Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto
Warning: Chibi Chara, Alternative Universe, gajeness. Don't like, don't read!
_My Little Blonde_
.:SasuxChibiNaru:.
by: Aoi no Tsuki
"Habiskan makanannya dulu. Heh! Mau ke mana, Naruto?" teriakan keras dari seorang wanita paruh baya memecah suasana pagi di kediaman Namikaze. Kushina mengusap-usap dadanya sendiri, mencoba sabar dengan kelakuan anak tunggalnya, Namikaze Naruto.
Rasa jengkel masih bergelayut dalam hati Kushina. Naruto kecil berlari ke luar rumah, meninggalkan ruang meja makan tanpa menghabiskan sarapan paginya. Hati ibu mana yang tak jengkel karena ini?
"Awas nanti, anak nakal." seru Kushina mendudukkan dirinya di kursi makan.
-semutsemutsemut-
Bocah pirang itu berlari menyusuri kompleks perumahan yang baru saja menjadi tempat tinggalnya. Kaki kecilnya terus berlari, mencari lokasi taman bermain untuk dirinya.
Naruto yang masih berumur lima tahun tak takut pada apapun. Ia tak peduli dengan yang namanya penculik atau semacamnya. Ia berani, sangat berani. Pernah suatu hari ada pria asing yang mencoba untuk membawanya atau menculiknya lebih tepat.
Pria asing itu mencoba untuk mengelabuhi Naruto kecil dengan berbagai macam hal. Dari membelikannya mainan, sebuah boneka beruang besar nan mahal, ramen kesukaan Naruto, bermain di taman ria, semua yang bisa dipikirkan oleh anak kecil.
Namun, sang penculik yang sudah bersikap manis pada Naruto malah pergi begitu saja. Mungkin, karena lelah untuk menuruti permintaan Naruto kecil. Niat tinggallah niat. Atau penculiknya saja yang bodoh?
Tak lama, mata biru langitnya pun menemukan tempat yang dicarinya, taman bermain. Ia memasuki kawasan itu dengan senyum lebar yang terkembang di wajah tan-nya. Napasnya tersengal-sengal karena kegiatan berlarinya barusan.
Ia melangkah perlahan, tapi yang didapatinya adalah keheningan. Tak ada anak-anak yang bermain di sana. Ia kecewa, lalu menggembungkan kedua pipi kenyalnya, sangat sebal mendapati taman bermain yang kosong.
"Mana teman Nalu? Ukh," gerutunya seraya berjalan ke arah kursi taman panjang di bawah pohon besar yang rindang.
Tapi, tunggu dulu. Ia tak sendiri di sini. Kekecewaannya hilang ketika mendapati sosok seorang pemuda yang sedang terbaring di kursi taman itu.
Ia berlari kecil, berniat untuk mendekati orang tersebut. Cengiran lebar pun menghias lagi di wajah tan miliknya.
"Huuoo~ Ada olang," ujarnya senang.
Tubuh mungilnya kini berdiri di depan seorang pemuda yang sedang tertidur di kursi taman. Wajahnya tak terlihat karena sebuah buku bertuliskan 'note book' berwarna biru tua menutupinya.
Siapa?
Dengan rasa penasaran yang amat besar, tangan mungil Naruto pun mulai bergerak untuk mengambil buku itu. Dan...
"Eh, ada pangelan tidul. Tampannya," ujarnya terpana melihat sosok pemuda raven yang terpejam. Mata biru Naruto melihat secara terperinci sosok di depannya. Pelan, Naruto mendengar suara dengkuran halus dari pemuda itu.
"Ngh~" Merasa ada sesuatu yang membuat pemuda raven tak nyaman. Tangannya pun bergerak untuk menutupi silaunya cahaya.
Pemuda raven itu belum sadar jika ada seorang bocah pirang yang sedang mengamatinya dari dekat, sangat dekat.
Naruto masih terdiam menatap orang yang pastinya lebih tua darinya. Buku berwarna biru tua yang bukan miliknya masih dipegangnya erat.
Kekaguman akan ketampanan 'pangeran tidur' benar-benar membuat Naruto kecil terkesima.
Merasa ada sesuatu yang berada di dekatnya. Pemuda berambut hitam itu pun membuka matanya dan mendapati sosok anak kecil yang berdiri menatap ke arahnya.
Dengan sebuah gerakan, ia terduduk di kursi taman. Ditatapnya Naruto kecil dengan pandangan asing.
Siapa bocah pirang ini?
Pertanyaan yang langsung menggantung di hati sang pemuda.
"Kakak, ciapa?"
Belum bertanya sudah ditanya. Itulah yang terjadi saat ini. Di sini. Di taman ini. Antara Naruto kecil dan...
"Hn, Uchiha Sasuke." jawab Sasuke datar seraya berdiri dari duduknya, lalu melangkah begitu saja tanpa menghiraukan Naruto yang masih menatapnya.
Pertemuan pertama yang berakhir dengan singkat. Tak ada kesan. Tak ada sesuatu yang istimewa. Hanya saja, kekaguman yang dirasakan Naruto kecil belum hilang.
"Casuke tampan. Hehehe..." Cengiran lebar langsung menghias di wajah tan Naruto. "Eh? Bukunya Casuke..."
Terlambat. Sang pemilik buku sudah menghilang. Dan Naruto tak tahu ke mana perginya pemuda raven itu.
...BER-SAM-BUNG...
Mohon maaph jika masih ada kesalahan dalam fict Tsuki.
…skali ripiew tetep ripiew ayo maju kasih ripiew…
Arigatou Gozaimashu
Aoi no Tsuki
