Disclaimer : I do not own Naruto

Salam kenal nama saya malaikat008, ini cerita pertama saya…semoga bisa dinikmati, maaf klo ada kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia maapun bahasa asing.


.

.

.

"Tu verus mundi Lucifer"

(you are the true light bringer of the world).

.

.

.

Part 1 The Heart Belong to You

Uzumaki-Namikaze, siapa yang tidak kenal marga keluarga tersebut. Setiap orang diseluruh belahan dunia pasti kenal nama marga tersebut, semua media elektronik pasti pernah menyiarkan berita tentang keluarga tersebut baik tentang kepemilikan perusahaan multiinternasionalnya, rumah sakit canggih yang hampir tersebar di seluruh penjuru jepang dan eropa, serta bisnis pariwisata serta resort yang jumlahnya tidak bisa dihitung lagi, dan semua penghargaan, pencapaian dibidang sosial dan pendidikan dari keluarga tersebut. Tapi tidak semua orang tahu, siapa pemimpin dibalik layar semua kesuksesan bisnis yang dicapai oleh keluarga Uzumaki-Namikaze. Pemimpin yang mampu mengelola semua asset dan sumberdaya yang dimiliki dari keluarga Uzumaki-Namikaze selama tujuh tahun belakangan ini untuk mencapai zaman keemasan dari keluarga tersebut. semua rekan bisnis keluarga Uzumaki-Namikaze menyebut Minato sebagai seorang prodigy dalam bidang bisnis karena mampu membawa nama keluarganya ke zaman keemasaan, tetapi semua itu disangkal oleh pernyataan Minato pada acara jumpa pers pembukaan salah satu cabang perusahaan keluarga Uzumaki-Namikaze di Eropa.

"para rekan bisnis dan rekan wartawan yang saya hormati, saya berdiri disini cuma ingin mengklarifikasi berita yang tersebar selama ini tentang seseorang yang berhasil membawa Uzumaki-Namikaze mencapai era puncak keemaasanya, saya ingin memberitahu bahwa bukan sayalah yang membawa Uzumaki-Namikaze ke era emas tersebut, dan siapakah orang tersebut untuk saat ini hanya bisa saya rahasiakan demi kenyamanan dan ketenangan privasi yang bersangkutan. Terim kasih"

Pernyataan tersebut sempat menjadi berita utama selama beberapa hari di semua media di belahan dunia. dan hingga penyaataan itu dilontarkan sampai saat ini tidak ada satupun orang yang berhasil menemukan siapakah seseorang yang mampu memimpin dan membuat keluarga Uzumaki-Namikaze menjadi sukses sampai saat ini.

Minato Namikaze pria blasteran Jepan Inggris atau biasanya dikenal sebagai kepala keluarga Namikaze bukanlah orang yang sembarangan. Lahir dari dua orang jenius yang hampir tidak pernah ada selama seratus tahun sekali, Minato Namikaze adalah putra tunggal dari Jiraiya Namikaze seorang yakuza jenius yang memiliki bakat bisnis yang tiada tandingannya dimasanya, yang sukses membangun sebuah perusahaan dari nol menjadi perusahan terbesar dimasanya hingga saat ini. Serta ibunya bernama Tsunade Senju seorang dokter terkenal di Eropa yang tidak pernah mengalami kegagalan dalam setiap penanganan kasus medis yang ditanganinya. Legenda dunia kedokteran menyebutnya sebagai "Hand Of God". Minato sendiri adalah seorang yang jenius dalam berbisnis dan mengelola aset keluarganya yang dalam pencapaiannya mampu melewati rival binis keluarga utamanya yaitu keluarga Uchiha, walaupun pencapaianya tidak sesukses sesorang yang masih menjadi rahasia publik sebagai pemimpin Uzumaki-Namikaze yang sebenarnya selama beberapa tahun terakhir.

Kushina Uzumaki-Namikaze, istri dari Minato atau sering biasa disebut The Crimsom Angel adalah putri tunggal dari keluarga bangsawan Uzumaki, yang terkenal dengan kepemilikan berbagai macam tambang mineral yang tersebar di seluruh belahan dunia. Wanita bersurai merah ini tidak hanya terkenal sebagai putri bangsawan uzumaki tetapi juga sebagai model dari berbagai macam produk kecantikan dan juga majalah fashion terkenal yang tidak terhitung lagi jumlahnya yang pernah menjadikannya sebagai model utamanya.

London, Tengah Malam

Suara dering telepon berkali-kali memecahkan keheningan malam yang sepi dan panjang ini, tetapi lelaki pirang berkulit tan itu tetap diam tak berusaha menjangkau dan menghentikan dering suara yang memekakan telinga, seakan dia berada di dunia yang berbeda dengan suara tersebut. Menit – menit berlalu dan suara itu masih terus berulang –ulang terdengar, dan akhirnya "Arrrhhhhhhhhhh…..kenapa berisik sekali sih, tengah malam-malam begini" berteriak sampil sedikit mengumpat, dalam pikirannya siapa seseorang yang menelepon tengah malam seperti ini.

Diangkatlah telepon genggam tersebut sambil dilihat layar nama penelepon sialan tersebut. Dengan kaget dia langsung beranjak dari tempat tidur dan dengan cepat menekan tombol penerima panggilan

"shit..mommy….shit mommy calling….die for me, GOD help me endure this pain" lelaki itu berusaha tenang dalam keadaan paniknya melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

Sambil menjawab dengan lembut dan bernada manis penelepon tengah malamnya.

"ooh my sweet beautiful mommy, how are you..?" tetapi suara di seberang hanya berisi kensunyian.

"mommy, my beautiful mom hello? Hello my beautiful mom?" tetapi tetap tidak ada jawaban dari sang penelepon, hanya kesunyian menjawab panggilan lelaki tersebut.

Berusaha tetap sabar dan dengan masih nada penuh manja lelaki tersebut berusaha memanggil nama penelepon tersebut "mommy are you there? My sweet beautiful mommy are u still there….?". tiba- tiba dari seberang terdengar suara perempuan dengan nada yang tinggi dan penuh kekesalan, seakan baru mendapatkan kesialan sepanjang hari.

"Don't dare to sweet talk to me, you shitty SON, I CALL YOU TEN TIMES, YOU STILL NOT ANSWER".

Dan lelaki itu hanya bisa menjawab dengan terbata-bata dengan penuh nada ketakutan "sorry so sorry mom, I'am so sleepy, sorry sorry mom"

"aku tidak butuh kata maafmu, you broken my heart son.. hiks.. hiks.. hiks.." suara tangisan itu menggema di telinga sang pria pirang tersebut. 'OMG always like this..bad bad' berbicara sendiri mengutuk kesalahannya karena terlalu lama mengangkat telepon. Kushina memang selalu seperti ini tiap kali berurusan dengan anak laki-lakinya bukan karena dia manja tetapi terlalu sayang dan overprotective terhadap anak laki-laki satu-satunya, mungkin dikarenakan terlalu lama berpisah dengan anak laki-lakinya dan hanya bisa mendengar suaranya tanpa bisa melihat wajahnya setiap hari.

"OK mommy, so what should I do to get your forgiveness?" kata lelaki pirang tersebut.

"hiks hiks hiks….are u sure to do anything for me son?" kata kushina sambil tetap menagis.

dan lelaki itupun menjawab dengan tegas "YES mom, for you I will do anything, for my sweet and beautiful mommy"

suara tertawa kecil terdengar dari sebrang telepon si pirang "he..he..he..he thank you son, Love you so much he..he..he".

"so what you whan me to do now mom" kata lelaki itu menjawab sambil mengehela nafas yang cukup panjang dan berucap terima kasih dalam hati kepada Tuhan bahwa setidaknya satu permasalahan soal tangis manja mamanya bisa diatasi.

"I want you back to Japan tommorow son" kata wanita itu dengan suara lembut dan penuh harap bahwa putranya bisa menuruti kemauannya walau sedikit tidak masuk akal.

"WHAT MOM, back to JAPAN" jawab pria itu kaget membelakan mata seolah baru mendapat hadiah lotre yang tidak pernah dia menangkan.

sambil berusaha tetap tenang dan menurunkan nada bicaranya yang tadi sedikit meninggi akibat terkejut dengan keputusan mamanya "how can I do that mom, you know I must take care of the commpany". laki-laki itu melanjutkan kata-katanya sambil berharap mamanya mengerti posisinya sulitnya saat ini "Mom please understand that imposible, you know if I go back to Japan who is person to take care the entire branch enterprise in Europa?, who will make the important decision abaout life all company?, please my lovely mommy understand that…"

wanita bersurai merah itu sudah menebak bahwa putranya akan menjawab seperti itu, dan dengan terpaksa dia mengeluarkan jurus pamungkasnya. "so son, kamu lebih memilih perusahan daripada permintaan mama mu sendiri, yang sudah melahirkanmu dan menyayangi tanpa pernah henti, yang selalu setiap malam menangis mendoakan kesalamatan dan kesuksesanmu, aku tidak pernah meminta apa-apa padamu selama ini dan selalu berharap bahwa kamu sadar bahwa aku merindukanmu setiap hari, apa kamu pernah bertanya pada ayahmu berapa banyak airmata yang ku keluarkan setiap malam karena merindukanmu..hiks..hiks hiks..hikss..I HATE YOU SON!"

laki-laki di seberang telepon hanya bisa diam membisu seribu bahasa mendengar pernyaataan dari mamanya, seolah menyadari semua kesalahan yang dia lakukan selama ini yang selalu memikirkan dirinya sendiri menyibukan dengan semua perkerjaannya tanpa pernah melihat efek terhadap orang-orang disekitarnya, dengan cepat lelaki itu berujar " AKu minta maaf mom hiks hiks, jika selama ini selalu mengabaikan dan tidak pernah rutin mengabarimu mom. mom please so sorry,...hiks..hikss..please mom...if you want me back to Japan tommorow I try it, but give me sometime to make sure the company safe and can be run properly as long as I'am in japan..can you give that time for me mom?"

"hi hi hi hi…" suara tawa kecil wanita itu terdengar lagi "hmm….tentang semua perusahaan di London dan seluruh cabangnya di Eropa aku sudah minta tolong kakek, nenek dan Iruka-san mengurusannya Son" wanita itu menjawab dengan penuh ketenangannya "kakek dan nenek mu sudah menyutujui kepulangan ke Jepan, jadi kamu tidak perlu repot mengurus perusahan di Eropa selama setahun ini hi hi hi hi dan kalaupun ada urusan penting kan bisa mengunakan meeting call or skype" wanita itu menjawab dengan nada ceria karena kartu truf nya berhasil dengan sempurna. "kamu cuma perlu mengubungi Iruka-san malam ini memastikan kepulanganmu dan mengantarmu ke bandara malam ini juga kalau perlu, soal tiket pesawat jangan kamu jadikan alasan untuk menunda kepulanganmu OK..karena mamamu yang cantik ini sudah mengirimkan private jet nya untuk menjemputmu hi..hi...hi.."

seoalah menyadari semua kebodohanya termakan rencana mamanya lelaki bersurai pirang itu hanya bisa mengelengkan kepala. "as you wish mom, I will call iruka-san and will flight tonight to Japan...see you in Japan my lovely mom" jawab lelaki itu sambil menarik nafas panjang seolah semua beban di pundaknya terangkat dan hilang.

Jepang (pada waktu yang bersamaan)

"OK my dear son..see you in Japan...love you Naru-chan" jawab wanita itu dengan nada riang sambil menutup telepon. dengan wajah penuh keceriaan wanita karena semua rencananya berjalan sempurna penuh kesuksesan wanita itu berjalan menemui suaminya yang sedang duduk manis ruang tamu.

"Anata~...Anata~~..how are you today~~" kushina memanggil suaminya dengan nada ceria yang dilagukan, "Anata~ Anata~~..." berlari kecil kemudian memeluk suami tercintanya dari belakang, sambil berbisik lembut menaruh pucuk kepalanya di jenjang leher suami tercintanya lalu menempelkan pipi kirinya yang merah padam ke pipi kanan suaminya.

Minato hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah laku dan sikap manja istrinya tercinta, sejak awal perkenalan mereka berdua sampai menikah sikap manja dan kekanak-kanakan kushina tidak pernah berkurang malah bertambah, tetapi sikap manja, manis, dan kekanak-kanakan hanya ditunjukan kepada orang-orang terdekat dan yang dicintainya saja. tidak banyak yang tahu bahwa The Crimson Angel memiliki sifat tersebut. Bagi orang-orang yang yang baru mengenalnya kebanyakan orang menilai seorang kushina adalah seorang yang dingin, angkuh, tempramental dan keras kepala. Bahkan pernah ada majalah yang memberikan julukan kushina sebagai Untouched Queen.

"ada gerangan apa kushi-chan, tampak bahagia sekali dirimu hari ini?" sambil tersenyum bertanya kepada istrinya tercinta. minato mencoba berpikir kebelakang menerka beberapa kejadian yang terjadi hari ini dan kemarin yang bisa membuat istrinya begitu terlihat bahagia. 'perasaan hari ini dan kemarin tidak ada kejadiaan luar biasa yang terjadi hmm?' guman minato dalam hati. di dunia ini ada cuma ada dua hal yang bisa membuat tersenyum bahagia seperti sekarang yang pertama adalah tentang film-film atau drama korea yang menyentuh ceritanya dan ratingnya tinggi dan yang kedua adalah tentang putranya, minato tidak yakin tentang hal yang kedua, mengingat putranya selalu menolak jika diajak pulang tinggal di Jepang, dan dengan terpaksa tiap 2-3 bulan sekali istrinya mengunjungi anak laki-laki satu-satunya di London. Minato hanya bisa menggelengkan kepala mengingat semua hal itu selama tujuh tahun belakangan ini. Tentang kesepian dan kerinduan yang dialaminya sebagai seorang suami jika istri yang biasa tidur dalam dekapan di setiap malam yang dingin tidak bersamanya, hal ini dikarenakan tiap kali kushina mengunjungi anaknya di London pasti menghabiskan waktu lebih dari 2 minggu baru kemudian pulang ke Jepang.

"Anata~ Anata~ aku punya kabar baik untuk kamu" masih dengan nada riang dengan pipi tembemnya menempel di pipi suaminya.

sambil menghela nafas minato bertanya kepada istrinya tentang kabar apa yang bisa membuat seorang kushina besenadung dengan riangnya "bisakah berbagi kabar gembira tersebut kushi-chan".

"hmm...hm...Naru chan besok akaln pulang ke Jepang" jawab kushina dengan nada lembut sambil sedikit berbisik manja di telinga suami tercinta.

"WHAT….. NARUTO….!" jawab minato sambil berteriak beranjak dari tempat duduknya seolah tidak percaya dengan perkataan yang baru saja diucapkan oleh istrinya, dengan wajah yang masih kalut Minato berbalik dan langsung memegang pundak kushina dengan kedua tangannya. "Naruto pulang ke Jepang!, apa aku tidak salah dengar kushi-chan". "kamu tahu kan ayah dan ibu tidak mungkin mengizinkan Naruto kembali ke Jepang secara mendadak, apalagi ibu dengan sifat protektif terhadap cucu laki-laki satu-satunya?"

"hmm..iya anata~ naru-chan~ pulang ke Jepang besok" jawab kushina dengan riang ditambah sebuah senyuman lebar tergambar di wajahnya. "soal Tou-san dan Kaa-san sudah dibereskan kok, mereka memberikan izin sepenuhnya untuk Naru-chan~ pulang ke Jepang"

Minato hanya bisa terkagum-kagum dengan kabar yang baru saja ia dengar dari istrinya. Sudah berkali-kali selama tujuh tahun terakhir ini Minato mencoba membujuk putranya untuk pulang ke tanah kelahirannya tetapi hasilnya selalu nihil. Berbagai macam alasan selalu dikeluarkan oleh putra tercintanya menolak secara halus ajakan Minato untuk menginjak tanah kelahirannya. Minato hanya bisa menunduk lemas mengingat hal tersebut karena semua alasan yang dikeluarkan putranya begitu logis dan masuk akal sehingga susah dibantah. 'mengapa tidak dari dulu meminta tolong Kushina membujuk anak laki-laki untuk pulang ke jepang' guman minato.

Hal-hal ajaib selalu terjadi bila berurusan dengan Kushina dan putranya, banyak hal yang tidak mungkin menjadi mungkin bila menyangkut istri dan putranya. Minato mencoba mengingat hal-hal ajaib yang pernah terjadi di sekitar istri dan putranya. Bagaimana seorang Kushina yang tidak pernah kuliah di bidang desain dan hanya bermodalkan iseng dengan sahabat masa kecilnya bisa memiliki brand baju yang tidak hanya dikenal di Jepang tapi juga dimancanegara dan juga butik serta distro yang hampir tersebar di seluruh kota besar di dunia. Dan juga belum lama ini putranya mampu membuat persetujuan propsal pembangunan resort terbesar di pulau Jeju dengan walikota dan juga presiden Korea. masih banyak lagi hal-hal yang sangat luar biasa bila menyangkut istri apalagi putranya yang sulit diingat secara detail.

"aku turut senang kushi-chan, kamu bisa membuat anak laki-laki kita kembali ke Jepang" mencoba menahan air mata bahagia yang sedikit lagi menetes dari kedua kelopak matanya sambil memeluk istrinya dengan erat.

"hai..anata, aku tidak pernah sebahagia hari ini...mungkin setelah ini aku bisa segera menimang cucu yang imut-imut" mencoba membayangkan anak-anak kecil berlari-lari ditaman rumahnya yang luas.

belum lepas terkejut dengan kabar kepulangan putranya yang mendadak tiba-tiba istrinya menambahkah hal tentang cucu. "maksudnya apa kushi-chan dengan cucu..?"

berdecak pinggang ditambah menggembungkan kedua pipi tembemnya kushina menjawab pertanyaan suaminya "Apa Minato-kun tidak ingin segera punya cucu dari Naru-chan…..hn?"

kushina ceria, pulang mendadak, kakek neneknya setuju ditambah kata-kata cucu, mencoba menggabungkan semua puzzel-puzzel yang ada Minato akhirnya menarik kesimpulan "kushi-chan, kamu mau mencoba menjodohkan Naruto selama di Jepang?"

"Minato-kun tidak setuju dengan kepulangan dan rencana perjodohan Naru-chan ya?" kushina menjawab dengan nada serius dan menatap kedua blue saffire suaminya.

"Bukan begitu kushi-chan, soal kepulangan Naruto siapa yang tidak setuju..anak laki-lakinya tercinta pulang ke rumah, bisa mendengar suaranya saja sudah senang apalagi bisa menatap wajahnya setiap hari dan mengobrol secara langsung tanpa bantuan perantara elektronik" sambil mencoba menenangkan istrinya yang sedikit cemberut. "Tapi...tapi soal perjodohan naruto aku tidak terlalu yakin kushi-chan" jawab Minato dengan sedikit ragu dengan keputusan istrinya. "kamu tahu sendiri alasan Naruto selama tujuh tahun tidak mau menginjakan kakinya di Jepang?"

mencoba mengingat kejadian masa lalu yang pernah dialami oleh putranya Kushina menjawab pertanyaan suaminya dengan menitikan air mata " Aku paham Minato-kun, semua hal itu tidak akan mudah dilupakan oleh Naru-chan maupun aku sebagai ibunya…." mencoba menahan air mata yang keluar dari kelopak matanya sambil meneruskan pernyataannya "aku mengerti dan juga ikut merasakan semua penderitaan Naru-chan, dan semua hal yang menimpa Naru-chan juga membuatku hampir gila!" menyeka airmata yang tiba-tiba berjatuhan di plupuk matanya "tapi…. tapi…. tapi... klo tidak dicoba Naru-chan tidak akan pernah bisa kembali seperti dulu Minato-kun, dan aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan untuk membuat anak laki-lakiku bersikap seperti dulu lagi...ceria seperti matahari".

Minato melangkahkan kaki dan mendekap istrinya dengan erat mencoba memberikan kehangatan dan ketenangan bahwa semua akan baiik-baik saja. Dia paham tentang penderitaan istri dan putra tercintanya. mengingat semua kejadian yang dialami putranya membuatnya merasa gagal sebagai seorang ayah, yang seharusnya bisa melindungi keluarganya.

====TBC ====

(ditunggu reviewnya)