LAST FLOWER

Cast: Chanbaek

Rated :T

Genre: Romance (Boyxboy)

Hanya meminjam nama, adapun tokoh aslinya adalah milik Tuhan, Orang tua, Agensi, exoL serta milik diri mereka sendiri.

000

-Awas Typo bertebaran-

000

Apakah salah jika ia merasa frustasi karna penyakitnya yang sewaktu-waktu bisa saja merenggut nyawanya? Ia sudah bosan dengan yang namanya rumah sakit beserta obat-obatnya yang hanya memberinya harapan palsu itu. Toh cepat atau lambat penyakit itu pasti akan merenggut nyawanya.

"Tuan muda waktunya anda minum obat,"

Seorang pelayan masuk ke kamar Chanyeol dengan membawa nampan berisi segelas air minum dan beberapa macam obat yang sudah diracik untuk sekali minum.

"Pergi," Pinta Chanyeol dengan malas.

"Tapi sekarang waktunya tuan muda minum obat,"

Pelayan itu bersikukuh memaksakan kehendaknya. Tentu saja karena ia tak ingin terkena marah nyonya besarnya.

"Pergi!" Suara Chanyeol sedikit meninggi kali ini.

"Iya saya akan pergi, tapi tuan minum obat dulu ya?"

Lalu pelayan itu malah berlaku lancang meletakkan nampannya di atas nakas dan menyodorkan sebutir obat beserta segelas air putih itu pada Chanyeol.

Rahang Chanyeol pun mengeras. Apa perintahnya belum jelas hingga pelayan ini berani kurang ajar padanya?

"Pergi sekarang juga!" Pintanya sekali lagi. Tangan pucatnya terkepal memperlihatkan betapa kuatnya ia menahan emosinya.

"T-tapi-,"

"AKU BILANG PERGI YA PERGI! APA PERINTAHKU KURANG JELAS! ARGGG!"

Prakk!

Kroncang!

Nampan itupun jatuh ke lantai hingga obat-obat dalam lepek itu pun tersebar sembarangan. Gelas yang dipegang pelayan itu pun ikut menjadi sasaran kemarahan Chanyeol. Remuk bersama airnya yang membasahi kaki pelayan itu.

Sang pelayan pun gemetar ketakutan, maka cepat-cepat ia berlari keluar dari kamar tuan mudanya yang sedang murka itu. Bahkan ia belum genap sehari bekerja tapi terpaksa mengundurkan diri setelah insiden yang dialaminya.

Ini sudah kesekian kalinya Nyonya Park mengganti pelayan yang di khususkan untuk merawat putranya. Jadi ia sudah tak heran lagi ketika pelayan barunya berhenti bekerja dihari yang sama dia diterima bekerja di sini.

Nyonya Park pun mendesah pelan seraya memijit pelipisnya. Lagi-lagi ia harus menempel lowongan kerja itu untuk kesekian kalinya. Mungkin seharusnya ia menempel lowongan kerja itu secara permanen agar ia tak perlu menempelnya lagi dan lagi.

-TBC-

Yang mau lanjut review or komen please ! hehe

Untuk story ku yang belum kelas mohon bersabarnya, masih dalam pencarian ide hehe sorry, sabar ya teman-teman, kakak-kakak, adek-adek semuanyaaaaa?

-Salam damai inchan88-