Super Lovers milik Abe Miyuki

Morning!

Oleh Ayahina

Ren tidak tahu harus berbuat apa akan kebiasaan pagi Haru

.

.

.

Ren tidak mengerti alasan Haru selalu bertandang ke kamarnya pagi-pagi. Ia memang berterimakasih akan tindakan pemuda yang giat benar membangunkannya demi berangkat sekolah lebih awal. Tapi, apa perlu setiap hari sampai membawakan nampan berisi sarapan kamarnya? Ayolah, Ren punya lebih dari cukup tenaga untuk mengayunkan kaki menuju meja makan. Dan sekali lagi, Ren tidak mengerti motivasi Haru mengetuk pintu kamar meminta izin masuk sementara sekarang hari libur.

"Hai, Ren~"

Seharusnya ia bisa tidur sepuasnya hari ini. Lagipula, ada satu hal yang belakangan ini tak jamak menghantui pikiran Ren setiap pagi.

"Bagaimana tidurmu, Ren—"

"Haru."

"Y-Ya?"

"Pukul berapa sekarang?"

"Lima pagi?"

Sebuah bantal menghajar telak wajah Haru. "Dan kau sudah membangunkanku?! Aku mau tidur lagi, jangan ganggu!"

Haru tertawa mendapati amukan Ren. Ia mengambil bantal yang dilempar tadi dan menaruhnya di samping Ren. Anak sekolah itu sudah menarik selimut kembali sampai leher, mengabaikan kehadiran Haru dengan menjatuhkan diri dalam mimpi. Haru tersenyum lebar, ia tahu Ren tidak benar-benar tidur.

"Ren, sebentar lagi aku akan berangkat."

"Kalau begitu, berangkat sana."

Sebuah sentilan pelan mengenai dahi Ren. "Astaga, jangan dingin begitu, dong ..."

"Aku tidak peduli."

Selimut yang hendak ditarik menutupi seluruh tubuh terhenti oleh genggaman erat Haru pada pergelangan tangan Ren. Mata mereka beradu sesaat. Ren mengerjap, langsung mencari pemandangan lain di dalam kamarnya. Mendapati perlakuan dari makhluk termuda di bawah atap rumah itu membuat Haru cemberut.

"Katanya mau berangkat, kenapa masih di sini?"

"Karena aku tahu Ren pasti masih ingin bersamaku—astaga!"

Ren tanpa keraguan menendang punggung Haru.

"Aku hanya ingin mengucapkan selamat pagi padamu—"

"Pergi. Sekarang."

Nada intimidasi dalam sekejap menggetarkan pendengaran Haru.

"Tapi ... ada yang kurang."

Sebelum Ren sempat bertanya, Haru sudah menenggelamkan tubuh kecil Ren dalam dekapannya dan mengunci bibir lelaki yang kontras sekali dengannya itu. Dalam beberapa sekon ke depan, Ren tidak mampu bereaksi apa pun di dalam lingkaran tangan Haru.

"Kau masih ngantuk, 'kan? Tidurlah, Shima akan membangunkanmu nanti."

Haru beranjak dari sisi Ren menuju pintu kamar sembari bersenandung riang. Sebelum menutup pintu, ia berbalik dan melemparkan sebuah kerling manis pada Ren yang masih membeku dalam keterkejutan.

"Selamat pagi, Ren."

.

.

.

.

.

.

Tamat


Author pengen menyumbang buat pasangan kyut ini :)