Stalker

Pairing: KrisHo

Rating: T

Disclaimer: EXO belongs to SM Ent., their parents and God.

note: Ide ff ini murni dari hasil pemikiranku sendiri.

.

.

.

.

Joonmyeon terus mengamati namja itu. Senyumannya yang mempesona, rambut blondenya yang selalu membuatnya ingin nenyentuhnya, tangannya yang besar, tubuhnya yang jangkung tapi proporsional. Dan, oh jangan lupakan! Suara bassnya yang seksi terutama saat berbicara dengan bahasa inggris.

Bagi Joonmyeon namja itu sempurna.

Ia mulai memperhatikan namja itu sejak saat namja itu membantunya. Ia merasa wajahnya sudah semerah rambutnya saat memikirkannya lagi.

Ia menyukainya. Wu Yifan.

Meskipun hanya bisa mengamatinya, bukan berarti ia tidak pernah mencoba menyatakan perasaannya. Ia sudah mencobanya lebih dari lima kali. Tetapi, tidak pernah berhasil karena faktor nonteknis.

Seperti percobaan pertamanya, ia meminta Yifan untuk menemuinya di atap. Tetapi tiba-tiba sore itu hujan deras, dan ia membatalkan niatnya.

Kedua kalinya, Yifan tidak bisa datang karena ia ada janji dengan teman-temannya.

Dan seterusnya terus berakhir dengan kegagalan. Ia bahkan belum sempat mengatakan 'Saranghae'. Joonmyeon menghela nafas, berpikir mungkin ia hanya bisa mengamati Kris, bukan menjadi namjachingunya. Ia kembali memgamati Kris dari sela-sela rak buku perpustakaan.

"Hey, kau mengamatiku,ya?" Sebuah suara bass mengagetkannya. Ia sangat mengenal suara ini. Yifan. Joonmyeon membalikkan badannya, melihat Yifan yang berdiri di belakangnya dengan seringaian di bibirnya.

"Yifan-ssi! A-apa yang kau lakukan di sini?!" Joonmyeon menundukkan kepalanya, menyembunyikan rona merah pada wajahnya. Yifan terkekeh lalu mendekatkan wajahnya pada Joonmyeon.

"Hanya ingin menagkap basah stalkerku." jawab Yifan. Joonmyeon mempoutkan bibirnya mendengar jawaban itu.

"Aku bukan stalker, aku-"

"Hanya mengamati, itu jawaban yang kudapat dari semua orang yang pernah menguntitku. Dan biar kuberitahu hidup mereka tidak pernah tenang lagi" ucap Yifan, membuat Joonmyeon menelan salivanya gugup.

"Aku menyukaimu. Tapi aku selalu gagal untuk menyatakan perasaanku. Karena itu aku memutuskan untuk hanya mengamatimu dari jauh." terang Joonmyeon. Mereka terdiam selama beberapa saat, dan tina-tiba Kris menjilat telinga Joonmyeon. "Y-Yifan!"

"Bagaimana kalau kita mencobanya?" tanya Yifan, masih menjilati telinga Joonmyeon.

"M-maksudmu?"

"Berkencan. Mengapa kita tidak mencobanya?" kali ini Yifan memberikan kecupan-kecupan ringan di leher Joonmyeon. "Kurasa aku mulai tertarik kepadamu."

"Terserah kau, Yifan.."

"Baiklah. Besok kutunggu di gerbang saat pulang." Yifan mengecup bibir Joonmyeon dan berjalan menjauh. "Senang mengenalmu, Joonmyeonnie."

Joonmyeon berani bersumpah kalau tadi Yifan meremas bokongnya.

Owari

Drabble yang kubuat di sela-sela menonton Inkigayo dan Pops in Seoul. Maaf jika jelek,alurnya terlalu cepat, atau kurang memuaskan. Tolong RnR, tapi menjadi silent reader juga tidak apa-apa. Jika ingin mengkritik atau memberi masukan/saran, gunakan bahasa sopan. No bash or flame!

Annyeong!