The hot CEO
drrt ddrttt!
Ponsel Wonwoo bergetar menandakan ada pesan yang masuk ke ponselnya, Wonwoo yang sedaritadi melamun menatapi ponselnya yang sepi(?) sontak terkejut dan hampir menjatuhkan ponselnya, namun untungnya ia berhasil mengatur refleksnya dan membuka pesan di ponselnya
From : Kim company
Kepada tuan Jeon Wonwoo, perusahaan kami telah menerima lamaran yang anda kirimkan. Kami mengundang anda untuk melakukan perkenalan kantor dan memberitahu posisi anda pada tanggal 20 November 20xx pukul 7.00 pagi di Gedung perusahaan kami. Dimohon untul tepat waktu. Terimakasih.
"YES" Wonwoo meloncat kegirangan dan memeluk iPhone berwarna gold-nya tersebut. Sudah hampir 2 jam Wonwoo menunggu pesan tersebut, ya Wonwoo memang mengirimkan lamaran pekerjaan ke perusahaan Kim corp. Sebuah perusahaan terkenal di Korea yang hanya menerima orang-orang terbaik di dalamnya.
Wonwoo merupakan salah satu dari "orang yang terbaik" usianya baru 23 tahun dan ia sudah lulus dari universitas ternama di korea di bidang bisnis dengan nilai sempurna.
Dengan gembira Wonwoo menelpon sahabatnya untuk menyampaikan kabar menyenangkan ini.
Di sisi lain Kim Mingyu sedang berada di sebuah cafe bersama Ny. Kim, dan Kakak tirinya, Lee Seokmin. Jangan heran mengapa nama keluarga Kakaknya adalah Lee, Ayah Mingyu menikah lagi karena Ibunya meninggal saat melahirkan Mingyu, dan saat umur Mingyu 3 tahun ayahnya menikah dengan Nyonya Lee yang juga ditinggalkan oleh suaminya. Meskipun mereka bukan keluarga kandung namun hubungan mereka sangatlah harmonis.
"Ya, eomma berhentilah menjodoh-jodohkan ku dengan anak temanmu!" keluh Mingyu sambil menyilangkan kedua lengannya di dada kekanakan.
Nyonya Kim memutar kedua bola matanya, " Yah anak eomma, kau itu sangat anti sosial! eomma ingin punya cucu! Eomma lelah menunggu Hyungmu melamar Seunggwan " sahut nyonya Kim seraya mendelik ke arah Seokmin yang hanya bisa tersenyum malu.
" Aku akan melamarnya saat dia siap eomma, dia masih 21 tahun! dia bahkan belum lulus kuliah dia masih magang di perusahaan kita" keluh Seokmin
" hah Eomma tidak perduli, umur kalian sudah 25 tahun, inilah masa terbaik untuk memberikan eomma mu yang malang ini seorang cucu yang manis " Mingyu hanya mendengus malas, Eomma nya memang selalu merengek meminta cucu, padahal Mingyu saja belum ada menyukai seseorang, ditambah lagi ia sekarang merupakan seorang CEO di perusahaan ayahnya yaitu Kim corp. tidak ada waktu baginya untuk mencari cinta.
Sebenarnya Seokmin yang seharusnya menjadi CEO dari Kim corp. namun Seokmin lebih memilih untuk menjadi seorang dokter dan sekarang ia telah mendirikan sebuah rumah sakit yang cukup besar, sehingga Mingyu terpaksa menggantikannya.
Mingyu sendiri sebenarnya sangat malas mendatangi kencan yang sering disusun Eommanya, dan ia sama sekali tidak tertarik, ia lebih suka orang sederhana daripada anak-anak manja yang dikenalkan Eommanya.
Malam itu Wonwoo merayakan diterimanya ia di Kim company di sebuah Bar yang cukup mewah, Jisoo, Kekasih Jeonghan yang memang bisa dibilang dari kalangan atas mentraktirnya sebagai hadiah, meskipun masih ada interview, setidaknya ia sudah mengalahkan banyak orang dan Jisoo merasa adik yang sudah dianggap sebagai adik kandungnya itu pantas mendapatkan hadiah
"wah selamat ya Woo, aku harap kau bisa bekerja disana!" ucap Jeonghan girang dan memeluk Wonwoo.
Jisoo tersenyum melihat kekasihnya dan hendak mengucapkan selamat juga kepada Wonwoo namun diinterupsi oleh Hoshi
"Mari bersulang untuk Wonwoo!" Hoshi, Jisoo, Jeonghan, Dino dan Wonwoo mengangkat gelas mereka dan bersulang.
Malam itu Wonwoo minum cukup banyak namun tidak sampai membuatnya mabuk, ia pergi ke toilet saat ia merasa sedikit pusing untuk mencuci muka.
'ah leganya~' pikir Wonwoo saat ia sudah mencuci muka, tak lama kemudian ia melihat seorang pria keluar dari salah satu bilik wc dari pantulan cermin, pipi Wonwoo sedikit memerah melihat pria tersebut, tanpa sadar ia memandangi pria tersebut.
'tampan sekali...' pikirnya
"Terimakasih, aku tahu aku tampan" balas pria tinggi tersebut dengan sebuah smirk, tatapan Wonwoo yang begitu intens tentu saja membuatnya sadar, mata wonwoo tidak lepas darinya padahal laki-laki itu sudah disampingnya sekarang.
" a-apa m-maksudmu" Jawab Wonwoo gugup saat laki-laki itu mendekatinya dan memojokkannya ke dinding di sampingnya, pipinya memerah karena sedikit mabuk dan jarak pria itu yang terus mendekat.
"kau manis sekali"
DUAGH!
Wonwoo yang ketakutan refleks melayangkan tinju ke pipi pria itu dan berlari keluar kamar mandi.
Senin, 20 November, Gedung Kim corp.
Mingyu mendelik kesal kearah Jihoon, yang terus mentertawai pipinya yang merah.
salah mingyu memang, dia menggoda seorang pria manis yang terus menatapinya di toilet semalam. Tapi hey, ayolah, pria itu sangat manis, kulitnya putih, mata yang tajam tapi hangat dan bibir pink tipis yang membuatnya ingin-
"KIM MINGYU! JANGAN MELAMUN" Jihoon memukul lelaki tinggi tersebut.
"Kita akan menemui calon pegawai baru kita hari ini." Mingyu hanya mengangguk lesu dengan celotehan sekretarisnya yang cerewet tersebut.
" Ada berapa orang calon pegawai kita? "
"Hanya 7 orang. semuanya yang terbaik dari yang terbaik, bahkan ada yang baru 23 tahun. Semuanya akan berada di bagian keuangan" Jawab Jihoon sambil membolak-balik map berisi file daftar calon pegawai baru mereka. Jihoon menunjukkan selembar kertas pada mingyu.
"ini, Park Sun Young, dia merupakan kepala bagian keuangan di cabang China yang pindah tugas. Dia akan berada di posisi direktur keuangan yang baru, dan~ kantornya disebelahmu, umurnya baru 27 tahun, kau suka wanita yang lebih dewasa kan?"
Mingyu menjitak teman kecilnya sekaligus sekretarisnya tersebut, pasti ulah ibunya. "maaf ya, aku jatuh cinta pada orang yang meninjuku, bukti cintanya masih jelas di pipiku"
Jihoon membulatkan matanya kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya, ia membukakan pintu ruangan Mingyu. Disana sudah terdapat 8 orang, 7 orang karyawan baru Mingyu dan yang satunya adalah pegawai administrasi sekaligus calon iparnya, Bu Seungkwan.
"Selamat pagi tuan Kim, saya mengantarkan pegawai baru anda" Ucap Seungkwan sambil tersenyum ramah diikuti dengan para pegawai yang membungkuk dengan sopan sambil mengucapkan selamat pagi
"terimakasih Kwan-ah, jangan terlalu formal, kita akan jadi keluarga!" Mingyu tersenyum, Seungkwan hanya tersenyum malu dan izin untuk kembali ke mejanya.
"Selamat pagi semuanya" sapa Mingyu ramah sambil ia berjalan menuju mejanya, ruangannya cukup besar, bahkan ada tempat tidur didalamnya karena ia sering lembur. Mingyu melihat ketujuh orang tersebut dan berhenti saat melihat orang yang berada di paling kiri, ia terlihat gugup dan terkejut.
'menarik' Mingyu menampakkan smirknya.
"perkenalkan diri kalian masing-masing, mulai dari kau" Mingyu menunjuk orang yang berada paling kanan, sengaja agar ia bisa menggoda pria manis yang ada paling kirinya.
Satu persatu karyawannya mengenalkan diri hingga sampai ke giliran terakhir.
"Namaku Jeon W-wonwoo, u-umurku 23 Tahun" Mingyu tersenyum lebar emndengar nama namja manis yang membuanya sedikit terpesona tersebut dan berdiri.
"Jihoon akan membimbing kalian dan menunjukkan bagian masing-masing. Kalian semua merupakan lulusan dan Karyawan yang terbaik, dan kami memutuskan untuk menempatkan kalian semua di posisi yang cukup baik dan~ Jihoonie, aku ingin tahu, bagian apa yang didapat oleh Jeon Wonwoo"
Jihoon mengangkat alisnya, dia heran kenapa orang aneh seperti Mingyu yang jadi CEO, tapi ia tetap membuka mapnya dan mengecek bagian Wonwoo "ah, dia akan bertugas untuk melakukan pencatatan keuangan untuk sementara, nilainya sangat sempurna dan dia merupakan pegawai yang dipilih khusus oleh Ayah anda, dia bilang jika ia bisa melakukan tugasnya dengan professional kita boleh menaikkan posisinya sebagai penasihat keuanganmu." Jihoon sedikit terkejut, dia memang membaca sekilas profil pekerja baru ini, namun tetap saja, ayah Mingyu sangat perfectionist dan berhati-hati, sangat jarang beliau memberi posisi yang sangat baik untuk para karyawan baru, kecuali mereka pindahan, Jeon Wonwoo ini pasti sangat pintar pikirnya.
"hmm kalau begitu kau antarkan mereka semua ke ruangan dan bagian mereka masing-masing. Kecuali Jeon Wonwoo. Aku ingin ia diberi ruangan khusus kalau perlu, ada meja baru di ruanganku yang khusus untuknya. Ah aku lihat ada satu bilik kosong didepan kantorku, aku ingin dia disitu" Mingyu tersenyum simpul, Jihoon hanya mengangguk dan meninggalkan ruangan bersama keenam orang lainnya.
Wonwoo menunduk dan meremas lengan kemejanya yang sedikit kebesaran. 'Sial ternyata dia adalah CEO perusahaan ini, mati aku' pikirnya.
Dia sangat terkejut ternyata pria yang ia tampar semalam adalah bosnya, belum sempat ia berkata maaf Mingyu sudah memotongnya.
"kau menamparku, seharusnya tidak kuperbolehkan kau bekerja disini, tapi karena kau manis aku akan berikan kompensasi." Ucapnya sambil menyeringai.
Wonwoo menelan ludah saat melihat smirk itu. "satu, pukul 6 pagi. Aku sampai jam 6 tepat. Kau sudah harus ada, dan bawakan kopi untukku, extra shot, tanpa gula. Bilang pada pegawai cafe dibawah ini akan masuk ke tagihan rekeningku. Dua, buatkan aku sandwich tuna dihari senin, salad tanpa tomat dihari selasa, roti tanpa pinggiran dengan slai cokelat di hari rabu, apel tanpa kulit potong 8 dihari kamis, dan~ hari jumat kau akan makan pagi, dan siang bersamaku. Aku tidak akan mengulangi perkataanku, jika ada yang salah akan kuhukum kau. Untuk sementara kau akan bekerja di bilik depan ruanganku, Jihoon akan menjelaskan pekerjaanmu nanti. Sekarang, belikan kopiku." Wonwoo hanya diam membeku, dia mengingat menu yang dipesan Mingyu, namun APA INI?! kenapa CEO bodoh ini malah menggodanya? Apa dia bodoh? Pikir wonwoo.
"b-baik, dan m maafkan aku, aku tidak akan memukulmu lagi t-tuan..." Wajah Wonwoo memerah.
Mingyu tersenyum penuh kemenangan dan mengisyaratkan pada Wonwoo bahwa ia boleh pergi.
'Jeon Wonwoo huh? Boleh juga' pikirnya
