Bulan bersinar. Lampu berpendar. Kembalikan waktu. Kembalikan semua, yang jadi milikku
.
.
.
Boboiboy (c) Animonsta Studio
.
.
.
Turn back Time (c) IT wasn't a thing
.
.
.
Warning: Author buta genre dan rate. Based on salah satu lagunya 'Tangled' dengan sedikit perubahan. OOC detected. Typo detected. No power!AU kecuali untuk Ying. Alur gaje. Aneh, abal, gaje, dsb. One sided!FangxYing. FangxYaya, FangxHum!Fem!Ochobot alert, BoboiboyxYaya alert. Semi Ying's POV
.
.
.
You've been warned people~
.
.
.
Lari.
Hanya kata itu yang tengah memenuhi kepala sang gadis berparas oriental yang tengah berlari menyusuri sebuah lorong sempit yang gelap dan juga lembab.
Keringat membasahi nyaris seluruh badannya. Nafas sang gadis berkacamata bundar itu pun mulai tak beraturan. Otaknya seakan-akan telah berhenti berfikir hingga dia sendiri tidak tahu kemana tungkai rampingnya itu membawanya pergi.
Lurus, belok, melompati kubangan, hingga akhirnya langkahnya harus terhenti akibat dinding yang menjulang memblokir jalannya. Buntu.
Gadis bersurai hitam itu menatap nanar kearah dinding yang menjulang itu, sendi lehernya membuat kepala sang gadis Asia menoleh, dan mendapati makhluk berkepala dadu itu sudah menghalangi jalan keluar satu-satunya.
Erangan frustasi lolos dari bibir mungil sang gadis. Berkali-kali dia mencoba untuk memanjat dinding tersebut namun hasilnya dia malah jatuh terduduk disudut jalan buntu itu.
Gadis yang menyandang nama Ying itu akhirnya memutuskan untuk meringkuk dipojok yang gelap itu sembari berusaha untuk menutupi dirinya dengan kardus bekas yang ada didekatnya.
Badannya bergetar takut, dan secara perlahan bibir mungilnya mulai membuka, berharap kekuatannya bisa membantunya keluar dari situasi ini.
"Bulan bersinar..."
Tap.
"Lampu berpendar..."
Klontang! Tap. Tap.
"Kembalikan waktu..."
Braak! Ngeong! Tap. Tap. Tap.
"Kembalikan semua, yang jadi milikku... !"
Mata sipitnya membelalak begitu saja dibalik kacamata dengan bingkai bundar yang dikenakannya begitu melihat sosok berkepala kotak itu sudah menyingkirkan kardus yang dia gunakan sebagai perlindungan terakhirnya. Senyum miring terpatri diwajahnya yang berwarna hijau itu.
Satu tangannya yang memegang pisau dapur itu terangkat keatas, menciptakan kilatan samar pada mata pisaunya yang nampak tajam itu.
"Mengantuk?"
Dan pisau itu langsung menghujam kebawah.
"BERHENTIII!"
.
.
.
Berita terkini. Telah ditemukan mayat dari sang pembunuh berantai berkepala kotak yang selama ini telah meresahkan penduduk Pulau Rintis selama beberapa minggu belakangan. Mayatnya ditemukan disebuah gang buntu didekat pantai dengan luka tusuk di dada dan juga lehernya tergorok hingga nyaris putus. Polisi masih mencari pelaku yang sepertinya tidak meninggalkan jejak apapun, begitu pula dengan sidik jari. Apakah pembunuhnya adalah calon pembunuh berantai lain yang merasa terancam atau malah calon korban yang berusaha membela diri? Berita lebih lanjut akan tayang secepatnya.
.
.
.
Born with the power to manipulate the time.
Grace or Curse?
.
.
.
TbC or Disc?
.
.
.
A/N: Ini dia projek yang saya bilang~~~ Hehe. Saya masih memasang rate T walaupun untuk beberapa chapter selanjutnya akan jadi semi dan M karena gory scene. Jadi, bagaimana prolognya? Gaje ya? Maafkan. Saya bakalan lanjut tergantung dengan pereview, kalau suka ya, saya lanjut secepatnya kalau tidak ya, saya hapus. That's all awesome people! Mind to review?
With thousand winks and a blow kiss,
IT
