DISCLAIMER : One Piece belongs to Odachi

ps : gue lagi bosen


Pagi itu ketika ia membuka mata, ia merasa heran karena tidak seperti biasanya Sanji, Luffy, Usopp dan lainnya sudah meninggalkan tempat tidur mereka. Ketika Zoro membuka pintu kamar, terlihatlah seluruh warga thousand sunny sudah bergerombol di depan kamarnya dan berseru dengan ceria, "Selamat ulang tahun!"

"Memangnya ini sudah 11 November?"

Sementara Zoro tidak tahu tanggal berapa hari ini, Usopp sudah maju dan menyalaminya selamat ulang tahun, disusul Chopper, Franky, dan Robin.

Luffy menyodorkan kue cake yang sudah dipasang lilin menyala. "Tiup! Tiup! Cepat!"

Zoro masih belum tahu tanggal berapa hari ini, meniup saja lilin di atas cake itu. Segera setelah lilin-lilinnya mati, Luffy membuka mulutnya dan memasukkan semua cake itu ke dalam mulut dan memakannya. Tentu saja Usopp, Chopper dan Franky tidak terima.

"Woi rakus! Kenapa kau makan semua?!" mereka protes sambil menarik-narik Luffy hingga mulur.

Sementara kehebohan itu berjalan, Robin mendekati Zoro dan mengulurkan tangannya. "Selamat ulang tahun."

"Sekarang tanggal sebelas?" ulangnya. Robin hanya tersenyum kalem.

Sementara itu Luffy akhirnya menyerah dan mengeluarkan kembali cake yang sudah ia kunyah dengan wajah keberatan. "Baiklah, nih."

Tentu saja mereka merasa jijik dan kembali memarahi Luffy. Luffy sendiri merasa heran kenapa mereka marah-marah padahal dia sudah mengembalikan kue itu dari dalam mulutnya.

Nami yang melihatnya hanya bisa mengusap wajahnya. "Dasar kapten bodoh ..."

"Hei, Nami," Robin menegurnya. Ketika Nami menoleh padanya, Robin menunjuk Zoro, "katanya mau memberi dia hadiah ulang tahun?"

"Belum ada yang menjawab tanggal berapa ini?!" Zoro mulai kesal karena merasa diabaikan.

"Oh iya, sebelum lupa." Nami kemudian mengeluarkan kalung anjing dan dipasangkan ke leher Zoro. "Nah, Zoro, semoga kau tidak tersesat lagi sekarang."

"Apa-apaan ini? Hei, sekarang tanggal berapa?"

"5 November, Zoro!" Seru seluruh kru Mugiwara.

Zoro menarik lepas kalung anjing di lehernya itu lalu mengomel, "Salah tanggal, Woi! Ulangtahunku tanggal sebelas!"