WARNING!
Alur berantakan, tidak menggunakan bahasa baku ataupun EYD, OOC,OC
Summary : Saat semua anggota Akatsuki telah mati, tiba-tiba mereka terbangun disebuah tempat aneh secara bersamaan. Dan apesnya lagi tempat tersebut adalah ruang persidangan yang akan menjadi titik awal petualangan baru mereka.
Genre : Adventure, Humor, Family, Friendship dan mungkin Romance
Disclaimer : Masashi Kishimoto (Naruto) & Ichiei Ishibumi (Highschool dxd)
Written by Adolf-Fairy
Akatsuki Goes To DxD
Di sebuah ruangan yang mungkin bisa disebut sebagai aula raksasa, terlihat sembilan orang manusia yang kini dalam keadaan telanjang. Delapan orang dantaranya hanya dapat menunjukkan raut wajah abstraknya disertai air liur yang secara perlahan terus menetes dari bibir mereka. Bagaimana tidak, diantara mereka terdapat seorang perempuan yang memiliki nasib sama apesnya, yaitu sama-sama telanjang. Dan kini sosok perempuan tersebut masih sibuk untuk menutupi aset yang dia miliki disertai deathglare yang dia tunjukkan untuk delapan orang rekannya.
"Berhenti melihatku dengan tatapan menjijikkan kalian!" seru sang gadis
"Memangnya siapa yang melihat tubuh jelekmu itu? Masih lebih bagus tubuhku, un"
"Oh ya, leader bokep. Sebenarnya kita ada dimana?"
"Sudah kubilang, berhenti memanggilku seperti itu, Sasori!"
"Leader bokep, Tobi ingin pipis. Apa disini ada toilet?"
"DIAM KAU LOLLIPOP"
"Hiks. . jadi leader bokep membenci Tobi. HWAAAAA"
"Hentikan Tobi, berisik tau! Itachi, cepat sumpal mulutnya!"
"Pake apa?"
"Tentu saja pake mulutmu!"
'DUAGH'
"Lu pikir gua maho"
Tanpa mereka sadari, tiba-tiba ruangan tempat mereka berada berubah menjadi seperti ruangan persidangan disertai munculnya sesosok manusia raksasa yang mamakai pakaian ala hakim agung dengan membawa sebuah palu ditangan kanannya.
"Tok.. Tok.. Tok"
"Ehem, baiklah. Alasan kenapa kalian semua berada disini adalah untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan kalian ketika masih berada di dunia. Dan. . dimana KUUP-nya? Oi penjaga, cepat bawakan KUUP-nya!" seru sang Hakim Agung yang juga merangkap sebagai Raja Neraka
"Ha'i, Yang Mulia. Oh ya, KUUP-nya yang mana, yang merah atau yang hitam?"
"Bego siah, tentu saja yang hitam"
(Bagi para reader's yang belum tahu, KUUP adalah Kitab Undang-Undang Perdosaan yang dimana didalamnya berisi semua jenis dosa beserta masa hukumannya)
Tidak lama berselang sang penjaga kembali dengan membawa sebuah buku tebal berwarna hitam, lalu menyerahkan pada sang Hakim Agung. Dan setelah memakai kacamata, sang Hakim langsung membuka KUUP dihadapannya dan mulai membaca secara seksama.
"Baiklah, atas semua dosa-dosa yang telah kalian perbuat selama di dunia. Aku sebagai Hakim Agung memutuskan untuk memasukkan kalian semua ke dalam Neraka"
"Chotto matte Yang Mulia, kita tidak bisa memasukkan mereka semua ke dalam Neraka" seru sang Wakil Hakim disamping kanannya
"Memangnya kenapa?"
"Karena Neraka sudah penuh Yang Mulia, lagipula kemarin lusa para penduduk di Neraka sudah mulai berdemo agar lahannya diperluas"
"Perasaan baru 200 tahun lalu aku membuka lahan di Neraka, kenapa sekarang sudah penuh lagi?"
"Itu karena setiap harinya pasti ada manusia yang dimasukkan ke dalam Neraka. Sehingga lambat laun Neraka kembali penuh sesak, Yang Mulia"
"Dasar para manusia itu! Mungkin sekali-kali aku harus ke dunia manusia dan memberikan mereka penyuluhan kalau berbuat dosa itu hanya akan menambah penuh Naraka saja" seru sang Hakim Agung sambil mengelus janggut panjangnya
Ke sembilan orang calon penghuni Neraka yang tidak lain adalah anggota Akatsuki hanya dapat sweatdrop saat mendengar pembicaraan ga mutu antara sang Hakim Agung dengan wakilnya.
"Sumimasen, lalu bagaimana dengan nasib kami?" ucap satu-satunya perempuan dalam kelompok tersebut yang tidak lain adalah Konan
Mendengar hal tersebut, sang Hakim Agung langsung mengalihkan perhatiannya pada Konan, tepatnya pada dua aset kembar yang dimilikinya, dan beberapa detik kemudian senyuman mupeng pun langsung tercipta diwajahnya.
"Kalau boleh kutahu, berapa ukuran oppai-mu"
Pada saat yang bersamaan, kesembilan calon penghuni Neraka langsung mengambil kesimpulan bahwa sang Hakim Agung adalah orang mesum.
"Kalau begitu dapat disimpulkan bahwa kami semua tidak jadi masuk Neraka karena pada dasarnya sudah penuh" seru Itachi
"Eits, tunggu dulu. Kalian semua akan tetap masuk Neraka. ."
". . cepat siapkan anggaran untuk menambah luas lahan di Neraka!"
"Kurasa itu tidak mungkin Yang Mulia, dua bulan lalu anda sudah menghabiskan anggaran saat menyewa 20 succubus untuk melayani anda" seru sang wakil
"Hoo, kau benar juga. Baiklah, panggilkan Penasehat Kerajaanku!"
Untuk kedua kalinya sang penjaga harus berlari sambil ngos-ngosan, dan kali ini misinya adalah untuk menemukan sang Penasehat kerajaan yang terkenal mesum dan lollicon. Tidak lama kemudian dirinya sudah berada didepan pintu raksasa yang merupakan pintu kamar pribadi milik sang penasehat. Tanpa berprikepintuan, dirinya langsung mendobrak pintu dihadapannya dan mendapati sang Penasehat sedang ber-ikeh ikeh kimochi bersama seorang succubus. Sialnya bagi sang Penasehat karena saat itu dirinya hampir sampai dan siap menembakkan laharnya ke dalam rahim sang succubus, namun semua itu tidak terjadi karena ulah si penjaga yang tiba-tiba mendobrak pintu kamarnya dan menggusurnya begitu saja yang masih dalam keadaan telanjang bulat.
'Masuk Neraka aja udah sulit begini, gimana kalo masuk Surga' batin si leader bokep sambil menangisi nasibnya yang nista ini
"Yang Mulia, hamba sudah membawakan si Penasehat ini untuk anda, dan kalau ada apa-apa lagi, tolong jangan panggil hamba"
Setelahnya, tatapan sang Hakim Agung langsung mengarah pada sang Penasehat. Sementara itu para calon penghuni Neraka yang tidak lain adalah Akatsuki hanya bisa jawdrop ditempat. 'Ternyata si Penasehat dan si Hakim Agung sama bejatnya' batin anggota Akatsuki.
"Aku memiliki masalah disini, ada sembilan orang calon penghuni Neraka baru. Namun karena Neraka sudah penuh, amaka aku tidak bisa memasukkan mereka. Lalu bagaimana menurutmu?"
"Mudah saja Yang Mulia, kita tinggal memberikan hukuman lain kepada mereka. Contohnya seperti disodomi selama 1000 tahun tanpa henti" seru sang Penasehat dengan seringai iblisnya
"Hoo, kau benar juga"
Sementara wajah kesembilan calon penghuni Neraka itu sekarang sudah pucat pasi, ditambah masing-masing dari mereka sekarang sudah memegangi pantatnya sendiri yang entah kenapa terasa nyut-nyutan saat si Penasehat geblek tersebut memberikan usulan hukuman yang benar-benar nista. Bagaimana tidak, disodomi tanpa henti selama 1000 tahun, what the hell?
TBC
Di chapter 1 ini hanya prolognya saja, Dan apakah nasib apes Akatsuki akan terus berlanjut atau berakhir? Kita lihat saja nanti di chapter berikutnya
