Juvenile Remix milik Isaka Kotaro (Author) dan Osuga Megumi (Ilustrator)
TYTYNUKAI
Rating T (Untuk adegan tac mendydyck)
Genre: Parody
Warning: Drabble, Alternatif Ending, Penistaan Inukai
.
.
.
.
.
'Sedikit lagi. 30 langkah, aku akan menghancurkannya!'
susah payah Ando melangkah, menutup mulut yang telah berlumur darah, melewati satu demi satu manusia yang berteriak-teriak 'MINGGIR!' untuk dirinya. Ando tidak pernah setengah-setengah. Ventriloquist dan segala upaya dikeluarkannya, tidak memikirkan hari sebelum dan sesudah, hanya berjalan menatap panggung berkilau yang masih terasa jauh di pelupuk mata. Ando tidak peduli dengan nasibnya di masa depan, Hatinya tenggelam dalam ambisi untuk menangkap Inukai dan mempermalukannya di depan lautan para pemuja. Cukup sudah dunia yang tidak sehat ini bergelora di bawah kaki sang anjing. Seseorang harus ada yang bertindak dan menghantikannya—bertanggung jawab sebagai sosok yang membenahi rok Claretta di tengah eksekusinya.
Hingar bingar suasana tak redam meski ventriloquist dipakai untuk mempengaruhi satu-dua orang di sekitar. Kekuatan Ando bukanlah hal yang mewah. lautan pemuja Inukai jauh lebih besar, tapi Ando tetap melangkah, terseok-seok dengan tetesan darah yang mulai jatuh dari mulutnya, meninggalkan bekas pada tanah yang dipijak. meninggalkan tanya tanya pada beberapa orang yang setengah tak sadar menyingkir, memerhatikan, serta terdiam.
diantara segerombol manusia yang berdiri seperti pasak bumi, hanya Ando yang memanjat panggung bersinar seperti pemberontak. maju berdiri berhadapan di depan Yang mulia dengan wajah penuh rasa jijik. Inukai mulai mengambil perhatiannya, pun dengan penonton di luar layar yang sejak awal memang lebih senang bergantung pada orang lain karena kemalasan mereka.
'Pikir pikir pikir'
Ando semakin kehabisan napasnya. Jalan mulai dipaksa-paksa-airmata mengganggu visualisasi yang berbayang.
Inukai berdiri penuh kebanggaan, dan penghargaan. Postur sangat tegap—menatap kecoak kecil yang setengah sekarat—dalam balutan jas mahal mengkilap. Penampilan rapi yang membanting habis-habisan sang lawan di seberangnya. Tiada ampun dan rasa enggan. Inukai bahkan tidak tersenyum, pun berbicara. Hanya menatap, memancing lawan untuk semakin mendekat.
Ando menggigitnya. menggigit sinyal yang dikirim Inukai dengan pandangan emosional.
'Benar juga' pikirnya. Tersenyum dengan rasa puas yang amat mendalam, 'Akan kubuat ia berbicara bodoh setelah ini'
mulut masih terkatup telapak tangan. Seringai terselimut di baliknya. Ando masih terseok-seok hingga jangkauan yang tepat.
jantungnya semakin sesak dan panas, tapi Ando takkan menyesalinya. Samasekali.
'BICARALAH!'
matanya menajam, alisnya menukik, urat di kepalanya mengeras. Ventriloquist terakhirnya diaktifkan. Darah mengalir deras. Indera pendengar berdengung. kaki-kakinya bergoyang. Ando mulai kehilangan keseimbangan.
Dadanya semakin panas—
"I—nukai."
dan mata Inukai membelalak.
"AKU SUKA TITIT PRIA KAYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"
Ando jatuh berdebam, tapi tersenyum simpul. Perlahan dadanya berhenti naik-turun.
Lengkingan suara pria dengan mik di tangannya sanggup membuat ribuan pasang mata berhenti berkedip untuk beberapa saat.
Ah ... betapa hari yang cerah, untuk menghancurkan wibawa seseorang.
.
.
.
Ando Side Story: END
A/N: Buku yang bagus, tapi sayang endingnya bikin emosi #ICHOOSETOBELIEVETHIS
