Konoha Gakuen

Halo! Saya baru di sini ... Mohon bantuannya! Maaf kalau ada kesalahan.

Saya dapat ide dari film Jepang yang judulnya "Gokusen". Ada yang tahu?

Tapi saya nggak akan ngejiplak kok.

Yosh, mulai ceritanya.

.

Disclaimer: Masashi Kishimoto. Gokusen ... hmm punya siapa ya? *plak*

Warning: OOC, dan lain-lain.

Enjoy reading please.

.

.

.

Sakura's POV

Hari ini hari yang menyenangkan buatku. Bagaimana tidak? Aku diterima menjadi guru di sebuah sekolah! Cita-citaku memang ingin menjadi guru. Kini cita-cita itu terwujud.

Aku diterima menjadi guru olahraga di sekolah tersebut. Sekolah itu—SMP Konoha Gakuen—cukup terkenal karena fasilitas sekolahnya lengkap.

Dengan semangat aku melangkah keluar rumah. Jarak sekolahnya tidak terlalu jauh dari rumahku. Kutenteng sebuah tas hitam berisi beberapa catatan dan lainnya.

"Sakura-Chan!"

Ah, itu Hinata. Dia sahabatku. Kulihat ia tersenyum manis dan berlari ke arahku.

"Kita akan jadi guru." Katanya semangat. Ya, Hinata juga diterima menjadi guru di Konoha Gakuen. Sepertinya menjadi guru kesenian.

"Semoga kita diterima dengan baik." Bisikku.

End of Sakura's POV

Di Konoha Gakuen.

Semua siswa-siswi di sekolah itu dikumpulkan di lapangan sekolah, tak berapa lama kepala sekolah mengumumkan bahwa mulai hari itu ada dua guru baru yang akan mengajar.

Hinata maju, mulai memperkenalkan dirinya. Tampak beberapa siswa laki-laki terpesona dengan kecantikan dan keanggunan Hinata.

"Salam kenal ya semua!" Hinata tersenyum manis sekali.

"Ya bu!" teriak semua.

Kemudian, Sakura. Ia maju lalu memperkenalkan diri.

"Mulai hari ini aku akan mengajar olahraga. Salam kenal," Sakura dengan semangat berkata.

Siswa-siswi banyak yang berbisik-bisik. Entah kenapa Sakura jadi kesal dan cemas. Jangan-jangan ia dinilai buruk?

Perkenalan itu tiba-tiba menjadi heboh saat ada siswa laki-laki berambut biru kehitaman menatap tajam Sakura sambil berteriak,

"Pulang sana! Pulang!"

Dan teriakannya itu diikuti yang lain. Sakura sangat kesal. Siapa dia? Tidak sopan sekali pada guru! Sakura berusaha menahan emosinya yang memuncak.

.

.

.

"Maaf atas respon yang tidak sopan itu ya, Haruno-San." Seorang guru dengan was-was menatap Sakura yang masih sedikit kesal. Perkenalan tadi sudah berakhir, sekarang Sakura bersama seorang guru yang memberitahu dan mengenalkan Sakura apa yang tidak diketahui (maaf Ais tidak tahu guru apa ya itu).

"Ah iya tidak apa-apa kok." Sakura tersenyum.

"Ah, tadi bagian kantor bilang, ruang Haruno-San di sebelah sana, sekaligus menjadi wali kelas 9-F." Kata guru tadi sambil menunjuk sebuah ruangan.

"A-apa? Sekaligus wali kelas? Tapi saya kan masih baru?" tanya Sakura sedikit terkejut.

"Saya juga tidak tahu, Haruno-San. Saya permisi dulu ya. Kalau ada yang tidak dimengerti silahkan ke ruangan saya." Guru itu dengan terburu-buru masuk ke ruangannya.

Sakura hanya menghela nafas panjang. Tapi kemudian ia tersenyum, mungkin ini bisa menghapus kekesalannya tadi soal teriakan-teriakan tidak sopan yang dilontarkan beberapa siswa. Mungkin siswa-siswa di kelasnya anak-anak manis yang patuh.

Sakura dengan perlahan masuk ke ruangannya, kelas 9-F.

"Permisi. Aku ... hah?" begitu Sakura masuk, ia dengan tatapan kaget menatap seorang siswa yang sedang duduk di bangku. Dia—siswa yang pertama kali meneriaki Sakura saat perkenalan tadi!

Sakura menatap tajam siswa itu.

Ah, hari ini hari terburuknya! Segera ia cabut kata hari terindah yang ia camkan di hatinya tadi pagi. Kenapa ia harus menjadi wali kelas siswa-siswa tak sopan begini!

Tsudzuku

Hweeh, aneh, gaje. Maaf ya fic ini aneh! Terima kasih sudah mau baca! Silahkan kritik, saran dan komentar! Tolong jangan flame ya.

Makasih!