. Mereka diskusiin tentang vas bunganya Tsunande yang pecah.

"Kira-kira kalo jualan cireng butuh berapa lama ya? Sampe bisa 1M?" gumam Kisame yang lagi duduk di sofa bersebelahan dengan si Kakuzu yang lagi molor plus ileran.

Konan yang lagi asik ngelipat-lipat kertas berujar, "Lamanya seumur hidup lo!" katanya acuh tak acuh.

Cklek. Pintu tiba-tiba terbuka dan Itachi pun masuk dengan wajah sumringah, "Guys! Liat deh, gue dapat ini!" katanya, kemudian duduk di sofa bergabung dengan yang lainnya.

"Apaan?" kata Akatsuki –kecuali Kakuzu- mereka semua berkumpul mengerumuni Itachi. "Hah? Kontes teater?"

TO BE CONTINUED…

Author Note :

Hallo, minna-san! Saya author yang baru gabung ke fandom ini, dan ini kali pertamanya saya buat fict humor, jadi maaf kalo garing. Oke, keberadaan saya dalam cerita hanyalah peran numpang lewat *plaak* minna-san pasti udah nggak asing lagi kan dengan beberapa adegan iklan yang saya parodikan :D Oke, saya mohon reviewnya minna-san!