Disclaimer : Naruto (c) Masashi Kishimoto


"Menjauhlah Tobi!"

"Senpai, tunggu!"

Tak ada yang bisa Tobi lakukan lagi—

"Senpai!"

—Tidak ada.

"Maafkan aku Tobi"

Untuk sesaat semuanya menjadi putih.

Silau.

Membutakan mata.
Menulikan telinga.

"Karena seni adalah—"

Danna, kau dengar tidak? Aku membuktikan ucapanku lho. Aku pernah bilang kematianku adalah aku yang akan memutuskan. ditanganku. Se-artistik mungkin. Se-elegan mungkin. Heh. Sasori Teman lamaku, Apakah dikehidupan yang akan datang kita akan berpartner lagi? Hm?

"—Ledakan!"

Putih.

Dan dia menganggapnya seni.

Seni apa?

Seni bunuh diri?

"Lalu kemana Tobi?"

"Sepertinya dia juga mati dalam ledakan itu"

Tidak.

Oh,

atau mungkin iya.

Tobi sudah membunuh Tobi.

Tobi si anak baik sudah mati sejak hari itu.

"Kau tampak berbeda, Tobi. ng.. Madara?"

Entah.

Sementara itu di balik langit, berbatasan dengan garis siang dan malam,
diantara nyata dan selanjutnya..

"Kenapa kau datang secepat ini, Deidara?"

"Lama tidak bertemu, danna. Hm"