Disclaimer:
Naruto by Masashi Kishimoto
Vocaloid by Crypton Future Media, Yamaha Corporation, dll.
Denganmu Aku Bahagia
By Hikari Syarahmia
Pairing : Naruto x Miku
Genre : romance/fantasy/action/mystery
Note : Cerita yang akan dibuat hanya beberapa chapter saja. Cerita selingan di tengah dilanda WB.
Selasa, 26 Mei 2015
.
.
.
DENGANMU AKU BAHAGIA
CHAPTER 1: TERDAMPAR DI DIMENSI LAIN
.
.
.
Langit biru yang cerah. Tampak beberapa burung terbang di antara awan-awan berarak. Matahari bersinar dan membakar kulit orang-orang yang berada di bumi. Tidak ada angin yang berhembus sehingga udara semakin terasa panas saja.
Di tepi hutan di dekat sebuah desa bernama Konoha, seorang anak laki-laki berpakaian orange dan hitam sedang melompat dari pohon ke pohon yang lain.
SYAAT!
Anak laki-laki itu berambut pirang jabrik. Bermata biru seindah langit. Berkulit kecoklatan. Memakai pelindung kepala dengan simbol Konoha yang melilit di dahinya. Dia berpakaian jumpsuit orange bercampur hitam dengan lambang pusaran merah di belakangnya. Bawahannya adalah celana panjang berwarna orange. Kedua kakinya memakai sepatu sendal ninja berwarna hitam.
Namanya Uzumaki Naruto. Umurnya 16 tahun. Seorang ninja tahap genin.
Naruto berwajah sangat kusut saat melompati pohon demi pohon. Entah apa yang ia pikirkan.
"Haaaa, hari ini sangat membosankan," sahutnya sambil menghelakan napasnya."Beberapa minggu ini, aku tidak mendapatkan misi apapun dari Nenek Tsunade. Padahal aku ingin sekali menjalani misi. Apalagi semua teman juga sedang menjalani misi bersama kelompok masing-masing. Sakura juga sedang menjalani misi bersama Sai dan guru Kakashi. Haaah, sepertinya aku sendiri yang tidak mendapatkan misi. Dasar, Nenek Tsunade itu!"
Naruto terus menggerutu kesal sambil terbang dari pohon ke pohon yang lain. Entah kemana arah tujuan perjalanannya itu.
Tiba-tiba, Naruto merasakan sesuatu yang berdetak. Ia tersentak.
"Eh? Apa itu?"
HUP!
Naruto mendarat di salah satu dahan pohon yang cukup besar. Ia berlutut sambil mengamati sesuatu yang aneh muncul dari bawah sana.
"Apa itu?"
GOOOONG!
Di bawah sana, mendadak muncul sebuah lubang hitam yang berputar-putar cepat secara spiral dan menarik segala apapun yang berada di dekatnya.
Naruto membulatkan matanya.
WHUUUSH!
Tekanan lubang hitam itu membuat tempat sekitar Naruto mendadak terjadi badai angin yang sangat kencang tatkala lubang hitam itu semakin bertambah besar.
Naruto panik. Rambut pirangnya pun berkibar-kibar karena dimainkan angin.
"Anginnya kencang sekali!" ucap Naruto berusaha melindungi dirinya dari terjangan angin yang disebabkan oleh lubang hitam itu."Apa yang telah terjadi di sini?"
Naruto segera membentuk segel tangan untuk mengeluarkan jurus Kage Bunshin No Jutsu-nya.
Tapi, terlambat. Angin pun makin bertambah dahsyat dan menarik Naruto ke dalam lubang hitam itu. Naruto tidak sempat melindungi dirinya.
"WUAAAAAH!" Naruto berteriak kencang sekali hingga mengguncang bumi dan alam semesta sana.
Entah apa yang terjadi. Dari manakah asal lubang hitam itu berasal? Ini menjadi misteri.
.
.
.
Di sebuah apartemen yang elit dan besar, tepatnya di apartemen no. 10. Terdapat seorang gadis berambut panjang hijau tosca sedang terlelap di balik selimut hijau lumutnya. Hingga suara jam weker membangunkan dirinya pada jam 5 pagi.
KRING! KRING! KRING!
Karena suara jam weker itu, membuat gadis berambut hijau tosca itu membuka matanya secara cepat.
"Ah, ternyata sudah pagi," sahutnya seraya meregangkan badannya saat mengambil posisi duduk meluruskan kaki di atas ranjangnya yang berukuran besar.
Saat ia turun dari tempat tidur, tiba-tiba kakinya tersandung sesuatu.
"WAAAA!" teriak gadis itu kaget sekali.
GUBRAK!
Alhasil, membuatnya terjatuh tersungkur ke lantai dalam posisi menelungkup.
"Aduh, sakitnya!" gadis itu memegang wajahnya yang kemerahan."Apa sih yang membuatku tersandung tadi?"
Karena kamarnya dalam keadaan gelap karena lampu dimatikan. Sehingga sang gadis tidak dapat melihat sesuatu yang membuat kakinya tersandung. Lantas gadis itu bangkit secara perlahan-lahan dan berjalan tertatih-tatih. Lalu ia menghidupkan lampu sehingga ruangan itu menjadi terang.
JREEENG!
Tampaklah seorang anak laki-laki berambut pirang yang terbaring dalam keadaan miring ke kanan. Gadis itu terpaku di tempat saat melihatnya.
SIIING!
Hening. Tempat itu menjadi hening selama dua menit.
Bersamaan itu, anak laki-laki berambut pirang pun sadar. Ia membuka matanya secara perlahan-lahan.
"Ng, di-di mana aku?" laki-laki itu mengedarkan pandangannya ke segala arah. Hingga pandangannya pun tertancap pada gadis yang masih terpaku berdiri menatapnya di dekat dinding.
"Si-siapa dia?" kata laki-laki itu langsung bangkit berdiri seraya memegang kepalanya yang terasa berat.
Gadis itu syok melihatnya. Laki-laki itu menjadi bengong di tempat.
"KYAAAAA! ADA PENYUSUUUP!
PLAAAK!
Saat itu juga, terjadi gempa bumi yang dahsyat melanda tempat itu.
.
.
.
LIMA MENIT KEMUDIAN ...
Terlihat anak laki-laki itu mendapatkan hadiah bekas telapak tangan yang membiru di pipinya. Ia mengeluh kesakitan. Ia terduduk begitu saja di lantai.
"Aduh, sakitnya!" keluh laki-laki berambut pirang itu sambil memegang pipinya yang sakit. Ia berwajah sewot saat sang gadis datang membawakan sebuah kotak obat untuknya. Gadis itu baru saja mengambil kotak obat yang berada di dapur.
Sang gadis pun duduk bersimpuh di dekatnya. Laki-laki itu masih memasang wajah sewot untuk gadis itu.
"Ma-maaf, jika aku menamparmu dengan keras hingga memar begini," sahut gadis itu tersenyum kikuk."Habisnya kamu tiba-tiba muncul di dalam kamarku. Aku jadi kaget, kan?"
Laki-laki itu tetap menatap sewot sang gadis.
"Dasar, kamu itu memang menyebalkan. Tamparanmu begitu kuat, tahu. Pipiku jadi sakit begini," jawab laki-laki itu.
"Karena itu, aku minta maaf. Biar aku mengobatimu ya?"
Gadis itu segera mengobati pipi laki-laki itu. Dengan cara mengusap pipi laki-laki itu dengan kain yang lembut.
"Huh, sa-sakit. Bisa pelan tidak?" laki-laki itu menggerutu karena gadis itu mengusap lukanya dengan agak cepat.
"Hehehe, maaf," sang gadis hanya tersenyum kecil.
Lalu gadis itu menutupi luka memar itu dengan kassa yang telah diberi sedikit obat merah. Kemudian bagian atas kassa yang ditempelkan pada pipi yang terluka itu diberi perekat agar tidak mudah lepas.
Selesailah pengobatannya. Gadis itu merasa puas karena pipi laki-laki itu sudah diobati.
Gadis itu memperhatikan pelindung kepala yang melingkari di dahi si laki-laki berambut pirang. Pelindung kepala itu mempunyai tanda yang aneh.
'Hm, tanda yang aneh. Memangnya orang ini datangnya dari mana sih?' batin sang gadis. Ia tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Tapi, yang tidak masuk akal mengapa bisa ada orang yang muncul di kamarnya. Ini menjadi pertanyaan besar.
Segera saja gadis itu menanyakannya kepada laki-laki berambut kuning itu.
"Asalmu dari mana? Terus kenapa kamu bisa ada di kamarku? Padahal semua pintu dan jendela sudah kututup semua. Mana mungkin kamu bisa masuk."
Laki-laki terdiam sejenak. Ia memegang kepalanya yang terasa berat. Ia menatap sang gadis dengan serius.
"A-aku tidak mengingat apapun ...," laki-laki itu berwajah datar. Sang gadis terperanjat.
"Kamu tidak mengingat apapun?"
"Sepertinya begitu," laki-laki itu mengangguk cepat."Aku juga tidak tahu bagaimana aku bisa ada di kamarmu begitu saja. Lalu asalku dan namaku. Hm ..."
Laki-laki itu berpikir keras. Tapi, sepertinya ia memang tidak bisa mengingat siapa dirinya.
"Sepertinya aku kehilangan semua ingatanku," laki-laki itu membulatkan kedua matanya."Apa yang terjadi denganku?"
Laki-laki itu menjadi membeku di tempat. Gadis itu terheran-heran melihatnya.
"Kenapa?"
"Jika aku tidak mengingat siapa aku sebenarnya. Jadi, aku ini siapa? Asalku dari mana? Aku bingung. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Kamu bisa menjelaskan apa yang terjadi padaku sekarang?" si laki-laki memegang kedua bahu gadis itu. Membuat gadis itu kaget dibuatnya.
"Eh?"
Laki-laki itu menatap sang gadis dalam jarak dekat. Wajah sang gadis pun memerah rona. Jantungnya berdebar-debar tidak karuan.
DEG!
Rasa apakah ini? Mendadak sang gadis merasakan perasaan yang aneh pada dirinya.
"A-aku tidak tahu apa-apa. Kamu tergeletak begitu saja di lantai saat aku baru bangun tidur tadi. Memangnya benar kamu tidak bisa mengingat apapun?"
Laki-laki itu menatap serius mata si gadis. Lalu ia menghelakan napasnya.
"Sepertinya aku memang kehilangan ingatanku," laki-laki itu menjauhkan tangannya dari bahu sang gadis."Apa yang kulakukan sekarang?"
Laki-laki itu duduk bersila. Ia menunduk lemas begitu. Tidak tahu lagi harus berbuat apa. Gadis itu menatapnya dengan iba.
"Jangan cemas. Bagaimana kalau kamu tinggal di sini dulu?"
Laki-laki itu menoleh ke arah sang gadis. Sang gadis menatapnya dengan serius.
"Hah? Aku boleh tinggal di sini?"
"Iya, karena kamu mengalami amnesia. Kamu tidak tahu juga darimana asalmu, kan? Jadi, kamu tinggal di sini saja dulu. Lagi pula aku juga tinggal sendirian di sini."
Laki-laki itu terpana melihatnya. Lalu sang gadis mengulurkan tangannya.
"Kenalkan namaku Hatsune Miku. Kamu bisa panggil aku Miku saja."
Laki-laki itu bengong sebentar sambil memandangi tangan Miku itu. Miku pun tersentak.
"Oh iya, kamu juga tidak tahu tentang namamu ya?" Miku berpikir sejenak."Bagaimana kalau aku memanggilmu Menma?"
"Menma?"
"Iya, namanya diambil dari lambang spiral yang berada di lengan kanan bajumu ini."
Miku menunjukkan arti nama "Menma" kepada laki-laki itu. Arti nama yang diambil dari lambang spiral yang berada di lengan kanan baju laki-laki itu. Laki-laki itu mengangguk mengerti.
"Baiklah, mulai sekarang namaku adalah Menma."
Laki-laki itu dipanggil Menma sekarang. Ia pun menyambut tangan Miku yang terulur dari tadi di depan matanya.
"Iya, Menma. Namanya bagus juga, kan?"
Menma mengangguk sambil menyengir lebar. Sedangkan Miku tersenyum manis.
Tangan mereka berdua yang saling menjabat itu akan mengantarkan mereka kepada suatu perasaan yang tidak terduga. Akan ada sesuatu misteri yang akan menjawab hal itu.
Menma atau Naruto yang sedang mengalami hilang ingatan karena terbawa oleh putaran lubang hitam yang begitu kuat dan karena mengalami suatu hal sehingga ingatannya hilang secara mendadak. Lalu membuatnya terlempar ke sebuah dimensi lain. Sebuah dimensi di mana Miku tinggal. Tepatnya di kota moderen yang bernama Vocaloid.
Entah apa yang terjadi. Ada seseorang yang mengirim Naruto ke dimensi lain. Entah apa maksudnya. Apakah seseorang itu ingin melenyapkan Naruto dari dunianya sendiri? Ini menjadi sebuah misteri besar.
Apakah yang terjadi selanjutnya?
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
Hai, saya menghadirkan cerita terbaru tentang Naruto x Miku.
Cerita ini didapat dengan tiba-tiba setelah mendengarkan sebuah lagu. Cerita ini bakal saya buat hanya beberapa chapter saja.
Ok, chapter pertama hanya segini dulu sebagai tahap permulaan.
Terima kasih sudah membaca cerita ini.
Dari Hikari Syarahmia
Jadi, apa pendapatmu tentang cerita ini? Please your review!
