Disclaimer : masashi kishimoto

Title :

Genres : Romance, friendship, Family, Comedy, etc.

Rating : T

Pairing : Sasuke X Sakura

Warning : AU, Typo(s), Miss Typo(s), OOC ( Maybe), etc.

.

.

.

.

Sasuke Pov

"Sasuke!"

"Y-ya Otou-san?" sahutku kepada Otou-san. Dari raut wajahnya yang mengeras, aku tahu Otou-san sedang marah besar sekarang.

'Plak'

Sebuah tamparan dengan manisnya mendarat di pipi kananku. Pasti akan berbekas nantinya. mataku sudah mulai berair, rasa perih di pipiku membuatnya bertambah buruk. Badanku mulai bergetar, suara isakanku mulai terdengar.

'Plak'

Sebuah tamparan kembali mengenai pipi kiriku.

"kau! Jangan menangis! Kau hanya akan mempermalukan keluarga kita!"

'Hiks...' 'Hiks...'

Bukannya berhenti, malah air mataku semakin banyak. Sudah kucoba berkali-kali menghapus air mataku dengan tanganku, tapi air mataku terus mengalir.

"BERHENTI MENANGIS!" sekali lagi, bentakan dari Otou-san untukku. Setelah beberapa saat mencoba memberhentikan tangisanku, akhirnya tangisanku berhenti. Tapi, masih saja badanku bergetar. Bukan karena efek tangisanku, tapi karena takut. Takut akan Otou-san yang akan marah lagi dan mungkin akan memukulku lagi.

"Sekarang jelaskan, kenapa hasil ulanganmu kemarin mendapat nilai 50, hah!?" kata Otou-san dengan nada tegas sambil menunjuk kertas ulangan matematikaku, atau lebih tepatnya angka 50 berwarna merah di kertas ulangan tersebut.

"Itu... itu..." kataku sambil menunduk takut.

"Itu apa?" tanya Otou-san tegas.

"Aku sangat mengantuk karena bermain game semalaman dengan temanku" jelasku dengan masih menunduk.

"Hm... baiklah aku mengerti. Mulai besok, kau tidak boleh main lagi dengan teman-temanmu. Kau hanya boleh belajar dan belajar, mengerti!?"

"Baiklah..." kataku lirih. Dengan langkah pelan, aku mulai berjalan menuju kamarku. Dengan wajah tertunduk tentunya, aku tidak ingin Otou-san marah lagi karena melihatku menangis lagi. Di umurku yang ke-13 ini, kebebasanku telah diambil.

Di kamarku, aku hanya dapat mengunci pintu, segera melompat ke tempat tidurku dan menutup wajahku dengan bantal. Berusaha menahan isakanku agar tidak terdengar oleh Otou-san.

.

.

.

"Sasuke!" panggil seseorang dari belakang. Hah~ kenapa selalu dia datang dan menggangguku? Di kelas, di kantin, di atap, maupun di jalan seperti ini? mengganggu saja.

"Teme! Tunggu aku!" teriaknya lagi.

'Puk'

Sebuah tangan menepuk pundakku. Tanpa menolehpun aku tahu, yang menepukku pasti adalah Naruto. Pemuda dengan rambut kuning dan mata biru ini adalah seorang pengganggu di dalam hidupku.

"Apa?" tanyaku.

"Tidak hanya ingin menyapa sahabatku, apa salahnya memang?" katanya sambil memamerkan senyum menyebalkannya. Hah~ inilah yang kubenci darinya, selalu menyebutku sahabat ketika tidak ada orang yang ingin berteman denganku. Ingin mendekatiku ketika orang-orang menjahuiku karena benci maupun takut dengan Otou-sanku. Sungguh, orang yang menyebalkan.

"Hn, sejak kapan kita menjadi sahabat?" kataku.

Dia berhenti sejenak, menatapku dengan pandangan konyolnya.

"Ehhhh! Sasuke-kun kau memang jahat, aku sudah rela memberimu 'itu' pada mala-" dengan nada yang dibuat seperti perempuan.

"Cukup!" bentakku, memotong godaan menjijikkannya. Kalau masih dilanjutkan, aku akan dianggap seorang gay oleh orang-orang.

"Hahaha... bercanda, bercanda kok, Sasu-gay!" ejeknya lagi. Dengan cepat, sebuah glare kuberikan kepadanya.

"Sekali lagi kau memanggilku seperti itu... aku akan membunuhmu!" kataku dingin sambil menatapnya tajam.

"A-ah baiklah..." katanya pelan.

Segera kembali aku lanjutkan langkahku, yang tadi sempat terhenti karena ulah 'sahabat' tersayangku ini.

"Sasuke, tunggu!" teriaknya dan mulai berlari mengejarku.

.

.

.

'Srek'

Dengan Naruto yang masih mengoceh di sampingku, aku membuka pintu kelas. Dengan cepat, semua perhatian tertuju kepadaku. ada yang menatapku iri dan benci, tapi banyak juga yang menatapku kagum. Bisik-bisikan mulai terdengar, aku tahu mereka sedang berbicara tentangku. Tapi, aku tidak peduli. Untuk apa aku memperdulikannya? Hanya membuang-buang waktu saja, memperdulikan orang-orang rendah seperti mereka.

"Kalian! Jangan berbisik tentang Sasuke!" teriak Naruto. Lihat? Itulah yang aku bingungkan. Aku jarang bahkan tidak pernah menganggapnya sahabat, tapi dia selalu menganggapku sahabatnya bahkan membantu dan bersikap baik kepadaku.

"Sudahlah" kataku pelan tapi bisa didengar Naruto.

"Hah... baiklah tapi lain kali kalau kalian seperti itu, jangan harap aku akan mengampuni kalian" kata Naruto dengan penuh nada ketegasan.

Aku dan Naruto segera berjalan ke arah bangku kami. Memang kami duduk bersebelahan.

"Naruto..." panggilku.

"Hm?"

"Kenapa, kau melakukannya?" tanyaku pelan.

"Kenapa? Tentu karena kita sahabat, bukan?" jawabnya sambil tersenyum lebar. Sahabat... ya sudah lama aku tidak punya sahabat. Sejak Otou-san melarangku bermain dengan teman-temanku. Mereka sudah mulai menjahuiku, 'kau terlalu sombong makanya kau tidak ingin bermain bersama kami, Okaa-san juga melarang kami bermain denganmu. Katanya nanti Otou-san mu akan marah', aku tahu Otou-san melarangku bermain. Tapi, aku tidak menyangka akan seperti ini. dia bahkan menyuruh teman-temanku supaya tidak bermain dengan ku, bahkan Okaa-san mereka. Sejak saat itu, hanya belajar dan belajar yang bisa kulakukan. dan hasilnya, aku selalu menjadi yang terbaik dalam pelajaran di kelas bahkan di sekolah.

Tapi, bukan hanya itu. ada beberapa hal yang baru kudapatkan. Tatapan kagum? Pujian? Bukan, itu sudah biasa. Hal baru itu adalah... tatapan keirian dan kebencian. Mereka iri denganku. Mereka benci dengan diriku.

Hah~ aku memang tidak punya teman saat di sekolah, atau dapat kubilang 'sekarang' tidak ada. Dulu aku mempunyai teman. Namun, berkat Otou-sanku yang melarang mereka, aku akhirnya tidak punya teman lagi. Tapi, ada juga yang membenciku tanpa harus diperingati oleh Otou-sanku. Mereka adalah orang-orang yang iri dan tidak suka denganku.

'Musim panas ya?'

"Sudah mau musim panas bukan Sasuke?" tanya Naruto.

"Hn" jawabku singkat.

"Mau ke mana musim panas nanti?" tanyanya lagi.

"Tidak ada"

"Mau pergi denganku?" tanya Naruto.

"Aku bukan gay" kataku. Lagi-lagi dia memasang pandangan konyolnya.

"Ayolah Sasuke-kun~" godanya lagi. Kuberikan sebuah glare kepadanya. Ingin rasanya aku memukul wajahnya ketika berbicara seperti itu. hah~ jika saja dia bukan sahaba-.

'!'

sejak kapan aku menganggap dia sahabatku? Dia sudah terlalu banyak membantuku. Dia sudah terlalu banyak menggangguku. Dia sudah terlalu banyak membuatku... terhibur?

"Heh..." tawaku pelan.

"Ada apa?" tanyanya bingung.

"Tidak. Hanya saja..."

"Hanya saja? Hah! Aku tahu! Kau sedang jatuh cinta, bukan!?" teriaknya sambil menunjukku dengan jari telunjuknya.

"Akan kubunuh kau!" desisku kepada Naruto yang wajahnya sudah pucat pasih.

"Hahahaha... aku hanya bercanda! Bercanda! Bercanda!" dengan diawali dengan tawa gugupnya. Dia kemudi memukul-mukul punggungku.

"Kau..." memberikan tatapan membunuhku. Naruto sudah berhenti memukul-mukul belakang tubuhku.

"Hah..." dengan menghela napas sejenak membantu meringankan amarahku.

'jatuh cinta, ya?' kataku dalam hati. Aku memang belum pernah merasakan apa yang namanya jatuh cinta. larangan Otou-san untuk bermain-main membuatku tidak pernah berteman dengan anak perempuan. Memang mereka sering bahkan selalu menatapku dengan tatapan menjijikkan itu. buluh kudukku selalu berdiri ketika mengingatnya lagi. Tatapan itu seolah-olah mengatakan 'aku ingin menerkammu' membuatku merasa takut dan jijik.

Hah... kapan aku akan merasakan jatuh cinta, kalau Otou-sanku masih mengatur hidupku? Mungkin... tidak akan pernah.

"Mungkin saja" kataku pelan.

"Hm? Apa?" tanya Naruto.

"Tidak" kataku sambil menatap keluar jendela. Tempatku memang berada tepat di sebelah jendela. Jadi, dengan mudah aku dapat melihat keluar jendela.

Dia di sana lagi. Wanita itu. wanita dengan rambut Pink seperti bunga sakura. Kira-kira siapa namanya? Kelas berapa? Dia selalu duduk di sana. Di bawah pohon sakura di pinggir lapangan sekolah. Apa dia kesepian? Aku tidak pernah melihatnya bersama teman-temannya. Apa yang aku pikirkan? Ini tidak seperti diriku saja. Untuk apa aku memikirkannya. Aku ini... sungguh bodoh.

.

.

.

TBC

A/n : bagaimana? mau coba-coba bikin pair sasuke x sakura. jelekkah? atau bagus? bagi yang nungguin fic saya yang satu lagi mohon bersabar, sudah setengah jadi kok! ini hanya percobaan, kalo mau saya lanjutin silakan tulis di review supaya saya tau ada orang yang mau saya lanjutin fic ini.

.

.

.

review dong!

.

.

.