Bagaimanapun, Kasen Kanesada tetaplah kakaknya.


Kanesada Bros #1 : Kasen Tetap Seorang Kakak

Story : Kusomatsuno

Touken Ranbu: Nitro+ ; DMM

Happy Reading.


Kasen dan Izumi no Kami nyaris tak bisa akur, seluruh penghuni honmaru paham akan hal itu. Perbedaan pendapat, seremeh apapun, pasti akan sukses membawa mereka ke acara debat.

Seperti malam ini, dimana hawa dingin terus menusuk kulit tanpa ampun.

.

.

.

.

.

"Izumi no Kami, jangan tidur di lantai!"

Kasen Kanesada, sang Uchigatana pecinta elegan, dengan sengaja menginjak kaki kiri Izumi no Kami Kanesada, si Hijikatagumi narsis.

"Itte! Kakak, kau merusak kekerenanku dengan menginjak kaki indah ini secara sengaja!"

Izumi no Kami menatap kakaknya dengan tatapan tak suka, yang sedihnya, hanya direspon dengan sebuah dengusan 'elegan'.

"Karena itu, tidurlah di futon. Itu lebih elegan daripada tidur di lantai dan menunggu si bocah Kunihiro untuk menyelimutimu," tutur Kasen dengan wajah tak peduli.

"Kunihiro masih ekspedisi, tidak akan ada yang menyelimutiku. Lagipula, aku sedang ingin merasakan udara dingin saat tidur."

Izuminokami kembali memejamkan mata, mengacuhkan Kasen yang hanya menghela napas. Langkah kaki sang kakak yang menjauh terdengar di telinganya. Setelah memastikan suara langkah itu tak terdengar lagi, Izumi no Kami menggigigil.

.

.

Dingin.

Meski begitu, pemuda bersurai hitam lebat itu tidak ingin pergi. Ia ingin menunjukkan ketangguhannya dengan tidur di depan pintu honmaru yang terbuka lebar, permintaan khusus si pemuda yang dikagumi Horikawa itu.

.

.

Mati rasa.

Gigi Izumi no Kami gemerutuk. Hawa dingin menembus kulitnya, menyelimuti tulang-belulang yang baru didapatnya setelah menjadi manusia.

.

.

Hangat.

.

.

Tunggu, apa?

Kendati matanya tertutup, kedua alisnya bertaut tatkala ia menyadari sesuatu yang hangat tiba-tiba menyelimuti tubuhnya.

Sebuah selimut.

Siapa yang menyelimutinya? Kunihiro? Tak mungkin, bocah wakizashi itu tengah berekspedisi bersama kedua saudaranya.

Lalu, siapa?

"Sudah kuduga kau akan menggigil kedinginan disini, Dik." Desisan halus seseorang yang dikenalnya sebagai 'Kasen Kanesada' itu terdengar lirih, namun masih bisa menyapa indra pendengar Izumi no Kami.

Langkah kaki menjauh itu kembali terdengar, dan menghilang beberapa saat kemudian.

Senyuman Izumi no Kami perlahan merekah tanpa sempat di tahan. Sekarang hawa dingin itu tak mampu menembus tubuhnya, bahkan wajahnya.

Karena selimut yang dibawakan Kasen berhasil memberinya kehangatan yang menjalar dari seluruh sarafnya.

Bagaimanapun, Kasen Kanesada tetaplah kakaknya.

.

.

.

Owari.


...

O-oh.

Ha-hai, saya Alfin. Kusomatsuno sekarang tidak mengisi akun ini, maka dia memberikan akun ini kepada saya.

Salam kenal.

...

Oh.

Jika kalian merasa pernah membacanya di akun facebook, tak perlu kaget.

Kasen Elegant Kanesada, kan?

Itu memang akun saya.

...

Apa lagi, ya...

...

O-oh.

Jika ada kritik dan sarannya, silakan saja. Terima kasih banyak.