600CC
Untuk Desember ceria Kihyun dimulai 13 Desember. Happy reading!
Cast:
(Kihyun)
Kyuhyun, Kibum, dkk
Genre/Rating:
Romance/T
Summary:
Kyuhyun juara Moto3 tahun lalu yang berencana naik kelas 600CC tahun ini. Dia diam-diam mencintai agen-nya, Kibum. Sayang pujaan hatinya yang kaku itu sudah memiliki kekasih. Kesempatan datang ketika Kyuhyun mendengar cerita pertengkaran Kibum dengan kekasihnya.
START
Kyuhyun juara dunia moto 3 tahun lalu, kalau tahun ini menang lagi dia berencana naik kelas. Moto 2, 600CC. Motor yang diidamkannya sejak tiga tahu lalu, ber-CC besar, larinya juga lebih kencang. Akhir-akhir ini Kyuhyun menyempatkan diri mencoba motor itu. Menurutnya, dia dan motor besarnya akan akrab. Awal musim memang akan sulit, tapi cepat atau lambat dia akan menguasai ruang barunya. Sudah ada beberapa perusahaan terkenal yang mengajukan kontrak dengannya, salah satunya Honda, namun Kyuhyun akan setia dengan sponsornya sekarang. Mungkin kalau dia masuk ke MotoGP 1000CC, dia baru akan mempertimbangkan tawaran dari Honda.
"Kyu, Kibum ingin bertemu denganmu," kata salah satu enginer-nya.
"Hah?" tanyanya kaget.
"Kibum ingin bertemu denganmu!" ulang si enginer.
"Aku tidak tuli!" protesnya. "Dimana dan kapan aku harus menemuinya?"
"Dia ada di luar, kusuruh masuk sekarang," kata enginer itu sambil bersiap pergi.
"Tunggu- tunggu!" cegah Kyuhyun. "Beri aku lima menit, aku butuh ke kamar mandi"
"Kau mau bertemu dengan Kibum, bukan dengan Miss Univers. Kalau mau ke kamar mandi, dia bisa menunggumu disini." Enginer itu tidak tahu kalau Kyuhyun punya perasaan khusus pada Kibum. Dia butuh sedikit waktu untuk memperbaiki tampilannya, setidaknya tidak dalam keadaan kusut karena bangun tidur seperti sekarang. "Eh, kau memang butuh ke kamar mandi. Akan kuberitahu Kibum untuk kesini lima belas menit lagi. Mandilah yang bersih, kalau bisa pakai parfum yang wangi, siapa tahu Kibum membawa berita gembira untukmu."
"Terserah kau, tapi pastikan Kibum datang kesini lima belas menit lagi. Aku ingin mendengar kabar gembira darinya!"
Enginer itu hanya melambaikan tangan kemudian pergi begitu saja. Kyuhyun segera meloncat dari ranjangnya, berlari ke kamar mandi untuk melakukan prosesi mandi pagi.
600CC
"Kau mau makan apa?" tanya Kibum sesaat setelah pelayan meninggalkan buku menu di meja mereka.
Untungnya Kyuhyun tadi benar-benar mandi dan berdandan setampan mungkin, tidak disangka Kibum akan membawanya sarapan bersama. Kelihatannya Kibum tahu kalau Kyuhyun tak pernah keluar hotel saat kompetisi sedang berlangsung. Makanan dan apapun yang diinginkannya diantar langsung ke kamarnya. Kyuhyun bukan hanya tak berminat keluar hotel, selain banyak fans fanatik di luar sana, dia juga tak tahu seluk beluk negara yang didatanginya. Bisa jadi dia tersesat kalau keluar sendirian di negara orang. Walau mereka cuma makan di restoran hotel, intinya sudah makan bersama.
"Sama denganmu." Selain tak mau repot membuka buku menu, Kyuhyun ingin tahu makanan apa yang disukai Kibum. "Aku bisa memakan apapun asal tak membuatku alergi atau sakit perut. Dokterku akan mengomel kalau aku sakit saat mendekati hari balapan."
Kibum mengangguk. Dia memanggil pelayan, menyebutkan makanan dan minuman yang akan dia pesan kemudian menambahkan wine ke daftar pesanan sebelum pelayan meninggalkan tempat. Wine itu bukan untuk mereka. Kibum menyuruh pelayan membawakan wine ke kamarnya. Seseorang sedang menunggu minuman itu disana.
"Siapa yang kau pesankan wine?"
"Temanku." jawab Kibum datar.
"Pagi-pagi minum Wine?"
Kibum tak menjawab, tapi memang begitu. Seorang yeoja yang berada di kamarnya ingin minuman beralkohol pagi ini, agar hangat katanya.
Semua orang tahu, Kibum membawa kekasihnya kemanapaun dia pergi, termasuk sekarang. Kalau dia bukan agen Kyuhyun, tak punya hal khusus untuk dibicarakan, Kibum pasti akan membawa kekasihnya itu menemui Kyuhyun. Menurut Kyuhyun, kekasih Kibum itu tidak baik. Pekerjaannya minum-minum, penampilannya tak senonoh. Terkesan seperti yeoja murahan dimatanya. Tapi entahlah bagaimana bisa Kibum tertarik menjadikan yeoja itu sebagai kekasihnya.
"Jadi masalah apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya Kyuhyun to the point. Seperti Kibum yang juga selalu to the point kalau berbicara pada orang lain.
"Balapan kali ini tinggal tiga kali lagi. Australia, Malaysia dan Spanyol. Sekitar sebulan dan semuanya selesai. Aku mau menanyakan keseriusanmu naik kelas ke 600CC." Sambil bertanya, dia membuka file-nya, mencari lembaran-lembaran yang perlu diberitahukan pada Kyuhyun.
"Aku serius."
"Baguslah. Bagaimana soal sponsor, kau mau tetap di KTM atau pindah klub?"
"Tetap. Aku suka sponsorku sekarang. KTM bagus di mesin ber-CC rendah."
Kibum mengangguk. Dia berkutat dengan kertas-kertasnya. Mencoret-coret juga menandai hal-hal yang dirasa perlu. "Sehabis di Valencia kau akan menanda tangani kontrak baru. Gajimu akan naik dua kali lipat dari yang sekarang," terang Kibum sedikit panjang. "Dengan catatan kau memenangkan juara dunia lagi tahun ini."
"Aku sudah pasti menang. Poin-ku lebih lebih tinggi 20 dari rival terberatku. Kalau aku menyelesaikan tiga race tersisa dengan baik, akulah yang akan menang." Kibum menggeleng-geleng tak setuju. "Selalu ada faktor x di setiap pertandingan, tapi kalau aku dan tim berusaha meminimalkan kesalahan, semua akan berjalan lancar. Berdoalah untukku agar menang!" pintanya dengan nada canda, namun sebenarnya dia memang berharap doa kemenangan dari Kibum. "Tapi bagaimana bisa gajiku naik 2x lipat, itu banyak sekali?"
"Ya, harga moto3 dan segala perbaikannya lebih mahal dari moto2. Kau tahu sendiri moto3, semuanya serba prototipe, harga dua kali lipat dari moto2 yang mesinnya produksi masal dari Honda CBR600RR. Moto3 diibaratkan miniatur dari MotoGP, jadi kalau mengalami kendala mesin perawatan akan lebih mahal", terang Kibum. "Kalau pindah ke Moto2, bisa dikatakan setengah biaya mesin dialirkan padamu."
Kyuhyun mengangguk paham. Gajinya akan naik dua kali lipat, apa dia perlu menaikkan gaji kru-nya juga?
"Kibum." Kibum cuma meliriknya tanda memberi atensi. "Apa kau juga akan meminta kenaikan gaji?" tanyanya hati-hati. Kalaupun iya, Kyuhyun tidak masalah menaikkan gaji Kibum. Berapapun asal Kibum bisa terus jadi agen-nya.
"Terserah padamu," jawab Kibum singkat.
"Aku akan naikkan gajimu, dua kali lipat juga." Itu penghargaan untuk loyalitas Kibum yang telah mengurusinya selama ini. Kalau Kibum mau memutuskan kekasihnya, dia bersedia memberikan setengah gajinya. Dan bila Kibum jadi kekasihnya, semua uangnya bisa jadi milik Kibum. "Kau akan mengatur kenaikan gaji tim-ku juga kan?"
"Ya kalau itu maumu." Kibum menyodorkan beberapa kertas padanya. "Tanda tangan di bawah kertas-kertas ini!" perintah Kibum sambil menunjuk tempat kosong.
600CC
Kyuhyun ingin bersama Kibum lebih lama lagi, tapi setelah tanda tangan selesai, sarapan juga selesai, Kibum mengantarkannya kembali ke kamar. Pasti karena Kibum ingin segera menemui kekasihnya. Dari awal juga tak ada kesempatan baginya mendapatkan Kibum. Kibum tidak tampak seperti penyuka sesama jenis. Walau dia belum punya kekasih, Kyuhyun tetap tak bisa mendapatkannya.
"Kibum!" panggilnya sebelum Kibum meninggalkan kamarnya. "Kalau aku menang tahun ini, aku mau hadiah darimu!"
"Kau sudah terbiasa menang. Kau juga bisa membeli apapun yang kau mau."
"Ya, tapi aku mau hadiah darimu," katanya mantap. "Kalau memang aku bisa membeli apapun dengan uangku, coba kau berikan padaku sesuatu yang tak bisa kubeli." Semacam kasih sayang dan cinta dari Kibum bisa jadi salah satu hadiah. Kyuhyun berharap Kibum menyerahkan hatinya. "Bisa kan?"
"Aku tidak janji, tapi akan kuingat!" Kyuhyun senang Kibum mengatakan itu. "Istirahatlah, kau akan menjalani kwalifikasi besok. Semoga kau dapat posisi depan lagi!"
"Terima kasih untuk sarapannya!"
"Hm!"
Kyuhyun tak segera masuk kamar. Dia menunggu Kibum yang meninggalkannya. Memandangi namja itu sampai menghilang ke dalam lift, menuju lantai atas ke kamarnya sendiri. Setelah Kibum beserta jejaknya tak dirasakan Kyuhyun lagi, dia segera masuk ke kamarnya. Berlari ke ranjang lalu meloncat ke atas kasurnya. Dia mengambil handphone, mendial nomor menghubungi seseorang.
"Hyung, sedang apa kau sekarang?" tanyanya semangat. "Belum berangkat kerja kelihatannya."
"Aku sedang tidur saat kau telepon tadi," gerutu Heechul. "Aku liburan dan kau mengangguku."
"Kau sedang di rumah Hankyung hyung ya? Maaf kalau begitu." Heechul sedang liburan, satu-satunya tempat liburan baginya adalah China. Mempunyai kekasih beda negara membuat Heechul sering bolak balik kesana. "Tebak Hyung, aku sedang apa?"
"Tidak bisa. Kalau kau mau cerita, cerita saja," kata Heechul ketus.
"Kibum baru saja mengajakku sarapan," kata Kyuhyun semangat. "Tadi aku minta hadiah kalau tahun ini menang lagi."
"Kau sudah pasti menang tahun ini." Heechul menguap diseberang telepon. "Soal Kibum, selama tiga tahun menyukainya dan baru bisa diajak sarapan itu bukan prestasi. Aku sudah bilang padamu, kalau kau tak buat kemajuan apapun lebih baik kau menyerah."
"Hyung…"
"Kau bilang Kibum sudah punya kekasih, dan selama ini sikapnya padamu wajar-wajar saja. Kalaupun kau menyukainya lalu terus menunggu dia membalas perasaanmu, sampai kiamat juga tak akan kesampaian."
"Aku tahu Hyung, tapi bisakah kau semangati aku sedikit saja? Kibum baru mengajakku sarapan, hatiku sedang senang dan kau malah mengacaukannya," kata Kyuhyun kesal. "Tidak ada Kibum, kau kira aku bisa bertahan sampai disini? Untuk apa aku berusaha menang selama dua tahun ini kalau bukan karenanya juga?"
"Baiklah baiklah."
"Nah begitu lebih baik."
"Kau punya target dalam karir, harus punya target dalam percintaan juga. Kau tidak mau mencintainya semumur hidup tanpa balas kan?"
"Iya aku tahu itu. Kalau tahun ini masih seperti ini, aku akan berhenti mengarapkan Kibum." Dia tak benar-benar janji, karena menyukai Kibum selalu membuat hari-harinya penuh semangat.
"Baguslah kalau begitu. Tapi jangan menyerah sebelum berusaha, mengerti!" Walau menyebalkan, terkadang Heechul ada benarnya. Mencintai tanpa berusaha, kapan akan terbalaskan? Kyuhyun memang perlu membuktikan bahwa dirinya menyukai Kibum, dan apabila Kibum tidak menyukainya, berarti cintanya berhenti sampai disitu. "Aku mau tidur lagi, kau boleh meneleponku setelah menang balapan atau setelah Kibum menerima cintamu!"
600CC
Kwalifikasi baru saja selesai, Kyuhyun dapat urutan 3. Selisih 1,5 detik dari posisi satu. Tidak masalah, targetnya tetap menang di laga besok sore. Apalagi rival terberatnya mengalami masalah mesin, sekarang ada di urutan 11. Kalau masalah mesinnya tidak diselesaikan hari ini, besok performanya tetap jelek, Kyuhyun akan lebih mudah mendapatkan juaranya.
"Kau agak melambat di tikungan tujuh, pengeremanmu juga tak tepat. Ada masalah dengan motormu?" tanya salah satu anggota kru. "Aku akan mengecek motormu lagi!" katanya sambil mengulurkan minum pada Kyuhyun.
"Iya, jarak stang gas dengan rem depan sedikit menyempit. Mungkin karena pengeremanku sebelumnya kurang tepat."
"Akan kubenahi." Dibantu teman-temannya, enginer itu membawa motor Kyuhyun.
Kyuhyun digiring masuk ruang kusus. Dia dipersilakan untuk istirahat sejenak, diberi minum lagi lalu ditinggalkan sendirian oleh petugas. Kibum masuk lima menit setelahnya, menyerahkan lembaran-lembaran kertas titipan dari salah satu kru.
"Helen minta kau baca naskah itu. Setelah dia menyelesaikan pekerjaannya, dia akan menerangkannya padamu."
"Aku akan menjalani press conference lagi?"
"Tetang rencana kepindahanmu ke moto2."
"Kenapa tidak nanti saja setelah kejuaraan tahun ini selesai"
"Kau akan memiliki banyak jadwal nanti. Ada syuting iklan sampai kegiatan amal, konferensi sekarang akan lebih baik."
"Aku ikut kau sajalah."
"Aku tidak mengatur press conference-mu, itu tugas Helen. Kau ikut apa katanya." kata Kibum. "Pelajari itu sekarang!"
"Biarkan aku istirahat sebentar," pintanya. "Ngomong-ngomong jumpa pers tak pernah lama, kau mau makan malam denganku setelah jumpa pers selesai?"
"Aku ada janji makan dengan kekasihku."
"Kalau sarapan besok pagi?"
"Tidak bisa, ada banyak hal yang akan kulakukan mulai besok pagi."
"Ok." Kyuhyun mengangguk-angguk. Bersikap biasa saja walau sebenarnya kecewa. "Setelah race besok itu, kau bisa luangkan waktu untuk makan denganku?"
Sebelum Kibum menjawab seorang kepala mekanik masuk. Mengulurkan hasil catatan motornya pada Kyuhyun.
"Kyu, berita gembira!" Saat Kyuhyun menunjukkan catatan motor yang ada ditangannya, si mekanik tersadar, dia salah. Kembali diambilnya catatan itu. "Ramalan cuaca mengatakan besok akan turun hujan, kesempatanmu menang sudah tak akan terbendung lagi," terangnya bahagia.
"Kau kesini cuma untuk mengatakan itu?" tanya Kyuhyun tak senang. Dia masih punya pertanyaan yang belum dijawab Kibum, dan seseorang ini datang mengacaukannya.
"Juga tentang settingan motormu, sponsor ban baru yang lebih bagus dari sekarang dan masih banyak lagi. Semuanya berita gembira."
"Aku akan kembali bekerja. " Kibum menyela pembicaraan mekanik itu.
"Kau tak ikut mendengarkan berita dariku?"
Kibum menggeleng. "Aku ada pekerjaan," jawabnya pada kepala mekanik. Sebelum keluar dia menambahkan. "Soal tadi, akan kucoba luangkan waktu."
"Terima kasih!" jawab Kyuhyun sambil mengumbar senyum.
600CC
Pole position GP Autralia, Moto3 dimenangkan Kyuhyun. Sekarang Kyuhyun dan tim-nya pindah ke Malaysia dan sampai saat ini Kibum belum punya waktu untuk makan bersama Kyuhyun seperti yang dijanjikannya tempo hari. Kyuhyun galau karena menunggu terlalu lama. Dua hari lagi kwalifikasi GP Malaysia dimulai, kalau Kibum belum punya waktu juga bisa jadi sampai seri Malaysia habis, mereka tak akan sempat makan bersama.
Kyuhyun memutuskan menyambangi kamar Kibum. Dia akan meminta Kibum sekali lagi, siapa tahu agent, asisten, merangkap namja idamanya itu lupa. Kalau Kibum tidak lupa, tapi memang belum punya waktu, anggap saja Kyuhyun sedang mengetes kekebalan rasa malunya. Soal kekasih Kibum, dia pasti maklum. Kyuhyun bos-nya disini, kalau kekasih Kibum berulah, dia bisa mendepaknya dengan mudah.
Setelah mengetok pintu, seorang yeoja membukakannya. Itu kekasih Kibum. Penampilannya berantakan, lebih parah dari orang baru bangun tidur. Rambutnya kusut, liar kemana-mana. Ada lingkar hitam di sekitar matanya. Pipi dan dahinya berkerut tanda kecapekan. Make up-nya juga belepotan, mirip sisa make up kemarin yang tak dibersihkan. Yeoja itu seperti baru diterpa angin ribut. Kyuhyun senang kalau itu sampai terjadi apalagi kalau anginnya membuat hubungan si yeoja dengan Kibum ikutan ribut. Awalnya dia menyapa dengan ketus, tapi setelah melihat Kyuhyun yang ada di hadapannya, yeoja itu segera merubah ekspresinya. Bagaimanapun juga tanpa ijin Kyuhyun, dia tak mungkin bisa ikut rombongan kesana kemari.
"Ada apa, Kyu?" tanyanya setelah basa basi sejenak. "Kau mencari Kibum?"
"Ya. Dia ada?"
"Sedang di kamar mandi." Si yeoja menyelipkan rambut ke belakang telinganya, mengurangi keburukan dihadapan sang juara moto3. "Memangnya kenapa mencari Kibum pagi-pagi begini?" Menyadari dia terlalu lancang bertanya, dia segera minta maaf. "Maaf. Maaf. Kau mau menunggunya, atau aku suruh dia menemuimu."
"Dia akan lama?"
"Mungkin. Dia baru masuk," katanya sedikit menyesal. "Soal yang tadi aku minta maaf. Aku tidak bermaksud…" Melihat Kyuhyun mengangguk, si yeoja tersenyum. "Akhir-akhir ini hubunganku dengan Kibum sedang tidak baik. Maklum, hubungan yang sudah lama terkadang bisa jadi saling bosan."
Kyuhyun tersenyum senang. Kalau memang itu benar, dia sudi berdoa agar hubungan Kibum dan kekasihnya ini segera berakhir. "Kau butuh refreshing. Keluarlah untuk bersenang-senang, jangan terus berada di kamar seperti ini," usul Kyuhyun. "Kalau Kibum sudah selesai, suruh dia menemuiku!"
"Terima kasih sarannya. Nanti kusuruh Kibum menemuimu!"
600CC
Setengah jam berada di kamar, pintunya ada yang mengetok. Kyuhyun amat yakin kalau itu Kibum. Segera dia meloncat dari ranjang, lari ke pintu. Dia berhenti hanya sekedar mengecek baju dan tatanan rambutnya. Selesai berbenah kecil, dia membuka pintu sambil menyunggingkan senyum.
"Kyu!" pudar sudah senyumnya. "Kenapa kau?" tanya Helen yang memperhatikan perubahan muka rider-nya.
"Tidak apa-apa. Kukira room service mengantarkan makanan pesananku," jawab Kyuhyun berbohong.
"Oh, kau sudah pesan makanan, padahal aku mau mengajakmu sarapan diluar." Helen sedikit kecewa. "Aku punya teman disini. Rencananya mau mengajakmu jalan-jalan, sekalian mampir ke rumahnya."
"Tidak bisa. Aku ada janji dengan para mekanik." Kyuhyun sedang menunggu Kibum, menagih janji makan malam dari namja itu. Karena tak ada seorangpun dari tim-nya yang tahu perasaannya pada Kibum, dia patut berbohong. "Kau ajak orang lain saja, tapi jangan lupa belikan sesuatu untukku saat kau kembali."
Helen nyengir kemudian melambai-lambaikan tangannya mengerti. "Aku akan pergi sendiri. Aku juga akan menginap di rumah temanku itu." Sebelum pergi dia menambahkan. "Teks yang kemarin kuberikan padamu, hapalkan dan pahami. Kau akan menghadapi konferensi pers lagi akhir pekan ini!"
Kyuhyun segera mengiyakan, segera mengusir Helen agar tak mengganggu proses menunggunya. Lima menit setelahnya pintu kamarnya diketuk lagi, kali ini Kyuhyun yakin kalau itu Kibum. Kembali meloncat dari ranjang, berlari kecil ke pintu dan buru-buru membukanya.
"Kyu!" seru seorang montir kaget dengan yang dilihatnya.
Kyuhyun kembali muram "Ada apa?" tanya Kyuhyun ketus. "Sudah kubilang membahas motor itu besok saja."
"Aku salah kamar. Kupikir ini kamar Jung Jin, dia mengajakku jalan-jalan pagi ini," terangnya sambil tertawa-tawa garing. "Jangan pasang muka muram begitu, aku akan pergi sekarang." Si montir segera berbalik dan pergi begitu saja.
Kyuhyun mendecih merutuki ketidakberuntungannya sapai dua kali. Kembali ke kamarnya sambil menggerutu, sebenarnya apa yang sedang dilakukan Kibum. Lebih dari setengah jam dan agent-nya itu belum juga datang ke kamarnya. Apa kekasih Kibum lupa memberitahukan pesannya, atau mereka kembali bertengkar hingga membuat Kibum malas datang ke kamarnya? Lebih terdengar buruk lagi kalau Kibum memang tak sudi datang ke kamarnya bila bukan dengan alasan pekerjaan. Kyuhyun berharap alasan itu tak pernah benar-benar terjadi.
Kyuhyun merebahkan tubuhnya lagi. Memikirkan tentang apa yang dikatakannya dengan Heechul waktu itu, tentang mendekati Kibum sampai musim ini berakhir. Kalau gagal, Kyuhyun akan mundur. Dan sekarang Kyuhyun sudah tahu akan seperti apa kelanjutan kisah cintanya. Kegagalan sudah di depan mata. Mencoba dekat dengan Kibum ternyata sulit bukan main, ingin makan malam bersama saja susah apalagi berharap Kibum mau jadi kekasihnya. Kyuhyun butuh rencana lain agar setelah balapan berakhir sedangkan percintaannya tak ada perkembangan hingga harus melupakan Kibum dia tidak terlalu peduli. Mungkin dengan dekat dengan orang lain, atau memfokuskan pada balapannya. Naik ke moto2, setahun dua tahun jadi juara lalu pindah ke MotoGP. Akan sangat menyenangkan kalau sampai bisa bersaing di kelas 1000CC itu dengan Rossi, Pedrosa dan yang lainnya. Tidak punya kekasih tidak masalah asal karir cemerlang, lagipula jodoh pasti akan datang dengan sedirinya nanti.
Sampai setengah jam berikutnya Kibum belum menyambanginya. Mungkin Kibum benar-benar tak akan datang. Mood Kyuhyun memburuk, ditambah perutnya yang belum diisi pagi ini membuat kepalanya sedikit sakit. Dia memutuskan memejamkan mata sejenak. Persetan mau Kibum datang atau tidak. Anggap saja hari ini dia kurang beruntung.
600CC
Sesi kwalifikasi baru saja selesai. Kyuhyun kurang beruntung, dia start di posisi lima. Kesalahannya kemarin lusa saat enginernya mengajak diskusi motor, soal settingan mesin tapi dia menolak terus. Saat kwalifikasi tadi, dia merasa tidak nyaman dengan settingan baru. Posisi lima itu dia dapat dengan susah payah. Rival terberatnya bahkan mendapat posisi dua, karena settingannya juga masih buruk. Kembali ke pit, dia mendapati kekasih Kibum berkerumun bersama staffnya. Melihat itu Kyuhyun makin tidak nyaman, serasa makin buruk saja harinya.
"Kyu" sapa yeoja itu mendekat pada Kyuhyun. Dia mengulurkan minuman, minuman ketiga yang diterima Kyuhyun dalam lima menit ini. "Hari ini kurang begitu bagus, tapi aku yakin kau akan naik podium besok." Kyuhyun mendengus, tapi tak begitu kentara. Dia tak mau image sebagai rider baik terganggu gara-gara hal sepele seperti ini. "Aku minta maaf soal yang kemarin itu. Kibum sudah kusuruh menemuimu, kukatakan bahwa kau ada perlu penting dengannya, tapi dia malah memarahiku."
Kyuhyun tak tahu soal itu. Dia mau dengar penjelasan yeoja ini, hitung-hitung berbaik hati dengan calon mantan pacarnya Kibum. Sambil menyedot minuman, dan memberi ijin untuk meneruskan.
"Dia pergi setelah rapi. Kupikir dia pergi ke kamarmu, tapi saat aku keluar mengikuti saranmu waktu itu, aku melihat Kibum jalan-jalan dengan para mekanikmu." Yeoja itu emosi. Seperti ada hal yang dia tidak suka dengan Kibum. "Kuhampiri dan kuberitahu, katanya dia sudah membuat janji terlebih dulu dengan tim mekani. Sampai hari ini kutanya dia belum juga menemuimu," katanya menyesal. "Maaf aku tidak bisa membujuknya."
"Tidak apa-apa. Lagipula yang ingin kukatakan pada Kibum tidak terlalu penting." Kekasih Kibum menghembuskan nafas lega. "Kau tidak apa-apa hari ini? Mukamu terlihat kesal. Jangan bilang karena kau terus membujuk Kibum untuk menemuiku, kau dimarahinya."
"Kami memang bertengkar sudah sejak beberapa minggu yang lalu. Sudah mulai terbiasa degan perlakuan marah-marahnya Kibum yang timbul akhir-akhir ini," katanya sambil mendengus kesal. "Untung dia tipe pendiam, kalau temperamen pasti sudah melakukan kekerasan fisik padaku," eluhnya lagi. "Dalam dua minggu ini aku bahkan ingin sekali lepas darinya."
Kyuhyun jadi prihatin. Kalau berita yang dibawa si yeoja benar, jangan-jangan itu berkat doa darinya. Kyuhyun memang senang kalau Kibum dan kekasihnya bertengkar lalu putus, tapi mendengar soal kekerasan, dia jadi tidak tega. Pasti yeoja ini tertekan karena bertengkar terus dengan Kibum.
"Bukan bermaksud ikut campur, sebenarnya ada masalah apa kau dengannya?"
Si yeoja menggeleng. "Aku tidak tahu pasti, semua terasa sepele, tapi dia menanggapinya besar. Mungkin ada yang salah dengan otaknya." Kyuhyun mengerutkan dahi mendengar kalimat itu. "Kibum itu aneh dari dulu, aku bahkan bertanya-tanya kenapa bisa aku menjadi kekasihnya dan bertahan sampai sekarang."
"Hahahaha!"
"Eh, jangan tertawa. Ini betulan!" tanggapnya. "Andai aku bisa menukarkannya dengan barang, kutakarkan dia dengan tas Michael Kors. Kalau ada yang mau, kuberikan secara cuma-Cuma," katanya mantap.
"Jangan bercanda, kau sudah menjadi kekasihnya hampir setahun."
Ketika si yeoja ingin menimpali, seseorang masuk dan mengatakan bahwa Kyuhyun dicari Helen. Kyuhyun menawarkan makan malam pada kekasih Kibum sebelum mereka berpisah, kalau Kibum memberinya ijin tentunya. Tapi si yeoja bilang, Kibum tak akan peduli kalaupun dia menghilag dan tak kembali. Dia terima tawaran Kyuhyun, selain untuk curhat juga numpang tenar. Jarang-jarang bisa makan malam dengan pembalap terkenal seperti Kyuhyun.
600CC
"Jadi kau alergi seafood?" Si yeoja mengangguki Kyuhyun. "Aku alergi sayuran!" kata Kyuhyun disambut decihan hebat dari si yeoja. Kyuhyun tertawa kemudian.
Kyuhyun dan kekasih Kibum sedang makan malam di restoran seberang hotel tempat mereka menginap. Restoran China. Tapi yang dipesan kekasih Kibum bukan masakan China. Masakan lokal sepertinya, begitupun jadi menu andalan di restoran ini. Kyuhyun yang penasaran juga memesan seporsi, tapi ditolak oleh si yeoja. Makanan berlemak dan berempah banyak tak baik untuk kesehatan, apalagi besok Kyuhyun ada balapan. Dia mengantisipasi agar Kyuhyun tak kena penyakit perut esok hari. Dan memesankannya makanan yang biasa saja.
"Kau bukan alergi, tapi memang anti sayuran." Si yeoja menimpali. "Aku tahu kenapa kau punya kulit pucat, lembek dan kasar. Karena kau tak pernah makan buah dan sayur."
"Heh kulitku tidak lembek dan kasar. Kulitku pucat sudah keturunan," belanya.
Si yeoja mencibir, tak percaya. "Aku tahu mana kulit jelek dan mana yang keturunan. Kau kurang merawat diri, pantas walau terkenal tak ada yang mau jadi kekasihmu," ledek si yeoja.
"Namja tak melakukan perawatan seperti yeoja." Si yeoja menggoyang-goyangankan telunjuknya. "Baiklah-baiklah, tapi jangan ungkit soal statusku"
"Perawatan sederhana seorang namja adalah olahraga teratur, makan bergizi dan istirahat cukup, bukan dengan perawatan kulit seperti yeoja",,terangnya. "Bicara soal statusmu, masa kau tak punya seorangpun yang kau suka?" Ada, Kibum. tapi Kyuhyun jelas tak mungkin mengatakan kalau kekasih yeoja di depannya itulah yang dia suka. Baru nyaman punya teman bicara saat mood buruk begini, jangan sampai dia diacuhkan yeoja ini juga. "Kau suka perempuan yang seperti apa? Bagaimana pendapatmu tentang Helen dan anak buahnya?"
Kyuhyun menaikkan bahunya sejenak. "Aku suka orang yang misterius"
Kekasih Kibum meletakkan peralatan makannya, dia menyesap minumnya sedikit lalu terdiam cukup lama. Dia sedang berfikir sebenatar, mencoba menebak clue dari Kyuhyun.
"Misterius?" katanya sambil menopang dagu dengan tangan kanannya. "Aku tahu satu orang yang amat misterius. Introvert, kadang acuh, kadang amat bersahabat, kadang mengesalkan, bisa juga jahat dan menakutkan. Tapi dia bisa jadi sangat romantis." Seperti dia menceritakan kenalan lamanya. "Kalau kau belum punya seseorang yang kau suka, aku bisa menjodohkanmu dengannya."
"Sudah ada. Kenalan lama. Aku mendekatinya dari dulu tapi tak ada respon baik darinya. Tahun ini aku berhenti berharap kalau cintaku terbalaskan olehnya." Kyuhyun memajang tampang orang frustasi, dan kebetulan si yeoja tahu hal macam itu. Dia menepuk-nepuk lengan Kyuhyun tanda peduli. "Kau bisa jodohkan aku dengan orangmu itu setelah aku menyerah. Siapa tahu dialah jodohku."
"Jangan pesimis begini. Ya sudahlah, mungkin bisa kau pikirkan untuk menerima orangku dari sekarang. Pertanyaannya, kau suka namja atau yeoja?" Kyuhyun mendelik tak nyaman. "Maaf, tapi jaman sekarang percintaan sesama jenis sudah wajar. Dan orang yang kukenal itu namja. Dia liar, misterius, kalau kau bisa menjinakkannya, aku jamin kau akan nyaman dengannya."
Kalau si yeoja putus dengan Kibum lalu memberikan Kibum padanya baru Kyuhyun akan antusias, tapi seorang misterius itu sepertinya juga menggiurkan. Musim balapan hampir habis, Kibum sudah pasti tak bisa didapatkannya. Seperti yang dipikirkannya kemarin, kalau tak ada Kibum, dia bisa dengan orang lain. Siapa namja itu lebih tepat untuknya dibanting Kibum.
"Aku tak bilang aku suka namja, tapi kalau kenalanmu sebangsa Sungmin atau model androghini lain, aku akan pikirkan lagi."
Si yeoja menghela nafas kecewa. Dia menopang dagu beralih dengan tangan kiri, kemudian mencibir Kyuhyun yang pemikirannya tak mau berkembang."Kyu, kau tahu tidak. Jaman sekarang, kalau kau terus berfikir ingin jadi dominan, kau tak akan dapat kekasih," tapi dia segera menambahkan. "Ya ya ya, aku tahu kau bisa mencari yeoja diluar sana, tapi bayangkan soal kenalanku itu. Dia itu namja terkeren yang pernah kukenal, hanya saja aku bosan melihatnya." Dia mencodongkan mukanya lebih dekat dengan Kyuhyun, agaknya ingin berbisik. "Dia super misterius di depan dan di belakang orang. yang paling penting dia juga misterius diatas ranjang," katanya disusul tawa malu-malu.
Kyuhyun bergidik dan seketika memutuskan bahwa dia tidak berminat dengan kenalan si yeoja. Biar dia single, sampai hayat juga tidak masalah. Eh salah, dia meralat soal single sampai akhir hayat tadi, menggantikannya dengan satu dua tahun kedepan.
"Kau juga kenal dia, tapi tak sekenal aku. Penasaran kan?"
"Tidak." Si yeoja mendecih malas. "Kau sudah seperti biro jodoh saja. Tapi meski aku bilang tidak, kau pasti akan memaksaku mengetahuinya kan?" Si yeoja setuju. "Kalau aku sudah kenal, siapa namanya?"
"Tapi kau janji jangan katakan pada siapapun." Kyuhyun mengangguk. "Aku bosan dengannya dan berencana memberikannya padamu. Kau belikan aku tas Victoria Beckham dan Sepatu Kelvin Klein sebagai gantinya." Petunjuknya jelas, tapi Kyuhyun tidak paham. "Dia calon mantan kekasihku, Kibum!"
Kyuhyun ingin tersedak tapi sayang tidak sedang makan atau minum. Sekarang dia putuskan menyukai Yeoja di depannya ini.
600CC
Faktor X, itu yang menyebabkan Kyuhyun gagal naik podium di seri ini. Dia tidak fokus, kepalanya penuh dengan tawaran kekasih Kibum soal penyerahan Kibum padanya ditukar dengan tas dan sepatu. Demi apa Kyuhyun sudah berani berandai andai melakukan konpirasi dengan si yeoja agar Kibum jadi kekasihnya. Kalau Kibum sudah jadi kekasihnya, dia akan memberikan satu kali gajinya pada yeoja itu. tas, sepatu, perhiasan, apa saja yang dimintanya akan dikabulkan.
Ditikungan sembilan, ketika balapan masih menyisakan 15 putaran lagi, Kyuhyun melebar dan dua pembalap medahuluinya. Lima putaran berikutnya masih di tikungan sama, pengereman roda depan tidak tepat lalu dia terjungkal. Beruntung motornya masih bisa di gunakan, hingga dia masih meneruskan balapan. Dia masuk pit, berganti motor dan melanjutkan balapan. Kyuhyun finish di posisi 7, posisi terburuk yang dia dapat tahun ini.
Semua mata tertuju padanya saat dia berada di dalam ruang istirahatnya. Dia ditunggu alasannya oleh mereka semua, tapi sayangnya Kyuhyun sama sekali tidak merasa bersalah.
"Seri terakhir aku akan menurut perintah kalian semua." Dia berbohong agar semua orang mengira itu karena settingan motornya tidak pas. Karena dia menolak melihat dan mencoba motornya lebih sering, akhirnya terjadilah hal demikian, padahal ini masalah lain. "Berapa selisih poin dengan rival terberatku sekarang?"
"Kau unggul cuma lima poin dari posisi 2. Kalau dia bisa tepat berada di depanmu saja, kau akan kehilangan gelar juara tahun ini."
"Itu tidak akan terjadi. Janji, dua minggu lagi aku yang akan menang," katanya congkak.
"Sudahlah, kau istrirahat dulu. Nanti akan banyak wartawan yang akan mewawancaraimu. Katakan yang baik-baik saja, karena bukan cuma kau, kami juga tak mau pamor kami turun!" terang kepala mekanik yang setelah itu menggiring anak buahnya keluar ruangan Kyuhyun.
Baru keluar semua tim mekanik, Helen dengan asistennya masuk. Tanpa basa basi menyerahkan catatan padanya. Catatan berisi kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang akan diutarakan wartawan padanya nanti.
"Ceritakan padaku apa yang terjadi denganmu barusan, aku akan merangkumnya dan mengarahkanmu ke jawaban yang tepat."
"Settingan motorku buruk. Seharusnya kita menguji kembali barang dari sponsor."
"Itu kan tugas mekanik dan kau. Kau tidak melakukan dengan benar kemarin."
Kyuhyun hanya mengendikkan bahu tanpa mau repot minta maaf. Dia turuti saja apa yang dikatakan Helen. Repot juga kalau tahun ini tak jadi juara, tim akan kecewa padanya. Seri terakhir dia harus menang.
600CC
Si yeoja diminta menemui Kyuhyun sehari setelah balapan. Dia diajak Kyuhyun makan malam lagi. Tadinya ada Kibum dan beberapa montir, basa-basi Kyuhyun menawarkan makan malam bersama tapi untung semuanya menolak. Cuma si yeoja saja yang mau diajak makan malam. Kibum acuh saja saat kekasihnya dibawa Kyuhyun, bahkan terkesan masa bodoh.
"Kau tak cedera kan?"
"Tidak. Sama sekali tak ada masalah dengan keadaanku."
"Baguslah. Aku tak mau kau cedera lalu bisnis kita kau batalkan begitu saja," terangnya sambil melihat-lihat buku menu. "Aku mau makan yang kemarin saja, kalau kau mau makan apa?"
"Sama denganmu."
"Tidak bisa, sebelum balapan usai kau tak boleh makan makanan seperti ini." Si yeoja memesan makanan untuknya juga untuk Kyuhyun. Dia juga memesan minuman lokal. "2 gelas barley tanpa gula!" katanya pada pelayan dengan bahasa Inggris. Lalu si pelayan pergi melakukan tugasnya. "Jadi kau mau memenangkan balapan tahun ini atau tidak?"
"Kau bercanda ya? Tentu saja aku mau menang. Aku mau pindah kelas setelah ini, kalau aku tak menang bagaimana cara naik ke moto2?"
"Aku cuma tanya, tidak perlu marah begitu." Si yeoja menata duduknya kemudian melanjutkan pembicaraan. "Kau kenal Kibum tiga tahun, tapi tak tahu banyak tentangnnya. Kalau kau mau dekat dengannya harus dimulai dari mana ya?" tanyanya lebih kepada diri sendiri. "Kira-kira pertama kali namja ditiduri namja itu akan merasakan sakit sampai berapa lama ya?"
"Siapa namja yang akan ditiduri namja?"
"Aku sedang berfikir, kalau kalian sudah saling kenal akan sulit membangun situasi romantis. Tidak mungkin juga kalian kenalan lagi sambil berjabat tangan lalu menyebutkan nama masing-masing," katanya makin ngelantur sambil mengetuk pelipinya dengan jari telunjuk. "Kau punya waktu dua minggu, dikurangi persiapan dan sebagainya hanya ada sekitar 4-5 hari free. Kalau kau tidur dengan Kibum, 4-5 hari itu cukup untuk membuatmu sembuh dari sakitnya atau tidak?"
"Maksudmu aku yang kau bilang akan ditiduri namja?"
Si yeoja mengangguk meski Kyuhyun melotot horor. "Tidak mungkin juga kalau Kibum yang kau tiduri." Kyuhyun langsung mengelus dadanya. "Jangan bilang tidak mau dulu, ini hanya ide sementara. Kalau tidak mungkin terjadi dalam 4-5 hari, ya nanti setelah balapan usai."
"Kau gila ya. Mana mungkin aku sudi ditiduri kekasihmu!" protes Kyuhyun.
"Ralat, dia bukan kekasihku lagi." Kyuhyun terdiam antara kaget, senang dan antusias. "Semalam aku minta putus darinya, aku sudah tidur di kamar berbeda sekarang. Sekedar info, aku tidak pernah tidur dengannya. Maksudku aku tidak pernah melakukan hubungan…," si yeoja membuat dua tanda kutip dengan kedua tangannya. "…dengannya. Makanya aku bilang dia misterius diatas ranjang."
Kyuhyun benar-benar tidak tertarik dilihat dari mimik mukanya, tapi pikirannya melayang kemana-mana. hatinya bahkan sampai berdesir ketika si yeoja mantan pacar Kibum itu menyebutkan namanya dihubungan dengan adegan ranjang bersama Kibum. Jauh di otaknya, Kyuhyun setuju setuju saja usul dari teman barunya itu, tapi untuk sekarang dia belum siap. Ada gelar yang harus dia kejar, juga tentang kedekatannya dengan Kibum masih perlu diperbaiki.
"Jadi kau akan pulang ke Korea setelah ini?"
"Aku akan ikut kau sampai race-mu habis dan melihatmu juara di Valencia. Lagipula aku masih butuh tas dan sepatu baru itu, kalau aku tak memberikan Kibum dan menukarnya dengan barang-barang mewah itu, aku tak akan dapat apapun."
"Kau ini yeoja matre ternyata."
"Tidak selalu. Hanya disaat-saat tertentu saja, salah satunya ketika aku tak punya banyak uang seperti sekarang ini," katanya jujur. "Dan satu lagi, kau bayari perjalananku ikut denganmu ke Spanyol ya?"
"Aku harus membayari perjalananmu, memberlikan tas dan sepatu tapi kau memberiku namja misterius yang bisa membuatku sakit pantat berhari-hari." Kyuhyun menggeleng-geleng bentuk penolakan. "Kau pasti bercanda kan?"
Si yeoja yang menggeleng-geleng sekarang. "Aku serius. Sekarang katakan padaku sesering apa kau tidur dengan yeoja?"
"Lumayan sering kalau sedang tak ada balapan" Kyuhyun vacum berhubungan badan kalau musim balapan tiba. Bisa dibilang mengkaratkan senjatanya sendiri semusim.
"Kalau ditiduri?"
"Tidak ada istilah namja ditiduri," protes Kyuhyun.
"Ada, kalau partnermu sesama namja."
"Tidak pernah," jawab Kyuhyun tegas, jujur dan ingin juga sebenarnya. Apalagi kalau Kibum yang jadi partnernya.
"Nah nah, itu. Kudengar, rasanya sangat enak. Kau harus mencobanya dengan Kibum." Kyuhyun tidak mau, menolak habis-habisan "Tidak sekarang kalau kau belum siap. Menangkan balapannya, nanti kuberitahu caramu mendapatkannya."
"Aku tidak bilang iya untuk mendapatkan Kibum."
"Katanya kau suka orang misterius. Kibum itu mahkluk termisterius se-Korea," katanya melebih lebihkan. "Begini saja, setelah balapan usai kita bertukar dulu. Barang-barang yang kuminta dengan Kibum, lalu coba kau rasakan sendiri kemisteriusannya. Garansi sebulan, kalau kalian tak menemukan kecocokan kukembalikan semua barang yang kau berikan padaku."
Kyuhyun menggeleng. "Tidak mau."
"Ck!"
"Baiklah. Kalau aku tidak cocok dengannya dalam sebulan, kembalikan barang dariku sekalian kau jadi pembantuku sebulan untuk menggantikan waktuku yang terbuang percuma dengan Kibum."
"Kau ini, masa aku jadi pembantu." Si yeoja menggerutu hebat. "Ya sudahlah, deal!"
Saat itu makanan datang, dihidangkan dan dipersilakan menikmati. Setelah makan beberapa sendok Kyuhyun mau minum. Gelas yang ada di depannya diaduknya sebentar, dari dalam cairan putih itu menyebar biji-biji kecil sedikit berlendir di dalamnya. Pertama kali lihat, Kyuhyun memperlihatkan muka jijik.
"Apa ini?"
"Barley, bagus untuk kesehatan. Minum saja!"
600CC
Masuk ke hotel setelah makan malam usai, Kyuhyun dan si yeoja berpapasan dengan Kibum di lift. Si yeoja tak mau bersebelahan dengan Kibum, alhasil Kyuhyun yang berdiri diantara mereka. Hawa dalam lift panas, walau ada penyejuk ruangan. Jelas itu karena Kibum dan mantan kekasihnya sedang berseteru. Kyuhyun tak mau bicara apapun dari pada dianggap ikut campur lalu dimaki kedua belah pihak. Dia juga tak berani menolah pada Kibum untuk saat ini.
"Dari mana kau?" tanya Kibum dingin, sedingin wajahnya.
"Makan malam."
"Dengan siapa?"
"Apa kau tak bisa lihat aku sekarang bersama siapa?" jawab si yeoja ketus.
"Sebenarnya apa masalahmu?" tanya Kibum masih tak saling pandang.
"Aku yang harusnya bertanya, sebenarnya apa masalahmu? Kita sudah resmi berpisah dari kemarin malam kenapa kau masih saja mengurusi kegiatanku."
"Karena setelah putus denganku, kau mengincar orang lain." Lift berhenti di lantai kamar yang Kyuhyun tempati. Dia keluar setelah Kibum menyuruh segera masuk ke kamarnya. "Kau jangan tidur dulu, aku akan menemuimu nanti!" kata Kibum sebelum pintu lift tertutup kembali dan naik menuju lantai berikutnya. "Apa maksudmu dengan pergi makan malam dengannya? Mau memerasnya juga?"
"Apapun yang kulakukan itu bukan urursanmu lagi. Cho Kyuhyun selain kaya dia juga baik. Selama aku mengenalnya, tak pernah sekalipun melihatnya menyakiti orang lain. Tidak seperti kau." Kibum mendengus. Dia marah, berasa ingin sekali mencekik yeoja di sampingnya, tapi dia tak lakukan karena image coolnya melarang untuk bertindak keras terhadap orang lain. "Perjanjian kita sudah habis kemarin, tidak seharusnya kau campuri urusanku," katanya sambil melangkah keluar lift meninggalkan Kibum.
"Kutawarkan dua kali lipat dari yang sebelumnya, jadilah kekasihku lagi!" tawar Kibum terpaksa. "Tapi jauhi Kyuhyun. Dia tidak pantas kau permainkan." Si yeoja menyeringai keji. Dia mengabaikan kalimat Kibum untuk segera menuju kamarnya sendiri. "Tiga kali lipat!" tawarnya lagi sebelum si yeoja masuk kamar.
"Tiga kali lipat ya? Banyak juga," katanya mulai tertarik. "Tapi aku punya sumber penghasilan yang lebih banyak kalau bisa menjadi kekasih Kyuhyun. Aku juga sudah bosan melihat muka kakumu, tidak mungkin aku mau menghabiskan hari-hariku denganmu lagi."
"Katakan apa maumu dan aku akan penuhi!"
"Asal aku tidak bersama Kyuhyun?" Si yeoja antusias. Kalau benar Kibum menawarkan apapun, dia bisa dapat lebih banyak darinya juga dari Kyuhyun. Kesempatan yang bagus jangan disia siakan.
"Ya."
"Aku mau kau bayar lima kali lipat. Kau tidak perlu pura-pura pacaran denganku dan aku tak akan mengganggu Kyuhyun lagi." Kibum langsung mengiyakan. Apalah artinya uang dibanding keberhasilan Kyuhyun. Kyuhyun berhasil, Kibum dan tim akan ikut senang, tapi kalau ada yeoja matre ini memoroti uang lalu meninggalkannya, bisa jadi suatu saat Kyuhyun akan terpuruk. "Kibum, sebenarnya aku heran padamu, kenapa kau perhatian sekali dengan Kyuhyun? Hubungan kalian sebatas pekerjaan atau sudah menyangkut hati?"
"Itu bukan urusanmu!" kata Kibum ketus.
"Memang bukan urusanku, tapi melihat tingkahmu saat memperhatikannya dari jauh, aku bisa menebak kalau kau menyukainya." Kibum tak bisa mengiyakan tapi juga tak menyangkal. Dia cuma mendengus merasa rahasianya terbongkar oleh yeoja tengik mata duitan ini. "Setelah aku menjauhinya, tidak menutup kemungkinan ada orang lain yang akan melakukan hal sama sepertiku. Apa yang akan kau lakukan nanti?"
"Aku akan melakukan hal sama seperti sekarang. Orang-orang seperti kau hanya bisa ditundukkan dengan uang."
Pembohong, teriak si yeoja dalam hati. Dia amat tahu kalau Kibum selama ini menaruh hati pada Kyuhyun. Gelagatnya seperti orang kasmaran kalau dihadapkan dengan situasi jauh dari Kyuhyun. Raganya memang kalem, tapi jiwanya masokis.
"Kupikir kau akan memacarinya sebelum kedahuluan orang lain." Si yeoja sedikit menyindir. "Dengan bayaran lima kali lipat, aku tidak hanya akan menjauhi Kyuhyun tapi akan membantumu mendapatkannya. Sejujurnya aku juga tidak rela kalau Kyuhyun jatuh ke tangan yeoja selain aku, jadi lebih baik kalau dia bersamamu." Dia tidak dapat reson apapun dari Kibum, tapi Si yeoja sangat sabar. Kibum sedang berfikir, cepat atau lambat pasti akan setuju. "Itu kalau kau mau. Kalau kau tetap pada pendirianmu, tidak masalah juga. Toh aku tidak rugi!"
Baru masuk dan menutup pintu kamarnya, si yeoja mendapati pintu itu diketuk kasar. Dia sudah tahu siapa yang mengetuk, dan benar Kibum ada di depan pintunya sekarang.
"Kau berubah pikiran terlalu cepat." Si yeoja mendahului sebelum Kibum berucap. "Cuma membayar lima kali lipat, kau mendapatkan tubuh dan hati Kyuhyun."
Terdengar seperti ejekan di telinga, tapi Kibum setuju. Lebih baik dirinya yang dianggap menguasai Kyuhyun dari pada orang lain yang hanya ingin memanfaatkannya.
"Deal!"
To be continue
Next chap "Finish"
