DISCLAIMER: Created in the world belonging to J.K. Rowling and no money here. Just for fun.


Chapter 1 : THE WORLD WITHOUT HARRY POTTER

THE WORLD WITHOUT HARRY POTTER

-(xx)-(xx)-

Tahun-tahun telah berlalu, dunia sihir telah menatap ke langit dengan penuh harap dan doa untuk kehadirannya kembali. Kita semua telah menghabiskan hari-hari kita dan bertanya tanya Kemanakah dia pergi?, mengapa dia pergi? atau apakah dia masih hidup? Mungkin dia telah meninggalkan kita semua untuk dunia yang lain, dunia yang berada dalam bahaya, dunia yang lebih membutuhkannya. Apakah kita bersikap egois bila kita menginginkan dia hanya untuk kita saja?

Apakah hanya kepada kita, dia dilahirkan? Dari hari pertama dia datang ke hadapan kita, semua dari kita menyanjung dan terpikat dengan kehadirannya karena dia terlihat sangat istimewa. Bagi kita, dia adalah seorang yang sangat istimewa, seorang Anak Yang Hidup, anak yang mengalahkan pangeran kegelapan pada usianya yang baru satu tahun, dan yang menghambat kebangkitannya kembali pada tahun-tahunnya di Hogwarts. Kita sepatutnya berbangga karena memilikinya dan berterima kasih atas usahanya.

Namun saat dia menyatakan kembalinya pangeran kegelapan di penghujung turnamen triwizard yang diikuti pada usianya yang begitu muda, kita semua tidak mempercayainya, kementerian menyangkalnya dan akhirnya kita semua menganggapnya gila. Hanya setelah pangeran kegelapan menyerang kementerian, mata kita menjadi terbuka lebar dan hal itu juga yang membuat kementerian akhirnya membenarkan berita dari Anak yang Bertahan Hidup, setelah penyangkalan hampir setahun lamanya.

Sebenarnya dia adalah seorang anak yang dapat menjadi terkenal dalam sekejap, namun dia memilih untuk tidak menjadi terkenal. Dari awal mula, kitalah yang terlalu tinggi menyanjung serta menyorotnya dan akhirnya kita pulalah yang menjatuhkannya juga. Sebuah kutipan dari kitab agama milik muggle ada yang menyatakan "Seorang Messias ditolak di negerinya sendiri". Hal itulah yang sepertinya sudah kita lakukan padanya.

Apakah mungkin karena semua perlakuan kita padanya yang membuat dia menghindari kita semua? Ataukah dia telah menjadi begitu bodoh karena peperangan sehingga dia tidak memahami makna sebenarnya dari kepercayaan, kesetiaan dan cinta. Dia telah berjuang sendirian untuk menyelamatkan kita semua dan hanya satu atau dua orang sahabat yang berada di sampingnya yang turut berjuang membantunya. Mungkin hanya Dumbledore's Army lah satu-satunya peninggalannya untuk kita semua, suatu wadah perjuangan, persahabatan, persaudaraan serta pengabdian, dan pengorbanan.

Kini kita semua telah berpikir bahwa dia telah tiada. Dia sudah pergi entah kemana. Tak ada sisa tubuh yang ditemukan, tak ada jejak atas kematiannya, bahkan tidak ada saksi mata yang melihatnya. Tak ada yang tahu kemana dia pergi, tak ada yang dapat memastikan apakah dia telah tiada atau apakah dia masih hidup, bahkan sahabat-sahabat terdekatnya sekalipun. Dia menghilang begitu saja pada penghujung perang besar di Hogwarts.

Dengan kepergiannya dia telah menghapus harapan kita. Kita semua merasa kehilangan dan bahkan sebagian dari kita merasa dia telah mengkhianati kita dengan pergi meninggalkan dunia sihir ini. Bila dia kembali, apakah kita perlu untuk mempertanyakan alasannya? Seperti, mengapa setelah sekian lama baru kembali? Atau mengapa dia mau kembali?

Semua dari kita telah memujanya sebagai pahlawan terbesar era ini, namanya dapat disejajarkan dengan Albus Dumbledore, dan kita telah menuliskan namanya pada buku-buku pelajaran dan kartu kodok. Hampir semua anak-anak kita ingin mengenakan jubah Hogwarts dan berebut masuk ke Gryffindor.

Apakah dia itu seorang pahlawan? Apa sih sebenarnya pahlawan itu? Apakah orang harus memiliki tanda petir di dahinya serta kemampuan khusus berbicara dengan ular untuk menjadi pahlawan? Setiap hari sepanjang tahun, kita banyak melihat dan mendengar para petugas auror hilir mudik ke sana kemari berusaha membantu dan menolong mereka yang membutuhkan. Tidak hanya bagi kaum kita para penyihir, namun juga muggle-muggle di sekitar kita pun mereka bantu. Mereka adalah penyihir-penyihir yang melayani masyarakat sihir dengan dedikasi yang tinggi. Orang-orang ini tidak hanya melakukan pekerjaan mereka dengan baik, tapi mereka juga merupakan pahlawan-pahlawan yang baru. Tindakan mereka juga tidak boleh dilupakan.

Harry Potter sebenarnya bukanlah seorang pahlawan. Harry Potter bukan pahlawan kita. Harry Potter adalah seorang pecundang yang lari dari perang di Howgarts. Mungkin dia melarikan diri dari perang karena ketakutan menghadapi perang dan akibat dari perang. Perang itu telah kembali merengut cinta dan kepercayaan darinya, perang itu telah merengut para sahabat dan orang-orang terdekatnya. Meski perang yang sama juga merengut sahabat dan orang terdekat kita, tapi dia memilih untuk diri dari perang itu meninggalkan kita semua. Tapi, bila kita jujur dan mendengarkan suara hati kita, di dalam lubuk hati kita, dia adalah penyelamat kita. Dia telah mengalahkan pangeran kegelapan bagi kita dan itulah yang kemudian mengakhiri perang.

Tapi, mengapa dia tidak tinggal saja bersama kita sampai selamanya? Dia telah memberi kita begitu banyak harapan, dia telah memberi kita teladan dan selama bertahun-tahun beberapa dari kita sebenarnya telah mengikuti teladannya baik sadar ataupun tidak. Contohnya bahwa kita menyadari atau tidak setelah perang usai, semua politik dan permusuhan di antara penyihir berdarah murni, berdarah campuran ataupun keturunan muggle yang sering kita sebut (maaf darah lumpur) telah mereda. Di Hogwarts, semua asrama telah bersatu. Dari Gryffindor, Ravenclaw, Hafflepuff, dan juga Slytherin secara khusus telah duduk bersama dengan rukun dan damai. Sudah tidak ada petikaian dan saling menjatuhkan di antara mereka (kecuali hanya di Quitditch).

Kini kita harus bertanya pada diri kita sendiri. Bila suatu hari nanti dia kembali, apakah kita akan menyambutnya? Apakah dia telah berhasil menyembuhkan luka hati yang pernah kita goreskan padanya di masa lalu?

Lima tahun telah berlalu sejak perang di Hogwarts. Sudah sejak setahun kita kembali berduka karena kita semua menyaksikan salah satu serangan terburuk pasca kejatuhan pangeran kegelapan. Tentunya masih terbayang di ingatan kita bahwa korban terbanyak berasal dari anak-anak, diantaranya murid sekolah Hogwarts, Beauxbatons, dan Durmstrang, juga dari beberapa sekolah sihir di Cina, Amerika, Brazil, serta beberapa negara Afrika. Belum terhitung korban dari para penonton dewasa, panitia penyelenggara serta para wartawan yang turut meliput pertandingan final piala dunia quidditch. Meski hingga kini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, pihak kementerian menduga ini adalah era baru dari kebangkitan death eater.

Hari ini kita telah melihat banyak posko pertahanan dan jam malam digagas. Banyak auror berjaga dan berkeliaran di tempat umum dan strategis. Serangan tersebut kembali mengingatkan kita akan masa-masa pangeran kegelapan di masa lampau. Bedanya, kali ini kementerian telah memberi jaminan keamanan serta petunjuk bagi warga tentang tindakan yang harus dilakukan dalam keadaan darurat, mereka juga telah membuka hotline khusus untuk warga yang ingin melapor khususnya bila melihat sesuatu yang mencurigakan. Mereka juga telah membagikan secara cuma-cuma alat pelindung resmi yang setidaknya cukup menghalangi serangan tak diduga (meskipun demikian alat tersebut belum mampu menahan kutukan mematikan). Gerak kementerian kali ini jauh lebih cepat dari pada saat era kepemimpinan Cornelius Fudge yang lebih banyak menutupi segala fakta dan informasi akan gerakan death eater.

Setelah melihat semua usaha yang telah dilakukan kementerian, pertanyaannya, "Apakah kita masih membutuhkan dia?"

Di masa lalu kita meletakkan semua harapan pada pundaknya, lima tahun sudah kita berdoa kepada Merlin untuk keselamatan kita. Hari ini kita semua kembali berlutut di depan Merlin dan memohon untuk kembalinya sang penyelamat. Bagi sebagian dari kita, dia adalah Merlin yang baru. Kita selalu membaca tulisan yang tertera di Galeon yang sering kita gunakan,"In Merlin We Trust" Untaian kata dan mantera telah melewati ujung tongkat yang kita pegang selama ini, namun banyak dari kita yang sebenarnya menaruh kepercayaan bukan pada Merlin yang Agung, tetapi pada dia, "In Potter We Trust"

Lima tahun sudah kita berjuang tanpa kehadirannya, sama seperti kita selama ini berjuang tanpa kehadiran Merlin. Selama ini kita tidak pernah didampingi oleh Merlin secara nyata, dan kita sudah berhasil mengatasi masalah kita sejauh ini. Oleh karena itu sebenarnya kita tidak perlu mengharapkan dia kembali. Dia tidak perlu kembali. Kita sudah tidak membutuhkan dia lagi. Karena kita semua telah berhasil mengatasi semua masalah kita hanya dengan menaruh kepercayaan pada Sang Merlin, setidaknya sampai hari ini.

Pada banyak kitab, dikatakan pada saat jatuh, orang-orang akan merindukan "messias". Bila kemudian sang messias hadir bagi mereka dan membebaskan mereka dari masalah yang ada, pada akhirnya sang Messias akan pergi dan sebelumnya berjanji untuk kembali suatu hari nanti.

Hari ini, kita menanti sang messias, sang penyelamat kita untuk datang kembali meskipun kita tahu bahwa harapan itu sangat tipis (dan dia sepertinya tak pernah berjanji untuk itu).

Pada akhirnya kita mungkin berpendapat bahwa dunia akan lebih baik tanpa dia. Memang benar, kita sendiri yang akan menanggung kesulitan dan berjuang tanpa kehadirannya. Kita akan melihat lebih banyak kematian, perang dan pertumpahan darah. Tapi apapun itu, masyarakat sihir akan selalu hidup dan ada.

Harry, hingga hari ini kita, masyarakat sihir sudah berjuang tanpamu, berjuang tanpa kehadiranmu. Kita tidak membutuhkanmu untuk bangkit. Kita semua dapat berjuang sendiri tanpa kamu ada di sisi kami.

Jadi, di mana pun kamu berada, percayalah. Kita semua percaya padamu, kita semua percaya padamu, dan aku percaya padamu selalu, selamanya. Apakah kamu merasa menyesal, bersalah atau malu untuk kembali? Apakah kamu sudah tidak peduli kepada kami?

x x x x

x x x x

Luna Lovegood,

The Quibbler Senior Author


A/N:

1. ide cerita (chapter ini) berasal dari komik Superman. Saat ini saya belum terlalu fokus untuk cerita yang ini. Tapi sebelum saya lupa sebaiknya ditulis dulu. Bahkan belum berpikir siapa yang akan di pairing untuk Harry Potter nantinya.

2. Kalau ada tanggapan dan review atau ide silakan yah