"Baekhyunie.."
Seseorang memanggil namaku.
Aku tidak tau darimana sumbernya. Tapi aku yakin itu tak jauh dari tempatku termenung sekarang.
Dan, yap!
Hanya tiga detik untuk mata tajamku menangkap sosok tinggi di ujung sana dengan sempurna, syaraf otakku langsung mengenali siapa itu. Akupun dengan cengiran lebar, tak kuasa menyembunyikan rasa rindu yang membuncah.
Bagaimana tidak?
Dia adalah kekasihku. Orang yang berdiri memandangku itu adalah orang paling kusayang dan cintai.. Namja tinggi dengan senyuman idiotnya yang kuakui rupawan, Park Chanyeol. Aku biasa memanggilnya Park bodoh atau lengkapnya ehm Park Bodoh sayang..
"Park bodoh? Kau sudah kembali rupanya.."
Aku segera mengabaikan buku sejarah tebal yang jadi fokus perhatianku tadi dan menghampiri serta memeluknya erat.
Si bodoh tercintaku.. Aku hampir menjanda sebulan lamanya.
"Kkkk, pendek kau masih ingat padaku ya? Kukira saat aku pergi kau akan selingkuh.."
Aku menatap chanyeol yang terkekeh itu dengan pandangan kesal.
"Jadi kau berharap Aku selingkuh?!" Wajah dongkol terbaikku pun muncul ke permukaan, "Oke, kau benar, Aku memang selingkuh dengan ratusan buku dan tugas. Aku bahkan hampir berkencan dengan arwah penunggu perpustakaan, kau puas!?"
Chanyeol tertawa geli mendengar perkataan penuh 'rasa kesalku' barusan. Hanya sebentar. Setelahnya ia memelukku erat sambil berbisik lembut di telingaku, "Arasseo Sayang.. Aku tau kau tidak mungkin selingkuh. Berjanjilah, buku sekalipun tidak boleh membuatmu selingkuh dariku."
Aku mengangguk dalam pelukannya, Ia tersenyum jahil.
"Tapi kalau ada arwah yang mengajakmu kencan.. Selama itu arwahku.. Baru kau boleh menoleh"
Mataku membulat, pelukan kami langsung kulepas, Setelah itu tanpa aba-aba Aku menjerit seperti perempuan.. "YAKK! ITU SERAM PARK BODOH!"
Dan suasana perpustakaan yang seharusnya damai dan tenang, terusik oleh teriakan dari satu mulut milikku. Semua karena Park Chanyeol.
.
.
EXPEDITION
Author : Hyundan-Byun ^^
Cast : Byun Baekhyun, Kim Jongin, Park Chanyeol, Oh Sehun, Wu Yifan.
Pairing : Chanbaek, Kaibaek
Rate : T
Length : Chaptered
Genre : Romance, Mystery, Horror, Abal.
Warning : Yaoi, BL, Gaje, DLDR.
Disclaimer : Cerita milik saya, Tokoh milik Tuhan dan milik kalian yang merasa memiliki. -_-
Summary : Kai dan Sehun rela menghabiskan seminggu suram dengan misteri bertitle 'Park Chanyeol'. Semuanya dilakukan untuk Baekhyun. Tapi kenyataan mengejutkanlah yang mereka dapatkan.. "Chanyeol ada di Seoul!"/Kaibaek /Chanbaek
.
.
.
PROLOG
Enjoy
8 Agustus 2015
Perpustakaan.
Hampir dua bulan lamanya aku menjadi pengunjung tetap tempat ini. Mondar-mandir kebingungan lalu mengacak setiap jengkal rak, ditambah lagi masih harus memelototi isi dari berbagai buku tebal memuakkan setelahnya. Benar-benar sial.
Entah dosa apa aku dikehidupan sebelumnya, sampai Dosen Wu yang killer tapi sok tampan itu dengan tidak tau diri menghukumku dengan tugas bertumpuk seperti ini. Oke, sebenarnya akulah yang tidak tau diri dengan 'tidur nyenyak' pada jam pelajarannya, Tapi tetap saja! kenapa harus TUGAS juga?! kenapa tidak menghukumku membersihkan toilet satu kampus atau berdiri telanjang bulat dengan satu kaki?! Aku bahkan lebih sudi dihukum seperti itu, dibanding harus Kencan buta dengan alfabet dan kosakata sialan.
Untung Aku memiliki Byun Baekhyun, kekasih yang tak pernah meninggalkanku suka maupun duka. Yang rela berlama-lama di kuburan berkedok perpustakaan ini hanya demi membantuku, Kekasih gelapnya yang tampan. Lebih tampan dari Dosen Wu tentunya.
kkk..
"Kai, langitnya mendung. Sepertinya akan turun hujan, apa tidak sebaiknya kita pulang?"
Kualihkan mataku dari buku tebal ke potongan langit sore. Dari balik jendela perpus yang tak seberapa ini bisa kusaksikan dengan jelas kebenaran ucapan kekasihku , langitnya mendung memang. Tak terelakkan lagi akan turun hujan sepuluh atau duapuluh menit lagi.
Aku yang ingat dengan motorku di parkiran pun mengangguk dan membereskan segalanya, dibantu Baekhyunnie kekasih mungilku.
"Love, aku akan mengembalikan buku-buku ini ke rak, kau ke parkiran dulu ne? Jas hujan ada di Sehun."
Kekasihku itu mengangguk patuh seperti anak anjing. Aku pun tersenyum gemas dan mengacak-acak surai legamnya, dan seperti biasa..Ia hanya akan diam menerima perlakuanku. Baekhyunnie as usual, Calm as usual.
"Aku pergi dulu."
Gumamnya lalu berbalik pergi. Meninggalkanku yang tersenyum simpul menatap tubuh mungilnya yang kini menjauh dan menjauh dan menghilang.
Aku menghela nafas panjang.
.
.
.
Usai mengembalikan buku-buku tebal itu aku bergegas menuju ke parkiran, Berlari sekencang mungkin agar sampai secepatnya disana. Nafasku bahkan hampir habis, tapi tidak kupedulikan. Yang terpenting Aku tidak membiarkan Sehun berdua dengan kekasihku yang cantik terlalu lama. Secara, Sehun itu single, single mesum malah. Jadi Matipun Aku rela demi keamanan priaku.
"Cukup!"
Terdengar sayup-sayup suara Baekhyun.
Akupun berhenti dengan terengah, 15 meter dari jarak pandang Baekhyun sekarang. Bisa kulihat dari sini ada Sehun yang tengah berdiri tiga meter di belakang mungilku, Oke Kekasihku aman dari Si Wajah triplek rupanya, tapi... kenapa ada Dosen Wu juga disini?! Dalam jarak sedekat itu pula! Untuk apa dia bicara dengan Kekasihku!?
"Love, ada apa ini?" Tanyaku memecah perhatian. Semuanya menoleh padaku; baik Baekhyun, Sehun, juga Ahjusshi kegirangan itu- Kris Wu.
Baekhyun tidak menjawab, Matanya nampak berkaca-kaca. Loh? Wae?
"Ayo kita pulang Kai.." Nada bicara Baekhyun bahkan terdengar lemah.
Aku pun menghampiri Baekhyun dan menggiringnya mendekat ke motorku. Lalu kusempatkan sebentar melihat ekspresi Kris Wu yang entahlah: es campur -_- juga Sehun yang nampak memberi gestur 'telfon' dengan jari-jarinya. Aku mengernyit sebentar sebelum mengangguk dan membawa Baekhyunku pergi.
ada apa sebenarnya?
.
.
.
"Mampir dulu Kai?"
Segera kujawab tawaran Baekhyun dengan gelengan.
Aku belum lupa, tentu, bahkan tak pernah lupa pengalaman pertama kujejakkan kakiku di dalam rumah Baekhyun yang langsung disambut meriah oleh gigitan anjing gila. Aku tak bisa apa-apa waktu itu karena anjing putih berbulu bernama mong..yong atau apalah itu adalah anjing kesayangan Baekhyunku. Dan Oh jangan lupakan Aku juga didamprat habis-habisan oleh kakak Baekhyun karena berani memacari adiknya padahal Aku hitam -_-.
Mengingat hal itu Aku memutuskan untuk tidak mampir 'dulu' sebelum Aku membuktikan pada Kak Baekboom dan si anjing berbulu bahwa Aku adalah laki-laki yang pantas untuk Baekhyun. Selain itu, Aku rasa mampir sekarang bukan pilihan bagus melihat langit yang tidak bersahabat.
"Baiklah, hati-hati di jalan kalau begitu. Aku masuk dulu."
Sret.
Sebelum Baekhyun beralih membuka gerbang, tanganku dengan lihai menarik tubuhnya -membawa si mungil ini dalam dekapan hangat-.
Ini adalah salah satu cara menahan nafsu ala-alaku, yeah.. karena Baekhyun tidak pernah -tidak mau- kusentuh lebih dari genggam atau peluk, jadi inilah yang bisa kulakukan sekarang. Memeluknya dan melenyapkan nafsuku yang membuncah (walau sebenarnya bukannya lenyap tapi bertambah).
Hening pun menerpa, Aku bisa merasakan detak jantungnya yang berdentum dan mungkin dia juga merasakan debaranku yang tak karuan. Kami berdua bertahan dalam posisi ini.. sampai Ia menggumamkan sesuatu, sebuah nama. Nama yang sangat asing ditelingaku,
"Chanyeol.."
DEG
Aku lepaskan pelukan kami dengan mata terbelalak. What the hell! yang dia peluk adalah Aku,Kai. Tapi nama siapa yang dia sebutkan?
Baekhyun menatapku bingung, berikut terkejut.
Ia menangkup pipiku menggumamkan maaf padaku berkali-kali.
Hatiku mencelos, Apa diam-diam Baekhyun selingkuh di belakangku? ARGHHH! jangan buruk sangka Kai!
Tangan imajiner mulai menampar-nampar wajahku brutal.
"Mian Kai, Aku tak sengaja menyebutkan namanya.. Aku, Aku.."
Aku hanya tersenyum canggung. Kulepaskan tangkupan tangannya dan berjalan lesu menaiki motorku. Ia nampak kaget. Baru kali ini Aku melihat ekspresinya yang sekaget itu.
"K-kai.."
"Aku rasa sampai dis-"
CUP
Mataku membulat sempurna. Apa Baekhyun baru saja menciumku?
Oh God, Sepertinya Aku tidak boleh cuci muka seumur hidup dan memakai masker untuk melindungi bekas ciuman ini dari debu dan sinar UV *lebay -_-
"Aku hanya mencintai Kai. tolong jangan putuskan aku.."
Rahangku jatuh mendengarnya. Putus? Heol! siapa yang ingin putus? Sampai Sehun beranak kadal pun tak akan ada kata putus untuk hubungan ini. Jelas saja, butuh dua tahun mati-matian mendekati Baekhyun yang tidak terbuka dengan siapapun dan melepasnya begitu saja? Hell No!
"Ne, Love. Aku pulang dulu ya.. dan yang tadi itu Aku sebenarnya mau bilang 'cukup sampai disini ngobrolnya' bukan ehm 'putus'. Kkk"
Wajah Baekhyun langsung merona. Ia menjauh dariku dengan malu-malu. Aku jadi ingin menjahilinya sebentar.
"Love.. Poppo nya lagi dong.."
BRAKK!
Tiba-tiba seorang pria yang kukenal sebagai Byun Baekboom membuka keras pintu rumahnya. Lalu sambil berkacak pinggang dan mata melotot tidak santai Ia berteriak tanpa aba-aba,
"HITAM MESUUMM! KEMARI KAU NAKK! SINI CIUM PANTAT MONGRYONG KALAU BERANI!"
Oh God.
Tamat sudah riwayatku.
.
EXPEDITION
.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan biasanya pada jam-jam seperti ini Kai akan menelfon Baekhyun untuk memintanya menyanyikan lagu tidur. Tapi khusus hari ini Ia akan mencampakkan kegiatan rutinnya itu dulu, setidaknya sampai sahabatnya yang berwajah datar sedatar sendal rumahnya menepati janjinya di kampus tadi. Ya, Kai belum lupa kalau Sehun mengisyaratkan akan menelfonnya sepulang dari Universitas.
Saat ini Kai tengah berbaring santai diranjangnya, ditemani istri tercintanya setelah Baekhyun -Smartphone silver tersayang- dan sebuah guling. Sebenarnya Ia sudah sangat malas dan mengantuk menunggu si bodoh Sehun yang tak kunjung menelefon tapi berhubung Kai sangat penasaran dengan kejadian Baekhyun-Kris tadi, Tidak apalah sedikit berbaik hati.
Drrt Drrt Drrt
Smartphonenya bergetar kontinyu tanda panggilan masuk.
Ini dia moment yang Kai tunggu.
"Hallo, bodoh! Jam berapa ini? kenapa baru telefon?! Aku hampir berjenggot karena menunggumu, tau!"
Kai langsung nyerocos tidak sabaran. Pria yang berada diseberang sambungan hanya mendengus.
'Berjenggot? cukur saja beres. Lagipula kenapa menunggu Aku yang telfon? Kenapa tidak telefon duluan? Yang butuh Aku atau dirimu?!'
Kai melotot.
"YAK! Kau ini benar-benar..! Aish! Sabar Kai.. Calon suami Baekhyun yang baik harus sabar.. Tarik nafas.. Buang nafas.. Tarik nafas.. Buang nafas.. Huft."
Sehun yang mendengar gumaman Kai mungkin sedang menaikkan sebelah alisnya bingung sekarang.
'Hei Pabo, kau tidak sedang melahirkan bukan?'
Kai melotot lagi.
"YAK! Kalau yang kau maksud itu kucing tetanggaku, ya, Aku dengar dia melahirkan. Tapi kalau yang kau maksud adalah Aku.. Mati saja kau!"
'Hahaha.. Mian, Aku hanya bercanda Boss. Karena Aku sudah sangat mengantuk,Jadi sekarang kita langsung ke inti saja ya. Aku tadi tidak sengaja menguping pembicaraan Dosen Wu dan Baekhyunie-'
"Kau bisa memanggil kekasihku 'hyung' sebenarnya."
Potong Kai sarkastik. Tentu saja ia tidak rela orang lain memanggil kekasihnya dengan manis.
'Ne, ne, ne. Baekhyun hyung!' Sehun menghela nafas sebentar, 'Mereka membicarakan tentang SMA dan mantan kekasih Baekhyun hyung yang namanya em... siapa ya, Aku lupa..' Sehun terdiam, nampak berfikir.
"Chanyeol?"
'Ya! Park Chanyeol! Eh? bagaimana kau tau?'
"Tadi Baekhyunie menyebut namanya saat memelukku. Menyebalkan sekali." Ujar kai sinis. Kemudian Terdengar tawa keras di seberang sana.
"Yak! kenapa kau tertawa, bodoh!?"
'KKkk.. lucu saja mendengar kau cemburu. Makanya Baekhyunie buat Aku saja..'
"Mati saja kau! Aku tidak akan memberikan Baekhyunku pada siapapun, tidak padamu bahkan pada si Chanyeol itu! Kau cari saja namja yang lain!"
Bentak Kai kesal. Sehun tertawa renyah.
'Andai mencari gay itu semudah mencari uban di rambut appaku, pasti Aku tidak akan menggoda milikmu Kai, kkk. Tapi kau tau sendiri kan sulit mencari gay yang cantik dan seksi seperti Baekhyunie.. Yang ada gay berotot bertebaran. Aku tidak mungkin mencari pasangan gay yang lebih berotot dariku kaaan?'
"Bodoh amat dengan hidupmu." Kai berucap tanpa dosa. Sehun sudah siap melahirkan sumpah serapahnya, tapi keburu dipotong Kai lagi, "Aku ingin kau membantuku, Hun. Aku janji kalau kau membantuku akan kukenalkan pada sepupuku yang namanya Xi Luhan."
'Xi Luhan yang cantik itu!?'
"Ne."
'Apapun untukmu Kai, demi Luhan.' Kai menyeringai. 'Tapi, memangnya bantuan macam apa yang kau butuhkan?'
Tercipta keheningan sebentar..
Sehun hampir buka mulut untuk bertanya lagi tapi lagi-lagi Kai mendahului.
"Bantuan,, untuk melenyapkan Chanyeol."
'HA!?'
.
.
.
.
TBC or ?
Selamat datang di FF Expedition. ^^ Ini baru prolog, Mohon bantuan kritik dan sarannya di kotak review NE... Gomawo ^^
HYUNDAN-BYUN (04-09-2015)
