HumanVampire's Love

Galaksi maupun jagad raya ini begitu luas. Banyak sekali hal-hal di dunia ini yang masih belum terungkap atau tergapai oleh makhluk yang bernama manusia. Manusia memang makhluk sempurna ciptaan Tuhan karena memiliki akal, perasaan dan cinta serta berbagai kemampuan dalam setiap bidangnya. Namun, kemampuan manusia itu ada batasannya. Mata mereka tak bisa melihat hal yang tak terlihat disekitarnya. Mereka tak menyadari bahwa ada dua kehidupan lain yang mengelilingi mereka. Kehidupan yang berbeda dengan mereka. Kehidupan yang jika kita melihatnya secara kasat mata berperawakan seperti manusia, namun hati, pola pikir mereka berbeda serta kekuatan khusus yang mereka punya tentunya membuat mereka menjadi spesial. Ada dua kehidupan tak kasat mata yang mengelilingi manusia. Pertama adalah kehidupan sekumpulan makhluk yang hidup abadi, berdarah dingin dan sangat menyukai darah manusia. Benar, mereka adalah sekumpulan vampire yang hidup di hutan kegelapan yang dibawah lereng gunung fuji. Hutan ini dinamakan hutan Shi. Pemukiman vampir ini layaknya pemukiman manusia biasa, banyak sekali pendaki gunung fuji yang tersesat mampir ke pemukiman ini hanya untuk sekedar menginap ataupun sekedar bertanya kearah mana mereka harus pergi agar bisa keluar dari hutan. Namun na'as kematian selalu menghampiri para pendaki itu, mereka selalu menjadi santapan para vampir yang kelaparan baik darah maupun dagingnya. Makhluk-makhluk itu memakan daging manusia mentah-mentah. Mulut mereka penuh dengan darah segar.

Darah segar berceceran disekitar hutan yang agak jauh dari pemukiman mereka. Seorang vampir laki-laki melihat temannya memakan daging-daging itu dengan rakus dan terkesan buas. Vampir itu mendengus dan menopangkan tangan didagunya. Dia tak bisa memakan daging manusia, dia berfikir kalau seharusnya manusia dan vampir itu harus hidup berdampingan dengan damai. Butuh waktu lama untuk melatih dirinya sendiri agar tak memakan daging dan meminum darah manusia. Vampir disekitarnya menganggap ia merupakan vampir abnormal karena kebiasaannya ini. Terserah vampir-vampir itu menganggap dirinya bagaimana. Dia merasa lebih baik hidup abadi seperti ini daripada hidup dengan membunuh manusia walaupun itu adalah kodrat seorang vampir. Untuk mengatasi rasa laparnya dia mengganti manusia dengan hewan yang hidup disekitar pemukiman mereka. Ada satu hal yang ingin sekali dia wujudkan, yaitu menyatukan vampir dan manusia agar hidup damai serta saling membantu. Walaupun terkesan susah namun dia ingin mewujudkan mimipi mulianya ini tak peduli rintangan apa yang harus mereka hadapi. Salah seorang dari lima temannya yang asik makan, tersenyum sinis kepadanya.

"Naruto, apa kau benar-benar sudah tidak tertarik dengan darah dan daging manusia?" tanya seorang vampir yang memiliki tanda merah memanjang berujung lancip dikedua pipinya.

"Iya kau benar Kiba, aku sudah tertarik lagi untuk memakan manusia".

"Kau benar-benar vampir berhati lembut Naruto" celetuk salah seorang temannya yang bernama shikamaru. "Kau telah mencoreng nama baik vampir".

"Lebih baik kau diam Shikamaru!" Naruto sangat tidak suka dengan ocehan Shikamaru.

Naruto tak menghiraukan ucapan teman-temannya. Selain shikamaru dan Kiba masih ada tiga orang lagi yang asik memakan daging segar itu. mereka bernama Gaara, Sakura dan seekor anjing yang bernama Akamaru. Mata Naruto beralih melihat kelebatan bayangan yang menghinggapi batang pepohonan. Semakin lama kelebatan bayangan itu mendekatinya. Sedetik kemudian bayangan itu duduk disampingnya. Naruto tersenyum senang melihat sahabat karibnnya ada didepannya sekarang. Sahabatnya ini termasuk vampir yang spesial, jika pada umumnya asal mula seseorang menjadi vampir karena digigit oleh vampir lain tapi pria ini berbeda. Dia sendiri yang ingin menjadi vampir dengan cara meminum racun didalam tubuh vampir yang telah dibunuhnya dan hidup abadi bersama kekasihnya yaitu Sakura. Kekuatan cinta mereka benar-benar luar biasa. Sasuke jatuh cinta pada Sakura yang ternyata seorang vampir, entah dimana mereka saling mengenal. Dan pada akhirnya Sasuke memutuskan hidup bersama Sakura, tapi dalam hati kecil Naruto yakin ada alasan lain kenapa Sasuke memilih jalan seperti ini. Melihat kisah mereka, Naruto berfikir apa bisa seorang manusia jatuh cinta pada seorang vampir atau sebaliknya. Jika hal itu terjadi padanya, Naruto ingin berubah menjadi manusia biasa. Hidup berdampingan dan saling mengerti satu sama lain.

"Sasuke, akhirnya kau datang. Apa perjalananmu menyenangkan?" tanya Naruto dengan raut wajah bahagia. Jika Sasuke berada didekatnya, Naruto tidak lagi merasakan kesepian yang mendera kalbunya.

"Kali ini perjalananku membosankan. Naruto, apa kau tidak ikut makan malam bersama mereka. Kelihatanya mereka menangkap daging besar dan segar, pasti banyak darah yang dihasilkan manusia itu?" ajak Sasuke dan berjalan perlahan menghampiri kerumunan temannya.

"Aku sudah tak nafsu lagi memakan manusia".

"Sudah aku duga. Baik, aku makan malam dulu Naruto".

"Sasuke-kun, kemarilah" teriak Sakura dari kejauhan.

Terkadang Naruto tak mengerti dengan sahabat karibnya. Dia dulu adalah seorang manusia tapi kenapa seakan tak memiliki perasaan lagi dan tega memakan mereka. Sasuke akhirnya bergabung dengan teman-temannya. Dia juga tak kalah rakus dengan mereka. Naruto sudah bosan melihat pemandangan ini setiap harinya, sekarang dia ingin menghibur diri dari kegalauan hatinya. Dia berniat jalan-jalan dipusat kota Konoha walaupun jarak dengan pemukiman para vampir lumayan Jauh. Hanya dimalam hari Naruto bisa menikmati keindahan kota Konoha dan melihat bagaimana cara manusia hidup dan hanya dimalam hari matahari sudah tak bisa bersinar. Hal ini sudah Naruto lakukan selama bertahun-tahun, didalam hatinya dia selalu beranggapan bahwa menjadi manusia merupakan hal yang menyenangkan. Naruto berusaha keras agar dia terlihat seperti manusia, mulai dari cara berjalan dan hal-hal kecil lainya. Kakinya menyusuri trotoar yang disinari oleh lampu-lampu yang berdiri tegak disisi jalan. Kebiasaan Naruto mengunjungi Konoha membuat dia sedikit demi sedikit mengikuti kebiasaan orang-orang disini. Kali ini perutnya benar-benar lapar,ada sebuah menu makanan yang ia suka dari makanan manusia yaitu Ramen. Malam ini Naruto ingin sekali menungunjunginya.

"Hihihihi saatnya makan Ramen"Naruto merogoh saku celana dan melihat isi dompet kodok hijau miliknya. "Hemm tabunganku masih banyak sepertinya cukup untuk makan tiga mangkok mie ramen kesukaanku".

Naruto perjalan pelahan menyusuri jalan. Lagi-lagi setiap dia mengunjungi Konoha hatinya terasa damai, bahagia dan nyaman. Dia bisa merasakan kebahagiaan yang orang lain rasakan. Tak ada yang bisa menggambarkan indahnya kebahagiaan kota ini. Mata Naruto tak henti-hentinya melihat setiap hal kecil yang ada disekelilingnya. Dari kejauhan Naruto melihat seorang gadis cantik berambut panjang berwarna biru kehitaman, berdiri dan melihat hutan belantara yang ada.

"BYAKUGAN!" Ucap gadis itu lirih namun penekanan katanya sangat meyakinkan.

Entah hal apa yang merasuki dirinya sehingga Naruto begitu penasaran dengan hal yang dilakukan oleh gadis itu. Byakugan? Apa itu? ucap Naruto dalam hati. Naruto adalah seorang vampir yang bisa mendengarkan suara manusia sampai sejauh satu kilometer. Di telinganya gadis mengucapkan kata "Byakugan" berkali-kali. Kelihatannya dia berusaha mencoba hal yang bernama "Byakugan" itu. Pikir Naruto.

"Aku pikir gadis itu butuh bantuan" Naruto tersenyum penuh arti. Sebuah ide konyol terlintas dibenaknya. Dia berjalan mengendap-ngendap dibelakang gadis itu. Tepat beberapa sentimeter dari si gadis Naruto mulai membuka suaranya. "Haloooooo, kau yang disana apa perlu bantuan hihihihi ?".

Gadis berambut biru kehitaman berjingkat kaget dan segera membalikan badan sevara spontan. Wajahnya memerah layaknya sebuah tomat yang sudah matang. Mata gadis itu terpaku menatap sesosok pria didepannya. Menurutnya pria itu sangatlah tampan, dengan rambut kuning yang dimilikinya dan seulas senyum yang mempesona membuat dirinya terlena. Gadis itu tak sadar kalau hidungnya sudah keluar darah. Naruto terus tersenyum memperhatikan wajah gadis itu dengan seksama. Tiba-tiba gadis didepannya jatuh pingsan, dengan cekatan Naruto menahan tubuh gadis itu agar tak terjatuh.

"Wuaaaaaa, apa yang sudah aku lakukan!" teriak Naruto panik dan shock.