Rin: Halo Minna, saya kembali lagi setelah beberapa minggu sibuk….^^ *Teriak Gaje*

Ry: Rin… Jangan ribut kenapa, pusing nih aku dengarnya.

Rin: Sorry… Habisnya aku senang akhirnya bisa meluncurkan Fic baru.

Ry: Kamu senang, aku sengsara. Kenapa harus fic rated M sih, kenapa nggak bikin rated T saja?

Rin: Kan kamu udah janji, kalau aku mau bantuin kamu latihan Drama aku boleh bikin fic rated M. Janji harus ditepatin loh Ry-chan."

Ry: Iya deh,aku ngalah sekarang…

Rin: Oke, Let us begin the story…

"LOVE"

Disclaimer: Saya bukan pemilik Naruto, Naruto masih jadi milik 'Masashi Kishimoto'.

Rated: tentu saja M *Devil Smile*

Pairing: SasuSaku forever ever after

Genre: nggak bisa jauh-jauh dari 'Romance'

Warning: OOC, AU, Miss Typo(s), abal, gaje, lime (maybe).

Chapter 1:

Terlihat dua orang siswi sedang berbincang di taman kecil yang ada di belakang sekolah.

"Sakura, liburan besok kau mau kemana?" Tanya seorang cewek berambut blonde dan ikat satu, Yamanaka Ino.

"Hmm… Ke pantai sama Sasori-nii." Kata seorang cewek berambut pink yang di panggil Sakura tadi.

"Kau ini, selalu saja pergi dengan kakakmu. Kenapa kau tidak ajak yang lain saja sih?" Kata Ino.

"Tidak mau, soalnya kalau pergi sama cowok lain pasti mereka yang memaksa aku untuk mengikuti semua kegiatan mereka yang membosankan." Kata Sakura sambil mengembungkan pipinya.

"Alasan saja, bilang saja kau tidak mau jauh dari kakakmu itu." Kata Ino sambil menatap bosan Sakura.

Sakura hanya bisa terkekeh geli mendengar perkataan sahabat kecilnya itu. Sebenarnya apa yang dikatakan Ino tadi ada benarnya Sakura memang tidak bisa jauh dari kakaknya soalnya dia sangat menyukai kakaknya, tidak heran kalau liburan Sakura sering atau lebih tepatnya selalu bersama kakaknya (Sasori). Bahkan teman-teman Sasori pernah mengatakan Sakura seperti anaknya Sasori karena nempel terus sama Sasori.

"Oi Sakura… Panggil Ino.

"Apa Ino?"

"Itu bukannya kakakmu." Kata Ino sambil menunjuk kearah Sasori yang sedang berjalan dengan seorang wanita yang terlihat anggun. Sakura melihat ke arah yang ditunjukkan Ino.

"Siapa wanita yang ada disebelahnya? Cantik sekali wajahnya." Kata Ino sambil memandang wajah wanita itu.

"Itu Yuki-nee, pacar Sasori-nii." Kata Sakura pelan.

"Hah… Maksudmu Sagawa Yuki-San, Ketua klub Jurnalistik?" Tanya Ino heboh.

"Hn." Kata Sakura malas.

"Astaga… Ternyata gosip itu benar yah?" Kata Ino.

"Gosip?Gosip apa?" Tanya Sakura bingung.

"Gosip kalau mereka pacaran. Sebenarnya aku kira itu cuma gosip saja mengingat kau sangat manja sama Sasori-senpai." Kata Ino.

"Sebenarnya aku juga tidak suka melihat mereka sedekat itu, tapi apa boleh buat aku kan cuma seorang adik bagi Sasori-nii. Aku tidak bisa melarang, lagipula asal Sasori-nii bahagia aku juga bahagia." Kata Sakura sambil tersenyum.

Ino memandang wajah sahabatnya itu, Ino sangat tahu seberapa sayangnya Sakura dengan kakak kandungnya itu.

"Sudahlah biarkan saja mereka, ayo kita pergi." Kata Sakura sambil menarik Ino.

Sakura menarik Ino pergi meninggalkan taman itu menuju kelas mereka. Mereka berjalan dalam diam, Ino tahu pasti Sakura sedang memikirkan kakaknya. Ino terkadang merasa kasihan juga dengan Sakura tapi apa yang bisa diperbuatnya.

"Seandainya ada laki-laki yang bisa membuat Sakura lupa dengan Sasori-Senpai." Batin Ino.

Tiba-tiba sebuah bohlam lampu menyala dikepala Ino. Sepertinya dia tahu siapa yang bisa membuat Sakura lupa dengan Sasori-senpai.

"Sakura, pulang nanti temani aku kerumah Sasuke-kun yah?" Ajak Ino sambil tersenyum.

"Hah… Untuk apa kau ke rumah ayam jelek itu?" Kata Sakura marah.

"Aku mau mengembalikan buku catatan biologi yang aku pinjam. Temani aku yah? Please." Kata Ino memohon.

"Kan bisa kau kembalikan sekarang." Kata Sakura kesal.

"Kau mau aku mati muda gara-gara amukkan Fans Sasuke-kun. Ayolah Sakura, masa kau tega?" Kata Ino.

"Ck… Baiklah, tapi cuma sebentar yah!" Kata Sakura mengiyakan permintaan Ino.

"Iya. Thanks Sakura." Kata Ino sambil memeluk Sakura.

"Ino, lepaskan. Semua orang melihat kita nih." Kata Sakura melepas pelukkan Ino yang membuatnya risih.

"Sorry… Sorry." Kata Ino tersenyum kecil.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke kelas.

oOo

Pulang sekolah Sakura menunggu Ino di pagar sekolah, karena Ino harus meminta izin dulu ke ketua klub minum teh untuk tidak ikut kegiatan klub hari ini. Sakura sebenarnya malas juga menemani Ino kerumah musuh bebuyutannya, Uchiha Sasuke atau lebih sering dipanggil "Ayam" olehnya. Entah kenapa sejak pertama masuk mereka tidak pernah akur, selalu ada saja pertengkaran diantara mereka. Sasuke yang bersifat dingin entah kenapa bisa Out Of Character kalau berhadapan dengan Sakura. Bagaikan kucing dan anjing yang tidak pernah akur.

Sudah 10 menit Sakura menunggu Ino, tapi Ino belum muncul juga batang hidungnya. Sakura sudah memutuskan untuk pulang, sampai terdengar suara yang dikenalnya.

"Sakura… Maaf membuatmu menunggu." Kata Ino sambil lari menghampiri Sakura.

"Baru saja aku mau pulang karena malas menunggumu." Kata Sakura sambil memandang Ino

"Yah Sakura Sorry… ." Kata Ino.

"Kalau begitu jadi tidak perginya? Dan mana tasmu?" Tanya Sakura karena tidak melihat tas Ino.

"Sorry Sakura, aku tidak bisa izin dari klub soalnya Sai-kun minta tolong kepadaku untuk membantunya membersihkan ruang klub yang sudah berdebu." Kata Ino sambil memasang raut wajah bersalah.

"Jadi, kita tidak jadi pergi nih. Kalau tahu begini aku pulang saja dari tadi." Kata Sakura kesal dan melangkah pergi.

"Tunggu Sakura, aku minta tolong kamu kembalikan buku ini ke rumah Sasuke-kun yah? Soalnya aku jani mengembalikannya hari ini. Tolong yah Sakura." Kata Ino sambil memberikan sebuah buku ke Sakura dan tanpa menunggu jawaban dari Sakura, Ino pergi ke ruang klubnya.

"INO-PIG…..!" Teriak Sakura kesal.

Akhirnya dengan berat hati Sakura pergi ke kediaman Uchiha untuk mengembalikan buku itu.

oOo

Sakura sampai dikediaman Uchiha, Sakura baru akan menekan bel ketika pintu rumah itu terbuka.

"Cari siapa?" Tanya seorang pemuda yang wajahnya mirip Sasuke, tapi terlihat lebih dewasa.

"Eh… Apa Sasuke ada dirumah?" Tanya Sakura gugup.

"Oh… Jadi kau teman adikku yah? Perkenalkan aku Uchiha Itachi, Kakak Sasuke." Kata Itachi sambil tersenyum dan mengangkat tangannya.

"Aku Haruno Sakura." Kata Sakura smenjabat tangan Itachi.

"Sakura… Nama yang cantik. Oh iya, Sasuke sedang tidur. Tapi kau bisa membangunkannya kalau mau." Kata Itachi.

"Ti-tidak usah, aku pulang saja." Kata Sakura mulai melangkah pergi.

"Tidak apa-apa, ayo aku antar ke kamar Sasuke." Kata Itachi sambil menarik tangan Sakura.

Itachi menari Sakura ke lantai 2 kediaman Uchiha. Ketika sampai disebuah pintu atau lebih tepatnya pintu kamar Sasuke, Itachi melepas genggaman tangannya dan mempersilahkan Sakura masuk ke kamar Sasuke. Kamar itu didominasi warna biru dan hitam, bahkan perabotan dan tempat tidurnya pun berwarna biru dan hitam. Terlihat Sasuke tertidur pulas di kasurnya yang berukuran king size itu.

"Nah… Aku tinggal dulu yah." Kata Itachi sambil berlalu meninggalkan Sakura dikamar itu bersama Sasuke yang masih tertidur.

Sakura bingung apa yang harus dilakukannya dikamar itu. Kemudian dia teringat buku yang akan dikembalikannya, Sakura meletakkan buku itu di meja belajar Sasuke. Sakura memandang kamar itu, dia kagum juga kamar itu terlihat bersih dan rapi. Dipikirannya kamar laki-laki pasti berantakkan, seperti yang dilihatnya dikamar kakaknya, Sasori.

Pandangan mata Sakura kemudian tertuju pada orang yang sedang tidur dengan pulas diranjangnya. Entah setan apa yang merasuki Sakura, sampai-sampai dia berjalan menuju ranjang yang ditiduri Sasuke. Sakura memandang wajah Sasuke yang tertidur bagai malaikat.

"Tidak disangka orang yang tingkahnya seperti setan ini bisa tidur dengan wajah malaikat." Kata Sakura pelan supaya tidak membangunkan Sasuke dan memicu perang dunia ke-3.

Sakura memperhatikan wajah Sasuke tanpa berkedip sedikit pun. Sepertinya Sakura mulai mengagumi pesona wajah Uchiha Sasuke. Tanpa Sakura sadari tangan Sasuke menariknya sehingga posisi Sakura kini berada di bawahnya.

"Kenapa kau memandang wajahku begitu, jidat?" Tanya Sasuke sambil menyeringai.

"Sejak kapan kau bangun, ayam?" Tanya Sakura kaget melihat Sasuke yang sudah bangun dari tidurnya.

"Sejak kau masuk kamar ini dengan baka aniki." Kata Sasuke santai.

"Hah…" Kata Sakura kaget.

Sasuke yang melihat wajah Sakura yang kaget itu hanya menyeringai penuh arti. Tanpa aba-aba Sasuke mendekatkan jarak diantara mereka. Sakura baru sadar dari rasa kagetnya ketika merasakan sesuatu yang basah menekan bibirnya. Sakura membelakkan mata ketika sadar dirinya dicium oleh Sasuke, Sakura mencoba memberontak tapi kekuatanya kalah dari Sasuke. Akhirnya Sakura membiarkan Sasuke menjajah bibirnya. Ciuman itu semakin menjadi panas ketika Sasuke mulai mencoba memasukkan lidahnya tapi Sakura tidak membiarkannya. Melihat itu Sasuke menggigit bibir Sakura. Tapi Sakura masih bersikukuh tidak mau membuka mulutnya. Sasuke mengarakan tangan kirinya ke bukit kembar milik Sakura dan meremasnya dengan keras sampai Sakura mendesah karena perilaku tangan Sasuke.

"Ngg~~" Sakura membuka mulutnya, dan hal itu tidak disia-siakan oleh Sasuke. Sasuke menyusupkan lidahnya dimulut Sakura, lidah Sakura bergerak lincah didalam mulut Sakura. Tangan kiri masih meremas bukit Sakura dengan tempo kehabisan oksigen Sasuke menarik diri dari Sakura.

Merasa sudah mendapatkan pasokan oksigen yang cukup Sasuke mulai mendekatkan lagi dirinya ke arah Sakura untuk melanjutkan 'permainan' yang tadi sempat tertunda.

"Hah… Hah…. K-kau mau apa?" Tanya Sakura khawatir.

"Menurutmu, apa yang dilakukan kalau dua orang yang berbeda jenis dalam posisi seperti ini." Kata Sasuke sambil menyeringai.

Sakura menelan ludahnya dengan susah payah. Keringat dingin mulai membanjiri wajahnya saat melihat wajah Sasuke mulai mendekat kembali ke wajahnya. Kejadian beberapa menit yang lalu saat Sasuke menciumnya mulai berkelebat dipikirannya.

"Kalau begini terus aku bisa jadi santapan setan ini. Aku harus melakukan sesuatu untuk menghajar Ayam Pervert satu ini." Batin Sakura.

Walau pikiran Sakura menolak, tapi sepertinya tindakannya tidak sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Bukannya mencari cara untuk melarikan diri, Sakura malah menutup matanya pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Sasuke.

Sasuke yang melihat Sakura yang sudah pasrah dengan apa yang terjadi, semakin melebarkan seringainya. Wajah Sasuke semakin mendekati wajah Sakura, hingga.

'BRAK'

Suara pintu kamar dibuka dengan kasarnya, dan membuat SasuSaku melihat ke arah pintu yang terbuka itu. Dan SasuSaku membelakkan matanya kaget melihat siapa yang berdiri didepan pintu itu.

To Be Continued

Ry: Tumben 'To Be Continued'?

Rin: Sebenernya mau ditamatin sekarang juga, tapi berhubung 'Mama' udah manggil dari tadi disuruh belajar, yah terpaksa to be continued dulu. Oh iya fic ini requestdari 'Cuteshiibeauty'. Maaf yah kalau belum ada lemonnya. Tapi Chapter 2 saya janji akan ada adegan lemonnya.

Ry: Dan terima kasih bagi yang telah mereview cerita "Hanami In The Café de'line"

Ry and Rin: Oke akhir kata untuk para Authors and Readers 'PLEASE REVIEW'.