Death Song

Rin kembali… moga ja cerita kali ini gak ngebosenin ya… cos Rin ngerasa setiap fic yang Rin buat tuh ceritanya ngeboseninnnn… ok, daripada dengerin Rin gebacot gak jelas, mending langsung baca aja ya…

Romance/Angst/Horor

Pair : Sasuke.U And Fem Naruto.U

Disc : Naruto punya Masashi Kishimoto-sensei…bukan punya Rin…

Sum : Suatu pembunuhan yang sangat tragis telah merenggut seseorang yang sangat di cintai oleh Sasuke. Bagaimanakah ceritanya? Silahkan baca…

Warn : Au, OOC ( maybe),Angst, Typo (miss), Bloody ( Sedikit gore ), Gaje, dllllll….. Gak suka jangan baca! NO FLAME!

A/N : Inspiration song By ' Bethoven ' Fur Alice And Titanic.

Sasuke ( 23 ), Naruto ( 22 ).

CHAPTER 1

Happy Reading…!

Kediaman Namikaze, 19.00 PM…

Malam ini hujan turun dengan lebat, disertai dengan suara gemuruh petir yang sangat keras hingga memekak'kan telinga dan angin kencang yang bertiup menerbangkan dedaunan yang mengering dan menerpa kaca jendela rumah besar nan tampak mewah ( yang didominasi oleh kaca ) kediaman Namikaze hingga timbul suara kaca yang bergetar.

Didalam rumah besar nan mewah dengan halamannya yang cukup luas dan berlantai dua ini, di huni oleh sebuah keluarga yang terdiri dari 3 orang, yaitu sang kepala rumah tangga, Minato Namikaze, sang istri, Kushina Uzumzki ( Namikaze ), dan anak gadis semata wayang mereka yaitu, Naruto uzumaki ( Namikaze ). Seorang gadis cantik berambut pirang panjang, bermata biru sejernih lautan, berkulit tan dan memiliki tanda lahir berupa 3 garis tipis dimasing- masing pipi tan'nya. Saat ini, di kediaman Namikaze tampak sangat sepi, kedua orang tua Naruto sedang pergi mengunjungi ayah mereka ( kakek Naruto ) Jiraiya, yang sedang sakit dan akan pulang pukul 9 nanti. Ketiga pelayan dirumah ini sedang beristirahat karena jam kerja mereka yang sudah habis. kini hanya ada Naruto dan calon suaminya, seorang pemuda berambut raven, bermata onyx dan berkulit putih, sebut saja Sasuke Uchiha. Mereka akan menikah 1 bulan lagi, karena Naruto kini tengah mengandung anak dari sang calon suaminya tersebut, kini usia kandungan Naruto sudah genap 1 bulan.

Sasuke dan Naruto kini berada dikamar Naruto dilantai 2, kamar yang cukup luas untuk 1 orang dan bernuansa serba orange ( warna kesukaan Naruto ). Sasuke kini duduk disofa putih yang tersedia dikamar ini, dengan Naruto yang tidur dengan kepalanya yang ada dipangkuan sang suami. Sasuke mengelus kepala Naruto lembut, hingga membuat Naruto memejamkan matanya menikmati lembutnya belaian Sasuke pada kepalanya yang membuatnya mlai maresa mengantuk. Mereka berdua tampak sangat menikmati suasana yang sepi ini, meskipun suara petir diluar sana cukup mengacaukan suasana sepi romantic mereka, tapi mereka ssama sekali tak pedulu akan hal itu, karena bagi mereka saat ini dunia serasa milik berdua ( author sweetdrop ). Kini tangan kiri Sasuke pun mulai meng'elus lembut perut Naruto yang agak sedikit membesar ( meskipun masih terlihat datar ).

Hening…

Hanya ada suara detak jarum jam di dinding yang mengisi kesunyian dikamar luas tersebut. Tak ada yang berbicara diantara mereka. Sampai akhirnya Sasuke'lah yang mulai berbicara.

" Dobe… " ujar Sasuke.

" …jika anak kita nanti lahir laki- laki atau perempuan, akan kau beri nama apa? "

Yah…Sasuke sudah tak sabar menanti kelahiran anak mereka yang masih terbilang sangat lama, karena usia kandungan Naruto yang masih sangat muda.

Naruto membuka matanya yang terpejam secara perlahan dan menatap mata onyx Sasuke dengan senyuman lembut yang terlikis dibibir ranumnya.

" umm… aku sudah memikirkan sebuah nama untuk anak kita nanti. Kalau perempuan akan aku beri nama Sanna dan jika laki- laki akan aku beri nama Sato…bagaimana? Bagus tidak? " jawab Naruto dengan perasaan puas dihatinya karena ia merasa memilih nama yang tepat untuk calon anak mereka nanti.

Sasuke terdiam sejenak, terlihat sedang berpikir akan nama calon anaknya yang Naruto sebutkan. Sedangkan Naruto tampak waswas melihat mimik wajah Sasuke yang seperti tidak suka dengan nama yang ia pilih. Detik berikutnya senyum lembut terukir di bibir merah Sasuke dan Sasuke merunduk untuk mengecup perut Naruto, seolah dia bisa mencium anaknya didalam sana. Naruto pun turut tersenyum melihat pria yang sangat dicintainya itu tersenyum.

" Nama yang bagus dobe…aku menyukainya… "

" Hehehe… " Naruto tertawa senang.

Naruto bangkit dari posisi berbaringnya hingga memebuat Sasuke berhenti mengelus perut dan kepala Naruto. Naruto kini duduk mengahadap pada Sasuke. Ia mengelus perutnya yang mulai terasa lapar. Sasuke melihat wajah lucu Naruto saat ia merasa lapar, dengan bibir yang sedikit dimajukan dan mengelus perutnya.

" Teme…anak kita lapar… "

Sasuke tertawa kecil mendengarnya, hingga Naruto makin memajukan bibirnya karena Sasuke malah menertawakannya.

" haha… "

" jangan tertewa Teme! Kau ingin anak kita mati kelaparan? "

" hn…bukan anak kita yang lapar dobe…tapi kau yang lapar. Ya sudah…ayo kita makan dobe… "

Sasuke beranjak dari duduknya dan menarik pelan tangan Naruto agar Naruto beranjak dari sofa, lalu mereka pergi bersama keruang makan yang ada dilantai 1.

Usai makan malam, Sasuke dan Naruto bersantai diruang tengah. Sasuke duduk di sofa hitam yang tersedia disana sembari ia melihat Naruto yang kini duduk di hadapan sebuah Grand Piano berwarna hitam yang tampak mengkilap karena cahaya lampu putih diruangan tersebut. Instrument lagu Fur Alice melantun dengan indah dari piano yang Naruto mainkan. Naruto tampak menikmati lagu yang ia mainkan dengan matanya yang terpejam dan jari – jari lentiknya yang menari lincah diatas tuts piano kesayangannya itu ( hadiah ulang tahun Naruto ke 17 dari Sasuke ). Sasuke pun tampak sangat menikmati alinan lagu yang Naruto mainkan yang selalu terdengar merdu ditelinganya, hingga kini mata onyxnya terpejam dengan punggung yang bersandar di punggung sofa. Sasuke selalu kagum akan permainan piano calon istrinya itu, siapa saja yang mendengar permainan piano Naruto pasti akan kagum di buatnya.

Piano…

Sasuke jadi teringat masa – masa saat ia dan Naruto masih SMA dulu. Yah…masa- masa dimana ia dan Naruto bertemu untuk yang petama kalinya.

* flashback *

Konoha High School.

Saat ini adalah jam pulang sekolah bagi para murid KHS. Sasuke berjalan sendiri dengan kedua tangannya yang memegang tali tas punggung hitamnya yang ia gendong di punggunya. Sasuke berjalan dilorong lantai tiga, lantai khusus untuk ruang praktikum ( seperti laboratorium, ruang music, dan sebagainya ). Saat langkah Sasuke sudah mendekati ruang music yang berada di sisi kanan lorong dekat tangga, Sasuke mendengar suara lantunan piano yang melantunkan lagu I Will Go On yang dimainkan dengan sangat sempurna, sangat merdu didengar. Sasuke akhirnya memutuskan untuk menghampiri ruang music dan diam- diam Sasuke mulai mengintip melalui jendela gelap ruagan itu. Mata onyxnya mulai mencari sosok dari seseorang yang memainkan piano didalam sana. Akhirnya Sasuke menemukan sosok seorang gadis cantik berambut pirang panjang yang diikat dua dan berkulit tan, duduk dihadapan Grand Piano putih dan jemari lentiknya menari dengan lincah diatas tuts piano tersebut. Sasuke tak bias melihat warna mata gadis tersebut meskipun posisi gadis tersebut menghadap pada jendela dimana kini Sasuke mengintip, karena gadis itu memejamkan matanya. Sesekali gadis itu tampak tersenyum saat lagu yang dimainkannya telah sampai pada Reff lagu, dan sesekali bibir merah ranum itu bergerak menyanyikan lyric lagu tersebut.

Tanpa sadar Sasuke tersenyum melihat gadis cantik yang dengan sukses mencuri hatinya saat pandangan pertama itu. Hingga tanpa sadar sang gadis selesai memeinkan pianonya dan gadis itu melihat Sasuke yang berwajah bodoh, melamun melihat gadis itu. Gadis tersebut beranjak dari kursi pianonya dan berjalan kearah jendela, lalu membuka jendela ( 2 daun jendela ) itu dan dengan sengaja membenturkannya pelan ( sedikit keras ) pada kening Sasuke hinggga terdengar bunyi ' Duk! ' pelan.

" ouch! Kuso… " rintih Sasuke.

Sasuke terbangun dari lamunan bodohnya dan mengelus keningnya yang habis berciuman dengan kendela didepannya. Sasuke tanpa sadar mendeath glare gadis cantik yang kini melongokkan sedikit kepalanya keluar jendela untuk melihat Sasuke.

" kuso! Ka – " Sasuke berhenti mengumpat pada sosok didepannya yang merupakan gadis yang telah berhasil mencuri hatinya.

Hening

Hening

Tak ada yang berebicara diantara mereka. Gadis yang kini Sasuke tahu memiliki warna mata biru yang indah itu, kini wajahnya memerah karena meliha wajah tampan Sasuke setelah raut wajah yang melamun bodoh itu sudah hilang.

" ehem! " Sasuke berdehem kecil untuk memecah kesunyian diantara mereka.

Kedip

Kedip

Naruto berkedip saat mendengar suara dehaman kecil Sasuke dan kini menatap Sasuke dengan senyuman kecil dibibirnya.

" umm…kau…s-siapa? Mengapa kau mengintipku yang sedang memeinkan piano? " Tanya gadis tersebut.

" hn…aku Sasuke.. Sasuke Uchiha… " jawab Sasuke.

" umm…aku Naruto Uzumaki…salam kenal. Oh ya, sedang apa kamu disini? " Naruto kembali menglang pertanyaannya setelah ia memperkenalkan dirinya.

Sasuke memasukkan kedua tangannya kedalam kantung celana hitam seragamnya dan menghela napas sembari menatap Naruto. Bisa jatuh harga dirinya kalau dia mengaku telah mengintip gadis bernama Naruto itu sedang memainkan piano, tapi Sasuke juga tak mungkin berbohong pada gadis didepannya karena Naruto memergokinya telah mengintip.

" hn, aku hanya kebetulan lewat dan mendengar kau yang sedang memeinkan piano…jadi aku berhenti sebentar untuk melihat siapa yang memainkan piano, dobe… " ujar Sasuke berbohong.

Twitch! Twitch!

Dahi Naruto berkedut mendengar kata ' dobe ' yang ditujukan untuknya dari Sasuke. Baru juga berkenalan sudah membuatnya marah. Dasar teme… batin Naruto. Naruto memincingkan matanya menatap Sasuke jengkel. Pemuda ini sungguh tidak sopan dan mengatakan kata ' dobe ' untuk dirinya dengan wajah yang datar dan innocent. Dasar…

" Teme! Kita baru saja kenal tapi kau sudah tidak sopan dengan memanggilku ' dobe '! " Naruto sedikit memajukan bibirnya.

" hn… " ujar Sasuke tidak jelas.

Naruto makin kesal mendengar kata- kata tak jelas yang meluncur mulus dari mulut Sasuke. Kata- kata apa itu? dasar alien… batin Naruto. Sedangkan Sasuke tanpa permisi, langsung masuk begitu saja kedalam ruang music dan langsung duduk dikursi dihadapan piano yang tadi Naruto mainkan.

Naruto membalikkan badannya menghadap kearah Sasuke yang kini sudah duduk dengan innocentnya dihadapan piano. Naruto berjalan dengan meghentak- hentakkan kakinya menghampiri Sasuke, pemuda itu sangatlah tidak sopan. Naruto berhenti diseberang hadapan Sasuke sembari berkacak pinggang dan ujung telapak kaki kanannya yang dibalut sepatu pantopel hitam ia hentak- hentakkan dilantai.

" dasar teme tidak sopan… sudah mengataiku ' dobe ' bukannya minta maaf…dasar teme jelek… "

Tentu saja kata ' jelek ' yang Naruto tujukan pada Sasuke adalah hanya ejekkan saja..karena kenyataannya kalau Sasuke sangatlah tampan. Naruto mengakui hal itu, kalau Sasuke itu sangatlah tampan.

" hn, terserah apa katamu dobe… "

Tanpa peduli pada Naruto yang sudah menyumpah serapahinya, Sasuke mulai memainkan pianonya. Lagu yang tadi Naruto mainkan kini dimainkan oleh Sasuke. Permainan piano Sasuke tak kalah dengan permainan piano Naruto. Naruto tanpa sadar jadi melupakan rasa kesalnya pada sasuke. Naruto melangkah menghampiri sasuke dan duduk di sebelah Sasuke. Naruto pun ikut bermain piano bersama Sasuke.

Sejak saat itulah, hubungan mereka menjadi sangat dekat meskipun masih sering terjadi pertengkaran- pertengkaran kecil atau saling mengejek diantara mereka. Tetapi perasaan dihati mereka tak bisa lagi dipungkiri. Sampai akhirnya mereka pun menjadi sepasang kekasih dan membuat iri gadis- gadis teman mereka yang sudah leme mengincar Sasuke sang pangeran sekolah.

* flashback off *

" …me..TEME! "

Ngiiiingg…

Teriakan Naruto sukses membuat Sasuke terjun kembali kealam nyata. Sasuke kini memalingkan wajahnya, melihat Naruto yang kini sudah tak duduk lagi di pianonya, melainkan duduk disampingnya dengan bibir yang dimajukan, tanda kalau dia sedang ngambek karena Sasuke malah melamun dan bukannya mendengarkannya bermain piano. Sasuke merasa telinganya berdenging sesaat karena suara Naruto yang keras dan berteriak tepat di telinga kanannya. Kebiasaan Naruto yang suka sekali berteriak- teriak. Sasuke heran, kenapa suara calon istrinya itu tidak habis karena di pakai untuk meneriakinya bisa lebih dari 10 kali dalam sehari.

" hn…apa dobe? "

" kau melamunkan apa, sih teme? " Tanya Naruto ketus.

Haha…

Sasuke jadi ingin tertawa saat teringat akan lamunannya tadi. Dobe'nya pun pasti akan tersipu- sipu jika memberitahukan apa yang memebuatnya melamun tadi.

" aku jadi teringat akan masa- masa saat kita SMA dulu, dobe… "

Blush!

Benar apa yang Sasuke duga, dobe'nya wajah dobe'nya pasti akan memerah jika tahu apa yang ia lamunkan.

" a-ah…hahaha…b-benarkah? " Naruto tertawa kaku dengan wajah yang memerah.

Sruk..sruk…

Sasuke mengusap- usap kepala Naruto, hingga membuat rambut pirang panjang Naruto yang diikat 2 menjadi sedikit berantakkan. Naruto mendeath glare Sasuke sembari merapikan rambutnya.

" huwaaa…teme! Rambutku jadi berantakkan, kan… "

" hn… "

Naruto memanyunkan bibirnya saat mendengar kata ' hn ' kesayangan Sasuke. Dasar teme irit kata, huh!. Batin Naruto.

" sudah malam, dobe. Sebaiknya kau tidur… " ujar Sasuke.

" iya, teme…aku juga sudah mengantuk… " jawab Naruto sembari menguap kecil.

" kalau begitu, ayo kita kekamar…aku temani kau tidur… "

" hu'um… "

Sasuke beranjak dari sofa dan diikuti oleh Naruto yang juga beranjak dari sofa. Mereka berjalan menuju ke kamar Naruto yang ada di lantai 2.

Tsuzuku

A/N : huwaaaa… akhirnya selesai juga…capek benget… oke, inti cerita akan dimulai di chapter 2. Jadi apakah fic ini harus dilanjutkan atau tidak, semua terserah pada readers…jadi, kasih Rin ripiu yaaaa… * puppy eye's * # PLAK!#.

R

I

V

I

E

W PLEASE…. ^^