"Love, Between Friendship and Fact"

Disclaimer: Naruto Masashi Kishimoto

Pairing: many pairing

Rated: T

Genre: Romance, Friendship

Warning: OOC, AU, typo, abal, gaje and many more. Silahkan sisanya nilai sendiri. Cerita ini menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin *kok malah jadi iklan rokok?*. RnR please!

Don't Like? Don't Read!

Summary: persahabatan yang terikat erat dan dimulai sejak kecil. Setelah sekian lama bersama, akankah datang rasa cinta yang tak diundang? Lalu apa yang terjadi jika salah satu dari mereka menderita sakit parah yang divonis hidupnya tak bakal lama lagi? Apakah itu akan mempengaruhi persahabatan mereka?

Happy Reading!

Chapter 1

Terlihat di pagi hari ini seorang gadis berambut pink bermata emerald yang kurang lebih berumur tujuh belas tahun sedang berjalan bersama kedua sahabatnya, yang satu berambut blonde dan bermata aquamarine dan yang satunya lagi berambut indigo dan bermata lavender menuju sekolah mereka, Konoho High School. Mereka terlihat asyik mengobrol dan begitu seterusnya sampai di kelas. Mereka langsung menduduki bangku mereka masing-masing. Tak lama kemudian, datang seorang berambut raven dengan gaya pantat ayam bersama kedua sahabatnya, yang satu berambut pirang bermata aquamarine dan yang satunya lagi berambut nanas dan berwajah mengantuk.

"Hai, minna! Pagi yang cerah!" seru seseorang yang diketahui bernama Naruto.

"Biasa aja dong, pa! Pagi-pagi udah teriak-teriak pakai toa!" seru Ino.

"Gitu saja marah" ujar Naruto sambil mengerucutkan bibirnya. Sedangkan yang lainnya hanya menatap dengan tatapan –ritual-kebiasaan-dua-sahabat dan dua perempuan sahabatnya hanya cekikikan. Setelah itu, mereka bertiga –Sasuke, Naruto dan Shikamaru- pun mulai memasuki kelas dan menduduki bangku mereka. Shikamaru yang telah duduk langsung melanjutkan tidurnya kembali. Biar jelas, author akan menjelaskan tempat duduk mereka dulu. Sakura duduk kedua dari depan samping jendela dengan di belakangnya ada Ino. Sebelah Sakura ada Hinata yang di belakangnya tempat duduk Sasuke. Di belakang Ino ada Shikamaru dan di sebelah Shikamaru ada Hinata. Semoga minna-san sekalian mengerti apa yang telah didekskripsikan oleh author ini. Ok, back to the story.

Sasuke yang telah duduk, langsung mendengarkan lagu melalui earphonenya. Naruto langsung membaca komik yang telah dibawanya dari rumah, Shikamaru melanjutkan tidurnya kembali, sedangkan Sakura, Ino, dan Hinata melanjutkan obrolan mereka. tak lama kemudian, guru pelajaran pertama hari ini –IPA- yaitu Orochimaru memasuki kelas. Kelas yang tadinya ribut kini menjadi sunyi sepi seperti di kuburan (?)saking ngerinya pada guru pyscho ini. Sasuke langsung melepas earphonenya, Naruto memasukkan komiknya kembali dan Shikamaru tetap tidur. Mereka sekelas ini menduga bahwa kali ini Orochi-senseinya akan kembali mengajarkan tentang u-l-a-r. Dan dugaan mereka benar.

"Anak-anak, silahkan buku kalian halaman 80. Kita akan melanjutkan penjelasan lebih lanjut lagi mengenai ular cobra. Jadi bisa ular cobra itu..." jelas Orochimaru tanpa menghiraukan muridnya yang sebenarnya dari awal tak memperhatikannya. Dalam hitungan detik, kelas menjadi ribut kembali.

"Huh, dasar guru psycho! Setiap masuk kelas pasti menjelaskan tentang ular dan ular. Membosankan" keluh ino.

"Betul itu. Aku heran, kenapa Orochi-sensei masih dipertahankan di sekolah ini" ujar Naruto menimpali.

"Mungkin saja dia mengancam akan meracuni guru-guru di sekolah ini dengan obat dari lab khususnya atau dari bisa ularnya" ujar Sasuke.

"Masa sampai segitunya?" tanya Ino.

"Tanya saja pada Sakura-chan! Ibunya kan kepala sekolah di sini" usul Naruto.

"Kalau sekarang sih si Forehead sedang serius tuh memperhatikan pelajaran Orochi-sensei. Begitu juga dengan Hinata" ujar Ino.

"Daripada itu, lebih baik kalian memikirkan bagaimana caranya membangunkan si tukang tidur itu" ujar Sasuke datar.

"Ehm, benar juga. Shika! Shika! Bangun! Nanti kau dimarahi Orochi-sensei!" seru pelan Ino pada Shikamaru.

"Ehm" igau Shikamaru.

"Shika! Bangun! Nanti kau dimarahi!" seru Ino sambil menguncang-guncangkan tubuh sahabatnya itu. Tiba-tiba, di kelas ini terdengar suara orang jatuh.

"Eh? Shika, kau tak apa-apa? Ada apa denganmu?" tanya Orochimaru.

"Ehm, ti –tidak apa-apa" ujar Shikamaru yang masih setengah linglung. Setelah itu, Shikamaru kembali duduk di bangkunya. Sedangkan gurunya dan teman-teman yang lainnya hanya menatapnya bingung.

"Ino! Kau ini apa-apaan sih! Gara-gara kau, pantatku jadi sakit, nih!" seru Shikamaru sambil mengelus pantatnya.

"Salah kau sendiri. Dibangunkan kok ga bangun-bangun. Ya terpaksa aku memakai cara kekerasan" jawab Ino santai. Tampaknya Shikamaru tak mendengar ucapan Ino, karena dia sudah tidur kembali. Ino yang melihat hal itu bertekad akan mendorong Shikamaru ke jurang agar dia bisa 'tidur' selama-selamanya.

"Ehm, anak-anak. Kita lanjutkan lagi, ya" ujar Orochimaru sambil kembali melanjutkan pengajarannya dan tentunya kelas menjadi ribut kembali.

"Anak-anak, jangan berisik, ya" ujar Orochimaru dengan menyunggingkan senyumnya –yang menurut murid-muridnya sangat mengerikan. Senyuman siluman ular pyscho, begitu mereka menyebutnya. Seketika, kelas menjadi damai kembali. Tampaknya anak-anak sudah mulai –dan memang- bosan dengan pelajaran ini dan mereka ingin segera mendengar bel pelajaran berganti.

.

Tettt tettt

"Anak-anak, cukup segini dulu hari ini, ya. Oh, ya untuk pembagian kelompok, sekarang saja diumumkan. Ehm" Orochimaru berdehem sebentar sebelum melanjutkan.

"Haruno Sakura dengan Uzumaki Naruto, Uchiha Sasuke dengan Yamanaka Ino, Nara Shikamaru dengan Hyuuga Hinata, ..." Orochimaru menyebutkan siapa-siapa saja yang sekelompok.

"Saya harap kalian dapat mengerjakan tugas ini dengan baik. Kalau begitu, ohayou gozaimasu" ujar Orochimaru sambul meninggalkan kelas.

"Ehm, Ino yang cerewet dengan Tuan Es ini apakah dapat bekerja sama?" celetuk Naruto sambil meletakkan ibu jarinya dan telunjuknya di dagunya –pose berpikir-.

"Apa kau bilang baka Na-ru-to?" ujar Ino sambil mengepalkan tangannya dan memberikan deathglarenya. Sedangkan Sakura dan Hinata yang melihat 'pemandangan' ini hanya menatap dengan tatapan masih-sama-kayak-dulu-ga-ada-bedanya-sama-anak-kecil dan saat ini di kepala mereka sudah ada tanda keringat besar seperti di anime-anime atau manga-manga.

"Kalian ini berisik sekali sih" ujar Sasuke yang merasa ketenangannya diganggu.

"Iya, nih. Tapi wajar, sih. Sekarang kan Kurenai-sensei mau check-up kehamilan" ujar Sakura.

"Betul juga sih" Hinata menimpali.

"Eh?" ujar Ino dan Naruto kompak.

"Ah, kalian berdua ini masa kabar gitu saja tidak tahu, sih?" uajr Shikamaru yang entah kapan sudah bangun dari tidur 'keramatnya'.

"EH? Kapan kau bangun?" teriak histeris Ino dan Naruto.

"Baru saja" ujar Shikamaru enteng.

"Kalian kenapa sih ribut-ribut?" tanya Shikamaru.

"Nih! Si kepala nanas yang duluan!" ujar Ino.

"Apa kau bilang No-na-ce-re-wet?" ujar Naruto. Dan kalau mata kalian jeli, saat ini sudah ada aliran listrik yang mengalir dari mata mereka berdua.

"Ka –kalian berdua. Sudahlah" ujar Hinata yang berusaha melerai Ino dan Naruto.

"Mendokusai" ujar Shikamaru, Sakura, dan Sasuke bersamaan.

"Tumben sekali kalian kompak" ujar Ino.

"Memangnya apa sih yang kalian ributkan?" tanya Shikamaru.

"Cuman soal pasangan kelompok kok, Shikamaru-kun" jawab Hinata.

"Hah? Memangnya si siluman ular psycho itu ngasih tugas apa sih?" tanya Shikamaru.

"Jadi begini nih, Shikamaru. Orochi-sensei menyuruh kita mencari tentang sepuluh macam ular. Terserah mau ular apa saja. Setelah itu, identifikasikan ular tersebut satu-persatu. Mulai dari panjang tubuh maksimal dan rata-ratanya, asalnya, bagaimana motifnya, tingkat bisanya dan dampaknya, dan seberapa bahayakah ular tersebut bagi manusia dan hewan lainnya. Oh ya, dikumpulkan besok" jelas panjang kali lebar Naruto. Shikamaru yang mendengar penjelasan Naruto hanya bisa sweatdropped.

'Gila apa tuh guru! Dasar siluman ular psycho!' batin Shikamaru kesal.

"Oh ya, satu lagi. Kau sekelompok dengan Hinata" ujar Sasuke.

"Oh, begitu. Hanya berdua?" tanya Shikamaru.

"Iya. Memangnya kau mau sama siapa lagi?" tanya Ino.

"Ehm, tidak. Berdua saja pasti sudah merepotkan. Apalagi lebih" ujar Shikamaru.

"JUSTRU KAU ITU YANG MEREPOTKAN!" teriak Ino sampai-sampai satu kelas menoleh padanya. Dan bisa kau tebak, sekarang telah terjadi adegan debat antara Nona Yamanaka dan Tuan Muda Nara.

Tsuzuku

Chapter berikutnya akan menceritakan bagaimana suasana kerja kelompoknya. Jadi ditimeskip!

Ok, ga usah banyak omong lagi!

Give me R

Give me E

Give me V

Give me I

Give me E

Give me W