Tittle : Suho's Holiday

Author : Chochoberry

Cast : Wu Yi Fan (Kris), Kim JoonMyun (Suho) , & other

Genre : romance, shounen ai,

nggak suka mending jangan baca ^^/

warning : cerita ini ngebosenin, awas ketiduran di saat membaca, banyak typo (s) maklum author masih abal - abal, judul nggak cocok ma cerita soalnya gue asal aja milih judul *plok* ._.

cuap-cuap: huwaaaa...ini fanfict berchapter pertama gue, makasih buat Mbak Depo atas idenya tapi gue ubah sedikit ya :3

ooo

ooo

ooo

"WELCOME TO HALIFAX STANFIELD INTERNATIONAL AIRPORT"

Akhirnya Suho menginjakkan kakinya di Halifax Stanfield, bandara internasional yang berada di Kanada setelah duduk manis di pesawat selama 7 jam. Suho merenggangkan otot-ototnya yang kaku, perjalanan Seoul-Kanada memang melelahkan.

Suho berencana menghabiskan liburan setelah UAS di kampusnya—selama 1 bulan—di Kanada. Karena dia mendengar dari berbagai media bahwa Kanada mempunya banyak sekali objek wisata. Jadi, tanpa pikir panjang dia langsung merajuk pada appanya agar diperbolehkan liburan di Kanada.

Suho melihat sekeliling bandara dengan tatapan kagum dan bingung, kagum karena bandara tersebut sangat besar, megah dan bersih sekaligus banyak turis asing disana. Bingung karena kata-kata di bandara tersebut menggunakan Bahasa Inggris. Oh..ayolah, Suho lemah di pelajaran Bahasa Inggris, nilai ujian Bahasa Inggris nya saja paling tinggi adalah D+ —itupun dengan remidi 2 kali—jadi jangan heran kalau ia hanya mengetahui kosa kata Bahasa Inggris yang sederhana, misalnya no, yes, thank's dan i love you.

Tapi, Suho tidak khawatir karena dia datang kesini tidak sendiri melainkan ada seorang temannya lagi yang ikut liburan dengannya namun dengan penerbangan yang berbeda. Temannya ini sangat pintar dalam pelajaran Bahasa Inggris, karena dia sudah mempunyai banyak piagam penghargaan lomba debat berbahasa Inggris baik yang diselenggarakan secara nasional maupun internasional.

Suho pun mencari tempat duduk untuk menunggu temannya itu, karena kalau sesuai jadwal penerbangan selanjutnya akan tiba 15 menit lagi. Saat dia duduk, banyak sekali yang menyapanya dan Suho hanya bisa membalasnya dengan senyuman manis. Hmm..sepertinya dia tidak salah memilih liburan di Kanada, karena warganya sangat ramah.

Drrtt...Drrttt...

Ponsel Suho bergetar menandakan ada pesan masuk. Suho membukanya lalu membacanya.

From : Baekki

Suho-ya...sebelumnya aku mau minta maaf ya ? :(

Aku tidak bisa menemanimu liburan di Kanada, tiba-tiba saja aku terkena diare akut gara-gara makan masakan Minseok hyung -_- sekarang aku terkapar lemah tak berdaya di atas kasur.

Sekali lagi aku minta maaf, semoga kamu mengerti dan aku berharap liburanmu menyenangkan ^^

WHAAAAATTT ... !?

Suho langsung membatu setelah membaca pesan dari Baekhyun. Otaknya langsung blank seketika, BAGAIMANA DIA BISA LIBURAN DI TEMPAT YANG BAHASANYA SAJA TIDAK DIA MENGERTI ... !? dan diapun merutuki kebodohannya yang tidak membawa kamus dan translator elektronik, karena awalnya dia pikir dengan membawa Baekhyun sudah cukup. Tapi sekarang—

OH MY GOD—

Ingin rasanya Suho menangis sekencang-kencangnya tapi niat itu diurungkan karena dia tidak mau dianggap aneh oleh semua orang. Tapi, tidak dipungkiri bahwa air mata telah menggenang di pelupuk matanya. Dia bingung harus melakukan apa sekarang ? haruskah ia kembali pulang ke Seoul ? tapi sepertinya tidak mungkin karena penerbangan Kanada-Seoul baru ada besok lusa.

Namun, tiba-tiba di otak Suho muncul sebuah ide yang mungkin bisa membantunya. Diambilnya ponselnya. Suho akan meminta bantuan appanya karena beliau adalah pemimpin perusahaan yang pasti mempunyai rekan dimana-mana. Siapa tahu appanya punya sahabat di Kanada yang bisa dimintai tolong. Sekalian, jadi dia tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya hotel dan makan.

"Hallo...! ada apa—"

Belum sempat appanya bilang sesuatu, Suho sudah memtong ucapannya, "Appa...apakah appa punya teman di Kanada ?"

"Teman ? di Kanada ? kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu ?"

"Jawab saja pertanyaanku appa, aku ada perlu nih ... !?"

"Hmm...ada sih, salah satu sahabat appa ada yang tinggal di Kanada"

Mata Suho langsung berbinar, "Benarkah ? kalau begitu aku minta alamatnya".

"Tunggu sebentar appa cari dulu alamatnya, nanti setelah appa temukan appa akan sms kamu"

Suho bernafas lega setelah appanya ternyata mempunyai sahabat di Kanada. Ternyata, anak seorang pemimpin perusahaan itu banyak untungnya juga. Suho tertawa dalam hati, siapa tahu juga sahabat appanya itu mau mengajaknya keliling Kanada.

Drrrtt...Drrttt...

Suho langsung membuka ponselnya karena ia yakin pesan itu dari appanya. Senyum pun langsung terkembang di bibir Suho dan ia pun langsung pergi meninggalkan bandara tersebut.

ooo

ooo

ooo


Suho kini tengah berdiri di depan sebuah rumah besar. Dia pun mencocokkan alamat yang dikirim oleh appanya dengan alamat yang tertera di depan rumah itu.

"49th Cambi St...apa benar ini rumahnya ?" gumam Suho, untung saja paket internetnya masih ada jadi dia masih bisa menggunakan google translate dan google maps untuk menemukan rumah ini.

Dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, Suho memencet bel rumah itu—kebetulan belnya berada di pagar— dan tak lama kemudian keluarlah seorang pria paruh baya yang Suho asumsikan pembantu di rumah ini.

"Selamat siang ahjusi, saya Kim JoonMyun, disini benar rumahnya Han JiKyung ahjumma ?"

"Ah iya benar disini rumah Ny. JiKyung" jawab ahjussi itu ramah.

Suho bernafas lega, ternyata dia tidak salah alamat "Apakah JiKyung ahjumma ada di rumah ?"

"Oh..ada..ada, mari silahkan masuk" ujar ahjussi itu sambil berjalan mendahului Suho.

Suho mengikutinya dari belakang, diamatinya sekeliling rumah itu. Sepertinya pemilik rumah senang berkebun, karena banyak sekali bungan beraneka warna di halamannya. Di tengah tamannya diberikan kolam yang diatasnya terdapat air mancur, benar-benar indah.

"Silahkan duduk dulu, saya akan panggilkan dulu" ucap ahjussi itu setelah mereka tiba di dalam rumah.

Lagi-lagi, Suho mengamati rumah itu. Banyak ornamen-ornamen Asia di dalam rumah itu, menandakan bahwa pemilik rumah itu adalah orang Asia. Rumahnya benar-benar nyaman, sepertinya Suho akan betah tinggal disini.

"Siapa ya ?" sebuah suara lembut menginterupsi acara mari-memperhatikan-rumah-ini yang dilakukan oleh Suho.

Suho langsung mengalihkan pandangannya pada wanita paruh baya yang—menurut Suho—cantik sekali dan mempunyai aura lembut.

"Perkenalkan, nama saya Kim JoonMyun, saya anaknya Kim DongJoon" jawab Suho.

Ny. JiKyung mengerutkan dahinya sepertinya ia sedang mengingat sesuatu, dan matanya membulat setelah sebuah ingatan melintas di otaknya, "Astaga... !? jadi kamu Myunie !?"

Suho mengangguk karena memang benar, Myunie adalah nama kecilnya.

"Ternyata kamu sudah sebesar ini ya ? terakhir ahjumma melihatmu kamu masih kecil, masih suka lari-lari hanya pake popok aja" ujar Ny. JiKyung sambil tertawa.

Suho hanya tersenyum kecut mendengar ucapan , ternyata beliau masih ingat hal memalukan itu.

"Ah iya, ada apa kamu kesini ?" tanya Ny. JiKyung setelah meyudahi tertawanya.

"Begini, saya ingin menghabiskan liburan setelah UAS di Kanada tapi mengingat saya tidak begitu pintar dalam Bahasa Inggris, jadi saya ingin minta bantuan ahjumma".

"Bantuan dalam hal apa ?"

"Izinkan saya menginap disini selama 1 bulan, saya janji saya tidak akan membuat ahjumma kerepotan dan saya akan membantu ahjumma dalam hal beres-beres rumah" Suho menunjukkan wajah melasnya.

"Ah begitu, baiklah kamu boleh menginap disini selama yang kamu mau, kalau masalah jalan-jalan biar anak ahjumma yang akan mengantarkanmu"

"Eh ? Anak ?"

"Iya, ahjumma punya anak satu, tapi mungkin sekarang dia masih hang out dengan teman-temannya dan mungkin baru nanti malam pulang ke rumah".

Suho mengangguk mengerti, "Khamsahamnida ahjumma".

Ny. JiKyung tersenyum manis, dielusnya rambut Suho. "Kamu pasti capek habis perjalanan jauh, kamu istirahat aja sana, kamarmu di sebelah kanan ruang televisi" ujar sambil menunjukkan arah dimana kamar Suho berada.

"Arraso" ujar Suho lalu berlalu menuju kamarnya.

Suho telah berdiri di depan kamarnya, ternyata kamarnya bersebelahan dengan kamar anak dari , karena di sebelah kamarnya terdapat kamar dengan pintu yang bertuliskan "My Room, Don't Enter if You Want to Life"

Suho pun memasuki kamarnya lalu ia buang ranselnya ke sembarang tempat. Karena ia butuh tidur sekarang masalah beres-beres bisa dilakukannya nanti. Tidak butuh waktu lama, Suho pun tertidur lelap.

ooo

ooo

ooo


Suho baru tahu kalau ternyata suaminya Ny. JiKyung telah meninggal jadi sekarang beliau hanya tinggal bertiga dengan anaknya dan pembantunya. Ny. JiKyung asli Korea tapi suaminya asli China, beberapa bulan setelah menikah mereka pindah ke Kanada karena suami dipindah tugaskan kesana. Dan setelah suaminya meninggal, maka anaknya lah yang mengurus perusahaan. Dan yang bikin Suho tercengang adalah usia anak hanya 2 tahun diatasnya. Hebat, masih muda tapi bisa memimpin perusahaan. Suho juga berpikir bahwa anak pasti baik hati mengingat eomma dan appanya adalah orang yang baik. Suho jadi tidak sabar untuk bertemu dengannya.

"Myunie—"

"Ahjumma, jangan memanggilku Myunie lagi, panggil saja Suho" Suho benar-benar tidak suka jika ada orang yang masih memanggilnya Myunie.

"Ahahaha...iya iya Suho—"Ny. JiKyung mengusap rambut Suho, "—ahjumma tidur duluan ya ? sudah jam 1 malam soalnya, kamu cepet tidur juga ya ?".

"Iya Ahjumma...jaljayoooo" ujar Suho yang masih asyik menoton televisi.

Akhirnya, Suho memutuskan untuk tidur saja sebenarnya ia tidur larut karena ingin menunggu dia pulang tapi sampai sekarang dia juga belum pulang dan rasa ngantuk mulai menghampiri Suho. Setelah mematikan televisi, Suho berjalan menuju kamarnya. Namun, belum sampai setengah perjalanan, ujung mata Suho melihat seseorang yang berjalan mengendap-endap seperti maling.

Jantung Suho berdebar, rasa takut mulai menjalari Suho. Tapi, dia harus melindungi Ny. JiKyung , dia tidak mau orang sebaik beliau rumahnya kedatangan maling. Suho melihat sekeliling siapa tahu ada senjata yang bisa buat memukul dia, dan matanya pun tertuju pada tongkat kayu yang kebetulan berada disitu. Diambilnya tongkat kayu itu, lalu dengan berjalan perlahan ia menghampiri orang itu.

Orang itu tidak menyadari kehadiran Suho, karena lampu di rumah itu memang sengaja dimatikan jika sudah diatas jam 11, dan dia juga sibuk memperhatikan rumah, dia tidak melihat jika Suho sudah ada di hadapannya sambil mengacungkan tongkat ke arahnya.

"Siapa kamu !? kamu maling ya !? pergi sana...!?" Suho memukulkan tongkat itu tepat mengenai badan orang itu.

"Awww... Awww...hentikan...awww...sakit...aku...awww bukan maling" ujar orang itu berteriak kesakitan, bagaimana tidak sakit jika tubuhmu dihantam tongkat kayu.

Suho terus saja memukulkan tongkat itu, "Bohong... !? ngaku aja kalau kamu emang maling kan...!? dasar maling jelek...!?".

"Aku bukan maling...awww... !?" ujar orang itu sambil menghindari pukulan Suho.

DAN—

GREP ... !?

Orang itu berhasil memegang tongkat Suho dan menariknya dalam satu kali sentakan, sehingga Suho membentur dada orang itu. Tangan kiri orang itu memegang tongkat yang dipegang Suho sedangkan tangan kananya memeluk pinggang Suho.

"Sudah aku bilang...aku bukan maling" bisik orang itu.

Suho hanya membatu, dia bingung harus melakukan apa. Haruskah ia berteriak minta tolong ? atau dia diam saja dan membiarkan orang jahat ini mengambil harta ?

KLIK

Terdengar seseorang memencet saklar lampu sehingga rumah itu menjadi terang. Reflek Suho mengangkat wajahnya untuk melihat orang itu. Ya Tuhaaan... !? Suho seperti melihat pangeran dari negeri dongeng, wajah orang di hadapannya ini benar-benar tampan, ingin rasanya Suho berteriak seperti seorang remaja putri yang melihat idolanya, tapi—

"Kris !? apa yang sedang kamu lakukan ?"

Kris langsung melepas pelukannya pada Suho dan sedikit mendorongnya agar menjauh membuat Suho sebal karena seenaknya mendorongnya.

"Hai mom... !? aku baru saja pulang tapi si bantet ini langsung memukulku menggunakan tongkat kayu" jawab Kris.

WHAT !? MOM... !?

JANGAN BILANG BAHWA ORANG DI DEPANNYA INI ADALAH—

DAN APA BARUSAN YANG DIA BILANG... !? BANTET... !?

hanya tertawa mendengar ucapan Kris, "Perkenalkan Kris, dia adalah Kim JoonMyun tapi biasa dipanggil Suho, dan Suho perkenalkan ini anak ahjumma namanya Wu Yi Fan tapi biasa dipanggil Kris".

"Oh...jadi si bantet ini namanya Suho ? siapa dia ? pembantu baru di rumah ini ?" tanya Kris sambil memandang remeh Suho.

"Aissshh...orang ini menyebalkan sekali, dasar tiang listrik...sabar Suho...sabaaarrr" ujar Suho dalam hati.

"Kris.. !? jaga omonganmu, dia itu anak sahabat mommy, dia akan menginap disini selama 1 bulan, dan kamu harus menemaninya jalan-jalan keliling kota buat jalan-jalan"

"WHAAAAT ...!? NO WAY... !? nggak mau ah...males banget harus nganterin dia, mending tidur aja deh... !?" teriak Kris.

"Kris, please...don't be like this, kasihan Suho...dia jauh-jauh dari Seoul lo"

"Never, never and never..."

"Kris—"

"STOP MOM... !? I'm tired and i wanna sleep, okay" Kris langsung pergi meninggalkan dan Suho yang sibuk menahan amarahnya.

Ny. JiKyung hanya menghela nafas melihat Kris, lalu pandangannya diarahkan pada Suho "Maaf ya Suho, Kris anaknya memang begitu, tolong maklumin ya ?"

Suho hanya mengangguk sambil tersenyum, ternyata pikirannya salah besar Kris bukan orang baik melainkan orang yang sangat menyebalkan.

TBC


gue ucapin makasih yang udah mau baca ff abal - abal gue dengan atau tanpa review , xoxo '3'