My Bodyguard is.. © 2011 by YoonMingi
.
Categori :
Yaoi, NC-21, Drama, Hurt/Comfort, TwoShoot, Older!Kyu
Rate : untuk chapter ini T+
.
Cast :
- Lee Sungmin
- Cho Kyuhyun
- Lee Donghae
- Choi Siwon
- Lee HyukJae
.
Summary :
Sungmin menyadari perubahan sikap Kyuhyun yang menjadi semakin jauh dari hari kehari. Namun Sungmin tak tahu apa alasan Kyuhyun menjauhinya. Hingga ia tahu Kyuhyun sudah tak mau bersamanya lagi. / KyuMin / Yaoi / NC-21 / TwoShoot / Older!Kyu
.
DON'T COPAST! INI ASLI MILIK SAYA!
.
DON'T BE SILENT READER
.
ENJOY ^^
.
=oO 'My Bodyguard is…' Oo=
.
"Yak! Cho Kyuhyun itu milikku!" seorang namja berumur 16 berkata setengah berteriak di tengah tengah kelas yang riuh. Matanya melotot seakan ingin keluar sambil menunjuk-nunjuk marah namja lain yang berada di samping tempat duduknya.
"Tidak dia milikku!" namja itu ikut ikutan berteriak. Mereka berdua sama sama beradu mulut dan berteriak memperebutkan namja bernama Cho Kyuhyun.
"Kau bilang suka dengan Donghae! Jangan rebut Kyuhyun dariku!"
"Aku cinta Donghae! Tapi aku juga menyukai Kyuhyun! Ottokhe?"
"Kau harus mengalah! Aku lebih muda daripada dirimu!"
"Jangan mentang mentang kau lebih muda 2 tahun dijadikan alasan untuk merebut Kyuhyun-ku!"
Mata namja manis itu terbelalak saat mendengar temannya menyebut nama Kyuhyun dengan embel embel 'ku' dasar pria serakah, pikirnya. "Aku tidak merebut! Kenyataannya memang Kyuhyun itu milikku Hyukjae-ah!"
"Jangan bermimpi terlalu tinggi, jelas jelas Kyuhyun itu milikku!" balasnya tak mau mengalah, ia bahkan memeletkan lidahnya ke arah namja manis tadi.
"Lagipula kau itukan bilang sendiri kalau menginginkan Donghae, mengapa jadi Kyuhyun? Kau ini serakah sekali!"
Orang yang dipanggil Hyukjae tadi mengerutkan kening, dia tampak memikirkan ucapan namja manis itu. Sesekali diliriknya lagi namja manis itu, namun malah balas dengan tatapan menohok.
"Ngg.. iya juga ya? Aku kan sudah punya Donghae. Yasudahlah ambil saja Kyuhyun. Aku masih punya banyak stock dirumah.. hahaha" Hyukjae, atau yang biasa dipanggil Eunhyuk tertawa renyah.
"Astaga, kau kira mereka itu mainan? Ah sudahlah... aku lebih baik mencari tahu berita baru tentang info terbaru mereka." Namja manis itu tersenyum riang. Diambilnya sebuah ponsel touchscreen dari dalam tasnya. Mengetik beberapa kata kunci untuk disearch di google. Namun pencariannya terhenti sesaat, namja manis itu mengangkat kepalanya yang tertunduk, dia mengerutkan bibir. Dia teringat sebuah hal penting. Tapi apa itu?
"LEE HYUKJAEE!" teriaknya tiba tiba.
"APA?" Eunhyuk refleks ikutan berteriak karena mendengar namanya diteriakkan.
"Kau tahu tidak? Aku kemaren baru mendapatkan bocoran tentang jadwal live mereka di stasiun televisi apa saja beserta waktunya loh. Aku juga mendapat bocoran tentang Show mereka selanjutnya!" pamernya dengan senyum bangga.
"What?" perkataan namja manis itu sukses membuat Eunhyuk membelalakkan matanya.
"Iya! Aku hebat kan?"
"Yak! Lee Sungmin! Beritahu aku beberapa tentang bocoran itu.." pinta Eunhyuk memelas.
"Hmm.. beritahu tidak ya?" dia memutar matanya keatas, memasang tampang berpikir. Ekspresinya membuat Enhyuk kesal. Sebuah dorongan keras berhasil diterima oleh Sungmin di kepalanya. "Aw.. sakit!" dia mengeluh.
"Cepat beritahu.."
"Tapi kau jangan beritahu siapa siapa, aku mendapat bocoran ini dengan susah payah. Aku juga sedikit diancam oleh sang pemberi informasi. Jika rahasia ini sampai tersebar, aku yang kena masalahnya." Sungmin memelankan suaranya, terkesan berbisik daripada berbicara. Matanya melirik kesana kemari memastikan tidak ada yang mendengar percakapannya dengan Eunhyuk.
Eunhyuk membentuk lingkaran dengan jari telunjuk juga jempolnya. "Oke" ujarnya tanpa bersuara.
Merekapun berbisik bisik ria tanpa mempedulikan sosok berbaju serba hitam memperhatikan mereka dari pintu, luar kelas. Dengan jaket hitam, topi juga masker menutup wajahnya serta kacamata bertengger di hidung membuat dia makin sulit dikenali. Siapapun tidak ada yang tahu siapa sebernarnya yang berada dibalik masker tersebut. Mereka pun malas untuk mencari tahu. Murid murid lain tidak mempermasalahkan keberadaan sosok itu karena memang sosok itu sudah biasa mampir di sekolah mereka.
Yang jelas, dia berada disana untuk mengawasi dan menjaga Sungmin.
.
=oO 'My Bodyguard is…' Oo=
.
Suara bel terdengar nyaring memenuhi seluruh antero sekolahan. Semua murid berhambur keluar kelas untuk sekedar ke kantin ataupun perpustakaan. Eunhyuk serta Sungmin hanya memutuskan untuk di kelas. Mereka malas untuk ke kantin.
Pasti saat ini kantin sesak dan panas karena dipenuhi manusia manusia kelaparan. Mereka tidak berminat untuk kesana. Mereka lebih memilih membawa bekal dari rumah dan memakannya di dalam kelas. Ditambah lagi kondisi Sungmin yang memang tidak memungkinkan untuk pergi jauh jauh dari kelas membuat Eunhyuk tentu saja harus mengerti keadaan sahabatnya.
Sungmin setiap hari harus mengenakan tongkat. Kaki kirinya bisa dibilang 'setengah lumpuh', karena itulah dia harus memakai tongkat. Awalnya justru lebih parah. Kaki kirinya pernah di diagnosis akan menderita lumpuh permanen, dan tidak akan pernah bisa digerakkan lagi. Untung saja sebuah keajaiban terjadi. Akibat tekad yang sangat kuat ingin berjalan normal, Sungmin bisa lagi menggerakkan kakinya. Meskipun hanya sedikit, tapi itu sebuah kemajuan bukan? Sungmin sekarang lebih giat lagi untuk terapi. Dia ingin berjalan normal seperti dulu.
Dia yang paling beda diantara teman sekelasnya. Bukan beda karena kaki kirinya yang dibilang cacat. Tapi karena umurnya. Diantara teman satu kelasnya dialah yang paling muda. Tidak tanggung tanggung, dia beda 2 tahun lebih muda dibanding teman temannya. Dia beda dua tahun lebih muda karena pernah dua kali ikut akselerasi, ketika SMP dan SMA. Sungmin dipilih melalui seleksi sebagai murid yang paling mampu untuk mengikutinya diantara puluhan siswa. Kurang dari 20 orang yang terpilih agar bisa ikut kelas akselerasi.
Sungmin pernah mengalami kecelakaan hebat saat bersama suaminya.
Suami?
Seorang anak kelas 3 sekolah menengah atas, yang bahkan masih berumur 16 tahun sudah memiliki suami?
Bahkan jenis kelamin Sungmin sendiri pun adalah pria. Bagaimana dia bisa memiliki suami?
Gay?
Bisa dibilang begitu. Dia bahkan sudah memiliki seorang suami saat umurnya masih 7 tahun. Tentu saja pernikahannya tidak diberitakan dan dirayakan. Bahkan tidak ada satupun teman yang mengetahui status Sungmin yang sudah menikah. Hanya cukup dia dan keluarganya yang tahu.
Selisih umur antara Sungmin, dan suaminya 11 tahun. Mereka menikah karena satu alasan. Bukan semata mata ingin bersenang senang. Mereka tahu pernikahan bukan hal main main.
Sungmin kecil adalah orang yang sakit sakitan. Dia tidak bisa bermain layaknya anak seusiannya. Disaat yang lain sekolah, dia tidak sekolah. Dia hanya diam dirumah bersama guru yang dibayar untuk mengajarkan Sungmin. Penyakitnya yang menyebabkan Sungmin tidak bisa menjalankan kehidupan sehari hari seperti orang normal. Selama Sungmin dirumah, ada seorang anak lelaki burumur 18 tahun yang selalu menemani Sungmin bermain.
Hingga suatu hari penyakit Sungmin bertambah parah. Setiap malam dia selalu mengeluh kesakitan. Dokter yang menanganinya bilang bahwa kemungkinan Sungmin tidak akan bisa hidup bertahan lama. Mendengar itu semuanya bersedih, mereka tidak ingin kehilagan Sungmin, mereka terlalu mencintai Sungmin kecil yang terpaksa menderita hanya karena sebuah penyakit. Akhirnya orang tua Sungmin berinisiatif untuk menanyakan keinginan Sungmin yang ingin sekali diwujudkan. Orangtuanya ingin Sungmin bisa pergi dalam keadaan cita cita atau keinginannya terpenuhi.
Diluar dugaan ternyata Sungmin memilih untuk menikah dengan laki laki itu. Laki laki yang sekarang menjadi suaminya. Laki laki yang lebih tua 11 tahun darinya itu pun menyetujui hal itu. Laki laki itu berpikir bahwa mungkin inilah hal tertakhir yang bisa dia perbuat untuk Sungmin.
Tapi setelah menikah, Sungmin mengalami perubahan pesat dalam kesehatannya. Dia malah bisa bertahan hidup lebih lama dari pada yang semua orang bayangkan. Dokter yang menanganinya bilang Sungmin mempunya semangat hidup yang tinggi, dia juga tidak pernah berpikiran berat tentang penyakitnya. Hingga akhirnya dokter mengatakan kabar gembira, bahwa Sungmin sembuh total dari penyakit menyeramkan itu.
Sudah sekian lama tidak menderita sakit yang parah, Sungmin mengalaminya kembali. Namun bukan lewat penyakit yang mematikan. Tapi lewat kecelakaan yang menimpa dirinya juga suaminya 6 bulan yang lalu. Kecelakaan itulah yang menyebabkan Sungmin hampir mengalami lumpuh permanen di kaki bagian kiri.
Suaminya sangat bersalah ketika melihat keadaan Sungmin. Dia telah membuat Sungmin dalam bahaya, bahkan hampir menyebabkan Sungmin kehilangan nyawanya. Suaminya itu tidak ingin terjadi apa apa dengan diri Sungmin. Dia tidak ingin Sungmin mengalami hal yang sama seperti ketika Sungmin masih kecil.
Suaminya bahkan rela menyempatkan diri mengawasi Sungmin di kelas setiap pagi mulai dari jam masuk sampai jam 10 siang.
Mengapa tidak sampai pulang sekolah ketika menjaga Sungmin? Karena Sungmin mengerti keadaan suaminya, Sungmin tahu suaminya sangat sibuk bekerja diluar sana. Sungmin hanya minta dijaga sampai jam sepuluh saja. Setelah lewat jam sepuluh, Eunhyuk lah yang menjaganya.
Eunhyuk hanya tahu kalau orang yang selama ini mengikuti Sungmin kemana mana itu 'Bodyguard'-nya. Tapi meskipun begitu, Eunhyuk tidak tahu siapa yang berada di balik masker hitam itu. Yang dia tahu orang itu hanyalah bodyguard, hanya bodyguard dan tidak lebih dari itu.
.
=oO 'My Bodyguard is…' Oo=
.
Jam menunjukkan pukul setengah empat. Semua orang keluar dari kelas, hanya tinggal Sungmin dan Eunhyuk. Eunhyuk tentu saja sebelum pulang harus memastikan bahwa Sungmin selamat sampai ke gerbang sekolah. Eunhyuk sangat sayang sekali terhadap Sungmin, apalagi Sungmin itu lebih muda dua tahun darinya. Sudah sepantasnya Eunhyuk menganggap Sungmin sebagai adik.
Sungmin menghimpit tongkat itu diantara tubuh serta tangan kirinya. Mencoba menyangga tubuhnya agar bisa berjalan hanya dengan kaki kanan. Dengan di temani Eunhyuk, Sungmin berjalan melewati koridor yang sudah tampak sepi. Hanya segelintir murid dan Office boy berlalu lalang disana. Ini memudahkan Sungmin agar bisa berjalan tanpa terganggu murid yang suka sengaja menyenggol tubuhnya.
"Sungmin-ah, bodyguard-mu hari ini menjemput kan?" tanya Eunhyuk.
"Ng.. ne, waeyo? Kau mau ikut pulang bersama denganku?" tawar Sungmin.
"Ani, aku hanya takut kau seperti kemarin saat bodyguard-mu tidak menjemput, jadi kau pulang sendiri. Kalau kau pulang sendiri, aku harus memastikanmu untuk sampai dirumah dengan selamat." Eunhyuk menyelesaikan kata katanya sambil terus menatap lurus kedepan.
"Hyung.."
Eunhyuk menyerngit heran mendengar Sungmin memanggilnya dengan sebutan hyung. Jarang jarang Sungmin bisa sopan padanya.
"Apa?" dia menengok menatap Sungmin yang sedang memasang tampang terharu.
Chu~
Sungmin mencium pipi Eunhyuk sekilas. Eunhyuk terkejut tanpa kata menerima ciuman singkat dipipinya.
"Gomawo.. kau adalah satu satunya teman yang paling peduli denganku." Ungkapnya jujur, dia terharu saat melihat semua yang diberikan Eunhyuk untuknya. Mata Sungmin terlihat basah.
"Yak! Dasar anak kecil! Jangan menangis, cepat jalan! Sekolah sebentar lagi ditutup, mau aku tinggal hah?!" Eunhyuk marah marah. Dia kaget menerima ciuman tiba tiba itu. Namun di hatinya dia sangat senang menerima hadiah kecil dari sahabat, sekaligus adiknya itu.
Sungmin hanya tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya. Dihapusnya air mata itu dan segera mempercepat jalannya menuju gerbang sekolah.
.
=oO 'My Bodyguard is…' Oo=
.
Sebuah mobil sedan berwarna putih telah terparkir disana. Menunggu Sungmin untuk segera mengantarkannya kerumah. Didalamnya terdapat seorang namja mengenakan pakaian yang masih sama dengan pakaian tadi pagi. Hanya saja dia tidak memakai kaca mata. Berulang kali ia lirik jam tangannya.
"Kemana dia?" namja itu terlihat agak panik saat melihat jam tangan itu. Sudah lebih dari 15 menit dia menunggu. Belum ada tanda tanda keberadaan Sungmin.
"Ah itu dia.." sebuah helaan nafas lega terdengar saat namja itu melihat Sungmin keluar dari gerbang bersama seorang namja lain. Namja yang tentunya dikenal oleh sosok itu.
Segera sosok itu lalu keluar lalu mengucapkan terima kasih pada Eunhyuk seperti biasannya. Kemudian dia memapah tubuh Sungmin dan membantunya berjalan, sekaligus membantu Sungmin yang kesulitan memasuki mobil. Dipasangkannya sebuah sabuk pengaman.
Sosok itu menghidupkan mesin mobilnya, dan melaju dengan kecepatan sedang.
"Hyung, kau tadi menunggu lama?" tanya Sungmin memecah keheningan.
"Belum." Jawabnya singkat, dia bohong agar Sungmin tidak terlalu merasa bersalah.
"Kau bohong, meskipun kau pintar akting, tapi kau tidak bisa mengelabuiku!" Sungmin menggerak gerakkan jari telunjuknya. Namja itu terkekeh geli saat tahu aktingnya bisa diketahui.
"Hyung!" panggil Sungmin lagi.
"Apa?" sosok itu melirik Sungmin sekilas.
"Mengapa tidak kau buka topi serta masker itu? Itu terlihat mengganjal kau tahu?" Sungmin bergerak untuk melepaskan topi yang menutupi kepala namjanya. Suaminya. Suaminya hanya diam saat melihat tangan istrinya mengambil topi itu dengan mudah. Meletakkannya di jok belakang mobil.
Tapi tangan suaminya itu malah menepis tangan Sungmin saat akan melepas masker hitamnya. Hanya menepis tangan Sungmin sopan, menghalaunya agar tidak menyentuh masker hitam itu. Menghalangi Sungmin agar tidak melepas benda tersebut.
"Topi saja bagaimana? Aku tidak ingin ada paparazi yang tidak sengaja melihatku." Ucapnya. Sungmin mengangguk mengerti. Dia mengerti pekerjaan suaminya, dia tidak ingin membuat pekerjaan yang digeluti suaminya ini kacau hanya karena paparazi yang tidak sengaja mendapatkan sebuah foto.
Foto suaminya. Suaminya adalah seorang artis terkenal. Bisa gawat bukan? Kalau foto suaminya tersebar ketika sedang bersama seorang pria, yang anak sekolah pula, di dalam sebuah mobil?
Sungmin menyunggingkan senyum bangga saat menatap sosok suaminya berbalu jaket hitam itu. Seorang artis yang paling terkenal di seluruh korea, bahkan mendunia. Sedang duduk disampingnya, menyetir mobil dan mengantarkannya pulang. Sungmin bangga bisa memilikinya. Sangat bangga. Dia tidak menyangka jika laki laki biasa berumur 18 tahun yang dulu menikahinya itu sekarang menjadi seorang yang sangat terkenal.
"Min, hari jumat nanti kita ke dokter untuk terapi, kau mau?" suara bass namja tersebut membuat Sungmin mengerjapkan matanya kaget. Dia terlalu terpana melihat sosok itu.
"Ah.. iya, tapi hyung tidak sibuk?"
"Tidak, bukankah aku sudah bilang padamu? Hari jumat jadwalku sedikit." Jawaban sekenanya.
"Ng.. baiklah kalau begitu." Sungmin mengangguk, dia lalu tersenyum menginat kejadian tadi disekolah. Dia membocorkan rahasia jadwal show, juga acara acara lain yang akan dibintangi suaminya. Dia juga membocorkan rahasia tentang kejutan kejutan tentang album barunya. Tentu saja semua bocoran itu dia dapat langsung dari suaminya, tanpa satu orang pun yang tahu. Suaminya juga tampak tidak keberatan asal jangan sampai beredar luas kemana mana.
Sungmin tersadar dari lamunanya saat mobil yang ditumpangi masuk ke sebuah garasi mobil. Garasi mobil rumahnya. Bukan rumahnya bersama suaminya. Tapi rumah orang tuanya. Ibu dari Sungmin belum mengizinkan Sungmin tinggal sendiri. Apalagi dengan kondisi Sungmin yang seperti ini.
"Sudah sampai.." suara namja itu riang, dibantunya Sungmin untuk melepaskan sabuk pengamannya.
.
=oO 'My Bodyguard is…' Oo=
.
Sungmin menatap kaca jendela kamarnya dengan tatapan sendu. Pemandangan sebuah mobil keluar dari garasi rumahnya membuat senyumannya tadi menjadi sirna.
Baru saja Sungmin bisa melihat suaminya lagi. Senyum Sungmin selalu menghiasi wajahnya saat melihat namja itu tengah berada disampingnya. Namun sekarang senyum itu sudah sirna. Suaminya kembali pergi karena tuntutan pekerjaan. Sungmin tahu suaminya adalah sosok profesisional yang tidak ingin meninggalkan pekerjaannya begitu saja.
Suaminya benar benar sosok yang sempurna dimata Sungmin.
"Kyuhyun hyung.. cepatlah pulang." Ujar Sungmin lirih.
Sungmin melompat lompat kecil kearah kasur ukuran king size di tengah tengah kamarnya. Di kamarnya dia malas untuk mengenakan tongkat. Merepotkan, pikirnya. Direbahkan tubuhnya diatas kasur. Menatap langit langit atap kamarnya.
Sebuah kamar yang tidak terlalu besar, namun tidak kecil. Barang barang yang berada disana tertata rapi dan terkesan manis. Didominasi warna putih bersih. Beberapa diantaranya ada barang yang berwarna pink. Barang barang Sungmin.
Sungmin terkekeh geli saat melihat sebuah psp juga play station beserta kaset game itu bertebaran di hampir sekeliling meja khusus milik Kyuhyun. Meja yang dilengkapi komputer juga sebuah tv besar yang bisa dipakai untuk bermain sepuasnya ketika Kyuhyun pulang. Sungmin bahkan ingat saat Kyuhyun memainkan game itu sampai larut malam ditemani teriakkan teriakan Kyuhyun saat dia kalah dalam permainannya.
"Hyung! Kau selalu bisa membuatku tidak pernah berhenti mengingatmu.." bisik Sungmin.
Namun lagi lagi senyumnya kandas. Dia ingat saat Kyuhyun berbicara dengannya sebelum dia pergi. Kyuhyun bilang bahwa hari ini tidak akan pulang kerumah karena memiliki banyak pekerjaan.
Semenjak seselai shownya, Kyuhyun makin sering disibukkan dengan semua pekerjaannya. Memang setelah show, Kyuhyun diberi jeda sebentar untuk istirahat. Tapi Kyuhyun bagaikan tidak pernah berhenti bekerja, shooting, drama musikal, iklan, semua berdatangan terus menerus. Tidak ada waku istirahat bagi kyuhyun.
Sungmin bahkan hanya bertemu dengan Kyuhyun ketika akan berangkat sekolah sampai jam 10. Kemudian saat pulang sekolah dia bertemu lagi, itupun hanya sebatas mengantarkan Sungmin pulang saja. Tidak ada yang spesial.
Perlakuan Kyuhyun untuknya tidak lebih dari itu. Hanya sebatas Bodyguard, bodyguard yang merasa bersalah karena telah melukai orang yang dilindunginya. Jadi semua yang dilakukan Kyuhyun terkesan seperti orang yang berhutang, berhutang dan harus membayar. Dengan cara menjadi bodyguard Sungmin, hutang itu dapat terbayarkan. Begitulah isi pikiran Sungmin mengenai apa yang selama ini Kyuhyun lakukan.
Dia jarang melihat Kyuhyun tersenyum bahagia didepannya, bahkan tidak pernah. Padahal di tv, didepan yeoja lain Kyuhyun bisa melakukannya dengan baik. Dan itu membuat yeoja yeoja genit itu bertingkah sok imut di depan Kyuhyun. Menjijikkan!
Kyuhyun tidak pernah bersikap romantis didepannya. Tapi saat di depan kamera, Kyuhyun bisa bertingkah romantis seromantis-romantisnya manusia dimuka bumi ini. Sungmin tahu Kyuhyun itu hanya berakting. Tapi tidak tahukan Kyuhyun bahwa aktingnya itu selalu berhasil meremukkan hati Sungmin?
Mereka bahkan tidak pernah berhubungan tubuh layaknya sepasang suami istri. Hal yang paling jauh pernah mereka lakukan hanya berciuman bibir. Itupun singkat. Tidak sampai 10 detik. Sungmin iseng pernah bertanya mengapa Kyuhyun tidak mau menyentuh tubuhnya lebih. Dan Kyuhyun menjawab bahwa dia tidak mau kelepasan, dan membuat Sungmin hamil saat masih sekolah. Sebuah jawaban yang terlihat lucu, pengertian, bijaksana, dan romantis. Benarkah itu alasan sesungguhnya?
Selama ini Kyuhyun hanya berbicara hal penting penting saja. Tidak ada kata basa basi. Kadang jika mereka sedang berada dalam keheningan, Sungmin-lah yang memulai pembicaraan. Itupun hanya dijawab Kyuhyun dengan seadanya, benar benar seadanya.
Dulu Kyuhyun tidak seperti itu..
Tapi semenjak Sungmin kecelakaan. Kyuhyun berubah, dia lebih terlihat menjaga jarak hubungannya dengan Sungmin.
Apa sebenarnya Kyuhyun itu tidak mencintainya?
Apa karena Sungmin cacat sehingga Kyuhyun malu memiliki istri seperti dirinya?
Apa sebenarnya Kyuhyun menikahinya hanya karena Sungmin kecil yang waktu itu sedang sekarat? Jadi.. Kyuhyun hanya ingin memberi hadiah terakhir?
'Lalu saat Kyuhyun tahu aku bisa sembuh dari penyakit itu, apa pendapatnya? Apa dia menyesal menikahiku?' pikir Sungmin.
Setetes air mata terjatuh, membasahi pipi mulus Sungmin.
"Hyung, sebenarnya kau mencintai aku atau tidak?" suara Sungmin serak menahan tangis. Dia mulai terisak. Dibungkam mulutnya oleh telapak tangannya. Tangannya yang lain kemudian mengambil bantal di belakangnya. Dibenamkan kepalanya dibantal itu dalam dalam. Menyembunyikan wajahnya yang berlinang air mata.
Isakkan Sungmin yang makin keras teredam oleh bantal. Dia mulai melayangkan semua kata kata serta amarahnya lewat isakkan itu. Tentu saja tidak ada yang mendengar, karena suaranya teredam bantal. Hampir setiap hari Sungmin menangis teringat Kyuhyun. Namun kali ini berbeda, dia ingat Kyuhyun bukan karena merindukannya. Hatinya merasa lebih sakit dari pada yang kemarin kemarin.
Sungmin tidak ingin terlihat lemah, dia ingin kuat. Setidaknya jika memang fisik Sungmin lemah, tapi dia harus terlihat kuat.
"Hyung.. tolong jangan buat aku bertanya tanya seperti ini terus. Jangan membuatku membencimu."
.
=oO 'My Bodyguard is…' Oo=
.
Kyuhyun menatap layar ponselnya. Di sana terdapat foto Sungmin yang waktu itu masih berumur 14 tahun tengah mengemut lollipop, disampingnya terdapat namja berumur 25 tahun yang sedang merangkul mesra bahu serta mencium pipi namja manis itu. Kyuhyun tersenyum.
Dulu hubungannya dengan Sungmin sangat dekat. Sama dekatnya dengan jarak Kyuhyun dengan Sungmin di foto itu. Dulu Kyuhyun sering mencuri cium pipi Sungmin, bahkan bibir. Dulu Kyuhyun sering menyempatkan sedikit waktunya untuk menemui Sungmin, walaupun hanya sekedar membantu Sungmin mengerjakan tugas sekolahnya.
Dulu Kyuhyun sangat ingin berada di dekat Sungmin.
Dulu Kyuhyun senang saat bersama Sungmin.
Dulu Kyuhyun mencintai Sungmin..
Tapi semenjak 6 bulan lalu, tepatnya sejak kecelakaan itu, Kyuhyun berubah. Dia menjaga jaraknya agar tidak terlalu dekat dengan Sungmin. Kyuhyun bahkan dengan sengaja mencoba mencari cari alasan untuk menjauhi Sungmin. Dan dia mengatas namakan pekerjaannya hanya agar bisa jauh dari istrinya tersebut.
Kyuhyun bukannya berbohong. Memang benar Kyuhyun sekarang banyak sekali pekerjaan. Pekerjaannya cukup untuk dijadikan alasan agar bisa menjaga jarak dengan Sungmin. Dia ingin jauh dari Sungmin.
Dia tidak ingin terlalu dekat dengan Sungmin.
Kyuhyun melakukannya bukan karena benci, bukan karena tidak cinta, bukan karena Sungmin yang kini lumpuh dan bisa dibilang cacat. Dia memiliki alasan tersendiri untuk menjauhi Sungmin.
"Mianhae Sungmin-ah.." suara Kyuhyun parau terdengar. Kyuhyun melempar ponselnya ke atas kasur. Direbahkan tubuhnya yang kaku sejenak di atas sana.
Donghae yang berada di kasur sebelah memperhatikan gelagat sahabatnya ini dengan alis berkerut. Semenjak Kyuhyun ke dorm usai mengantar Sungmin terapi. Donghae hanya melihat wajah masam Kyuhyun, tidak ada senyum tidak ada tawa. Terlebih saat Donghae tak sengaja mendapati Kyuhyun tengah menatap foto Sungmin dilayar ponselnya dengan tatapan sendu
"Kyu, ada apa? Sedang ada masalah?" tanya Donghae.
"Tidak ada." Kyuhyun menjawab singkat. Mendengar jawaban ini membuat Donghae menarik salah satu ujung bibirnya.
"Tidak ada masalah bagaimana? Aku tahu kau bisa berakting, tapi didepanku kau tidak akan bisa berakting. Sudahlah, ceritakan saja, kau selalu memendam masalahmu sendiri. Kenapa tidak membaginya keorang lain, itu bisa membuatmu lebih baik kan? Memangnya kau anggap semua yang berada disekelilingmu itu apa? Batu?" Donghae melontarkan kalimat kekesalannya.
Kini gantian Kyuhyun yang mengerutkan kening. Dia tampaknya bingung dengan Donghae . Mengapa jadi Donghae yang kesal dan berbicara panjang lebar?
"Cerita saja, pasti tentang Sungmin." Tebak Donghae.
Kyuhyun yang mendengar nama Sungmin, istrinya disebut langsung memejamkan matanya. Kepalanya pusing, berat dan sakit. Dia lelah, dia butuh istirahat, dia ingin pikirannya tenang, dia ingin melepaskan semua bebannya.
"Kalau kau ingin melepaskan beban itu, sebaiknya kau menceritakan masalahmu. Biasanya itu membuat orang merasa lebih baik." Suara Donghae mengusik Kyuhyun yang tengah memejamkan matanya itu. Kyuhyun segera membuka matanya dan duduk di atas kasur.
"Aish.. kau menggangguku, aku ingin tidur.."
"Tidur dalam keadaan kau sedang mengalami masalah? Kau yakin bisa tidur dengan nyenyak?"
Perkataan itu membuat Kyuhyun melirik Donghae dari ujung matanya. Kyuhyun menarik nafas dan menghembuskannya. Sepertinya Kyuhyun harus mengambil jalan lain. Donghae benar, dia tidak bisa menyembunyikan masalahnya sendiri. Dia butuh seseorang untuk bercerita. Kyuhyun segera terduduk di kasurnya.
"Baiklah, aku akan menceritakkannya.. tapi tolong jangan beritahu siapapun. Mengerti?"
Donghae mengangguk, dia lantas berdiri dan menuju kasur Kyuhyun juga mendudukan dirinya di atas kasur Kyuhyun "Ceritakan." Suara Donghae terkesan santai. Dia sengaja terlihat santai agar tidak menekan Kyuhyun, agar Kyuhyun tidak gugup.
"Entahlah, aku tidak tahu harus memulai dari mana. Tapi yang jelas.. ng.."
"Santai saja, dan ceritakan." Nada bicara Donghae yang terkesan santai malah menyiksa Kyuhyun. Kyuhyun merasa Donghae memang sengaja terkesan santai agar Kyuhyun bisa rileks. Dia tahu tujuan Donghae baik. Tapi Kyuhyun tidak suka Donghae yang berakting seperti itu.
Kyuhyun menimang-nimang semuannya. Dia bingung ingin menceritakannya pada Donghae atau tidak. Seharusnya masalah ini tidak boleh diceritakan kepada orang lain. Apalagi masalah ini menyangkut hubungannya dengan Sungmin. Namun Kyuhyun juga menimang nimang nasehat Donghae. Donghae memang ada benarnya, masalah itu tidak boleh dipendam sendirian.
Kyuhyun menarik nafas dan menghembuskannya kembali. Menahan gejolak perasaan aneh dan juga membebani di dadanya.
"Sepertinya aku tidak bisa melanjutkan pernikahanku dengan Sungmin… Kurasa, dia bukan orang yang pantas dan tepat untukku."
.
=oO 'My Bodyguard is…' Oo=
.
Sungmin menatap puas semua hasil kreasinya. Beberapa kotak bekal terbungkus rapi dan indah di tangannya. Dia sengaja menyiapkan lauk pauk untuk diberikan kepada suaminya. Kyuhyun. Sungmin juga menyiapkannya untuk member yang lain. Sehingga ketika sampai di dorm Sungmin bisa makan bersama dengan yang lain.
Meskipun Sungmin harus berjalan memakai tongkat, langkahnya tetap ringan dan riang seperti biasannya. Apalagi sebentar lagi dia sampai di dorm suaminya. Sungmin memang sengaja memilih pergi menaiki bus sendiri, dia ingin sekali kali pergi tanpa didampingi supir ataupun orang suruhan ibunya.
Hingga akhirnya Sungmin sampai setelah beberapa menit berjalan dari halte menuju apartment itu. Dihadapannya, kini sebuah pintu seakan menunggu Sungmin untuk segera masuk. Ditekannya tombol di samping pintu. Sebuah suara aneh dan ganjil terdengar samar samar dari balik sana.
'Siapa?'
Sungmin tersenyum saat mendengar suara seseorang menyapa dari balik pintu sana. Dia sangat kenal dengan suara ini. Suara Siwon.
"Ini aku, Sungmin. Boleh aku masuk?" tanya Sungmin sopan.
Terjadi jeda waktu sebentar hingga pintu terbuka lebar. Terlihat jelas sosok Siwon berdiri tengah tersenyum riang.
"Wah.. Sungmin, tumben sekali kau datang. Kau ingin bertemu dengan Kyuhyun? Sejak kapan kau datang? Kau datang diantar? Atau sendiri? Lalu itu apa itu yang kau bawa?" Siwon melayangkan pertanyaannya bertubi tubi membuat Sungmin hanya terbengong-bengong menerimanya.
"Hyung, apa aku harus menjawab semuannya sekarang? Aku boleh masuk dulu tidak?"
"Ah, iya, hehehe.. ayo masuk." Siwon terkekeh. Sungmin hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan hyungnya itu.
Setelah Sungmin berada didalam, Siwon melongok keluar, di pandanginya koridor itu, takut ada orang lain yang melihat Sungmin masuk. Kosong. Siwon kembali tersenyum lagi dan segera menutup pintu.
"Hyung, jawaban pertanyaanmu yang tadi, itu memang aku kesini untuk menemui Kyuhyun hyung. Selain itu aku kesini untuk mengantarkan makanan. Aku pergi ke sini sendiri. Dan ini.." Sungmin menyodorkan kotak berbungkuskan kain ke Siwon.
"Ini kotak bekali berisi makanan, aku yang membuatnya loh.." ucap Sungmin bangga.
"Jinjja? Hahaha.. dongsaengku sekarang sudah pandai memasak rupanya. Kebetulan kami memang belum sempat makan." Siwon mengambil bungkusan itu. Dia langsung berjalan menuju ruang makan dan meletakkannya di meja.
"Dimana yang lain?" tanya Sungmin.
"Maksudmu yang lain itu Kyuhyun? Dia di kamar, sedang bersama Donghae. Tapi aku tidak tahu mereka sedang apa." Jawab Siwon seadaanya. Siwon terlalu sibuk untuk menyiapkan semuannya.
Sungmin mengangguk. Sungmin lalu berjalan menuju sebuah pintu yang terletak di sudut ruang tamu, kamar Kyuhyun dan Donghae ada dibalik pintu itu. Sesekali ketika sedang berjalan dia pandangi beberapa interior, serta barang-barang yang bergeletakan terabaikan di lantai. Sungmin menghembuskan nafas prihatin melihat keadaan rumah ini bak kapal pecah.
Baru saja Sungmin akan mengetuk pintu kamar, Sungmin mendengar beberapa kali suara Donghae yang menyebutkan namanya. Ditahan tangannya sebentar untuk tidak mengetuk pintu. Diperjelas pendengarannya untuk mendengar lebih lanjut apa yang mereka bicarakan. Sungmin ingin tahu mengapa Donghae menyebutkan namannya, beberapa kali pula Donghae menyebutkan kata 'masalah' dalam kalimat kalimatnya.
Masalah apa?
"Entahlah hyung, aku tidak tahu harus memulai dari mana. Tapi yang jelas.. ng.." suara bass seseorang yang sangat familiar terdengar dari dalam sana. Sungmin tahu itu suara Kyuhyun. Sungmin tersenyum. Tapi telinga Sungmin menangkap suara itu terdengar sangat.. serius?
"Santai saja, dan ceritakan."
Sungmin makin memperjelas pendengarannya. Pembicaraan ini tampak sangat serius. Benarkah Kyuhyun sedang berada dalam masalah? Lalu masalah apa yang sedang mereka bicarakan? Apa itu tentang penampilan Kyuhyun saat comeback stage atau apa? Sungmin yang istrinya sendiri bahkan sama sekali tidak tahu.
"Sepertinya aku tidak bisa melanjutkan pernikahanku dengan Sungmin… Kurasa, dia bukan orang yang pantas dan tepat untukku."
.
=oO 'My Bodyguard is…' Oo=
.
.
TBC/DELETE?
.
Mau dilanjut ga? Kalo ga ada yang mau baca ntar saya delete hehe.
Oke kembali dengan saya Sungmin si author abal abal yang hanya ingin sekedar menyebar karya karya nista tidak berseni dan tak patut berada di muka bumi ini(?) oke, sebenarnya ini ff remake dari karya saya yang lain. Judulnya juga sama 'My bodyguard is..' hanya saja waktu itu ff itu straight ._. Dan dengan keterampilan kedua tangan beserta jemari jemari inilah saya mencoba me-remake-nya menjadi ff bergenre yaoi dengan tokoh utama Kyumin ^o^)9 yeayyy. Hidup kyumin! HIDUP! *demo depan istana merdeka(?)*
Dengan perubahan sebesar kurang lebih 40% saya mencoba mengubah tokoh tokoh disini juga sedikit menambahkan kata kata yang awalnya kurang baku menjadi agak baku ._. Maklum ini saya bikin 2 tahun lalu. Saya masih cimit cimit dan belum mengerti dunia menulis dan ditulis(?) ._.v
Tadinya juga saya tidak mau menambahkan part NC dan mengganti ff ini dengan rate M. tapi tangan saya rada gatel(?) xP kalo belum masukin part NC ke dalam ff *ditabok*
Maaf jika banyak typo bertebaran. Maaf jika nanti ada kata kata yang salah, sekali lagi maaf u,u
.
I Love My Readers
.
I Love KyuMin 3
.
Sign,
.
-Yuki(YoonMingi)-
