Tittle: One, Two, Three
Author: HarukazeJou25

Disclaimer: Tite Kubo
Rating: T
Pairing: Ichiruki,., dan tmbhan lain.
Summary: Kehidupan itu selalu berubah-ubah. Kadang kau berada diatas dan juga berada dibawah. Setiap musim kau beralih dari tiap laki-laki yang kau temui.. Jangan berlari.. Tetaplah berdiri teguh..

Hai, minna-san ketemu saya Author yang habis melewati UTS, UAS, dan Pembagian Raport kemarin dengan hasil yang kurang baik… =="

SAYA TURUN PERINGKAAAT….! *digebukkin massa karena berisik* maaf author jadi curhat begini..

Ok, untuk fict saya yang ini merupakan Real Story milik seseorang yang amat saya kenal. Dengan tambahan disana-sini tentunya. Ini obat untuk sya yang lagi galau… haha.. saya pakai chara fav yaitu Ichiruki, tetapi Ichigo hanya tampil banyak dichapt-chapt awal, selanjutnya ia akan jadi bayang-bayang chara lain. Mohon maaf ada beberapa chara yang belum muncul, ku pikir flash backnya sdikit… ternyata banyak juga nih… jangan kecewa yaa..

Kalo gitu tak banyak curcol let's go to reaadd…!

Notes: ini keterangan umur yang akan muncul disetiap chapter supaya Readers mengerti dan tidak terlalu bingung…

Ichigo Kurosaki: 20th

Rukia Shiroyama (Rukia Kuchiki) : 17th

Ashido: 22th

Ggio: 18th

Renji. A: 18th

Momo. H: 17th

Shirayuki: 21th

Senna: 19th

.

.

.

Chapter 1: (One Boy)

"Aku ingin melindungimu.. Aku takkan pernah melupakanmu.. Aku akan selalu ada disampingmu.. Aku sayang padamu.. Rukia.." Jatuh cinta itu harus menanggung berbagai beban dan resiko yang akan dialami. Kau tak tahu bagaimana didepannya, sesungguhnya..
Gadis ini, pun tak mengetahui bahwa langkahnya ini salah atau tidak. Yang ia ketahui adalah 'keyakinan' akan apa yang berbisik dalam hatinya. Bahwa ia harus mengatakan hal yang ia pendam selama ini kepada seseorang. Ia meyakini laki-laki yang ada di hatinya memiliki sesuatu yang juga ia rasakan..
Cinta..

.

.

.

.

.

.

Flash back 13 Februari 2011

Waktu liburan bagi siswa –siswi SMA Karakura telah tiba. Dan hal ini tidak disia-siakan oleh mereka hanya dengan menonton Tv dirumah atau sekedar berjalan-jalan di Mall. Begitu pula dengan Rukia, Renji, Momo, Shirayuki, dan Senna yang berencana ke Nagano untuk menikmati musim dingin yang menyejukkan disana. Mereka telah merencanakan hal ini sejak seminggu yang lalu, dan tengah bersiap masuk ke dalam mobil yang di sewa Renji. "Hai, Rukia cepat naik! Atau mau ku tinggal, heh?" Teriak Renji memanggil Rukia yang di nilai lambat berjalan.

"Kau berisik! Sabar dong! Bawaanku banyak kau tahu?" jawab sang gadis bermata violet dengan rambut sebahunya yang berlari kecil untuk menghampiri Renji dan kawan-kawannya yang telah menunggu.

"Ayo, kita tinggal adikku yang midget ini!" Ledek Shirayuki yang mengundang tawa para penghuni -?- mobil tersebut.

"Huh, dasar rambut ubanan!" balas Rukia menanggapi ledekkan sang kakak, yang semakin membuat keributan kecil agak memanas.

Pemandangan sepanjang jalan sungguh menyegarkan pemandangan mata siapa pun yang melihatnya. Perjalanan selama 5jam tersebut sungguh melelahkan. Apalagi sang supir a.k.a Renji *plak* setelah sampai di penginapan yang terlihat atapnya tertutup salju *sudah jelas* mereka ke kamar masing-masing. Kamar dibagi menjadi 3 karena tak mungkin Renji tidur bersama para wanita. Renji pastilah menginginkan hal indah atau sangat buruk dibenak para wanita. Rukia dan Momo tidur dikamar nomor 5, Senna dan Shirayuki tidur dikamar nomor 6, dan Renji sendiri tidur dikamar nomor 7. Segera mereka merapihkan barang dan terlelap tidur setelah mencuci mungkin mandi dimalam hari dengan suhu yang bias membuat tangan terasa beku seketika. . .

14 Februari 2011

Jam menunjukkan pukul 8 waktu setempat, Rukia dan kawan-kawan tengah sarapan pagi dengan canda tawa yang selau hadir diantara mereka. Tak lama datanglah seorang pria, berambut oranye, dengan tubuh tegap, sungguh pemandangan yang indah bagi para gadis yang melihatnya. Dengan didampingi pria yang kiranya berumur lebih tua, berambut hitam, dan berwajah tampan tak kalah dengan pria berambut oranye dihadapannya.

"Byakuya, siapkan sarapan untukku!" perintah pria berambut oranye tersebut. Bisa diketahui bahwa pria berambut hitam ini adalah pelayannya atau asisten sang pria berambut oranye.

"Baik, tuan muda. Tunggu sebentar, saya akan pesankan terlebih dahulu" Jawab pria itu yang diketahui bernama Byakuya.

Sang tuan muda menjawab dengan anggukkan pelan sambil membaca koran yang dibawa tadi oleh sang pelayan. Tak sadar bahwa seorang gadis memperhatikkan gerak-geriknya sejak kedatangannya. Sedangkan teman-temannya tak memperdulikan apa yang ia perhatikan. Bagi mereka 'Ini bukan urusanku' masa bodoh dengan orang yang terlihat angkuh berambut oranye itu. Namun sang pria ternyata peka terhadap seseorang yang memperhatikannya secara intens. Saat mengahadap yang empunya memperhatikannya, hanya satu kata yang ada dipikirannya saat itu. 'Manis'. Dengan berpura-pura angkuh ia mulai membuka suaranya.

"Hai, pendek!" Ledeknya pada Rukia dengan seringai lebar. Rukia yang baru saja melamun memandang pria berambut oranye itu hanya bengong dan seperti orang yang pikirannya entah kemana hanya menjawab "Eh?"

"Iya kau, mata violet. Kenapa memandangku dengan wajah bodoh begitu? Apa aku ini amat tampan dimatamu? He?"

"A-apa katamu? Hei, rambut jeruk jangan terlalu percaya diri kau!" Rukia menjawab dengan ketus agar hal yang dianggap memalukan itu tak diketahui siapa pun. Tentu ia amat malu.

"Hahaha.. Tenanglah aku hanya bercanda!" Ichigo tertawa dengan puasnya melihat wajah Rukia yang agak memerah, ia pun berjalan mendekati sang gadis yang ia anggap manis tersebut.

"Aku Ichigo Kurosaki, siapa namamu?" Ichigo pun memperkenalkan dirinya pada Rukia dan kawan-kawan yang lainnya.

"Aku Renji Abarai. Yang paling tampan diantara mereka-mereka ini" jawab Renji dengan percaya dirinya dan mendapat hadiah berupa pukulan dari Senna.

"Bodoh! Tentu kau yang paling tampan karena kau laki-laki sendirian. Huh! Aku Senna, senang berkenalan" Senna hanya tersenyum manis setelah memperkenalkan dirinya.

"Aku, Shirayuki. Kakak gadis yang kau sebut midget tadi."

"Aku Momo, salam kenal Kurosaki-san."

"Salam kenal semuanya. Senang berkenalan juga, jadi siapa nama midget ini, hmm?" Tanya Ichigo sambil mengelus pipi Rukia yang ia rasakan 'halus'. Tak sadar telah membuat gadis dihadapannya gugup, dengan jantung yang berdetak kencang, serta wajah yang memerah. Dan membuat orang-orang dalam ruangan itu cengok. Termasuk sang pelayan yang telah membawa sarapan untuk Ichigo. Melihat tingkah Ichigo yang tak biasa, terlihat berani.

"A-aku.. R-ru-rukia.." jawabnya dengan gugup dan keringat dingin mulai mengalir dipelipisnya. Dengan berani walau sedikit gugup ia pun menepis tangan Ichigo serta langsung berlari menuju kamarnya. Ichigo hanya heran dan sedikit kaget.

"Adikku kalu gugup ,memang begitu. Jadi jangan heran ya, Kurosaki" Angkat bicara Shirayuki yang melihat raut wajah Ichigo yang terheran-heran.

"Begitu ya?" Dengan seringai kecil yang nampak diwajahnya.

"Tuan, sarapan anda" Byakuya membuka suaranya untuk memberitahukan Ichigo bahwa sarapannya telah datang.

"Oh, baiklah. Terimaksih ya, teman. Aku ingin sarapan terlebih dahulu" jawab Ichigo sambil pamit kepada Renji dan kawan-kawan.

"Ya. Silahkan."

.

.

.

.

.

"Kau menyukainya Rukia?" Tanya Momo pada Rukia yang tengah membaca buku.

"Apa maksudmu? Menyukai siapa?" agak heran dengan pertanyaan Momo dan juga kaget tentunya.

"Kurosaki? Kau menyukainya kan?" "Tidak, kau salah. Aku takkan pernah menyukai laki-laki yang seenaknya seperti dia!"

"Benarkah?" Tanya Momo untuk meyakinkan jawaban Rukia.

"Benar. Kenapa? Apa kau menyukainya?" Mengalihkan tuduhan walau sebenarnya jawaban yang tadi ia berikan pada Momo tak bias dibilang 'nyata'.

"Tidak. Hanya saja aku memiliki firasat buruk apabila kau menyukainya." Dengan wajah khawatir, Momo mengungkapakan ketakutan yang akan menimpa sang teman.

"Itu hanya perasaanmu saja.. Sudahlah Momo.. Ayo kita tidur!" dengan sedikit tersenyum Rukia mengajak Momo tidur, agar Momo tak berpikiran yang buruk lagi.

"Baik!"

.

.

.

.

.

.

Hari-hari pun dilewati di penginapan tersebut dengan riang. Rukia pun terlihat makin dekat dengan Ichigo. Walau mendapat ledekkan bahwa mereka memiliki hubungan khusus, mereka tak memperdulikan hal itu. Namun Rukia pun harus hati-hati takut apa yang dikatakan teman-temannya bahwa ia 'menyukai' Ichigo yang telah ia anggap kakak sendiri menjadi nyata. Walau ia selalu menepis perasaan aneh saat dekat dengan Ichigo, tak bisa dipungkiri bahwa ada 'sesuatu' dalam hatinya yang tak bisa ia mengerti.

"Boleh aku tahu Facebookmu Ruki?" Tanya Ichigo pada Rukia. Meraeka sedang berjalan-jalan di hutan cemara yang daunnya tak ada satu pun. Hanya warna putih yang terlihat.

"Ya. Nama akunku, Rukia Ruki. Kalau kau?"

"Ichigo Kuro. Terima kasih ya midget..! haha.."

"Dasar jeruk!" Mereka pun saling berkejar-kejaran sambil mengejek satu sama lain. Tak sadar seorang gadis memandang mereka dari jauh.

''Rukia.. hati-hatilah.." gumamnya.

.

.

.

Esoknya..

Hari ini baik Rukia dan kawan-kawan serta Ichigo akan kembali ke rumah mereka yang telah ditinggalkan selama 5 hari.

"Aku pulang lebih dulu ya semua…" pamit Ichigo.

"Hati-hati ya jeruk!" Canda Rukia menanggapi pamit Ichigo.

"Ok. Midget!" Sekaligus mengacak Rambut Rukia dengan lembut. "Jangan lupakan aku!"

"Ya, Ichi.."

.

.

"Jangan sedih Rukia.. Bukankah kalian masih bisa berhubungan?" ledek Renji yang melihat raut wajah Rukia berubah agak sendu.

"Aku tak sedih! Dasar babon!"

.

.

.

Mereka telah sampai di kota Karakura, karena merasa lelah mereka pun langsung pulang ke rumah masing-masing.

'Ichigo… kuliah di Universitas Tokyo, Jurusan Bussinest.. Hah~ aku pikir aku sudah gila.. Aku tak mungkin menyukainya kan, Kaien?' gumam Rukia sebelum tertidur pulas karena lelah.

.

.

Di tempat lain

'Aku.. Apakah aku menyukaimu Rukia?' Gumam seorang pria berambut oranye yang kemudian terlelap masuk ke alam mimpi.

Kau tak tahu akan apa takdir yang akan menimpamu di waktu yang akan datang. Sesungguhnya kau bisa merubah takdir. Tapi, apa kau sanggup kehilangan orang yang kau cintai?

.

.TBC

Panjang juga… padahal flashback nih… chapter depan mungkin mash ada flashback walau sedikit.

Ok minta ripiu ya readers… please.. *Puppy dog eyes jutsu*

Thank youuu….!

Sampai jumpaaa!