drunk

Osomatsu-san © Akatsuka Fujio

Dibuat untuk kesenangan semata, tidak ada keuntungan lainnya yang didapatkan.

toto/nyaa, female slash, dari episode 7 season 2.


Totoko menghela napas panjang, kemudian menaruh birnya dengan sedikit keras. Sepertinya membuat Chibita memekik kaget, namun dia tidak peduli.

Lirikan sinis diberikan pada gadis yang duduk di ujung bangku. Gadis itu juga memberikan pandangan tajam padanya. Apa dia ingin memulai kontes tatap-tatapan? Tak masalah bagi Totoko, dia menerima segala tantangan yang diberikan.

Setelah beberapa menit akan keheningan yang mencekam—bagi Chibita, yang menatap keduanya dengan was-was—akhirnya si gadis berambut merah muda itu menyudahi tatapannya, mengeluarkan dengusan pendek.

"Jujur saja," dengan alkohol yang membuatnya mabuk, gadis itu merasa cara bicaranya jadi berantakan, "kau itu cantik."

Lawan bicaranya menjawab dengan sebuah, "Haaaah? Sudah hampir dua tahun kita mengenal dan kau baru menyadari hal ini?"

Gadis yang memiliki nama panggung Nyaa-chan itu akhirnya menatap Totoko dengan pandangan yang lebih 'normal'. Matanya bergerak memandangi wajah rivalnya, beralih pada rambutnya yang kini terlihat karena dia sudah melepas kepala ikan—maskot yang Nyaa-chan sangat benci, menjijikan menurutnya.

"Aku sedang jujur," ucapnya lagi, meraih botol birnya yang tersisa sedikit dan meneguknya hingga habis. "Terlebih jika kau membiarkan rambutmu digerai."

Totoko meraih rambutnya yang diikat, sedikit ragu untuk melepas ikatannya. Namun setelah Nyaa-chan memelototinya, akhirnya dia menggerai rambutnya.

Baru kali ini dia menggerai rambutnya—sejak kecil ibunya selalu mengikat rambutnya, jadi dia tidak pernah membiarkannya bebas seperti ini. Rambutnya agak bergelombang, dan jujur saja, menyebalkan sekali jika kusut. Akan susah untuk disisir, hingga akhirnya dia tetap mengikat rambutnya agar tidak kusut.

"Nah begitu lebih baik." Nyaa-chan mendekatkan dirinya untuk mengelus rambut Totoko. "Kau cantik seperti ini."

"Apa kau benar-benar mabuk? Sejak tadi kau mengatakan hal itu terus."

Nyaa-chan menautkan alisnya, pandangannya beralih pada gelas-gelas yang sudah habis ia minum. Jumlahnya cukup banyak—ia sendiri cukup terkejut ketika menghitung berapa tepat jumlahnya.

"Mungkin." Gadis itu menaikkan kedua bahunya. "Tapi aku jujur. Kau cantik."

Totoko mendengus, menopang wajah dengan tangan kanannya, dan berkata, "Huh, sungguh? Kau harusnya berpacaran denganku jika terus-terusan mengatakanku cantik."

"Boleh saja."

... a-apa? Totoko tidak sungguh-sungguh serius ketika mengatakan kalimat tadi. Dia hanya bercanda, bergurau. Mereka berdua mabuk, mabuk berat, jadi tak aneh bukan jika melontarkan pertanyaan seaneh tadi?

Tapi gadis itu, rivalnya, menjawab, "Boleh saja," dengan cepat dan tanpa jeda. Tanpa dipikirkan dulu.

"Aku tidak keberatan." Senyum Nyaa-chan semakin membuat Totoko yakin bahwa rivalnya itu tidak mengerti candaannya. "Aku sudah lama ingin mengatakan hal itu. Tapi ... yah ... kita yang selalu bertengkar dan hal-hal lain ... aku jadi menundanya."

Nyaa-chan menaruh kepalanya pada pangkuan Totoko, membuat gadis keluarga Yowai itu memekik.

"Duh, hari pertama kita jadian ... aku langsung tidur di pangkuanmu."

Setelah mengucapkan kalimat itu, si gadis dengan rambut merah muda terlelap, lelah akan aktivitasnya seharian ini, meninggalkan Totoko yang masih mencerna perkataannya.

Jadi ... kini mereka ... berpacaran?

.

.

.

Tamat

a/n: HEHEHE iya saya ngeship toto/nyaa padahal awalnya saya gak suka gl :( tapi mereka menggoda ...