Title: Nightmare
.
Main Cast: Lee Hyukjae, Kim Heechul
.
Support Cast: All member SuJu
.
Pair: Brothership!HeeHyuk Slight: HaeHyuk, HanChul, KangTeuk
.
Genre: Family, Friendship
.
Disclaimer: All chara belongs to themselves and god
.
Warning: GaJe, OOC (maybe), Don't like don't read!
.
.
.
"Ukh... Kh... A, andwae. Ah! HYUNG!" Eunhyuk terbangun dari tidurnya. Wajahnya pucat dan bajunya basah dengan keringat, dadanya naik turun tidak beraturan dan napasnya pun memburu.
Diusapnya wajahnya dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya meremas sisi selimut yang dikenakannya dengan erat.
'Mimpi itu lagi,' batinnya. Belakangan hari ini Eunhyuk memang sangat sering dihantui mimpi buruk, dan lagi dia selalu memimpikan hal yang sama.
"Lebih baik aku mengambil air di dapur," gumamnya, dan namja pirang itu pun beranjak dari tempat tidurnya, dia sedikit berjingkat agar tidak menimbulkan suara dan membuat Donghae yang sudah pulas terbangun.
"Lho hyung, apa yang kau lakukan disini?" pertanyaan itu langsung keluar dari mulut Eunhyuk saat ia melihat Heechul sedang mengobrak-abrik isi kulkas.
Heechul yang mendengar suara familiar di belakangnya segera membalikkan tubuhnya dan mendapati Eunhyuk yang sedang berdiri di depan pintu dengan wajah bingung.
"Kau rupanya, aku kira siapa."
"Apa yang hyung lakukan di sini?" tanyanya lagi.
"Hanya mencari makanan, aku lapar. Kau sendiri, kenapa ada di sini?" tanya namja cantik itu balik.
Eunhyuk berjalan ke arah Heechul. "Aku haus," ujarnya sambil mengambil sebotol air dari kulkas dan meminumnya.
Heechul manggut-manggut mengerti. Hening. tidak ada yang membuka suara, keduanya sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Err... Hyung mau aku buatkan sesuatu?" pertanyaan dari Eunhyuk sukses memecah keheningan yang sempat tercipta diantara mereka.
Heechul diam selama beberapa saat, tapi kemudian dia mengangguk.
"Boleh, tapi yang enak!" ujarnya, Eunhyuk mengangguk dan namja pirang itu segera sibuk dengan pekerjaannya.
Heechul memandangi Eunhyuk dari belakang.
'Jarang sekali aku berdua dengannya seperti ini.'
.
.
.
Setelah 15 menit berkutat dengan acara memasaknya, Eunhyuk menghampiri Heechul yang sudah duduk di meja makan dengan membawa sepiring penuh nasi goreng, diserahkannya nasi goreng itu kehadapan Heechul yang disambut dengan senang hati oleh Heechul.
Eunhyuk mendudukkan dirinya di meja tepat di seberang Heechul, namja cantik itu bingung saat ia melihat Eunhyuk hanya meminum susu strawberry kesukaannya. Merasa diperhatikan, Eunhyuk pun memandang heran ke arah Heechul.
"Waeyo hyung? Apa ada yang aneh dengan wajahku?" tanyanya bingung sambil menunjuk ke arah wajahnya sendiri dengan ekspresi yang menurut Heechul menggemaskan.
Heechul menggeleng. "Aniyo," ujarnya dan kemudian melanjutkan acara makannya.
Hening. Tidak ada suara apapun yang terdengar kecuali suara dari sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Lagi-lagi tidak ada yang bisa membuka suaranya sama sekali. Jangan salahkan mereka karena mereka memang tidak akrab seperti member-member yang lain.
"Hei Eunhyuk-ah," panggil Heechul memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
"Nae hyung?" jawab Eunhyuk.
"Kau ada masalah?" tanya Heechul sambil menatap Eunhyuk tepat di manik mata.
Eunhyuk memasang bingung. "Maksud hyung?"
Heechul meletakkan sendok dan garpunya ke piring yang sekarang sudah kosong, namja cantik itu menatap Eunhyuk tajam, membuat yang ditatap jadi merinding.
"Jangan pura-pura tidak mengerti. Aku tanya apa kau ada masalah? Kulihat belakangan ini kau terus-terusan murung dan lesu," ujar Heechul panjang lebar, masih tetap dengan tatapan tajamnya.
Eunhyuk tersentak kaget saat mendengar kata-kata Heechul tadi, namja pirang itu bergerak di tempatnya dengan gelisah, matanya melirik ke sana kemari. "I-itu... Aku hanya lelah saja hyung, belakangan ini jadwal kita padat semua 'kan?" ujarnya mencoba agar tidak gugup. Tapi tentu saja gagal.
Heechul diam sebentar. Tidak lama setelah itu namja cantik itu menghela napas. "Oh... Cuma itu. Yasudah, Eunhyuk-ah kau tidurlah sekarang!" perintahnya sambil berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah tempat piring-piring kotor biasa diletakkan dan meletakkan piringnya di sana.
Eunhyuk mengangguk dan berjalan keluar dapur. Meninggalkan Heechul yang sekarang menatap pintu dengan pandangan datar. "Kau memang bisa membohongi member yang lain, tapi kau seharusnya tahu, kalau kau tidak akan pernah bisa membohongi seorang Kim Heechul. Lee Hyukjae," gumamnya pelan, sangat pelan sampai terdengar seperti suara bisikan.
.
.
.
Pagi hari yang tenang di dorm Super Junior, sangat tenang sampai sebuah suara menggelegar menghancurkan ketenangan itu.
"CHO KYUHYUN! KIM RYEOWOOK!" sebuah suara yang berasal dari seorang Kim Heechul berhasil membangunkan seluruh member Super Junior.
Sedangkan kedua orang yang di teriakkan namanya hanya nyengir tanpa rasa bersalah sedikit pun sambil duduk santai di sofa.
"Ya. Chullie-ah, ada apa? Pagi-pagi sudah teriak-teriak!" ujar Leeteuk sang Leader sewot karena jam tidurnya terganggu.
"Tau nih Heechul hyung, orang lagi enak-enakan tidur juga!" sahut Sungmin dengan wajah cemberut tapi aegyo-nya sambil mengucek mata.
Heechul mendengus keras. "Tanyakan saja pada dua dongsaeng kesayangan kalian ini!" ujarnya ketus.
Eunhyuk mendekati kedua dongsaeng-nya yang tengah duduk santai di sofa sambil sesekali cekikikan nggak jelas. "Apa yang kalian lakukan pada Heechul hyung?" tanya namja manis itu.
Kyuhyun tersenyum lebar. "Kami tidak melakukan apapun hyung," jawabnya.
Ryeowook mengangguk membenarkan perkataan Kyuhyun. "Kyu benar, kami tidak melakukan apapun, hanya mengecat bulunya Heebum menjadi pink saja kok," ujarnya. "Benarkan Kyu?" lanjutnya sambil menatap Kyuhyun dengan sebuah senyuman lebar.
"Nae!"
Member Super Junior yang lain melongo mendengar perkataan kedua evil maknae Super Junior itu.
"Tapi tenang, catnya nggak permanent kok hyung. Kalau kena air juga hilang," tambah Kyuhyun santai.
Leeteuk menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Sedangkan sisa member yang yang lain kecuali Leeteuk, Heechul, Ryeowook dan Kyuhyun hanya geleng-geleng kepala. Sudah terbiasa dengan kelakuan kedua namja yang kelewat usil ini.
"Yasudah, Kyu kau cepat bersihkan tubuhmu, Wookie-ah buat sarapan dan sisanya juga cepat bersihkan tubuh kalian!" perintah sang umma mutlak.
"Nae hyung!"
"Lha, trus Heebum bagaimana?" tanya Heechul tidak terima.
"Kau saja yang bersihkan, kau kan majikannya," jawab Leeteuk santai dan kembali memasuki kamarnya.
"Ya! Dasar Leader tidak bertanggung jawab!" serunya marah.
.
.
.
Eunhyuk keluar dari kamarnya, namja pirang itu heran dengan keadaan dorm yang sepi dan hanya terdapat seorang Kim Heechul yang tengah serius menonton TV di ruang tengah. Dihampirinya cinderella Super Junior itu.
"Mana yang lainnya? Kok sepi?" tanyanya sambil mendudukan dirinya disamping Heechul.
"Jungsoo dan Donghae menjadi DJ di Sukira. Hannie, Youngwoon dan Shindong menjadi bintang tamu di Strong Heart. Yesung dan Wookie jadi DJ di Miracle For You. Sungmin, Wonnie dan Bummie ada acara syuting dalam sebuah drama. Dan Kyuhyun ada acara konser di Busan dengan SM the Ballad," jawab Heechul.
Eunhyuk hanya menganggukkan kepalanya, namja pirang itu pun sekarang sudah mulai larut dengan film yang mereka tonton.
Tidak ada yang membuka suara selama film diputar sampai saat film yang mereka tonton sudah habis. Heechul meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal. Tidak sengaja matanya melihat ke arah orang disebelahnya. Eunhyuk sudah tidur pulas dengan kepala diletakkan di atas meja dan kedua tangannya dijadikannya sebagai bantal. Namja cantik itu geleng-geleng kepala melihatnya.
"Kenapa dia jadi tidur di sini sih. Kalau memang mengantuk 'kan bisa tidur di kamar," gumamnya pelan. Dipandanginya wajah polos Eunhyuk yang tertidur, disentuhnya pipi Eunhyuk dengan jari telunjuknya.
"Kalau tidur begini wajahnya begitu tenang, tapi kenapa kalau bangun jadi sangat ribut sih?" tanyanya sambil menusuk-nusuk pipi Eunhyuk dengan jari telunjuknya.
.
.
.
-Eunhyuk Pov-
Sekarang aku berada di atap, kulihat Heechul hyung berdiri tepat di depan pagar pembatas. Ditemani dengan hujan lebat yang mengguyur tubuh kami berdua, aku benci hujan. Heechul hyung memandangku dengan tatapan yang tidak bisa aku jelaskan.
"Hyukkie mianhae, aku tidak bisa menjadi hyung yang baik untukmu," kata Heechul hyung sambil tersenyum sedih. Apa maksudnya?
"M-maksud hyung, a-apa?" tanyaku. Entah kenapa suaraku bergetar dan perasaanku pun menjadi tidak enak.
Heechul hyung masih tersenyum, dia memanjat pagar pembatas dan duduk di atasnya. Mataku terbelalak kaget.
"H-hyung, apa yang yang kau lakukan? Cepat turun!" seruku sambil berlari ke arahnya.
"Selamat tinggal, Eunhyuk-ah," ujarnya dan setelah ia mengatakan hal itu bisa kulihat tubuhnya terjun bebas ke tanah.
"ANDWAE!"
Bola mataku membulat sempurna, air mata sudah mengalir deras membasahi kedua pipiku. Kaki ku terasa lemas, dan aku jatuh terduduk di lantai atap yang keras dan dingin.
"HYUNG!"
-Eunhyuk Pov End-
.
.
.
-Heechul Pov-
"ANDWAE! HYUNG!" aku terperanjat kaget saat mendengar suara teriakan Hyukjae yang begitu keras di sebelahku. Kulihat dia bergerak-gerak gelisah dalam tidurnya, dan... Apa itu? Air mata? Kudekati tubuhnya yang tidak jauh lebih besar dari tubuhku. Kulihat wajahnya pucat, air mata terus-terusan mengalir dari kedua matanya yang terpejam dan sesekali aku mendengar dia menyebutkan kata "Hyung" atau "Andwae" dengan suaranya yang lirih.
"Hei Hyukjae bangun! Hei!" seruku cukup keras sambil mengguncang bahunya pelan.
Tidak sulit untuk membangunkannya, karena beberapa saat setelah kuguncang bahunya dia langsung bangun. Tapi yang membuatku kaget sekarang adalah dia langsung memelukku erat dari arah depan hingga hampir membuatku terjengkang kebelakang kalau saja aku tidak menjadikan tanganku sebagai tumpuan tubuh kami berdua.
"Ya. Apa yang kau lakukan?" tanyaku. Tapi setelah kurasakan bahunya bergetar dan terdengar sedikit isak tangis dari namja yang sedang memelukku sekarang ini segera ku urungkan niatku untuk membentaknya.
"Hiks... H-hyung... Hiks," ujarnya lirih di belakangku.
"Sshh... Hyung di sini," ujarku berusaha selembut mungkin. Jujur saja, aku ini bukan tipe namja yang bersifat lemah lembut seperti si Jungsoo itu, tapi kalau melihatnya seperti ini membuatku kasihan juga. Biar bagaimanapun aku ini hyungnya.
"H-hyung... Jangan... T-tinggalin Hyukkie... Hiks," ujarnya sesengukan. Bisa kurasakan pelukannya padaku semakin mengerat.
Aku menaikkan alisku bingung, memang aku mau pergi kemana? "Sshh... Hyung akan selalu di sini kok, jangan khawatir," kataku sambil mengusap kepalanya.
"J-jeongmal?" tanyanya masih dalam posisi memelukku.
"Nae."
"Hyung janji?"
"Nae, hyung janji!" kataku. "Sekarang berhentilah menangis dan ceritakan pada hyung," perintahku.
Hyukjae melepaskan pelukannya, kupandangi wajahnya lekat. Hidungnya memerah karena menangis, mata hitam bulatnya berkaca-kaca, pipinya basah karena air mata, ekspresi aegyo-nya yang menggemaskan dan terdengar suara sesengukan yang berasal darinya. Aish! Ini anak kenapa bisa seimut ini sih? Bahkan mungkin wajah aegyo milik Sungmin pun kalah. Tidak heran tuh ikan badut *author dibantai Elfishy* bisa tertarik dengannya.
Setelah kurasa dia cukup tenang, aku kembali berujar. "Sudah tenang? Sekarang ceritakan pada hyung ada apa. Apa kau bermimpi buruk?" tanyaku lagi sambil menyeka bekas air mata di pipinya.
Dia diam sebentar, terlihat berpikir tapi kemudian dia menganggukkan kepalanya.
"Hyung tahu sendiri 'kan? Kalau belakangan ini aku sering mengalami mimpi buruk?" mulainya. Aku mengangguk.
'Jadi benar karena itu,' batinku.
Yah aku memang sudah mengiranya, pernah sekali aku mendengarnya berteriak histeris di kamarnya dengan Donghae. Waktu itu si ikan badut itu tidak ada di kamar karena sedang ada jadwal. Saat aku mengintip dari balik pintu, kulihat Hyukjae sedang terduduk di tempat tidur Donghae dengan memeluk kedua kakinya, air mata juga mengalir deras di pipinya.
"Hyung?" sebuah teguran dari Hyukjae sukses membuatku tersadar dari lamunanku.
"N-nae?" jawabku tergagap.
"Hyung kenapa? Katanya mau mendengarkan ceritaku," ucapnya.
"Ah mianhae. Sekarang ceritakan!" ujarku.
Hyukjae mengangguk dan dia mulai menceritakan mimpi buruk yang baru saja dialaminya padaku. Selama ia bercerita aku hanya diam. Aku sama sekali tidak berniat untuk menyela ceritanya.
Aku menghela napas pelan saat Hyukjae selesai menceritakan mimpinya. Kugerakkan tanganku mengisyaratkan padanya untuk lebih dekat denganku. Hyukjae merangkak pelan ke arah ku.
"Kau tahu 'kan kalau aku tidak akan pernah meninggalkan Super Junior?" tanyaku. Ia mengangguk.
"Lalu kenapa kau begitu takut aku tinggalkan? Padahal kau tahu kalau aku tidak akan pernah meninggalkan Super Junior," tanyaku lagi.
"Tapi aku benar-benar takut, hyung! Bagaimana kalau nanti hyung benar-benar akan meninggalkan kami semua. Bagaimana kalau nanti para hyungdeul dan dongsaengdeul pergi meninggalkanku? Aku tidak mau hyung! Aku tidak mau dan tidak bisa hidup tanpa Super Junior!" ujarnya sambil memasang wajah cemberut disertai dengan air mata yang kembali mengalir dari kedua bola matanya.
Aku gelang-geleng mendengar perkataannya. "Kau saja tidak mau, apalagi kami," kataku sambil mengacak rambutnya gemas.
"Hyung janji?"
"Nae, hyung janji!"
BRUK
Tiba-tiba saja Hyukjae langsung menubrukku dari depan dan memelukku erat serta menyembunyikan wajahnya di dadaku.
"Gamshahamnida, hyung! Jeongmal saranghaeyo!" serunya. Masih memelukku erat.
Aku tersenyum kecil mendengar perkataannya. "Kalau si ikan badut itu mendengar yang kau katakan tadi, dia pasti marah," ujarku sambil mengusap kepalanya.
Hyukjae mendongak menatapku sambil mengerjapkan matanya bingung, tapi tidak lama setelah itu kekehan geli terdengar dari mulutnya saat ia mengerti apa yang ku maksud.
"Kalau dia berani marah. Dia tidak akan mendapat jatah minggu ini," jawabnya manis.
"Um... Hyung, boleh aku tidur di sini?" tanyanya sambil menatapku.
"Hm?" responku singkat.
"Iya, boleh aku tidur dengan posisi seperti ini? Soalnya pelukan Heechul hyung hangat," tanyanya lagi. Kali ini dengan tatapan memelas seperti anak anjing yang tidak mau dibuang oleh majikannya. Ugh! Kalau begini aku tidak bisa menolak.
"Baiklah, kau tidur saja, kalau kau mimpi buruk lagi hyung akan membangunkanmu," jawabku akhirnya.
Dia mengangguk sambil mengucek-ucek matanya yang sudah hampir terpejam dan tidak lama setelah itu yang terdengar dari namja yang berada di pelukanku ini hanya suara hembusan napasnya yang teratur dan suara dengkuran halus yang sesekali terdengar menandakan kalau ia sudah pulas. Aku tersenyum dan kembali memperhatikan TV yang dari tadi menayangkan acara talkshow.
-Heechul Pov End-
.
.
.
-Normal Pov-
Malam hari.
"Kami pulang!" seru Leeteuk dari ruang depan dorm. Tapi yang menyambutnya hanya keheningan.
"Lho. Bukannya di dorm ada Chullie dan Hyukkie?" tanyanya entah pada siapa.
"Entahlah hyung, mungkin mereka berdua sedang nonton TV makanya nggak dengar," sahut Shindong dibelakangnya sambil memakan keripik kentang.
"Yasudah kalau begitu kita langsung ke ruang santai saja!" ujar Donghae semangat dan langsung melesat meninggalkan para hyung dan dongsaeng-nya yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkahnya dan mengikuti jejak Donghae ke ruang santai.
Di ruang santai.
"Ya! Hyung, apa yang kau lakukan pada Hyukkie! Lepaskan dia. Hyukkie is my uke!" seru Donghae keras sambil menunjuk Heechul yang sedang duduk dilantai dorm sambil bersandar pada kaki sofa dengan Eunhyuk yang berada di pelukannya.
PLAK
Sebuah majalah fashion melayang dan mendarat tepat di wajah Donghae yang -kata Eunhyuk- tampan.
"Ya. Diam kau dasar ikan! Lagian Hyukjae-nya sendiri yang mau aku peluk!" balas Heechul sengit.
"Bohong!" seru Donghae tidak percaya.
"Ada apa ini?" tanya Leeteuk saat melihat kedua dongsaeng-nya tengah adu mulut nggak penting.
"Heechul hyung memeluk Hyukkie, hyung!" adu Donghae pada Leeteuk sambil menunjuk ke arah Heechul yang memasang wajah cemberut, tidak terima karena di tuduh begitu saja.
"Ya. Dianya sendiri yang minta peluk!" ujar Heechul sambil memelototkan matanya.
Leeteuk geleng-geleng kepala saat tahu apa yang kedua dongsaeng-nya ributkan. "Yasudah. Hae, kau bawa Hyukkie ke kamar sana. Kasihan dia, nanti masuk angin!" perintah Leeteuk pada salah satu dongsaeng kesayangannya itu.
Tanpa disuruh dua kali, Donghae segera mengangkat tubuh Eunhyuk ala Bridal Style dan membawanya ke kamar setelah sebelumnya menjulurkan lidah ke arah Heechul. Yang dibalas dengan pelototan mata khas dari seorang Kim Heechul.
"Apa?" tanya namja cantik itu saat ia melihat sang Leader tengah menatapnya.
Leeteuk menggeleng. "Ani, aku hanya heran. Kenapa Hyukkie bisa tidur di pelukanmu?" tanyanya sambil mendudukkan dirinya di samping Heechul yang sudah duduk di sofa.
Heechul diam sejenak, kemudian menghela napas. "Mimpi buruk. Dia bermimpi aku akan pergi meninggalkan dirinya dan Super Junior."
Leeteuk manggut-manggut mengerti. "Lalu apa yang kau katakan?"
Heechul mengerutkan alisnya. "Kau banyak bertanya," ujarnya pedas membuat Leeteuk mengerucutkan bibirnya.
"Pedas sekali. Aku 'kan hanya ingin tahu!"
"Aku hanya bilang kalau aku tidak akan keluar dari SuJu dan meninggalkannya. Lalu tiba-tiba saja dia langsung memelukku dan minta untuk tidur dalam posisi seperti tadi. Aku mah iya iya aja," jawab Heechul.
Gyut. Tiba-tiba saja dia merasakan pelukan hangat dari arah belakangnya.
"Aku kira kau selingkuh, Chulie-ah," ujar suara di belakangnya.
Heechul menoleh dan mendapati Hankyung yang sedang tersenyum lembut padanya. "Mana mungkin aku menduakanmu Hannie," ujarnya.
Senyum diwajah Hankyung tambah lebar mendengar perkataan Heechul. "Baguslah kalau begitu," jawabnya sambil menempelkan bibirnya dengan bibir Heechul. Yang dibalas dengan senang hati oleh sang cinderella.
Tidak lama setelah itu keduanya sudah larut dengan ciuman mereka, melupakan sang Leader yang sedang menatap mereka bĂȘte.
Tiba-tiba saja, Leeteuk berdiri dan berlari ke arah kamarnya sambil berteriak.
"KANGIN-AH!"
.
-THE END-
.
Annyeong! ^^
Bertemu lagi dengan saya, Dina. Saya kembali dengan membawa ff gaje bin aneh ini. Semoga kalian semua suka! XD
Oya, bagi yang nunggu sekuel ff saya yang berjudul You're My Best Friend, mohon bersabar sedikit lagi. Karena itu ff belum selesai di ketik.
Dan untuk sekarang... Adakah yang berkenan untuk meninggalkan kritik dan sarannya di sini?
