Moshi-moshi, minna… Hohoho…. Ini fict pertama Ao. Ao masih pemula, masih belum ada apa-apanya di FFn. Pengetahuan Ao juga masih dikit banget soal FFn. Jadi, yoroshiku onegaishimasu! -_-
Wokeh, tanpa banyak omong, kita lanjut saja ya…
Disclaimer : Naruto punya Masashi Kishimoto-sama. I Regret My Birth punya Ao-sama (hohohoho….. #plakk, bugghh)
Warning : a bit angsty, gaje, Sakura POV, OOC, aneh, de el el.
Don't like don't read! Mau nge-flame? Silahkan… Tapi, kalo gak suka, gak usah maksa. Xp
I've warned you..
Sakura: 15 tahun
Natsu: 14 tahun
Kakashi: 22 tahun
.
.
.
I Regret My Birth
.
Enjoy….
.
Hai, aku Sakura. Tepatnya Haruno Sakura. Aku tinggal bersama tou-san dan kaa-san di sebuah mansion. Aku memiliki seorang adik laki-laki, namanya Haruno Natsu (kalo pernah nonton sama baca Fairy Tail, yah pasti tau. Nyuri Natsu yang itu bentar. Hohohoho… *dibakar Igneel). Natsu berambut pink -sama sepertiku- dan jabrik.
Keluarga Haruno merupakan salah satu keluarga terpandang di Konoha. Namun, aku sangat ingin membuang nama "Haruno" itu. Kau tahu kenapa? Karena aku menyesal dilahirkan di keluarga ini. Keluarga bejat yang tak tahu diri. Orangtuaku seakan gila akan harta dan uang. Hanya aku dan adikku saja yang masih 'waras'.
Memang, sehari-hari hidupku dilimpahi oleh harta. Tapi karena itu semuanya, termasuk "teman" ku hanya mengincar harta itu. Penjilat! Uang, uang, uang. Hanya itukah yang dipikirkan oleh mereka ini?
Aku muak, amat sangat muak! Aku tak butuh uang! Aku benci, aku benci semuanya!
Aku benci tou-san!
Aku benci kaa-san!
Aku benci keluarga ini!
Setiap malam sekitar jam 11.00, tou-san selalu pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Piring kaca pun jadi sasaran amukannya. Jika bukan piring, maka pintu lemarilah yang jadi sasarannya.
Kaa-san hanya bisa menangis dan berteriak ketakutan. Sementara aku dan Natsu yang mencoba menghentikannya hanya menjadi sasarannya yang berikutnya. Tak heran lagi jika tubuh kami dipenuhi luka.
Setiap kali ada pertemuan orangtua, tak pernah kusampaikan pada orangtuaku. Aku malu akan sikap mereka. Maka aku minta tolong pada Minato ji-san, dan membuat alasan yang masuk akal untuk wali kelas dan teman-temanku.
Kehidupan keluargaku selalu begini. Tou-san selalu mabuk-mabukan. Kaa-san selalu foya-foya. Sementara aku dan Natsu hanya bisa diam. Menyedihkan.
Setahun kemudian, tanpa sadar kukatakan semuanya pada Yamanaka Ino, dan Hyuuga Hinata. Semua mengenai keluargaku. Ino hanya bisa membelalakkan matanya, sementara Hinata nyaris menangis. Sejak saat itu, mereka selalu ada bagiku.
Lalu perusahaan tou-san bangkrut. Kelakuan tou-san dan kaa-san makin menjadi-jadi. Demi membantu memenuhi kebutuhan kami, aku bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan Natsu bekerja sebagai buruh kasar.
Jadi, tou-san dan kaa-san? Mereka hanya bisa makan-tidur. Luar biasa, sangat luar biasa bukan?
Bagaimana dengan Ino dan Hinata? Mereka selalu membantuku. Mereka bergantian membayari makan siangku. Sebenarnya, dalam hati aku merasa tidak enak juga. Tapi, mereka terus memaksaku untuk menerimanya. Mereka amat baik, terlalu baik malah.
Saat teman lain meninggalkanku, mereka berdua tetap disampingku. Mereka menemaniku di kala duka maupun suka.
Hingga, suatu hari persediaan uang di rumah kami menipis. Tou-san menyuruhku melakukan pekerjaan haram itu. Ya, apalagi kalau bukan jual diri. Bisa kalian bayangkan, seorang ayah menyuruh darah dagingnya sendiri jual diri? Benar-benar bajingan bukan? Brengsek, amat sangat brengsek!
Jadilah aku seorang pelacur. Sehari-hari saat malam, bar merupakan tempatku duduk, menunggu "langganan" yang akan memilihku untuk 'menghangatkan' tubuhnya. Aku bingung, haruskah aku berharap atau menolak kehadiran para lelaki bejat ini? Di satu sisi, aku perlu uang bejat itu. Tapi di sisi lain, aku masih punya harga diri. Jadilah dua hal menguasai aku. Satu hal adalah bimbang. Dan satu lagi adalah…
Jijik, ya, aku luar biasa jijik. Aku sangat jijik pada diriku sendiri. Aku, tubuhku sangat hina, kotor. Mungkin pada orang-orang aku berperilaku layaknya nona muda yang terhormat. Tapi nyatanya, aku, terutama tubuh ini, luar biasa menjijikkan. Sampai suatu hari aku berpikir…
AKU MENYESAL DILAHIRKAN…
Ya, aku menyesal. Aku menyesali rahim yang telah mengandungku. Aku menyesali makhluk yang melahirkanku. Aku menyesali takdir yang dibebankan padaku.
Sampai suatu hari, seorang pelangganku mengubah hidupku, memberi sedikit warna. Kalau tidak salah, namanya Hatake Kakashi, pemilik Hatake Corp.. Saat bertemu denganku, ia memakai masker warna hitam yang memberi kesan misterius, kemeja putih berlengan panjang namun digulung hingga panjangnya 3/4, dan celana jeans warna biru gelap. Rambutnya yang silver mencuat ke atas seolah melawan hukum gravitasi, matanya berbeda warna, satu onyx seakan menghanyutkanku, satu lagi merah menyala seakan membakar hasratku. Belum lagi dia adalah orang sukses.
Kami-sama, pesonanya begitu mendebarkan. Aku penasaran akan wajah yang disembunyikan oleh masker itu, begitu pula dengan tubuh yang dibungkus dengan pakaian itu.
Dan setelah berbicara beberapa saat, 'permainan' kami pun dimulai.
Perlahan dibukanya masker yang menutupi wajahnya. Jujur, aku terpana melihat kesempurnaan ciptaan Tuhan yang satu ini. Pipinya tirus, bibirnya tipis, hidungnya mancung, rahangnya tegas, kulitnya putih. Seakan malaikat tanpa sayap. Ah, aku tak bisa berhenti mengagumi wajahnya.
Lalu dibukanya pakaian atasnya. Badannya kekar berotot dan langsing, sungguh dan mempesona. Perutnya sixpack, mampu membuatku menelan ludah. Aku berani bertaruh pasti lelaki ini banyak diincar gadis-gadis. Namun dalam hati aku bertanya,'buat apa dia ke tempat seperti ini?'.
Dia menatap ke dalam mataku, dan aku lagi-lagi terhanyut oleh tatap matanya. Namun aku kembali ke alam sadar saat dia berkata padaku,"Kau cantik, tapi kenapa matamu sesedih itu?".
Aku tertegun.
Lelaki ini –Hatake Kakashi- peduli padaku. Aku yang hanya seorang pelacur ini. Bahkan aku sendiri jijik pada diriku sendiri.
Cairan hangat mengalir melalui pipiku. Aku menangis. Bibirku bergetar, terbata-bata aku berkata,"K-kau p-peduli pada k-ku?". Dia tersenyum, lembut. Dia mengangguk, sembari berkata,"Kau juga manusia kan? Setiap manusia patut dihargai. Apalagi gadis yang seindah kau". Dipakainya kembali bajunya, lalu dipeluknya aku, hangat. Aku menangis deras dipelukannya. Tuhan, adakah orang lain yang sebaik dia?
Setelah aku mulai tenang, ditanyakannya namaku dan beberapa hal –yang merupakan hal pribadiku- yang semuanya kujawab jujur. Dan aku bisa menyimpulkan, lelaki ini baik, sangat baik, setidaknya menurutku demikian.
Beberapa hari kemudian, aku resmi jadi pacarnya. Aku senang, senang sekali. Setidaknya diantara hidupku yang suram ini ada sedikit cahaya. Jadi, setelah aku jadian dengan Kakashi mungkin ada yang penasaran dengan nasib "pekerjaan" ku.
Setelah aku jadi pacar Kakashi, dia memintaku untuk berhenti dari pekerjaan hina itu. Dia mencarikan aku sebuah pekerjaan yang layak, yakni menjadi pelayan di sebuah restoran yang bernama Ichiraku. Semuanya, pekerja lainnya baik semua. Terutama Teuchi-san dan Ayame-neesan.
Nasibku sudah lebih baik. Bagaimana nasib Natsu? Dia menjadi pegawai di sebuah perusahaan, yang ternyata milik Kakashi. Yup, dia menjadi pegawai di Hatake Corp. atas bantuan dari Kakashi. Kakashi selalu membuat hidupku lebih baik.
Namun satu hal yang tidak berubah. Orangtuaku. Tetap saja laknat, brengsek. Aku tahu bahwa tidak sepantasnya aku sebagai seorang anak menghina orangtuaku sendiri. Tapi, aku sebagai seorang manusia punya batas kesabaran kan?
Biarpun semua jadi lebih baik, aku tetap menyesal menjadi anak mereka. Ya, siapa yang suka memiliki orangtua seperti mereka? Hanya respect saja yang membuatku bertahan dengan mereka.
Tapi, sudahlah. Yang lalu biarlah berlalu. Lagipula hidupku sekarang sudah lebih baik, dan aku juga punya masa depan –yang kuharap cerah- untuk dijalani. Dan pastinya aku berharap hidup bersama dengan Kakashi.
Sampai suatu malam, terjadi sesuatu yang benar-benar mengejutkan jiwaku, yang tak pernah kubayangkan, sesuatu yang membuatku menangis. Kakashi, dia….
.
.
TeBeCe….
Gimana? Gimana? Gimana? Gimana? Gima-(disumpel readers)
Gimana menurut readers? Bagus gak?
Ao minta ripyuh dong… Please…. #puppy eyes no jutsu.
Makin banyak ripyuh, makin kilat apdetnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini. ^o^
\ / | | | \/
