A/N: Saya butuh asupan RusBel, jadi bikin sendiri deh karena langka yang bikin TwT, kali ini saya bikin kumpulan drabble various rating/various genre yang akan diapdet secara berkala, enjoy it! :D
Disclaimer: Hetalia © Hidekazu Himaruya. Tidak ada keuntungan apapun yang saya peroleh dari pembuatan fanfiksi ini.
Warning: [chapter 1] totally!AU, not sibling related.
Summary: Beberapa tahun tidak bertemu, suatu hari Ivan datang lagi pada Natalia. Dan gadis itu tidak bisa menolaknya.
.
Batas Ambigu
© y o r i
.
Masih hangat di telinga Natalia, Ivan yang menyapanya selalu dalam panggilan khusus bukan 'Nat' seperti yang biasa orang lakukan, melainkan 'Talia'—sama seperti panggilan kesayangan dari ayahnya, Tuan Arlovsky. Masih jelas pula teringat di benak Natalia perkataan Ivan tempo hari, bahwa mereka hanya dalam batas teman tidak lebih dan memang seperti itu sejak awal.
Ah, andai Ivan mengerti betapa Natalia mencintainya begitu dalam, memerhatikannya diam-diam dan selalu mendoakannya dalam sepi. Akan tetapi, memang benar bahwa cinta tidak harus selalu dua arah, berbalas, maupun gayung bersambut. Natalia sadar itu dan hanya bisa memandang punggung Ivan yang melenggang pergi setelah memberinya ciuman 'terima kasih' di dahi. Gadis itu berharap semoga dirinya dan Ivan tidak pernah bertemu lagi, meski yang dikatakannya sesungguhnya adalah negasi.
Tak dapat dipungkiri, gadis itu memang bersedih tapi ia harus terus maju. Natalia menutup semua akses yang memungkinkannya untuk berkomunikasi dengan pemuda itu. Baginya, sudah saatnya untuk membuka lembaran baru dan perlahan menghapus memoar lama dirinya dengan Ivan—tanpa perlu ragu.
Hitungan tahun telah berlalu, mungkin sudah hitungan yang ketiga atau keempat. Dan sepertinya benar, Tuhan mengabulkan keinginan Natalia untuk tidak pernah bertemu dengan pemuda pemilik senyum sehangat mentari itu lagi dalam kurun waktu tersebut. Akan tetapi, sesungguhnya Natalia tidak pernah melupakan Ivan, ia menyerah, sebab semakin dirinya mencoba melupakan sosok hangat itu, Natalia semakin tidak bisa melupakannya.
Bukan. Bukan berarti Natalia tidak mau mencoba. Gadis yang kini telah menjadi editor di salah satu majalah wanita itu sudah dua kali menjalin hubungan dengan pemuda, namun keduanya berakhir di tengah jalan, dan Natalia sudah lelah. Sosoknya menjadi semakin dingin, sedingin jiwanya.
Natalia tidak pernah memahami takdirnya, terutama di suatu sore ketika dirinya pulang bekerja dan melihat sosok lain yang bersama sang ayah di ruang tamu.
"Kau sudah pulang, Talia. Lihat! Teman lamamu datang berkunjung. Ia sekarang sudah menjadi kapten di salah satu skuad angkatan udara Rusia."
Sebuah senyuman khas muncul di wajah yang sudah bertahun-tahun berusaha Natalia lupakan.
"Apa kabar, Talia?"
Rasanya, Natalia menjadi kaku bahkan untuk sekadar tersenyum maupun untuk menjawab 'baik-baik saja'. Ia merasa sial sekali hari ini, semua usaha untuk melupakan sosok itu selama tiga atau empat tahun kini seolah menjadi sia-sia hanya dengan sekali tatap muka.
Gadis itu masih larut dalam pikirannya sendiri sebelum Tuan Arlovsky kemudian berkata, "Pemuda ini bermaksud melamarmu dalam waktu dekat."
Seketika Natalia ingin tertawa, ia merasa lelucon yang tengah Ivan lakukan padanya sangat keterlaluan. Sekelebat kepingan-kepingan masa lalu berputar cepat di kepalanya, Natalia masih ingat dulu Ivan mengatakan mereka hanya dalam batas teman, tidak lebih. Dan setelah hitungan tahun berlalu, ia kembali muncul begitu saja mengacak-acak hatinya. Pikiran Ivan memang selalu sulit untuk ditebak, bagai aksioma-aksioma rumit yang perlu ia pecahkan untuk mengerti maksudnya.
"Hentikan leluconmu, Braginsky. Kau sudah lihat kabarku, aku baik-baik saja. Kuharap kau segera angkat kaki," nada dingin terucap jelas dari bibir Natalia.
Ivan kembali tersenyum hangat. Ia semakin yakin bahwa Natalia yang dingin adalah sosok yang ia cari selama ini.
"Ah, kuharap kita bisa menjadi teman, Talia. Teman hidup, da!"
—karena mereka yang kontras membutuhkan satu sama lain.
Gadis itu ingin berkata tidak' namun lidahnya seakan kelu. Sosok Ivan yang hangat memang menjadi seseorang yang selalu didambanya.
.
.
.
End.
A/N:
Sengaja di klik complete karena tiap drabble sudah komplit :D. Thanks for reading, review, da?
