Name: Naruto Uzumaki: Love Story Collection
Author: The World Arcana
Rate: T
Genre: Romance
Disclaimer: Naruto dan anime lain yang terlibat dalam fic ini bukanlah milik saya. Got that.
Summary: Naruto dan rekan satu tim-nya menjalankan misi untuk mengantarkan seorang pedagang dengan selamat ke Tetsu no Kuni. Tidak disangka, setelah misi itu dia menemukan sebuah desa rahasia yang dipenuhi oleh Yuki-Onna dan Yuki-Otoko dan menemukan cinta disana. Bagaimana selanjutnya? Silahkan dibaca dan jangan lupa direview ya.
Pair: Naruto Uzumaki and Mizore Shirayuki(Rosario + Vampire)
Naruto Uzumaki, salah satu pahlawan dunia Shinobi saat ini sedang bergegas untuk menuju kantor Hokage yang sekarang jabatan itu dipegang oleh gurunya… Kakashi Hatake. Dia tidak mengerti kenapa bisa senseinya yang sama-sama mesum seperti senseinya dulu yang telah tiada, Jiraiya… Bisa diangkat sebagai Kage dan bukan dirinya. Tapi Naruto menyadari bahwa dirinya masih terlalu kekanak-kanakan untuk menjadi seorang Hokage. Akhirnya, beberapa saat kemudian dia pun membuka pintu kantor Kakashi dan dia cukup terkejut saat melihat semua anggota timnya kecuali Yamato sudah berada didalam.
"Masih terlambat eh, dobe…" Ucap datar seseorang berambut raven duck-butt sambil menyilangkan kedua tangannya di dada bidangnya.
"Diamlah kau, teme..." Balas Naruto tidak mau kalah.
"Sudah-sudah Naruto, Sasuke-kun…" Ucap gadis berambut merah muda pendek yang mencoba untuk melerai kedua orang ini jika mereka benar-benar berkelahi, kemudian dia melanjutkan "Jangan berkelahi disini."
"Maaf Sakura-chan…"
"Hn."
"Jadi ada apa kau memanggil kami, Hokage-sama?" Tanya pemuda berambut hitam pendek yang mempunyai tanto di belakang bajunya yang hanya mencapai pusanya saja.
"Aku ingin memberikan kalian misi untuk mengawal orang ini Sai." Jawab Kakashi sambil melihat seseorang di dekatnya, dan orang yang dimaksud pun menundukkan kepalanya dengan hormat.
"Salam kenal…" Ucap orang itu, kemudian dia melanjutkan "Namaku Kiria Katsumi… Aku pedagang yang bertujuan untuk mengantarkan barang ke Tetsu no Kuni. Mohon kerjasamanya minna!"
"Kau yakin kami harus mengawal dia Kakashi-sensei?" Tanya Naruto, kemudian dia melanjutkan "Jangan salah paham dulu… Maksudku, tidak perlu juga kan kita mengirim semua anggota tim 7 untuk melakukan misi pengawalan saja… Jika dulu sewaktu aku, Sakura-chan, dan Sasuke masih menjadi Genin, itu tidak masalah. Tapi kan kami semua telah berkembang, masa kau mengirim kami semua kesana. Bukannya akan lebih baik jika kau mengirim aku dan Sai saja atau Sasuke dan Sakura-chan?"
"Itu memang benar…" Jawab Kakashi dan kemudian terjadi keheningan untuk sementara. Melihat itu, Kakashi pun langsung angkat bicara soal itu "Tapi musuh kali ini tidak bisa dianggap enteng Naruto. Saat ini ada para Nukenin mulai beraliansi dan mulai mengacau dimana-mana… Contohnya mengganggu pedagang, seperti Kiria-san ini."
"Bisa aku tahu seburuk apa kasus yang kau bilang itu, Rokudaime?" Tanya Sasuke.
"Lumayan buruk…" Jawab Kakashi sambil menghela nafas, kemudian dia melanjutkan "Sudah banyak pedagang dan warga yang terbunuh karena aliansi para Nukenin."
"Apakah 5 desa besar lain belum menindak mereka?" Tanya Naruto yang mengepalkan tangannya… Karena mendengar cerita yang menurutnya kelewatan itu. Dia pikir kedamaian telah berhasil dia raih setelah dia dan Sasuke mengalahkan Akatsuki, Madara, dan Kaguya… Tapi ternyata itu hanya;ah mimpi belaka, karena masih ada saja orang-orang yang menggangu perdamaian di Elemental Nation itu.
"Mereka sudah mengirim beberapa Hunter-Nin untuk membasmi mereka…" Ucap Kakashi, kemudian dia melanjutkan "Mereka sudah cukup banyak menghabisi para Nukenin, tapi tetap saja sisa dari mereka yang masih hidup terus mengganggu orang-orang. Dan rumornya mereka berada di dekat, Tetsu no Kuni."
"Kumohon bantulah aku, minna!" Ucap Kiria, kemudian dia melanjutkan "Aku ingin sekali memberikan kiriman kepada orang di Tetsu no Kuni… Tapi aku tidak berani pergi kesana. Apalagi sisa aliansi Nukenin itu masih tetap berkeliaran dan masih bisa mengancam keselamatanku."
"Kalau begitu kami akan menerima misi ini Rokudaime…" Ucap Sasuke dan membuat Naruto menatapnya. Melihat tatapan Naruto, dia pun berkata "Berhentilah menatapku seperti itu usuratonkachi… Aku tahu di lubuk hatimu itu kau masih haus akan pertarungan dan menendang bokong orang-orang jahat. Jadi bagaimana menurutmu? Kau ingin ikut misi ini atau tetap disini dan menunggu seperti pecundang?"
"Kau pikir aku tidak akan menerima misi itu…" Balas Naruto, kemudian dia menjawab "Tentu saja aku mau… Aku juga sudah lama tidak menendang bokong orang-orang jahat."
Sai yang melihat itu pun tersenyum akan respon Naruto. Sedangkan Sakura yang melihat itu hanya bisa membatin 'Dia selalu saja seperti itu…'
.
-In Mission-
.
Mereka berempat pun mulai menjalankan misi pengawalan itu dan Naruto hanya menatap bosan karena musuh belum keluar dari tadi. Sasuke hanya memain-mainkan pedang Kusanagi miliknya dan hanya Sai dan Sakura saja yang masih tetap bersiaga jika ada musuh yang menyerang… Kiria yang melihat itu pun mulai membuka pembicaraan supaya misi kali ini tidak garing.
"Naruto-san, Sasuke-san, Sakura-san, dan Sai-san…" Panggil Kiria dan membuat mata keempat orang itu kepadanya dan membuatnya berkata "Apa kalian pernah menuju ke Tetsu no Kuni?"
"Aku pernah…" Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan "Tempat itu sangat dingin sampai-sampai membuatku sakit. Kalau tidak salah aku pergi untuk meminta pada Yondaime Raikage, A untuk menghapuskan status Sasuke sebagai Nukenin…"
Sasuke pun melihat Naruto saat mendengar cerita itu, kemudian Sai melanjutkan dengan nada mengejek "Dan lalu kau bersujud di depan dia untuk membuat dia mengubah keputusannya… Padahal kau tahu kan kalau waktu itu rencanamu itu tidak akan berhasil…"
Sasuke pun menundukkan kepalanya dan membatin 'Naruto…'
"Diamlah Sai!" Teriak Naruto, kemudian dia melanjutkan "Aku tidak masalah melakukan itu… Lagipula teman dan sahabat itu lebih penting daripada harga diriku yang memilih untuk tidak bersujud pada A."
Sakura yang melihat situasi yang sedang buruk pun menatap Kiria dengan datar dan berkata "Kenapa kau bertanya seperti itu, Kiria-san?"
"Maaf kalau aku membuat situasinya semakin buruk, sebenarnya aku hanya ingin membuat suasana baru disini saja… Karena kalian terlalu serius dalam menjalankan misi ini." Jawab Kiria, kemudian dia melanjutkan "Dan sebenarnya aku bertanya kepada kalian aku ingin bertanya saja pada kalian… Apakah saat kalian menuju ke Tetsu no Kuni, kalian menemukan desa rahasia?"
"Hn, desa rahasia…" Balas Sasuke yang langsung sadar dari kesedihannya dan langsung tertarik akan cerita dari Kiria, kemudian dia melanjutkan "Apa maksudmu dengan desa rahasia?"
"Dulu kata kakekku, saat dia tersesat di wilayah Tetsu no Kuni... Dia diselamatkan dan dirawat disebuah desa." Jawab Kiria, kemudian dia melanjutkan "Saat sembuh, dia pun pergi dan meneruskan perjalanannya… Tapi saat dia kembali dan mencoba mencari tempat itu, dia tidak pernah menemukannya. Seolah-olah tempat itu tidak pernah ada."
"Apa desa itu benar-benar ada?" Tanya Sakura.
"Kalau yang mengatakan itu adalah kakekku, aku tentu saja percaya… Dia itu bukanlah pembohong." Jawab Kiria, kemudian dia melanjutkan dengan nada sedih "Tapi sepertinya, sekarang aku sudah meragukannya."
"Mungkinkah jika tempat itu adalah desa hantu yang bisa muncul kapan saja di waktu yang tidak terduga?" Tanya Sai dengan tampang datarnya yang hampir menyamai Sasuke.
'De-Desa Han-Hantu…' Batin Naruto saat mendengar kalimat tabu dari mulut Sai. Yup, itu bukan rahasia lagi kalau si pahlawan ini sangat takut kepada hantu. Apalagi saat dulu melawan armor yang bisa bergerak sendiri disuatu tempat bersama almarhum Neji dan Tenten.
"Mungkin saja…" Jawab Kiria. Kemudian dia melihat Naruto yang tubuh dan lututnya bergetar dan dia pun berkata "Kau tidak apa-apa, Naruto-san?"
"Han-Hantu… De-Desa Han-Hantu…" Gumam Naruto terus-terusan dan tubuhnya masih bergetar dengan hebat.
Kiria pun melihat Sasuke dan dia pun berkata "Kau tahu apa yang terjadi padanya, Sasuke-san?"
"Sudah biarkan saja dia…" Balas Sasuke, kemudian dia melanjutkan sambil menghela nafas "Dia itu memang salah satu ninja terkuat di Konoha sama denganku… Tapi kalau soal hantu, dia penakut minta ampun."
"Naruto ada musuh di dekat kita…" Ucap Yang Kurama yang berada didalam tubuhnya.
"Aku mengerti, Yang Kurama." Balas Naruto yang tubuhnya sudah tidak bergetar lagi dan sudah mulai serius. Naruto pun langsung menggunakan Sennin Mode dan melemparkan kunai Hiraishin-nya melewati kepala para anggota tim 7 ke sebuah tempat.
Craaaaasssshhhh
"Apa itu tadi?" Tanya Sakura.
"Kita kedatangan tamu Sakura-chan." Jawab Naruto, kemudian dia Naruto pun berkata "Kau dan Sai lindungilah klien kita…"
"Ha'i!" Balas Sai dan Sakura, kemudian mereka mulai melindungi Kiria dan barang yang akan diantarkannya ke Tetsu no Kuni.
"Tidak kusangka, kau ternyata meminta bantuan pada Konoha…" Ucap orang yang kemudian muncul dengan sebuah pedang yang besar, kemudian dia melanjutkan "Terutama meminta bantuan pada dua pahlawan perang…"
"Dilihat dari tampangmu…" Ucap Sasuke dengan dingin, kemudian dia melanjutkan "Kau itu merupakan salah satu dari para Nukenin yang melakukan keresahan di dekat Tetsu no Kuni?"
"Iya itu benar." Jawab orang itu, kemudian dia melanjutkan sambil menunjuk Kiria "Dan kami bertujuan untuk mengambil benda yang dibawa oleh orang itu."
"Sudahi basa basinya teme, kita hajar saja dia langsung…" Ucap Naruto yang sudah muak melihat Sasuke hanya diam saja dan bicara saja dengan sosok di dekatnya saja.
"Kalian pikir kami takut pada kalian berdua yang merupakan pahlawan perang?" Ucap orang itu dengan arogan, kemudian dia melanjutkan "Jangan harap! Semuanya cepat keluar!"
20 Nukenin pun muncul di hadapan Sasuke dan Naruto. Dan orang itu yang sepertinya adalah ketua dari para Nukenin itu pun berkata "Tidak peduli siapapun kalian… Kami pasti bisa mengalahkan kalian."
"Banyak bacot!" Teriak Naruto yang sudah membuat handseal, kemudian dia melanjutkan "Kage Bunshin no Jutsu!"
Booooffff
Booooffff
Booooffff
Booooffff
"Berhati-hatilah Naruto…" Ucap Sasuke, kemudian dia melanjutkan "Kita tidak bisa all-out disini… Kalau kita all-out, kita bisa membuat Sai, Sakura, dan Kiria-san terluka juga."
"Aku tahu itu." Balas Naruto, kemudian dia langsung melempar kunai miliknya ke arah salah satu musuh dan dia pun bergumam "Hiraishin no Jutsu!"
Srrrrriiinnggg
'Dimana dia?' Batin orang itu saat Naruto menghilang disertai dengan kilatan kuning.
Craaaassshhhh
"Arrrrrgggghhhh!" Teriak orang itu saat lehernya ditebas dengan kunai milik Naruto yang muncul didepannya dengan instan dan membuatnya langsung tewas di tempat.
'Cih, aku lupa dia mempunyai Hiraishin seperti Nidaime dan Yondaime Hokage…' Batin sang ketua yang melihat salah satu anggotanya gugur.
Craaaaaassshhhh
"Sasuke, giliranmu!" Teriak Naruto yang sudah menebas salah satu dari Nukenin itu tadi.
"Oke…" Ucap Sasuke, kemudian dia melanjutkan "Chidorigatana: Kusanagi no Tsurugi!"
Wuuussssshhhh
Craaaaaasssshhhh
Craaaaaasssshhhh
Craaaaaasssshhhh
Craaaaaasssshhhh
"Arrrrgggggghhhhhh!" Teriak empat orang anak buah sang ketua Nukenin itu yang tewas tertusuk dan tertebas Kusanagi milik Sasuke yang dia campurkan dengan teknik Chidori miliknya.
Sai berhasil membunuh musuh yang mencoba menyerang Kiria dengan tanto di punggungnya. Sakura pun melihat masih banyak Nukenin yang berkumpul di dekat tempat Naruto dan Sasuke. Kemudian dia berkata "Kalian minggirlah, Sasuke-kun, Naruto… Aku akan memberikan mereka sentuhan wanita…"
Naruto dan Sasuke yang melihat itu hanya meneguk ludahnya dan membatin 'Jangan bilang dia akan lakukan itu…'
Naruto dan Sasuke pun menyingkir dari hadapan Sakura. Kemudian Sakura melihat mereka dan berkata "Kalian semua ini hanya mengganggu misi kami saja… Rasakan ini, Shannaro!"
Boooooooommmmm
Sakura ternyata melompat dan menggunakan tenaga monsternya dan membuat tanah yang ada didepannya hancur dan banyak musuh yang mati dan hanya menyisakan ketuanys saja yang masih bisa bangun. Kiria yang melihat itu pun membatin 'Mengerikan…'
"Ya ampun kau melakukannya lagi…" Ucap Naruto, kemudian dia melanjutkan "Kau sudah menghancurkan sesuatu sebanyak 4 kali minggu ini, Sakura-chan."
"Kau masalah dengan itu Naruto?" Tanya Sakura.
Gleeeekkk
"Tidak hahahaha…" Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan 'Dari dulu sampai sekarang dia masih tetap galak seperti kaa-chan dan Tsunade-baachan.'
'Sepertinya aku salah memilih lawan…' Batin ketua para Nukenin itu, kemudian dia membatin 'Bahkan yang perempuan bisa lebih menyeramkan dari kedua pahlawan itu."
"Oh dia masih hidup ternyata…" Ucap Naruto yang sudah membunyikan semua jarinya dan sudah siap melesatkan tinjunya ke Nukenin nista itu. Dia pun melihat orang itu dengan tatapan kesal dan berkata "Aku akan membuat badannya berputar-putar dengan Rasengan milikku atau aku hajar sampai babak belur dengan Uzumaki Naruto Rendan ya, hmmm?"
Gleeeekkkk
Ketua dari para Nukenin itu pun menelan ludah, kemudian Sasuke berkata "Jangan kotori tanganmu sendiri, dobe…"
"Emangnya kau punya rencana untuk dia, teme?" Tanya Naruto.
"Tentu saja…" Jawab Sasuke, kemudian dia melanjutkan "Lagipula aku itu tidak bodoh sepertimu, dobe."
"HEY!"
"Sudahlah Sasuke-kun, lakukan saja…" Ucap Sakura, kemudian dia melanjutkan " Tidak usah meledek Naruto lagi… Kalau kau melakukannya, dia akan bertambah berisik."
"Heh, dasar kalian berdua ini." Ucap Naruto, kemudian dia melanjutkan "Dasar duo menyebalkan."
Sasuke pun menghiraukan perkataan Naruto dan kemudian dia sudah mengaktifkan Sharingan miliknya. Orang itu pun takut, terutama kalau sampai Sasuke menggunakan Amaterasu untuk membakarnya hidup-hidup dan membuatnya berkata "M-Mau apa kau?"
"Kau tidak perlu tahu…" Jawab Sasuke, kemudian dia melanjutkan sambil matanya berfokus pada mata orang itu "Genjutsu: Sharingan!"
Mata kedua orang itu pun hanya terbengong saat melihat mata Sharingan dari Sasuke dan kemudian dia pingsan. Melihat itu, Sasuke pun berkata pada Naruto "Ayo kita lanjutkan perjalanan."
"Tentu…" Balas Naruto.
.
Land of Steel, Elemental Nation
.
Naruto, Sasuke, Sai, Sakura, dan Kiria pun melanjutkan perjalanan ke Tetsu no Kuni dan mereka sampai tepat waktu disana. Kiria pun berhasil mengantarkan barang antarannya disana dan mereka diberikan ucapan selamat oleh Mifune karena telah berhasil membasmi dan membuat mereka menangkap ketua yang bertanggung jawab atas perbuatan aliansi Nukenin itu. Saat waktunya pergi kembali ke Konoha, Sasuke pun melihat Naruto yang masih ragu untuk kembali dan membuatnya berkata.
"Kau kenapa dobe? Kau belum siap kembali ke Konoha?" Tanya Sasuke.
"Sepertinya iya." Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan "Kau bisa kan kembali kesana dengan Sakura-chan dan Sai saja?"
Sasuke pun menggangguk saja dan Sakura yang melihatnya pun berkata "Bakaruto… Sebenarnya apa yang kau ingin lakukan? Kenapa kau tidak ingin kembali ke Konoha?"
"Aku ingin mencari desa rahasia yang diberitahukan oleh Kiria-san." Jawab Naruto.
"Kau bercanda kan Naruto?" Tanya Sai, kemudian dia melanjutkan "Kau kan belum tahu itu nyata atau tidak."
"Entahlah Sai…" Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan "Entah kenapa bagian diriku memaksaku untuk menemukan tempat itu."
Naruto pun langsung pergi dari hadapan teman-temannya dan Sai pun ingin mencoba menahan Naruto, tapi Sasuke menghentikan Sai "Sudahlah Sai, biarkan saja dia…"
"Ta-Tapi…"
"Tenang saja…" Potong Sasuke, kemudian dia melanjutkan "Dia itu kuat. Dia bisa menjaga dirinya sendiri."
"Baiklah kalau begitu." Balas Sai dengan pasrah, kemudian dia berkata "Ayo kita kembali ke Konoha."
"Hn."
"Ayo…"
.
Unknown's Location, Elemental Nation
.
Naruto saat ini sedang menyusuri wilayah di Tetsu no Kuni yang tidak pernah dilintasi oleh manusia… Dan suasana disana benar-benar sedang tidak bersahabat. Pertama, temperatur disana sangat luar biasa tapi Yin dan Yang Kurama membuatnya tetap hangat. Kedua, jarak pandang dia sangat terbatas. Ketiga, dia harus berhati-hati karena suasana disana seperti akan terjadi badai. Yin dan Yang Kurama yang berada di dalam tubuh Naruto pun tidak mengerti sama sekali akan tujuan dari partnernya itu.
"Sebenarnya kau ini sedang apa disini?" Tanya Yang Kurama.
"Kau sudah tahu kan aku ingin mencari desa rahasia itu." Jawab Naruto yang berjalan pelan-palan karena kuatnya angin yang berhembus di daerah bersalju itu dan membuatnya membatin 'Sepertinya akan terjadi badai…'
"Aku tahu kau bodoh…" Ucap Yang Kurama, kemudian dia melanjutkan "Tapi tidak sebodoh ini juga idiot."
"Apa maksudmu berkata seperti itu bola bulu?" Tanya Naruto yang kesal akan perkataan Kurama.
"Kau tahu kan belum tentu desa itu benar-benar ada…" Ucap Yang Kurama, dan langkah Naruto pun berhenti dan membuat dia melanjutkan "Kalau begitu untuk apa kau mencarinya?"
"Aku tidak tahu…" Jawab Naruto.
"Kau tidak tahu…" Ucap Yang Kurama, kemudian dia melanjutkan dengan nada yang sarkastik "Kau yang membawa kami kesini, jenius."
"Hentikan perdebatan kalian!" Teriak Yin Kurama.
"Memangnya ada apa?" Tanya Naruto.
Tapi Yin Kurama mengabaikan pertanyaan Naruto dan berkata pada Yang Kurama "Kau bisa merasakannya, Yang Kurama?"
"Tunggu dulu…" Ucap Kurama yang menyadari sesuatu.
"Apa yang kau rasakan, bola bulu?" Tanya Naruto yang melanjutkan langkahnya kembali meskipun sulit karena cuaca tidak kondusif.
"Aku merasakan ada sebuah desa di dekat tempat kita berdiri sekarang ini dan ditempat itu terdapat banyak makhluk hidup." Jawab Yang Kurama.
"Kalau begitu, ayo kita lanjutkan perjalanan!" Teriak Naruto dengan semangat.
"Hei tunggu Naruto!" Teriak Yang Kurama tapi Naruto tidak mengindahkannya dan membuatnya mendengus dan berkata "Tch, dasar bocah itu… Aku jadi benar-benar berharap dia mendapat sifat dari Minato daripada sifat dari Kushina."
"Aku mengerti perasaanmu Yang Kurama." Balas Yin Kurama
Naruto pun melanjutkan perjalanan tak peduli rintangan yang dihadapinya dan setelah menerobos gunung yang dipenuhi dengan angin kencang dan kabut itu… Akhirnya dia melihat desa yang dicari-carinya dan membuatnya tersenyum. Tapi tiba-tiba ada dua orang yang datang dan mengacungkan tombak runcing kepadanya dan membuatnya kaget.
"Whoooaaa! Apa-apaan ini?" Tanya Naruto yang kaget atas sambutan kedua orang itu, kemudian dia melanjutkan "Dan siapa kalian? Kenapa kalian memperlakukanku seperti ini?"
"Kami berdua adalah dua orang penjaga didesa ini…" Jawab salah satu dari kedua orang itu dan dia pun berkata "Dan siapa kau? Seharusnya kami yang bertanya itu padamu."
"Ahhhh, maaf…" Balas Naruto, kemudian dia melanjutkan "Aku hanyalah pengembara yang tersesat di gunung itu. Boleh aku menginap satu hari saja disini… Aku sangat lelah dari tadi berjalan bolak-balik disana."
"Jangan berbohong pada kami!" Teriak orang itu, kemudian dia melanjutkan "Kami tahu kau bukan pengembara, tapi ninja! Ikat kepalamu adalah buktinya…"
Melihat itu Naruto pun mulai bersiaga dan berkata "Kalau aku memang ninja, memangnya kenapa?"
"Kalau begitu, kita bunuh saja dia." Ucap kedua orang tadi dan Naruto pun sudah bersiap untuk bertarung melawan mereka berdua tapi mereka bertiga berhenti karena terdengar suara teriakan yang cukup feminim yang terdengar dari arah belakang dua orang penjaga desa itu "Berhenti!"
Kemudian, muncullah gadis cantik berambut violet panjang dengan memakai dress berwarna ungu violet dan juga memakan sebuah permen lollipop yang berhasil menarik perhatian Naruto. Naruto yang melihat itu pun membatin 'Cantik…'
"Mizore-sama!" Teriak kedua orang itu yang terkejut saat melihat sosok tersebut yang ternyata adalah Mizore Shirayuki, salah satu dari anak ketua di desa itu.
"Apa yang kalian lakukan itu?" Tanya gadis bernama Mizore itu, kemudian dia melanjutkan "Kenapa kalian memperlakukan tamu kita seperti itu? Apa kau tidak melihat dia telah mengalami kesusahan untuk mencari desa ini."
"Bukan begitu Mizore-sama." Balas salah satu penjaga gerbang desa itu. Kemudian dia menunjuk Naruto dan berkata "Tapi hanya saja dia itu bukan pengembara biasa… Dia adalah ninja."
Mizore yang mendengar itu pun terkejut dan tubuhnya bergetar saat mendengar bahwa Naruto adalah seorang ninja. Naruto yang menangkap perubahan ekspresi Mizore pun membatin 'Ada apa dengan dia? Apa dia mempunyai masalah dengan para ninja?'
Mizore pun bisa kembali pada ekspresinya semula dan berkata "Tidak apa-apa… Lagipula setelah dia menginap satu hari disini, dia kan bisa kembali ke desanya."
"Baiklah Mizore-sama…" Balas penjaga itu, kemudian dia berbisik pada Naruto dan berkata "Awas jika kau menyakiti Mizore-sama. Akan aku bunuh kau."
'Aku heran…' Batin Naruto, kemudian dia melanjutkan 'Apa sih masalahnya jika aku itu adalah ninja? Apa memang benar gadis bernama Mizore itu mempunyai masalah yang cukup serius pada para ninja.'
Naruto kemudian menghampiri Mizore dan berkata "Namaku Naruto Uzumaki, salam kenal Mizore-san…"
"Salam bertemu denganmu juga Naruto-san." Balas Mizore dengan datar dan ekspresinya ini mengingatkannya pada Gaara dan Sasuke. Kemudian dia memaksakan senyumnya dan berkata "Kalau begitu, ayo ikut aku… Aku akan mengajakmu berkeliling dan menunjukkanmu tempat penginapan di tempat ini."
'Senyum dia palsu…' Batin Naruto
"Sepertinya dia memiliki kenangan buruk tentang ninja, gaki." Ucap Yang Kurama.
"Aku tahu itu Yang Kurama." Balas Naruto, kemudian dia mengikuti Mizore yang terus saja menundukkan kepalanya dan berkata 'Sebenarnya apa yang terjadi padamu Mizore-san? Kalau kau menceritakannya kepadaku kan, aku jadi bisa membantumu… Tapi ah sudahlah, lagipula aku ini siapa… Sampai-sampai mau ikut campur dalam kehidupan seseorang.'
Mizore pun memperlihatkan semua bagian desa pada Naruto tapi Naruto masih belum puas karena dia belum tahu apa sebenarnya yang terjadi pada Mizore sampai-sampai dia badannya terus bergetar saat tadi dia mendengar julukan ninja. Saat sampai di sebuah penginapan, Mizore pun disambut oleh pemilik penginapan dan dia balas dengan senyuman… Tapi kali ini senyuman tulus dan membuatnya menjadi lebih manis di mata Naruto.
"Mizore-sama…" Ucap sang pemilik penginapan, kemudian dia melanjutkan "Ada apa anda kemari? Tumben sekali… Apa anda sedang ada urusan denganku, Mizore-sama?"
"Tidak…" Jawab Mizore, kemudian dia menunjuk Naruto dan berkata "Aku hanya ingin mengantarkan tamu desa kita. Apakah disini ada kamar yang kosong untuknya menginap?"
"Maaf Mizore-sama, tapi stock kamar di penginapan ini sudah diisi semua." Jawab sang pemilik penginapan.
"Ehhhh!" Teriak Mizore, kemudian dia melanjutkan "Lalu dia tidur dimana?"
"Aku bisa tidur dimanapun Mizore-san." Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan "Tidur diluar, aku juga bisa."
"Itu tidak bisa." Balas Mizore, kemudian dia melanjutkan "Aku sebagai putri dari ketua desa ini tidak bisa membiarkan seorang tamu tidur di luar… Lagipula bukannya di luar itu dingin? Apa kau tidak akan kedinginan tidur di luar sana?"
"Heh, aku tidak akan mudah kedinginan seperti itu Mizore-san." Ucap Naruto dengan arogan.
"Dasar bocah tidak tahu diri!" Balas Yin dan Yang Kurama, kemudian dia melanjutkan "Kau tidak kedinginan saat tadi kau mencari desa ini seperti orang gila karena bantuan kami, gaki!"
"Geez, aku tahu itu… Jadi diamlah, OK." Balas Naruto dengan nada tidak kalah sewot.
"Kalau begitu kau tinggal saja di rumahku." Ucap Mizore tiba-tiba.
"Ehhhhh!" Teriak Naruto dan sang pemilik penginapan, kemudian sang pemilik penginapan pun berkata "Apa itu tidak apa-apa Mizore-sama?"
"Itu benar Mizore-san." Ucap Naruto, kemudian dia melanjutkan "Apakah itu tidak akan merepotkan?"
"Tidak apa-apa kok." Jawab Mizore, kemudian dia melanjutkan "Lagipula dirumahku ada kamar khusus untuk tamu juga… Biasanya sih itu untuk teman-temanku yang sering berkunjung kesini. Tapi mereka sepertinya ada kesibukan lain dan belum pernah terpakai lagi, jadi kamar itu kosong lama sekali. Kau mau kan, Naruto-san?"
"Terima saja, gaki." Jawab Yang Kurama, kemudian dia melanjutkan "Dengan ini kau bisa beristirahat dan mengembalikan chakramu yang terbuang karena melawan para Nukenin itu dan juga untuk mencari-cari desa impianmu ini."
"Benar kata Yang Kurama." Tambah Yin Kurama, kemudian dia melanjutkan "Lagipula ini gratis kan? Hahahahahaha."
Naruto pun sweatdrop akan ini dan dia pun membalas pertanyaan Mizore "Ya, Mizore-san… Lagipula, itu ide yang tidak buruk."
Naruto dan Mizore pun pergi ke rumahnya dan para tetangga Mizore pun mengira Naruto sebagai kekasihnya. Wajah Naruto pun selalu memerah akan hal itu tapi tidak dengan Mizore. Kemudian dia masuk, dan disambut oleh sambutan hangat dari ayah Mizore tapi tidak dengan ibunya.
"Sedang apa ninja berada di desa kita Mizore-chan?" Tanya ibu dari Mizore yang sudah mendeathglare Naruto.
"Tenanglah Tsurara…" Ucap ayah dari Mizore.
"Diamlah Kagami-kun…" Ucap ibu dari Mizore yang bernama Tsurara, kemudian dia melanjutkan "Aku tidak sedang berbicara padamu… Aku berbicara dengan putri kita."
"Dia tersesat kaa-chan…" Jawab Mizore dengan tenang, kemudian dia melanjutkan "Di penginapan penuh, jadi aku memintanya untuk menginap disini satu hari. Tidak masalah kan, kaa-chan?"
"Apa kau lupa akan apa yang telah terjadi padamu karena seorang ninja?" Tanya Tsurara.
"Aku tidak pernah akan hal itu, kaa-chan." Jawab Mizore, kemudian dia keluar dan berkata "Kalau begitu, aku permisi dulu…"
"Sebenarnya apa yang terjadi pada Mizore? Apa yang telah dilakukan seorang ninja padanya?" Tanya Naruto yang sudah menatap Tsurara dengan tatapan serius.
"Kau tidak berhak untuk tahu tentang hal itu anak muda." Balas Tsurara dengan emosi karena mengingat seorang ninja telah menyakiti hati putrinya sampai hancur berkeping-keping.
"Aku berhak tahu! Karena dia adalah temanku, dan aku tidak pernah meninggalkan temanku!" Teriak Naruto. Dia tidak peduli Mizore bisa mendengar teriakannya atau tidak, yang pasti dia ingin Mizore tahu bahwa dia tidaklah sendirian dan dia mempunyai banyak orang yang menyayanginya.
Ayah dari Mizore, Kagami pun tersenyum dan membatin 'Sepertinya anak ini cocok untuk putriku…'
Kemudian Kagami pun mengambil nafas sejenak dan berkata "Aku akan menceritakannya padamu…"
.
-Flashback-
.
Di wilayah Tetsu no Kuni, tepatnya disebuah bukit dan disinari sinar malam rembulan… Tampaklah dua orang pemudi dan pemuda yang sedang bersantai dan juga bermesraan satu sama lain. Sang laki-laki bernama Ryusei, yaitu Chunin yang berasal dari Kumogakure… Dia berada disitu karena desanya sedang menjalankan bisnis dengan pemimpin di Tetsu no Kuni, Mifune. Sedangkan sang perempuan, berambut violet panjang dan juga memakai dress berwarna ungu violet yang ternyata adalah Mizore. Ryusei melihat mata Mizore dan tersenyum kemudian dia berkata.
"Ini menyenangkan, Mizore-chan…" Ucap Ryusei.
"Kau benar Ryu-kun." Balas Mizore yang tersenyum manis pada Ryusei dan membuat pipinya memerah.
"Ryusei-kun, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu…" Ucap Mizore dengan takut-takut sambil membatin dengan lirih 'Semoga dia bisa menerima keadaanku sebagai Yuki-Onna…'
"Apa itu Mizore-chan?" Tanya Ryusei.
"Sebenarnya…" Balas Mizore, kemudian kedua tangannya pun berubah menjadi cakar es dan membuat Ryusei terkejut bukan main, kemudian dia melanjutkan "Aku adalah Yuki-Onna, Ryusei-kun…"
"Ka-Kau…" Ucap Ryusei, kemudian dia mengeluarkan kunainya dan berkata "Ternyata kau adalah monster Mizore-chan. Jadi kalau begitu… AKU AKAN MEMBUNUHMU!"
Mizore pun berhasil menghindar dari serangan Ryusei, dan kemudian dia berkata dengan nada sedih "Ke-Kenapa… Ke-Kenapa kau ingin membunuhku? Apa salahku, bukannya kau mencintaiku?"
"Jangan harap aku akan mencintai monster sepertimu…" Jawab Ryusei dan perkataan itu pun membuat hati Mizore hancur berkeping-keping sampai-sampai dia tidak menyadari pergerakan Ryusei yang akan menyerangnya lagi.
Tapi beruntungnya ada sebuah tangan yang menahan tangan Ryusei untuk menghujamkan kunainya pada tubuh Mizore. Tangan itu dimiliki oleh seorang pemuda berkulit hitam, memakai kacamata hitam, dan 7 pedang di pinggangnya, dia adalah Killer Bee yang. Bee pun melihat salah satu Chunnin di depannya itu dengan tatapan jijik saat melihatnya mencoba membunuh seorang gadis yang bahkan tidak mencoba untuk melindungi dirinya sendiri.
"Apa yang kau lakukan ini, Chunnin?" Tanya Bee yang melihat Ryusei dengan tatapan kesal atas perbuatan Ryusei ini.
"Lepaskan tanganmu Bee!" Teriak Ryusei yang mencoba melepaskan tangannya dari Bee, kemudian dia menunjuk Mizore dan berkata "Dia itu monster, jadi aku akan membunuhnya…"
"Kalau dilihat, kau yang seperti monster karena mencoba menyerang seorang gadis yang benar-benar mencintaimu bakayaro, konoyaro…" Balas Bee dengan kesal.
"Tentu saja kau lebih membela dia daripada aku…" Ucap Ryusei, kemudian dia melanjutkan "Karena kau juga sama-sama monster, Hachibi…"
'Dia…' Batin Bee yang sudah mengepalkan tangannya.
Buaaaakkkkk
"Ugh…" Ucap Ryusei yang perutnya dipukul oleh Bee dengan kencang dan membuatnya pingsan, kemudian dia meninggalkan tubuh Ryusei yang jatuh ke tanah dan melihat rekan ninjanya dalam Kumogakure. Lalu dia berkata "Kau bawalah sampah ini… Dan bilang pada brother untuk mencabut statusnya sebagai ninja di Kumogakure. Orang seperti dia tidak pantas menjadi seorang ninja."
-Flashback End-
"Tsurara pun menjemput Mizore dan membawanya ke rumah…" Tambah Kagami, kemudian dia melanjutkan "Dan sejak saat itu Mizore-chan sering ketakutan saat bertemu akan teringat dengan ninja dan kami menutup diri dari dunia ninja…"
"Kenapa kau melakukan semua ini?" Tanya Tsurara, kemudian dia melanjutkan "Memangnya kau tahu apa yang dialami oleh putriku, HAH? Perasaan dibenci oleh semua manusia saat mengetahui kami adalah Yuki-Onna! Aku memang tahan tentang itu tapi bagaimana dengan Mizore? Apakah dia harus merasakannya juga, bahkan hampir dibunuh oleh orang yang dia cintai dulu."
"TSURARA!" Teriak Kagami, kemudian dia melanjutkan "Tidak baik bicara kasar begitu pada tamu kita…"
"Tidak apa-apa Kagami-san, aku mengerti perasaan Tsurara-san kok." Balas Naruto, kemudian dia melanjutkan "Itu adalah perasaan terdalam seorang ibu pada anaknya yang tidak ingin melihat anaknya tersakiti lagi bukan begitu?"
Tsurara pun terdiam dan kemudian Naruto pun melanjutkan "Untuk menjawab pertanyaanmu tadi, ya… Aku tahu apa yang dirasakan putrimu itu. Hatiku memang tidak dihancurkan oleh orang lain… Tapi aku juga merasakan rasa dibenci, didiamkan, tidak diperdulikan karena suatu hal…. Apakah kalian tahu tentang, Jinchuuriki?"
"Bukannya Jinchuuriki adalah manusia yang terpilih untuk menjadi host dari Bijuu." Jawab Kagami dan dibalas oleh anggukan oleh Naruto. Kemudian Kagami menyadari sesuatu dan berkata "Ehhh! Jangan bilang kalau kau?"
"Ya, aku adalah Jinchuuriki…" Jawab Naruto, kemudian dia keluar dari rumah Tsurara tapi sebelum itu dia melanjutkan kata-katanya terlebih dahulu "Jinchuuriki dari Kurama no Kyuubi."
Naruto pun mencari Mizore diluar dan tidak ketemu, dan ternyata dia menemukannya di halaman milik Tsurara yang dipenuhi oleh bunga berwarna putih. Melihat itu Naruto pun tersenyum dan berkata "Disini kau rupanya…"
"Na-Naruto…" Ucap Mizore yang terkejut saat tiba-tiba Naruto duduk disebelahnya.
"Waw, indah sekali…" Ucap Naruto, kemudian dia melanjutkan "Ini kau yang menanam dan merawatnya?"
"Iya." Jawab Mizore.
"Kau penanam bunga yang hebat…" Ucap Mizore, kemudian dia melanjutkan "Lain kali kau ajarkan aku untuk menanam bunga ya… Aku hobi menanam bunga tapi aku tidak semahir sahabatku Ino di Konoha."
"Tentu saja. Aku akan mengajarkanmu kalau aku ada waktu." Balas Mizore, kemudian dia berkata "Naruto…"
"Ya…" Balas Naruto.
"Apa yang kau katakan di dalam itu benar?" Tanya Mizore.
"Yang mana?" Tanya balik Naruto.
"Saat kau bilang aku ini temanmu." Jawab Mizore, kemudian dia melanjutkan "Apa itu benar?"
"Tentu saja…" Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan "Memangnya kenapa?"
"Kenapa kau sudah mengganggapku teman secepat itu." Jawab Mizore, kemudian dia melanjutkan "Kita kan baru hari ini bertemu?"
"Aku sudah mengganggapmu teman sejak kau mengenalkanku pada desa ini Mizore." Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan "Aku tahu saat melihatku dan kau tahu bahwa aku itu ninja kau sangat takut dan cemas… Tapi itu tidak menghentikanmu untuk memperkenalkan desa ini padaku yang termasuk ninja, padahal kau memiliki rasa trauma pada ninja… Dan itulah yang membuatku menjadikanmu teman Mizore."
"Terima kasih kalau begitu Naruto." Balas Mizore, kemudian dia berkata "Apa kau membenciku saat kau tahu aku ini Yuki-Onna?"
"Itu tergantung…" Balas Naruto, kemudian dia melanjutkan "Apa kau akan membenciku jika tahu aku ini adalah Jinchuuriki?"
"Tidak…" Jawab Mizore singkat.
"Kalau begitu aku tidak keberatan kalau kau itu Yuki-Onna." Balas Naruto, kemudian dia melanjutkan "Ayo kita didalam, nanti suhu udaranya bertambah dingin… Memangnya kau ingin kedinginan diluar sini?"
"Aku itu Yuki-Onna." Jawab Mizore, kemudian dia melanjutkan "Aku tidak akan kedinginan semudah itu…"
Kemudian Naruto pergi kebelakang tubuh Mizore mengalungkan tangannya di pinggangnya dan membuatnya berkata "Kalau mau aku bisa menghangatkan tubuhmu menggunakan tubuhku Mizore."
"Da-Dasar mesum…" Balas Mizore dengan wajah yang memerah.
"Ckckckckck, aku itu bukan orang mesum…" Ucap Naruto, kemudian dia melanjutkan "Aku hanyalah orang yang selalu bisa mencari kesempatan."
Mizore pun tersenyum… Dia tidak pernah merasakan perasaan ini dengan pria lain selain Naruto. Memang Ryusei juga dulu sering melakukannya, tapi itu tidak sehangat dan senyaman Naruto. Kemudian dia melihat Naruto dan berkata"Ayo kita kembali Naruto-kun, aku lapar…"
"Aku juga…" Balas Naruto, kemudian dia melanjutkan "Kalau begitu, ayo kita pergi."
Mereka pun kembali ke rumah Tsurara dan saat ini Tsurara tidak melihatnya dengan sinis lagi, tapi dia sangat berterima kasih pada Naruto karena telah memberikan harapan pada Mizore lagi. Mereka berempat pun makan dengan khidmat dan kemudian mereka tidur di kamarnya masing-masing. Keesokan harinya, Naruto pun langsung menyiapkan tas ninjanya dengan peralatan ninja karena hari ini dia harus kembali ke Konoha. Saat di gerbang, dia pun disambut oleh Mizore yang memakai kimono berwarna putih dan rambutnya sudah bertambah pendek dari kemarin.
"Rambut yang bagus Mizore…" Ucap Naruto yang mengeluarkan cengirannya.
"Terima kasih, Naruto-kun." Balas Mizore yang wajahnya telah memerah, kemudian dia melihat Naruto dan berkata dengan nada sedih "Jadi kau harus pergi sekarang ya?"
"Sayangnya iya." Jawab Naruto.
"Kau berjanji akan selalu kesini kan?" Tanya Mizore.
"Tentu saja, Mizore-chan…" Jawab Naruto dan perkataan itu berhasil membuat Mizore blushing dan kedua orang tua Mizore tersenyum saat melihat putrinya itu.
"Hati-hati di jalan Naruto-kun." Ucap Mizore yang mendekat ke arah Naruto dan…
Cup
Naruto pun dibuat terkejut karena Mizore menciumnya dibibir, tapi dia balas karena dia juga menikmati ciuman dari Mizore tanpa memperdulikan Kagami dan Tsurara yang melihat mereka dari tadi di belakang. Kemudian Mizore melepaskan ciumannya dan berkata "Itu untuk ucapan terima kasihku padamu karena telah menghiburku kemarin, Naruto-kun…"
"Sama-sama Mizore-chan." Balas Naruto, kemudian dia berkata sebelum pergi dari desa itu "Jangan pernah kehilangan senyumanmu, Yuki-hime."
.
-Beberapa tahun kemudian-
.
Naruto Uzumaki saat ini sedang berada di ruang tamunya sambil duduk di sofa dan melihat foto dirinya dan Mizore. Dia tidak menyangka akan kejadian yang menimpanya beberapa tahun belakangan ini setelah dia pulang dari desa yang dipimpin oleh ibunda dari Mizore. Dia sering kali kabur dari Konoha untuk pergi ke desa itu dan mengajak Mizore untuk berjalan-jalan sampai-sampai membuat keduanya jatuh cinta. Kemudian Naruto melamar Mizore dan disetujui oleh ayah dan ibunya, tapi mereka dipaksa harus menikah sebelum Mizore berumur 18 tahun karena setelah berumur 18 tahun ke atas, Mizore tidak akan bisa mempunyai keturunan. Pernikahan dadakan itu membuat shock semua orang terutama Hinata, gadis yang mencintainya dulu… Tapi beruntungnya dia sudah menemukan tambatan hati baru yaitu Shino karena Kiba sudah mempunyai seseorang bernama Tamaki. Sasuke sudah menikah dengan Sakura, dan Sai menikah dengan Ino. Sedangkan Shikamaru saat ini menikah dengan Temari. Hal yang paling terindah untuknya adalah saat Mizore hamil dan dia melahirkan dua orang putra dan putri kembar bernama Haru dan Yuki dan kemudian beberapa tahun setelah itu Kakashi pension dan memberikan jabatan itu kepada Naruto. Inilah dia, saat ini… Naruto Uzumaki, Jinchuuriki dari Kurama no Kyuubi, Nanadaime Hokage, suami dari Mizore Shirayuki Uzumaki dan juga ayah dari Haru Uzumaki dan Yuki Uzumaki. Tidak disangka olehnya, Mizore masuk ke rumah mereka bersama dengan anak-anak mereka dan berkata.
"Tou-chan!" Teriak Haru dan Yuki yang langsung menghambur ke arah ayahnya dan memeluknya.
"Ah, anak ayah. Sini duduk di pangkuan ayah." Ucap Naruto, kemudian dia mengangkat anak-anaknya ke pangkuanya.
"Naruto-kun, kau sudah pulang…" Ucap Mizore yang duduk disebelah Naruto.
"Iya." Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan "Beruntungnya tugas-tugas itu tidak banyak seperti biasanya."
"Tadi kenapa kau senyum-senyum sendiri?" Tanya Mizore, kemudian dia terkikik gelid an berkata "Seperti orang gila saja."
"Tidak, hanya saja aku sedang mengingat masa lalu." Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan "Kisah masa lalu kita, Yuki-hime."
-The End-
