Title : The Show by Uke
Cast : Kim Jaejoong x Jung Yunho, Lee Sungmin x Cho Kyuhyun, Shin Taemin x Park Minho
Tim support Jaejoong cs : Tan Hyunjoong as Hyunjoong (Ketua tim), Lee Jinki as Onew (Leader lapangan), Shim Changmin as Changmin, Yoon Jungmo as Jungmo, Kang Jongin as Kai, Geum Jandi as Jandi
Genre : Adventure, Romance, Humor
Warning : Yaoi, Boyxboy, Typo(s). Don't like it, no check it! Sankyu!
Summary : Jaejoong, Sungmin dan Taemin adalah trio namja uke, yang selalu di pandang sebelah mata, dan diperlakukan bak benda pajangan oleh namjachingu masing-masing. Akan melakukan unjuk rasa agar lebih diperhatikan seme mereka, yang selalu absen di tiap weekend. Para seme lebih milih naek gunung bareng anggota pecinta alam SMent –UKM di kampus. Daripada ngdate bareng uke tercinta. Semakin jealous-lah para uke, tahu bahwa para seme menolak untuk mengajak naek gunung bareng. Tapi nyatanya mau menjadi bodyguard Yoona yang supercentil dan Jessica yang supersexy untuk naek gunung. Bagaimana aksi unjuk rasa para uke cantik dan imut ini?
.
Present By MermutCS
.
.
Terinspirasi novel berjudul Cewek!
.
Don't like yaoi, please don't read!
Happy Reading Guys! ^^
.
" MWOO~ BATAL!", jerit Kim Jaejoong histeris. Mata doe indah-nya melotot, kedua tangannya terlipat di dada. Raut wajah Jaejoong merah padam karena marah. Di depannya, namja tampan bermata musang, menelan ludah –salting dengan reaksi Jaejoong.
" Mi-mianhe BooJae chagi, malam Minggu ini nggak bisa pergi kencan. Ada rapat sampai malem lagi. Kamu pulang sama Sungmin ya?", jelas Yunho tampang menyesal. Tak sadarkah Jung Yunho, dia telah membangkitkan jelmaan Lucifer dalam diri namjachingu-nya itu.
" YA- Jung Yunho pabo, Do you think who you are? Berani membuat aku menunggu berjam-jam, hingga tubuh kesemutan seperti. Lalu, seenaknya kau membatalkan. Ck, seharusnya aku tak berharap banyak Sabtu ini.", cerocos Jaejoong keki.
" Mian, Boo! Janji Sabtu depan- Sumpah! Suer!", bujuk Yunho, menempelkan dua jari depan muka.
" Bullshit! Sabtu minggu-minggu sebelumnya kamu juga bilang begitu.", bantah Jaejoong. " Pulang yuk, Min!"
" Please- Jangan ngambek gitu, Boo!", Yunho buru-buru meraih tangan Jaejoong, tapi langsung ditepis si pemilik tangan.
" Aku nggak ngambek, tapi- aku marah tahu!", Jaejoong hampir menjerit lagi.
" Tapi aku janji…"
" I'm not believe it. Can't hear that!"
Tatapan Yunho beralih pada sahabat karib Jaejoong, mengharap bantuan. " Min, tolong jelasin ke Boojae ya? Sabtu depan janji."
Lee Sungmin semerta-merta menggeleng kepala dan menyilangkan kedua tangannya. " Nggak mau. Capek. Paling kamu bohong lagi, kayak aku nggak tahu kamu gimana!"
Cho Kyuhyun, sahabat Yunho yang sedari tadi diam, akhirnya buka suara. " Mian, BunnyMin- aku nggak bisa datang lagi!" Mata coklatnya menatap Sungmin intens. " Padahal aku kangen banget sama kamu."
" I~ih, siapa juga ngarepin kamu datang!", Sungmin buang muka.
Kyuhyun tertawa geli. Andai sekarang tidak ada banyak orang, sudah pasti- dibekapnya namja imut yang berhasil dipaksanya untuk jadi pacar terbarunya itu. Dan melumat habis bibir sexy itu! #Author: Duh, Kyupil pervert bgt! -.-
Terpaksa Yunho dan Kyuhyun membiarkan Jaejoong dan Sungmin pergi dari hadapan mereka.
.
.
" Uljima, Jae! Ga usah dipikirin, mereka kan emang gitu!", hibur Sungmin, ketika mereka sudah menjauhi sekretariat SMent. Yah, sekretariat ini sering digunakan mahasiswa-mahasiswi kampus Supershinne(?) untuk kegiatan atau rapat. Khususnya mahasiswa yang ikut UKM pecinta alam alias mapala.
" Nde, tapi yang bener aja! Uda berapa kali malem Minggu coba? Tiap Sabtu-Minggu pasti ada acara. Datengnya malah malem Jumat. Emang dikira aku kuntilanak?"
Sungmin meringis. Tiba-tiba disenggolnya pinggang Jaejoong. " Eh-Lihat! Si tuan muda darah biru kerajaan Shin Taemin."
Jaejoong melirik sebal. Yang dimaksud Si tuan muda darah biru kerajaan, Shin Taemin atau biasa dipanggil "Taemin", itu namjachingunya Park Minho. Minho sendiri termasuk komplotan dua namja tadi. Taemin, boleh dibilang termasuk namja yang antik. Masih golongan bangsawan kerajaan atau ningrat –istilah jawa-. Rumor yang beredar, dia dan keluarga Shin masih keturunan langsung raja Korea(?) siapa, gitu. Disebut 'antik', karena namja cantik plus imut ini lembutnya minta ampun, ngalahin yeoja. Tutur bahasanya sangat sopan, gaya jalannya elegan –kalo ga mau sebut lambat- . Juga, cara ketawa yang nyaris tanpa suara. Itu pun juga jarang. Paling sering Taemin cuma senyum-senyum.
" Mau hangout bareng malam minggu-an, Taemin? Dari pada bengong sendiri di rumah."
" Mianhe ne, aku ada kursus.", tolak Taemin halus. Lalu dengan santun dia mohon pamit.
Jaejoong mempout bibirnya tambah kesal karena ditolak. " Sok bangsawan banget sih itu bocah!", dengusnya. Sungmin mengangguk setuju.
" Tahu gitu kenapa kamu ajak tadi?"
" Basa-basi. Nggak mungkin dia mau. Ntar bisa turun derajat bangsawannya. Lagian kursus apa coba malem Minggu gini? Kursus masak? Jahit?"
Sungmin tertawa. " Udah- ga usah dibahas lanjut, mending jalan-jalan ke mal. Aku dengar ada diskon pakaian brand merk."
" Ayoo~", muka Jaejoong langsung berubah sumringah, berbinar-binar bahagia.
.
.
Senin siang, di tengah ruang tengah sekretariat mapala SMent, terdengar gemuruh teriakan antusias rencana kegiatan mendaki gunung lagi untuk akhir pekan minggu ini. Semua anggota mapala menyambut senang. Kecuali, tiga cowok di sudut ruangan. Mereka sibuk mendiskusikan bagaimana caranya memberitahu namjachingu masing-masing bahwa- Sialnya lagi-lagi!- malam Minggu ini terpaksa absen apel.
Yunho yang paling pusing. Dia sudah bisa menebak seperti apa respon Jaejoong nanti. Kyuhyun sebaliknya, justru kecewa. Karena dia tahu benar, Sungmin pasti benar-benar bersyukur dia tidak muncul. Sementara Minho seperti biasa, tenang. Karena Taemin-nya tercinta adalah namja aristokrat yang tidak pernah diajar untuk menuntut. Eh, bukan tak pernah diajari. Tapi lingkungan dia tinggal dan besar, penuh dengan ketidakbebasan. Jadi aman.
.
.
Yunho punya seribu satu alasan berkelit untuk tidak mengajak Jaejoong kegiatan ekstrim ini. Faktor pemula –orang awam- tidak punya fisik memadai, diharuskan ditemani pendaki berpengalaman untuk mendaki gunung. Belum lagi cuaca dingin yang ekstrem, medan berat, dan binatang buas. Tapi, biasanya Yunho menggunakan alasan intern –khusus anggota mapala itu saja untuk meredam protes BooJaenya. Bagi Yunho, namjachingunya yang kelak menjadi calon istrinya, lebih aman dan baik di rumah. Berada dalam pengawasan orang tua dan saudara-saudaranya.
.
Di rumah Sungmin, Kyuhyun pun sedang menjelaskan sebab absennya dia Sabtu-Minggu ini. Namun, namja tampan ini sadar bahwa penjelasan ini sia-sia. Karena Sungmin akan sangat bersyukur dia tak datang atau muncul. Telat datang menjemput semenit saja, namja bunny ini langsung lenyap. Telepon ke rumah sering dibilang tidak ada, sementara langsung via ponsel Sungmin sering menjadi usaha percuma. Dibanding banyak yeojachingu Kyuhyun terdahulu, baru Sungmin yang benar-benar bertingkah. Membuat Kyuhyun jadi sering uring-uringan.
" Lho, kok di sini? Ini malam Selasa? Ngak punya kalender ya?"
Kyuhyun menatap datar sang tuan rumah yang sama sekali tidak welcome itu. Poor Kyuhyun!
" Ada yang mau aku omongin, BunnyMin. Coba tolong duduk.", ucap Kyuhyun kalem. Sungmin duduk ogah-ogahan. Kyuhyun berdehem. Memasang muka sesedih mungkin, agar menyakinkan. " Malam Minggu besok aku kayaknya ngak bisa dateng lagi, BunnyMin. Soalnya~"
" Aaa, no problem.", potong Sungmin cepat. Kyuhyun menyabarkan hati dan memilih meneruskan kalimatnya yang terpenggal.
" SMent ada acara~"
" Ne- Gwenchana."
Dipotong lagi! Kyuhyun mendesis jengkel. Dua mata coklatnya mulai menajam. Tapi Sungmin menantang tatapan itu dengan berani. Ya-iyalah, ini di rumah. Coba di luar? Mana bakalan namja imut ini punya nyali!
" Bisa aku ngomong sampai selesai?"
" Nggak perlu. Aku uda tahu. SMent ada acara buat malam Minggu besok kan? Makanya kamu, eh- Kyunnie nggak bisa dateng. Mau acaranya apa, pokoknya ada acara begitu!"
" Nggak pengen tahu acaranya?"
" Aniya."
" Tapi aku pengen kasih tahu!", Kyuhyun keukuh.
" Tapi aku nggak pengen tahu, arra?", kilah Sungmin tegas.
Sepasang mata Kyuhyun berkilat. Jiwa Kyuhyun pantang menyerah. Namja imut di depannya ini harus tahu dengan siapa dia pacaran. Namja tampan yang digilai jutaan yeoja seluruh dunia. Kurang ajar benar kalo matanya terbuka satu pun tidak!
" Jangan kamu kira kalo pergi-pergi begitu aku enjoy, BunnyMin.", bohong Kyuhyun. " Nggak sama sekali. Soalnya, selalu saja ada yeoja yang harus aku jaga. Taeyeon, Jessica, Sunny,Yuri. Banyak. Apalagi Tiffani. Dia nggak pernah absen. Selalu ikut setiap kegiatan SMent dan selalu saja sakit."
" Kenapa?", tanya Sungmin tanpa minat.
" Macam-macam keluhannya. Pusing, perut mual, dada sakit. Malahan dia sering pingsan."
" Ya nggak apa-apa. Nolongin orang itu banyak pahalanya. Ntar kalo kamu mati, kamu bisa langsung masuk surga." Sungmin tidak cemburu sedikit pun. Sesaat dia meragukan kalimat terakhirnya. Evil go into the Heaven?
" Tapi aku ingat kalo status aku punya namjachingu."
" Oh… kalo itu nggak masalah, no big problem. Aku orangnya santai. Fleksibel, pengertian. Semua tindakan kamu nolong-nolong tadi aku dukung seratus persen."
Kyuhyun menghela napas panjang. Semakin meluas lapangkan dada. Tak ada di kamusnya kata 'kalah', apalagi kalah telak seperti ini. Kyuhyun memutar otak jeniusnya. Aha! Ada satu cara.
" Kalo menurut kamu itu masih wajar-wajar kan, gimana kalo sampai tindakan nggak wajar? Bukan cuma yeoja yang mesti jaga diri, tapi namja juga." Sebelah alis kanan Kyuhyun terangkat.
" Maksud kamu?"
" Maksudnya…" Kyuhyun memajukan tubuhnya, ditatapnya mata foxy Sungmin lurus-lurus. " Sampai ada yang nekat bugil di depanku!"
1 detik.. 2 detik.. 3detik.. proses loading otak Sungmin.
" HAAH!" Sungmin ternganga super shock. " Siapa? Siapa!", seru Sungmin seketika. Kyuhyun menyeringai. Sepertinya usaha kali ini berhasil.
" Nggak penting itu siapa."
Tak sepenuhnya Kyuhyun bohong. Memang pernah ada –coret- sering ada yeoja bertelanjang bulat di depannya. Para pemain video porno koleksi Eunhyuk yang dipinjamnya. Tapi namja ini jelas tidak bersedia memberitahu. Dibiarkannya Sungmin tercengang dengan dugaannya sendiri. Dan orang yang ketiban sial disangka bugil adalah Yoona. Soalnya ini yeoja superwow centilnya. Suka overacting, dan suka memakai baju miskin bahan. Perutnya sudah menjadi pemandangan biasa di dadanya apalagi.
" Yoona pasti!" desis Sungmin. " Iya kan?"
Yoona? Kyuhyun hampir tertawa. Tahukah Sungmin bahwa karena dirinyalah, Cho Kyuhyun ini tak mudah horny lagi melihat yeoja-yeoja sexy telanjang. Yang ada Kyuhyun, horny gara-gara sejurus pikiran kotor tercipta karena memperhatikan Sungmin yang mengenakan kaos v-neck dan celana pendek pink seperti malam ini.
" But its unbeliaveable! You Lie! Aku tahu tuh yeoja emang gila. Tapi nggak mungkin sampai kayak gitu. Uda konslet apa otaknya?"
" Kenapa aku mesti bohong?", tanya Kyuhyun kalem. " Tanya aja langsung ke orangnya!"
Maksud Kyuhyun, tanya sama artis-artis pemeran video porno milik Eunhyuk. Tapi karena dari awal memang sudah miskomunikasi, alias mis-objek pembicaraan. Kalimat itu membuat Sungmin yakin Yoona-lah yang telah melakukan aksi bugil di depan Kyuhyun. Dan semakin shock-lah Sungmin tanpa bisa menyembunyikan ekspresinya. Parah banget sumpah! Dengan puas Kyuhyun menikmati keterperangahan itu.
" Begitu, BunnyMin! Tapi aku tetap ingat namjachingu yang kutinggal di rumah. Yang sekang ini duduk di depanku. Yang selalu aku bawain edelweiss tapi nggak pernah bilang terima kasih. Yang kalo aku telepon sering dibilang nggak ada. Yang kalo aku datang jarang disambut dengan manis. Tapi tetap.." Sepasang mata coklat Kyuhyun berubah lembut, " aku nggak akan bikin dia menangis!"
.
.
Sungmin langsung lari ke meja telepon begitu Kyuhyun pulang. Karena ada hal mahagawat yang harus disampaikannya pada Jaejoong dengan segera. Tapi ternyata sahabatnya itu telah berpesan kepada seisi rumahnya bahwa dia benar-benar tidak ingin diganggu. Sementara ketika dicobanya menghubungi Jaejoong via ponsel, tidak aktif. Terpaksa Sungmin cuma bisa menunggu, dan langsung terburu-buru begitu telepon berdering.
" Aigoo, Jae! Ngapain aja sih?"
" Aku marah banget, Min!"
" Mereka kan dari dulu emang gitu. Nggak bisa lihat libur lamaan dikit."
" Tapi nggak bisa gitu terus dong! Emangnya mereka anggap kita tuh apa? Barang pajangan? Nggak ada cara lain. Kita harus balas dendam! Tadi waktu semedi aku udah nemu caranya. Tapi kita ngomonginnya di tempat Taemin saja.", jelas Jaejoong berapi-api.
" Mwo? Ngapain di sana? Kamu tahu dia tuh nyebelin orangnya."
" Justru itu! Mau nggak mau kita harus ngajak dia. Bahaya kalo nggak."
" Emang mau ngomongin apa?"
" Ya masalah ini. Balas dendam. Enak banget mereka pergi-pergi nggak pernah ngajak kita sekali pun!"
" Taemin mana mau?"
" Kita hasut sampai mau!"
Sungmin diam, berpikir. Tiba-tiba dia ingat tujuannya menelepon Jaejoong. " Oh ya, bilangin Taemin, kalo setiap mereka pergi, Yoona pasti ikut! Pasti Taemin langsung panas. Nggak perlu dihasut lagi."
" Yoona itu? Yang bener? Badan kecil kayak gitu? Mana kuat naik gunung?"
" Tapi katanya Kyuhyun gitu. Kalo anak-anak SMent bikin acara, si Yoona pasti ikut."
" Hah?", mata Jaejoong kontan melotot. " Jinjayo, Min?"
" Ne! Aku tahu juga barusan, waktu Kyuhyun ke sini. Sekarang yang jadi masalah bukan body sexynya. Nekatnya itu lho. Kamu tahu sendiri kan Yoona orangnya kayak gimana kalo udah naksir cowok. Kejar pantang malu! Mau cowok itu udah punya pacar atau enggak, peduli amat dia!"
" Ooh, pantesan aja mereka mati-matian nggak mau ngajak kita. Kasih alasan ini-itu. Bukan buat pemula-lah, yang intern-lah. Emang si Yoona udah ahli apa? Lagian dia juga bukan anggota SMent. Orang SMent itu nggak punya anggota yeoja. Dasar! Kurang ajar! Jadi gitu ceritanya?", desis Jaejoong berang. Uri Jaejoong terbakar habis-habisan.
" Lebih hebohnya lagi, Jae! Tahu nggak si Yoona itu udah ngapain aja?"
" Apa? Apa?"
" Si Yoona udah pernah nekat melakukan aksi telanjang bulat."
" HAAH?", jerit Jaejoong nyaring. Di seberang Sungmin sampai mengeluh karena telinganya berdenging. GEDABRUK! " Aw, APPOO!", suara jerit Jaejoong terdengar lagi. Dia terjatuh gara-gara tulang keringnya teratuk telak saat akan memutari meja telepon.
" Jaejoongie? Waeyo? Gwenchanayo? Halo?", panggil Sungmin. Sambil tengkurap, Jaejoong meraih gagang telepon yang tergantung-gantung.
" Ne, gwenchana."
" Lha trus kenapa tadi?"
" Tulang keringku bentur meja, gara-gara kaget. Eh, Yoona bugil di mana? Di Toilet, kan?"
" Ye-e, kalo di toilet, mana Kyuhyun bisa tahu?"
" Mwoo?", Jaejoong berdecak. " Benar-benar darurat! Danger! Dasar yeoja nggak tahu malu! Masih punya moral nggak sih?"
" Makanya. Ntar kasih tahu tuh si Taemin!"
.
.
Begitu mendapatkan hot news yang benar-benar hot itu, dengan penuh semangat Jaejoong dan Sungmin segera meluncur ke rumah Taemin. Keduanya sudah sangat yakin bahwa berita menggemparkan itu juga akan membuat Taemin tercengang. Dan Taemin tidak akan lagi berpihak kepada Yunho dan kedua sobatnya, Kyuhyun dan Minho.
Perlu diketahui, sudah lama Jaejoong melancarkan aksi protes soal terlalu sering Yunho cs pergi ke tempat A, B,C, D dan ke banyak tempat lagi, tanpa satu kali pun mau mengajak. Hanya membawa oleh-oleh cerita, itu pun sering kali tidak lengkap. Sangat tidak lengkap malah. Tapi bukannya membela Jaejoong dan Sungmin yang notabene sesama namja uke, Taemin justru selalu berada di pihak Yunho cs. Gimana aksi protes kedua namja uke itu tidak selalu gagal kalau hasil akhir voting selalu dua lawan empat!
Mending kalau Taemin mendukungnya cuma dengan ngomong "iya" atau anggukan kepala. Taemin tuh selalu saja memberi nasehat. Selalu aja memakai wejangan. Gimana kekalahan tidak menjadi semakin telak, diceramahi panjang lebar gitu. Cih, Dasar pengikut Siwon!
" Jadi selama ini meraka itu bohong, Tae. Katanya nggak pernah ada yeoja ikut. Tapi nyatanya banyak yeoja yang ikut. Termasuk Yoona itu. Emang kamu nggak takut kalo Minho direbut? Itu yeoja centil sering banget pingsan. Biar ditolongin, diperhatiin, dijagain. Ya nggak, Min?", kata Jaejoong.
" Ne, setuju.", tandas Sungmin.
" Aku yakin Minho nggak kayak gitu. Lagipula kalo misal iya, kita nggak harus ikut kegiatan itu juga.", Taemin stay cool. Jaejoong berdecak. Saling pandang dengan Sungmin. Waktunya mengeluarkan hot news!
" Tapi aku dengar lagi, Taemin! Itu katanya Yoona pernah telanjang di depan Kyuhyun."
Taemin terperangah. Tapi cuma sesaat. Setelah itu dia tersenyum geli. Hampir tertawa, tapi buru-buru ditutup mulutnya dengan telapak tangan.
" Siapa yang bilang? Gosip tuh! Jangan Percaya."
" Kyuhyun yang bilang sendiri Taemin!", sungut Sungmin ngotot.
" Bohong itu, Min. Kayak nggak tahu sifat usilnya Kyuhyun aja."
Taemin tetap tenang. Tak ada rasa cemburu atau khawatir sedikit pun. Benar-benar jauh dari perkiraan Jaejoong dan Sungmin, bahwa Taemin bakalan pingsan karena shock berat. Lha ini, jangan kan shock, percaya sedikit pun tidak!
.
" Ampun deh! Kok bisa Taemin sepolos gitu ya?", Sungmin geleng-geleng kepala.
" Ne! Polosnya sampai taraf bodoh gitu. Sebel!", dengus Jaejoong.
" Pantes aja Minho cinta mati sama Taemin. Hari gini, di mana lagi dapat namjachingu cantik juga imut, yang kaya, tapi polos banget! Eh, kamu ingat nggak kata-katanya tempo lalu? Yang suruh panggil mereka sebutan 'hyung'? Yunho hyung? Kyuhyun hyung!" Sungmin membelalakkan matanya lebar-lebar. Juga lidah yang terjulur keluar. " Iuh, mending suruh bersihin Namsan tower berhari-hari, daripada panggil Kyuhyun pake embel hyung. Orang aku disuruh panggil Kyunnie aja mau muntah rasanya."
" Bener banget. Aku hampir aja epilepsy ngadepin dia.", Jaejoong bergidik.
" Trus gimana sekarang?"
Jaejoong berdecak, mengetukkan jemari lentiknya di dasbor mobil. Mencari akal bagaimana caranya melibatkan Taemin ke dalam rencana besar mereka. Harus! Karena kalau tidak, itu jadi bahaya besar. Bukan karena Taemin tukang ngadu, tapi karena namja satu ini terlalu polos –ingat-, dan sama sekali tidak bisa berbohong. Selama ini dia selalu kena hasutan Yunho dan Kyuhyun dengan gampang dan sukses. Kalau kedua namja itu merasa ada sesuatu yang sedang disembunyikan namjachingu mereka, mereka akan langsung mencari tahu lewat Taemin. Dan Taemin, dengan falsafah hidup "Bohong itu dosa", jelas saja langsung membeberkan semua yang dia tahu.
Makanya, setelah tahu bahwa Taemin ternyata sangat "berbudi luhur tinggi" begitu, Jaejoong dan Sungmin jadi ekstra hati-hati. Jangan sampai kelepasan ngomong di depannya.
" Ah, iya! Ya ampun!", seru Sungmin tiba-tiba. " Ini mudah banget, solusinya. Kita minta tolong aja, Geum Jandi aja."
Jaejoong tertegun sesaat, lalu dipukulnya jok yang didudukinya kuat-kuat.
" Idemu smart. Brilian banget, Min! Oke, putar arah ke rumah Geum Jandi sekarang!"
" Sip, boss!"
.
.
To Be Continue
.
Ottoke untuk chapter pertama?
Mau dilanjut atau End disini tergantung jejak readers?
Sign
MermutCS
