Another Love

.

.

Main Cast : Kim Ryeowook, Kim Kibum, Kim Yesung/Kim Jongwoon

Warning : GS, Typo(s), Alur cepat, Aneh, dan lain-lain

Pairing : KiWook, YeWook and other

Attention : "…" Said

'…' Think

Bold Italic Flashback

.

.

"Oppa…. Wait me." Ucap Ryeowook dengan nada manjanya sambil terus berusaha untuk mendaki perkebunan teh hijau Boseong dengan secepat mungkin-menurutnya.-

"Siapa suruh kau memakai Highheels, hum?" Kibum menghentikan langkahnya, kemudian menuruni kebun teh tersebut, berniat membantu Ryeowook.

"Cih, benar-benar tak romantis." Ucap Ryeowook mengalihkan pandangannya.

"Aigoo, atas dasar apa kau mengatakan itu Kim Ryeowook?" Ucap Kibum tepat dihadapan Ryeowook.

"Biasanya kalau di serial drama, kalau ada orang yang pacaran, terus yeojanya itu susah atau sakit. Pasti namjachingu yeoja itu akan membantunya. Nah, oppa. Malah memarahiku. Apakah oppa benar-benar mencintaiku?" Ucap Ryeowook dengan polosnya. Pertanyaan Ryeowook itu membuat Kibum menyunggingkan seulas senyuman untuk Ryeowook, yeojachingunya.

"Kenapa pertanyaanmu sangat aneh? Bukankah kau sudah tahu jawabannya? Hum?" Ucap Kibum sambil mengacak-acak rambut Ryeowook.

"Aish, oppa memang tidak romantis." Ucapan Ryeowook tersebut membuat senyuman yang tadinya merekah di bibir Kibum kini menjadi sebuah tatapan tajam.

"Kenapa kau mau pacaran bahkan bertunangan dengan orang yang tidak romantic ini? Huh? Wae?" Kibum memalingkan wajahnya dan berniat berjalan mendahului Ryeowook. Kini giliran Kibum yang kesal. Kenapa yeojanya ini sangat polos? Tidak, ia tidak bisa menyalahkan yeojachingunya. Tapi, Kibum harus menyalahkan serial drama yang selalu digandrungi oleh Ryeowook setiap malamnya.

Melihat raut wajah Kibum yang berubah Ryeowook mengurungkan niatnya untuk bertanya kenapa mereka pergi ke Kebun the Boseong ini.

"Oppa. Mianhae. Akukan hanya bercanda. Aku tahu oppa sangat mencintaiku. Oppa memang tidak pernah mengumbar kata-kata cinta. Tapi, oppa selalu menunjukkan rasa cinta oppa melalui perbuatan oppa. Seperti, mengajariku mengerjakan soal-soal aneh yang sulit di mengerti." Ryeowook menerawang kejadian tujuh tahun lalu dimana ia dipertemukan pertama kalinya dengan Kibum.

Saat itu Ryeowook baru saja masuk di SMA. Dan ia satu kelas dengan Kibum, bahkan satu bangku. Kesan pertama saat Ryeowook pertama kali bertemu dengan Kibum adalah Kibum adalah namja yang pelit bicara sehingga Ryeowook mengambil kesimpulan bahwa Kim Kibum itu sombong. Itulah yang ada di benak Ryeowook saat pertama kali ia bertemu Kibum.

Ryeowook tertawa kecil saat mengingat hal itu. Betapa bodohnya ia hanya memandang Kibum dari luarnya saja. Ryeowook kembali menerawang kejadian dimana ia dan Kibum

Hari itu Ryeowook dan Kibum di tugaskan untuk mengerjakan soal matematika bersama teman sebangku masing-masing. Sehingga menimbulkan atmosfer canggung dari keduanya. Hingga, Ryeowook memulai pertanyan ''Bagaimana mengerjakan soal ini''. Dan di saat itulah Kibum beraksi dengan angka-angka yang sulit diterima oleh Ryeowook. Tapi, Kibum juga mengajari Ryeowook. Sehingga, membuat Ryeowook sedikit demi sedikit mengerti dengan tugas mereka. Mulai saat itu, Ryeowook berfikir bahwa Kibum adalah orang yang ramah dan sabar. Namun, dia agak sedikit es-pendiam-. Karena Ryeowook sering mengajukan pertanyaan yang tak patut dijawab-tidak penting-. Seperti, "Kenapa Kim Seongsaenim belum menikah ya? Padahalkan umurnya sudah tidak muda lagi." Saat itu, Kibum mengambil kesimpulan bahwa Ryeowook sama seperti yeoja lainnya. Suka bergosip.

"Ya! Kim Ryeowook, ada apa dengan dirimu? Kenapa kau tertawa terus? Kau memikirkan kejadian 7 tahun yang lalukan? Diamana kita pertama kali bertemu? Benarkan? Aku tahu aku sangat tampan pada saat pertama kali bertemu." Ryeowook memandang Kibum dengan tatapan aneh.

'Ada apa dengan namjachinguku tuhan?' Inner Ryeowook

"Kau mengganggu acar menghayalku Bummie." Ucap Ryeowook memutar bola matanya dengan bosan.

Kibum kembali tersenyum, kenapa yeojanya ini senang sekali mengukir seulas senyuman di bibir Kibum?

"Sudahlah Wookie. Akui saja bahwa yeojachinguku yang mirip malaikat ini sedang bernostalgiakan?" Ucap Kibum sedikit menyenggol bahu Ryeowook.

"Ne, aku memang memikirkan wajah tampan namjachinguku. Kenapa wajah tampanmu tidak berkurang sama sekali?" Ucap Ryeowook sebal.

"Ya! Ada apa denganmu Miss ranking 25? Hahaha." Kibum tertawa mengingat kenangannya yang sangat lucu-memalukan bagi Ryeowook- itu. Sedang Ryeowook malah memasang wajah sebalnya.

Waktu itu, mereka kelas XI. Dimana Ryeowook dan Kibum mengadakan ujian semester. Ryeowook merasa telah mengerjakan semuanya denga baik. Sehingga ia terus mengatakan kepada Kibum bahwa ia akan berada di urutan 10 ke atas. Kibum yang mendengar hal itu hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya saja. Semoga saja apa yang Ryeowook harapkan dapat terjadi. Hari yang di tunggu-tunggu tiba. Ryeowook dengan semangat menghampiri papan pengumuman. Dan ia harus menelan pil kekecewaan karena mendapati dirinya di urutan 30 keatas, tepatnya di urutan ke 25. Sedangkan Kim Kibum, ia berada di urutan pertama. Hah, itu hal yang wajar. Mengingat Kibum adalah siswa terpintar di sekolah mereka. Apa kurangnya Kibum? Tampan, kaya, pintar pula. Ya, tidak apa-apalah. Setidaknya ia naik 65 peringkat. Dan itu semua berkat bantuan Kibum. Tunggu, kenapa Ryeowook malah memuji-muji Kibum? Apakah dia menyukai Kibum? 'Ah, ini aneh' itulah yang terlintas di pikiran Ryeowook saat itu.

"Hei… hei…. Nyonya Kim. Apa yang kau pikirkan?" Ucap Kibum sambil mengibas-kibaskan tangannya.

"Eh, ani. Aku hanya bingung. Kenapa dirimu bisa menyukai aku yang bisa di bilang gadis biasa. Tidak pintar, keunggulanku hanya cantik. Tidak ada yang lain. Padahal, waktu kita upacara kelulusan yang mengakui perasaannya padamu banyakloh. Kenapa Bummie malah menyatakan perasaan Bummie pada saat mereka semua mengakuinya. Hayo…. Bummie udah lamakan suka sama Wookie." Ryeowook menoel-noel bahu Kibum.

"Ya! Wookie kau tak senang aku menjadi pacar sekaligus tunanganmu?"

"Ani. Bukan begitu."

"Jadi bagaimana? Baiklah, kau ingin tahu alasannya?"

"Heem." Ucap Ryeowook sambil menganggukkan kepalanya.

"Kita bertemu pertama kali sebagai classmate, right?" Ucap Kibum yang mendapat anggukan dari Ryeowook.

"Itu karena aku telah terbiasa dengan dirimu."Kibum menatap Ryeowook tepat pada mata, sehingga membuat Ryeowook gugup. Kemudian, Kibum tersenyum.

"Aku telah terbiasa dengan senyummu. Wookie masih ingat tidak waktu Wookie mendapatkan nilai matematika lebih dari tujuh. Ryeowookie memeluk Bummie untuk pertama kalinya. Dan Ryeowookie bilang itu reflex." Kibum kembali tertawa. Sedangkan Ryeowook hanya dapat menahan malunya saat tingkah lakunya di ungkit-ungkit

"Ryeowookie juga sering memasakkan Bummie makanan. Contohnya waktu eomma dan appa keluar kota, Ryeowooklah yang memasakkan Bummie makanan. Ryeowookie masih ingat saat pertama kali ke rumah Bummie untuk mengerjakan pr bersama?" Ryeowook kembali menganggukkan kepalanya.

"Saat itu eomma bingung melihatmu. Eomma pikir, Ryeowook mau melamar pekerjaan sebagai pembantu." Kibum menghentikan perkataannya Karena menahan tawanya. Kemudian ia melirik Ryeowook yang menggeram karena kesal. "Lalu eomma bertanya, Ryeowook mau berkerja sebagai apa? Dan saat itu ekspresi wajahmu begitu lucu." Ungkap Kibum.

"Tunggu dulu. Darimana Bummie tahu?" Ucap Ryeowook kebingungan.

"Dari Eomma."

"Aish. Eomma Chullie suka sekali membongkar rahasia." Ryeowook mempoutkan bibirnya. Dan menambah kesan imut pada dirinya.

"Sudah. Mau dilanjutkan tidak?" Ryeowook kembali menganggukkan kepalanya.

"Setelah itu Ryeowook bilang bahwa Ryeowook adalah temannya Bummie. Eomma langsung senang. Tak menyangka bahwa anaknya akhirnya memiliki teman."

"Lalu, setelah kita mengerjakan pr bersama. Ryeowookie ke dapur untuk meminta izin pulang. Dan eooma bilang kepada Ryeowook untuk makan malam di rumah Bummie saja. Benarkan?" Ryeowook kembali mengganggukkan kepala.

"Dan tak di sangka. Ryeowook malah menyingkap lengan baju Ryeowook sampai ke lengan kemudian memabantu eomma. Di saat itu, eomma tak menyangka bahwa Ryeowookie pandai memasak."

"Ah, Bummie tidak usah dilanjut." Ryeowook menundukkan wajahnya, berusaha menutupi rasa malunya.

"Baiklah. Alas an lainnya adalah pada saat eomma sakit. Ryeowookie secara bergilir datang ke rumah sakit membawakan Kibumie dan appa makanan. Pada waktu itu appa benar-benar terpesona pada Ryeowookie. Appa bilang kalau Ryeowookie itu keibuan. Memang benar sih." Kibum kembali tersenyum.

"Setelah kita berteman selama 2 tahun. Ryeowookie menjadi sering datang ke rumah Bummie. Dan hal itu di sambut bahagia oleh eomma dan appa. Karena eomma dan appa sangat menginginkan anak perempuan. Saat Ryeowookie bercerita. Appa selalu tertawa. Dulu, saat aku tanya kenapa appa tertawa, appa menjawab karena Ryeowook pada saat bercerita itu polos sekali. Kalau eomma, dia selalu tersenyum. Dan Bummie juga bertanya kepada eomma kenapa eomma suka sekali tersenyum melihat Ryeowookie. Eomma menjawab bahwa Ryeowookie itu cantik sekali. Dan kecantikan Ryeowookie itu natural." Kibum menghentikan perkataaannya, kemudian menatap Ryeowook.

"Ryeowook." Panggil Kibum dengan pelan, tapi mampu di dengar oleh Ryeowook. Ryeowook mendongakkan wajahnya untuk menatap Kibum. Kibum membingkai wajah Ryeowook. Kemudian mencium kening Ryeowook.

"Kau adalah segalanya Ryeowookie." Ucap Kibum kemudian memeluk Ryeowook. Memeluk dengan erat seakan takut di pisahkan. Di pisahkan oleh ruang, waktu, bahkan udara.

"Bummie. Ryeowookie nggak bisa bernapas." Ucap Ryeowook pelan.

"Eh? Mianhae. Kibummie nggak sengaja."

Kibum melepas pelukan mereka. Dan berlutut di depan Ryeowook. Dan mengeluarkan sesuatu yang ada di saku celananya.

"Will you be my wife?" Ucap Kibum sambil menunjukkan cincin itu kehadapan Ryeowook

Ryeowook menatap Kibum dengan lembut, seakan bertanya cincin-ini-untukku? Yang di jawab oleh anggukan Ryeowook.

"Yes I will." Ucap Ryeowook kemudian memakai cincin yang di tunjukkan oleh Kibum.

"Kenapa memakainya cepat-cepat? Pelan-pelan saja nae angel." Kibum berdiri kemudian mengacak rambut Ryeowook.

"Kibum melamar Ryeowook di depan matahari sore, Kibum melamar Ryeowook di hamparan teh hijau. Kibum melamar Ryeowook di tengah hembusan angin. Mereka semua adalah saksi kita. Saksi cinta kita." Ucap Kibum kemudian kembali memeluk Ryeowook. Dan kemudian Ryeowook melepaskannya dan berkata, "Dari mana Kibum bisa romantis?" yang di hadiahi tatapan aneh oleh Kibum. Melihat tatapan Kibum, Ryeowook kembali menundukkan wajahnya. Dia takut pada Kibum.

"Ryeowookie sebagai punishment buat Wookie. Kita menikah 3 minggu lagi." Ryeowook hanya bisa bengong. Yang benar saja. 3 minggu lagi? Mereka belum menyiapkan apapun.

"Bummie. Pernikahan itu bukanlah main-main. Kita belum menyiapkan apapun. Undangan, pakaian, makanan, serta gereja tempat kita menikah. Bagaimana mungkin kita mengurusnya dalam aktu 3 minggu?"

"Ryeowookie tenang saja ne? semuanya telah di siapkan jauh-jau hari. Ryeowook ingat tidak waktu Bummie mengajak Ryeowookie ke butik baju 2 minggu yang lalu? Dimana waktu itu Bummie bilang bahwa Bummie ingin mempersiapkan pernikahan teman Bummie?" Ryeowook kembali mengangguk.

"Disaat itu Ryeowook pernah memilih sebuah gaun yang indah. Gaun itu berwarna putih. Ingat?" Ryeowook kembali mengangguk.

"Tadi, Bummie bilang kalau semuanya telah di siapkan jauh-jauh hari. Berarti." Ryeowook berhenti untuk memikirkan kalimatnya tadi.

"Hya…." Ryeowook berteriak histeris. Dan Kibum hanya bisa menutup kedua telinganya untuk menghindari teriakan Ryeowook.

"Kenapa tidak bilang kepadaku?"

"Kalau di bilang tidak kejutan sayang." Ucap Kibum kemudian berjalan pergi. Lebih baik pulang sekarang karena sebentar lagi akan senja. Dan langit senja itu tidak baik. Kibum menghentikan langkahnya. Kemana gerutuan aneh yang biasa ia dengar saat berjalan terlebih dahulu? Kibum menoleh kebelakang dan mendapati pacarnya terduduk sambil memegangi kakinya. Kibum berjalan kearahnya.

"Waeyo?" Ucap Kibum ikut duduk di depan Ryeowook.

"Sudah. Pergi saja sana. Kau menyebalkan." Ucap Ryeowook sambil memalingkan wajahnya.

"Ya! Kenapa marah? Apa masih sakit? Makanya jangan suka pakai sepatu tinggi sayang. Apa bisa berjalan?" Ucap Kibum sedikit khawatir. Ani, sangat khawatir.

"Kalau bisa berjalan tidak mungkin aku duduk Bummie. Ah, appeuda…." Ryeowook meringis saat tangan Kibum memijat kakinya pelan.

"Baiklah." Kibum mengangkat Ryeowook. Berniat untuk menggendongnya ala pengantin. Ya mereka memang akan menjadi sepasang pengantin 3 minggu lagi.

"Huwa…. Apa yang kau lakukan Bummie? Turunkan aku?" Ryeowook meronta-ronta meminta untuk diturunkan.

"Kalau kau meronta kau akan jatuh kemudian terguling kebawah chagi." Ucap Kibum terus berjalan.

"Nanti kalau kau kelelahan gimana? Akukan berat."

"Kalau aku lelah kita tinggal berhenti." Ucap Kibum pelan.

"Arraseo. Kalau lelah bilang ya. Jangan di tanggung sendiri nae chagiya. Saranghae." Ryeowook memeluk Kibum dalam keadaan di gendong. Sebenarnya sih menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Benar-benar pasangan yang sempurna ne?

TBC

.

.

.

Kim Gyuna is here… ada yang rindu?*kepedean.

Aku buat KiWook. Tapi tenang, main pairnya itu YeWook kok.

Akukan YWS. Tapi mencintai Crack pairnya Wookie Oppa.

Ok… dari pada kebanyakan cuap-cuap saya mengakhiri tulisan ini dengan kata Gomawo….

Makasih buat yang baca. Tapi, kalau bisa di Review ne? review kalian semangat buat aku.

Oh iya ffku yang judulnya Because Of Flower udah dilanjut. Di baca ne? saranghae

Kim Gyuna

Kim Kibum's Wife

:)