Hadiah Terindah
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Story by : Rohma Amai
Warning : OOC, Typo(s), dll
.
.
.
Hembusan angin di musim gugur, mengayunkan rambut pirang panjang milik seorang wanita bernama Ino. Tangan kanan wanita itu menggenggam erat tangan anak laki-lakinya. Kini, mereka sedang duduk di ruang tunggu stasiun kereta Kyoto.
Ino menampakkan wajah senang, terlihat dari bibirnya yang menyunggingkan sebuah senyum. Sementara anak laki-lakinya terlihat tak sabar, karena orang yang mereka sayangi akan datang dari luar kota. Orang yg mereka tunggu adalah suami Ino dan ayah anak laki-laki itu.
"Ibu, kapan ayah datang?" Tanya anak laki-laki berumur 5 tahun itu.
"Sebentar lagi, Inojin", Jawab ibunya. Inojin - anak laki-laki itu - tidak puas dengan jawaban ibunya, Ia mengerucutkan bibir mungilnya dan memalingkan wajah menuju kedua kakinya. Lalu Inojin mengayun-ayunkan kakinya kedepan-kebelakang, mulai tak sabar dan bosan.
Terdengar suara dari ruang informasi, kereta dari kota Osaka akan tiba. Wajah Inojin yang tadinya ditekuk, sekarang berubah ceria. Sampai-sampai Ia terlonjak berdiri dan melepas genggaman ibunya. Sementara kini Ino menambah lengkungan senyumnya lebih lebar.
Suara kereta yang tiba-tiba menghilang, menandakan kereta itu sudah berhenti. Pintu gerbong terbuka dan orang-orang yang ada di dalam berhamburan keluar.
Diantara gerombolan orang banyak, seorang lelaki dengan postur badan yang tinggi dan rambut pendeknya yg berwarna gelap, melemparkan senyum ke arah Ino dan Inojin.
"Ayah". Ujar Inojin.
Sang Ayah langsung berhambur memeluk anaknya dan dibalas pelukan juga oleh Inojin.
"Syukurlah kau sudah datang, Sai", Ujar Ino. Sai - nama lelaki itu - lalu melepas pelukannya dari sang anak dan berdiri menghadap sang istri.
"Terimakasih", Ujar Sai dengan senyuman. Tangannya juga mengelus puncak kepala Ino
"Selamat ulangtahun, ayah", Ujar Inojini, karena hari ini ayahnya berulang tahun. "Terimakasih, Inojin". Satoshi lalu menggendong Inojin dan memeluknya.
"Selamat ulangtahun, maaf aku tak bisa memberimu apa-apa". Ujar Ino. Sai tersenyum dan berucap; "aku sudah mendapat hadiah terindah, yaitu memiliki kalian yang aku sayangi". Mendengar ucapan itu, Ino langsung memeluk suaminya erat. Mereka bahagia karena memiliki satu sama lain.
Fin
This story dedicated for 1st anniversary Facebook group Yamanaka Family (Root and Flower)
