Title : Klan Xuè ( Huang Zi Tao is Xuè Zi Tao )
Part 1
Author : Titan18
Genre : Family - Friendship - Crime - Romance
Cast : Huang Zi Tao / Xuè Zi Tao - other EXO Member, etc.
Disclaimer : All cast belong to them Management ! i just owned the story ^^
Warning : BOYS LOVE!
- Don't Like Don't Read -
"Hei Tao, kau ingin kemana eoh?" namja manis dengan wajah oriental khas asia tepatnya China menatap sang magnae boyband EXO M yang sedang terburu-buru keluar dari dorm mereka di Korea.
"Bertemu teman" jawab Tao singkat, wajahnya sedikit panik. Untunglah penyamaran dengan syal+kacamata+dan sebuah topi menyamarkan raut wajah itu.
Tanpa memperdulikan Luhan Gege yang mendecak kesal karena merasa diabaikan, Tao segera beranjak keluar apartement dorm sebelum ditanya lebih lanjut lagi oleh gegenya yang penuh dengan tingkat keingintahuan tinggi.
.
Drrtt ... Drrtt
From : Brother 2
Aku di sudah di parkiran dorm kalian Xióngmāo. Aku tak ingin menunggu lama.
.
Dammit!
Ingin sekali Tao menjerit sekencangnya, mengutuk lantai apartemen para Boyband EXO yang cukup tinggi membuatnya harus menunggu lama di dalam lift seperti ini.
'Kau benar-benar membuatku geram Fùqīn. Bahkan mengirim Calvin ge untuk terus membujukku eh' batin namja panda itu kesal.
Tak ingin membuang waktu dan mengambil resiko dikenali, Tao bergegas keluar dan menemukan sebuah mobil Land Rover hitam yang terparkir rapi diyakinnya sebagai mobil gegenya. Setelah sekali lagi meyakinkan tak ada orang disekitarnya, Tao cepat memasuki mobil itu dan tak lama mobil hitam itu keluar dari kawasan apartemen mewah secepatnya.
Luhan baru saja kembali di kamarnya ketika Manager Hyung tiba di dorm mereka,
CKLEK
"Kau sudah bangun Luhannie?" sapa sang Manager ramah, ditangannya terdapat sarapan pagi untuk anak2 asuhannya itu.
"Ya, kebetulan Māmā menelpon menanyakan kabarku pagi ini." jawab Luhan ramah dan membantu Manager membawakan kantung plastik ke meja makan.
Suho yang barusan mandi bergabung bersama di meja makan, Sehun dan Kai yang memang baru bangun langsung menancap ke meja makan secepatnya—kedua maknae itu cukup kelaparan pagi ini.
"Sehunnie dan Kai, kalian bersihkan diri dulu" perintah Suho.
"Shireo Hyung, hari ini kita tidak ada jadwal bukan? Aku lapar." Balas Kai cepat diangguki Sehun tanpa bicara.
Luhan tertawa Kecil dan membangunkan member lainnya, Xiumin Lay dan Chen yang lebih rapi sudah bergabung bersama Suho dan lainnya.
..
Setelah Manager Hyung pulang, Kesebelas namja itu sekarang membaringkan diri mereka di ruang TV dengan masing-masing aktivitas.
"Apa maksudmu kalian berdua dengan mengatakan Tao masih tidur dan tak ingin dibangunkan heh?" tanya Kris untuk Luhan dan suho
Percakapan keduanya menarik perhatian member EXO lainnya.
"Eh pantas saja aku tak melihat panda sedari tadi, memangnya dia kemana? Bukankah tadi Suho Hyung dan Luhan Hyung berkata pada Manager dia masih tidur?" pertanyaan D.O membuat Luhan dan Suho salah tingkah.
"Tadi pagi dia sudah membangunkanku untuk meminta ijin keluar selama satu hari. Tentu saja aku tak mengijinkannya, tapi ughh-_- dia selalu melakukan andalannya bbuing-bbuing untuk membujukku." Sesal Suho
"Kau mengiyakan saja tanpa menanyakan lebih dia kemana eh? Jika management tahu salah satu dari kita berkeliaran tanpa pemberitahuan lebih dahulu maka bahaya." Bantah Kris, wajahnya memandang datar namja tampan yang dijuluki Guardian Angel oleh para penggemar.
Member lain saling berpandangan bingung, mereka akui bahwa apa yang dikatakan Duizhang memang benar. Akan jadi masalah jika fans mereka melihat Tao nanti.
"Sudahlah Kris, Suho juga pasti memikirkan matang keputusannya. Asalkan manager hyung tak mengetahuinya maka kita aman. Tadi pagi aku sempat bertanya pada Panda dan katanya dia ingin bertemu teman. Sepertinya sangat penting dan cukup terburu-buru" bantu Luhan.
"Kau sendiri yang sekamar dengan Tao malah tak tahu dia sudah bangun sedari tadi eoh, kami sampai harus memaksamu agar kau bisa ikut sarapan bersama tadi." Tambah Lay dengan dimple manis di pipinya.
Kris diam, dia tahu dirinya tak akan bisa membantah apapun perkataan salah satu member chinanya itu. Apapun itu.
Ughh, Tao mengeluh sakit.
Seluruh badannya terasa akan patah hari ini, dia mengutuk ke empat orang yang pasti sedang mengamatinya dari balik ruangannya berada.
Sudah lima jam dia terus berkelahi tanpa henti dan juga menembak seluruh bayangan musuh hologram yang terdapat didalam ruang berdimensi tempatnya berada. Yah,gedung-gedung pencakar tinggi yang terlihat luar biasa jika dilihat justru membuat Tao muak. Muak karena itu hanyalah ruang fake hasil kecanggihan teknologi yang Tao tahu, dia tak cukup tertarik untuk mengagumi jika sedikit saja Tao lengah maka peluru akan menembus kulitnya.
'Sial, seluruh tubuhku benar-benar kelelahan. Seharusnya aku makan dulu tadi' ringis Tao.
JLEBB ...
Ruangan dimensi Tao menghilang tiba-tiba, berganti dengan suasana putih kosong tanpa celah sedikitpun. Hal itu membuat Tao terduduk dengan peluh yang membasahi kaos hitam dan celana training yang dipakainya.
Plok-Plok, tepukan tangan terdengar dan empat orang namja dengan ketampanan luar biasa membuat Tao berdecih tak suka.
"Kau masih hebat Baby panda" puji Wu Zun—namja tertua diantara mereka.
"Kembalilah bersama Kami panda, fù qīn membutuhkanmu" ucap Calvin, namja yang menjemputnya di dorm tadi.
Tao berdiri kesal, matanya menatap keempat orang itu dengan kilat membunuh yang besar diwajahnya. Wajahnya berubah datar dan berjalan menuju pintu yang sebelumnya digunakan empat orang itu untuk masuk.
Tao sangat mengenal tempat ini, tentu saja dia tak akan tersesat di salah satu bangunan rumah lamanya sendiri.
.
..
.
Tao melangkah santai tak memperdulikan pandangan hormat oleh seluruh anak buah dan pelayan keluarganya berjejer rapi di sampingnya.
Matanya menatap tajam pintu raksasa berwarna putih yang diketahui sebagai ruangan dimana ayahnya berada.
BRAKK!
Tanpa merasa kesakitan Tao menendang pintu besar itu hingga terbuka paksa, kumpulan manusia yang berada didalam ruangan itu tersentak dan menatapnya heran. Para manusia memakai pakaian hitam sudah mengurung Tao dengan senjata api dan pedang samurai ditangan mereka.
"Lepaskan, jangan menyakiti anak bungsuku" perintah seorang namja tua yang masih terlihat gagah dalam balutan pakaian khas dunia mafia.
Barisan itu perlahan mundur, memanfaatkan hal itu Tao memukul salah satu namja yang berada disampingnya dan merebut senjata api dengan jenis QSZ -92 mengarahkannya ke orang yang mengaku sebagai ayahnya tadi.
Seluruh ruangan sunyi senyap.
Empat namja yang baru saja menyusul Tao sudah tiba dan berdiri didepan pintu dan menatap pemandangan didepannya dengan tertarik.
Tao tak akan mungkin menembak ayahnya sendiri—mereka yakin itu.
DORR!
Seluruh pasang mata membulat saat peluru yang ditembakan Tao tepat mengenai guci yang berada diatas kursi yang diduduki ayah mereka.
Dalam hatinya Calvin meringis, begitupun ketiga lainnya. Beberapa centi saja jika Tao mau maka peluru itu akan bersarang dikepala ayah mereka—ayah Tao.
"Sudah kuduga kau masih sehebat seperti dulu baby Tao" puji sang ayah tanpa merasa terganggu sedikitpun.
"Berterima kasihlah pada keempat saudaraku yang sudah memberiku pemanasan di ruang latihan sebelumnya" datar—wajah Tao datar tanpa ekspresi.
Tak adal lagi ekspresi malu-malu yang sering ditunjukinya saat bersama member maupun fansnya.
"Kau tahu dengan pasti tujuanku membawamu ke China hari ini baby, kembalilah pada keluarga Xuè"
"Margaku adalah Huang. Sejak 4 tahun lalu namaku telah menghilang dari sejarah keluarga Xuè"
DORR!
Sekali lagi—sekali lagi Tao menembakan peluru ke sebuah lukisan dinding yang berada didekat singgasana sang Ayah duduk.
Seluruh manusia yang berada didalam ruang ruang itu menatap marah ke arah Tao, tentu saja Lukisan yang diagungkan oleh Klan mereka ditembaki oleh seorang remaja yang masih berumur 19 tahun—mereka tak bisa berbuat apapun. Karena Remaja itulah anak kesayangan dari Tuan mereka.
Bocah berwajah polos yang menjadi legenda dalam klan mereka, bocah yang sejak dulunya sudah ditakuti oleh seluruh Mafia dari seluruh dunia. Sang Legenda Cina yang mempunyai kekuatan istimewa dihari kelahirannya.
Bocah sadis, pembunuh berdarah dingin diusianya yang masih berusia 5 tahun. Bocah Jenius yang membuat para Yakuza jepang menunduk dibawah perintahnya saat berusia 7 tahun. Ditakuti sepanjang sejarah.
Xuè Zi Tao—yang kemudian memutuskan hubungannya dalam keluarga Xuè. Dan dunia mengenalnya sebagai Huang Zi Tao—salah satu member EXO boyband terkenal di dalam Hallyuwood.
"Ha...Ha...Ha... baby panda tersayang, kau tahu resiko terbesarmu jika para anak manusia yang mengaku sebagai member dalam boyband bodoh EXO mengetahui siapa kau sebenarnya. Ituah kenapa kau bersedia mengikuti Calvin dan terbang ke China dengan Jet pribadiku."
Tao diam, untuk apa membantah jika hal itu benar.
"Jangan membuang waktuku, katakan apa tujuanmu memanggilku kembali ke Klan. Katakan alasan yang pantas" suaranya yang dalam dan wajah dengan seringai menakutkan bagai iblis itu membuat sang Ayah tersentak.
"Tao, dengarkan fùqīn. Dunia hitam sedang bermasalah, banyak kelompok dari berbagai penjuru dunia sedang mencoba menaklukan Klan keluarga kita. Fùqīn hanya tak ingin kau lengah dan lupa pada keadaan siapa kau sebenarnya, kau ingat posisimu. Seluruh dunia dan isinya merupakan kepalsuan semata. Kembalillah ke Korea, fùqīn akan mengerahkan seluruh anggota klan untuk melindungimu dan seluruh saudaramu di EXO."
"Kami mengawasimu dari jauh, wajahmu aman karena tak diketahui oleh penjahat mafia maupun penjahat kelas dunia lainnya." Tambah Namja tua itu dengan wibawanya.
Tao berjalan menuju Namja itu, wajahnya yang datar tanpa ekspresi menyebabkan beberapa pihak agak hawatir akan tingkah apa yang akan dilakukannya lagi.
Pluk... Tao memeluk sang Ayah erat. Tak ada lagi wajah datar yang terpasang diwajahnya,
"Xièxiè bàba, wǒ ài ni ..." ucap tao pelan.
Sang Ayah tersenyum, dia merindukan baby pandanya. Dia tahu bahwa keputusan ini tepat, biarkan sang anak menggapai impiannya sendiri. Sejak awal, dia hanya ingin memperingatkan Tao akan bahaya yang akan terjadi. Dia sangat menyayangi anak kesayangannya ini.
"Terima kasih Wu Zun gege, Calvin gege, Jiro gege, dan Aaron gege" ucap Tao tulus sembari memeluk keempatnya erat.
Calvin mendengus, sikap Tao berbanding terbalik saat pertama kali tadi.
"Hentikan wajah bodohmu itu ge" sindir Tao, wajahnya kembali datar.
"Ck, kenapa aku bisa mempunyai adik bodoh dengan seribu wajah sepertimu eoh." Calvin kesal sekali.
Sejak awal mereka tak akan bisa membalas Tao. Walaupun kelimanya merupakan saudara kandung—tapi berbeda untuk Tao. Dialah yang terpilih, sang malaikat maut. Tak ada yang bisa menebak pemikiran remaja dihadapan mereka berempat.
Setelah memberikan lambaian singkat, pintu pesawat pribadi milik keluarganya tertutup. Keempat saudaranya sudah kembali ke China.
"Shit, sudah jam 9 malam. Suho hyung akan membunuhku" maki Tao tak jelas, anak buah keluarganya mempersilahkan Tao masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan untuk mengantarkan tuan mudanya itu pulang ke dorm.
..
CKLEK..
.
Dengan berjinjit Tao melangkahkan kakinya pelan. Sepatunya dia lepas asal dan ditaruh acak pada rak disampingnya.
DEG—jantung Tao hampir melompat, Kris berdiri dihadapannya dengan tampang menyeramkan.
"Hehe ... Annyeong Kris ge" sapa Tao ramah. Sudah ketahuan yah mau bagaimana lagi, terpaksa Tao berpura-pura santai daripada disalahkan nanti.
"Dari ... Mana ... ?" kedua suku kata yang ditekankan Kris dalam bahasa korea membuat Tao hampir cekikikan tertawa, terdengar aneh menurutnya xD
Para member lainnya yang tak sengaja melihatnya justru ikut berdiri menatap Tao dan Kris dengan penasaran.
"Annyeong hyungdeul, Kkamjong dan Sehunnie" kata Tao dengan suara yang halus sedikit mengeluarkan aura aegyo berharap tak dimarahi.
Wajah Tao memelas menatap penuh harap ke arah Lay, berharap namja yang sangat disayanginya itu mau menyelamatkan dari tatapan penuh tanya.
"Kalian membuat uri panda takut eh, ayo Tao jangan berdiri kita duduk saja"
Kya... Tao sangat bersyukur pada Lay yang menyeretnya dari hadapan mereka dan menundukannya di sofa. Setidaknya duduk lebih baik daripada berdiri menurutnya.
"Jadi kau darimana saja Tao?" tanya Suho
"Sudah kubilang hyung, bertemu teman kan?"
"Dan pulang sampai malam begini? Handphhonemu tak bisa dihubungi" tambah Kris dengan wajah galak
"Eung ... mianhae, batrei ponselku habis ge. Temanku dari China datang, makanya aku sengaja mengunjunginya. Sudah empat tahun kami tak bertemu" ucap Tao dengan wajah bersalah.
"Sudahlah, tak apa-apa asalkan lain kali pastikan ponselmu selalu aktiv dan memberi kabar ne. Sekarang kembali ke aktifitas kalian masing-masing, atau tidur. Kita akan ke Jepang besok." Ucap sang leader—Suho.
Tao mengangguki cepat, dan menyeret kakinya masuk kedalam kamar yang ditempatinya bersama Kris.
Tao baru saja mengganti bajunya dengan piama lucu bermotif hitam putih seperti panda, dikagetkan dengan kedatangan Kris yang langsung menuju tempat tidur membaringkan dirinya.
"Gege..? kau marah padaku?" tanya Tao gugup, sedari tadi pandangan Kris kearahnya terus tajam dan menusuk.
"Kau bertemu siapa tadi?"
"Calvin gege" ucap Tao cepat dan ikut membaringkkan diri di ranjangnya.
"Aku mengantuk ge, Jaljayo" tambah Tao dan memeluk boneka panda besarnya.
Ya, Tao sangat capek dengan aktifitas hari ini. semuanya terlalu mendadak, fisik dan batinnya sangat butuh kerja lebih seharian. Dia butuh tidur cukup dan membuat Kris agar tak bertanya lebih lanjut.
- T B C -
Bagaimana Tao menjalani hidupnya setelah ini ?
rahasia yang tak akan mungkin dia simpan selamanya dari member EXO lainnya.
Titan menunggu Review untuk chapter pertama ini :) jika cukup bagus responsenya akan titan lanjutin Fanfict ini secepatnya.
bertambahnya cast di setiap chapter akan terjadi.
Gomawo *BBuingBBuing
