Disclaimer: J.K. Rowling(only the character haha)
My first fic. And I'm absolutely newbie. So.. RnR?
Hope you like it
Enjoy
Muggle World
Dramione
Draco POV's
Kau mau tahu bagaimana rasanya mengagumi seseorang yang sama sekali menganggapmu tidak ada? Padahal semua orang mengagumimu, semua takut padamu, gadis-gadis menggilaimu dan bahkan mereka memanggilmu cassanova karena prestasimu yang gemilang, ketampananmu bak pangeran di negeri dongeng dan hartamu yang bahkan tidak akan habis sampai keturunanmu yang ketujuh.
Itulah yang aku rasakan.
Aku memiliki semuanya tapi dia tidak menganggapku ada. Padahal hampir semua orang membicarakanku dan wajahku selalu terpampang di majalah HOGWARTS SENIOR HIGH SCHOOL sebagai "Pria Yang Paling Diincar Wanita". Tadinya aku sangat ingin berterima kasih kepada kembar Patil yang membuat majalah konyol ini. Aku berharap gadis yang aku kagumi bisa mengetahui dan mengenal diriku. Tapi nyatanya dia hanya terpaku pada buku-buku tebal yang berisi segala ilmu yang luar biasa sulit untuk dimengerti.
Aku hampir gila dibuatnya. Entah apa yang membuatku benar-benar ingin dekat dengannya.
Aku rasa semua yang terbaik ada padanya. Mata coklat madu yang teduh. Rambut coklat yang senada dengan warna matanya walaupun bentuknya emm.. seperti semak tapi aku selalu berharap bisa mengelus rambut semak itu. Bibir mungil yang selalu menebarkan senyum yang sangat manis. Tubuhnya juga sangat proposional dan err.. seksi. Oh satu lagi otaknya yang sangat cerdas dan bahkan berada tingkat paling atas setelah aku. Sungguh masih banyak hal yang menarik dari dia. Banyak hal yang menarik dari Hermione Jean Granger gadis yang kukagumi.
Banyak cara yang aku lakukan untuk bisa dekat dengannya. Aku sering memanggil dia sebutan 'rambut semak', 'beaver', dan masih banyak ejekan lainnya. Aku tahu cara yang aku ambil ini salah. Salahkan rasa gengsiku yang tinggi. Aku selalu mengejek dan menghina dia dengan berharap dia bisa melihat atau membalas ejekanku. Tapi nyatanya dia tidak melihatku bahkan melirikku tidak. Yang paling parah adalah saat dia berkata, "Talk to my hand, Ferret Albino Malfoy!", dia sambil menyodorkan telapak tangannya ke depan mukaku.
Itu adalah hal yang sangat menyakitkan yang kudapatkan dari gadis yang kukagumi. Tapi aku sangat bersyukur ternyata dia tahu namaku dan What?! Ferret Albino?! Itu adalah ejekan yang pertama kali aku dengar darinya.
Setelah kejadian itu, aku semakin gencar mengejarnya dan berusaha lebih dekat dengannya.
Walaupun dia menganggapku orang asing.
Hari ini adalah hari dimana jadwal aku dan Hermione satu kelas. Yah aku tahu apa yang kalian pikirkan. Aku jadi stalker. Aku menguntit segala tentang dia. Aku ingin tahu semua tentang dia. Walaupun belum tentu dia mengetahui atau mengenal aku. Aku masih orang asing untuk dia bukan?
"Hay drake!", seru Blaise di belakangku dengan Theodore di sebelah Blaise.
"Oh. Hay guys!", jawabku berusaha tenang dan dingin padahal hatiku sangat bahagia dan bersemangat pagi ini.
"Whoa. Apa yang membuatmu datang secepat ini? Biasanya 5 sebelum kelas dimulai kau baru masuk.", tanya Blaise menyelidikiku.
"Apakah salah jika aku memulai kelasku lebih awal?", aku tetap berusaha untuk tenang.
"Kau mungkin bisa menipu Blaise. Tapi kau tidak bisa menipuku. Kau terlihat bahagia. Apakah ada sesuatu yang kami lewatkan, eh?", pertanyaan Theo tepat sekali. Sebenarnya aku belum mengatakan tentang Hermione kepada mereka. Aku ingin semua hanya cukup aku yang tahu.
"Tidak ada yang spesial. Hanya saja tadi setidaknya ada 15 orang termasuk Pansy dan Daphne mengajakku datang ke acara Pesta Topeng minggu depan.", kataku sambil mengeluarkan seringaiku.
Ketika Blaise dan Theo mendengar perkataanku seketika mereka membeku. Mereka sudah terbiasa dengan banyak wanita yang mengajakku. Tapi berbeda jika Pansy dan Daphne juga ikut mendaftarkan diri sebagai pasangan pesta topeng yang diadakan dua minggu lagi.
"Apa kau serius, Drake?", tanya Blaise mulai serius.
"Menurut kalian seperti apa? Kalian tahu kan kalau sebelumnya mereka pernah mengejarku", seringaiku semakin lebar sekarang melihat ekspresi mereka.
"Oh itu mereka. Hai Pansy and hai Daphne.", sapaku ketika dua gadis itu sampai di depan kami.
"Hai drake. Oh hai my lovely Blaise!", kata Pansy ke Blaise sambil mencium pipi kiri Blaise.
"Hai Daph.", kata Theo datar.
"Oh hey honey. Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian begitu dingin kepada kami?", tanya Daphne bingung sambil memeluk lengan Theo. Oh aku sangat tidak suka suasana ini. Hanya aku saja yang belum memiliki pasangan. Aku harus cepat-cepat mendapatkan Hermione.
"Tanyakan saja pada Draco.", kata Theo dingin.
"Whoa Drake. Apa yang kau lakukan kepada pria-pria kami, eh?", kata Daphne menyelidiki.
Bukannya menjawab tapi aku malah mengeluarkan seringai mautku yang membuat semua wanita melting melihatnya.
Saat aku akan menjawab, Blaise langsung menyambar.
"Apakah benar kalian mengajak Draco ke pesta topeng?", ucap Blaise sambil merajuk ke Pansy.
"Kalian cemburu? Yang benar saja. Kami sudah memiliki kalian. Buat apa kami mengajak Draco yang suka jual mahal ini", jelas Pansy sambil menggelayut mesra pada lengan Blaise.
Sebelum mereka menyadari bahwa aku mengerjai mereka, aku sudah berlari meninggalkan mereka dan mengambil jalan memutar untuk ke kelasku pagi ini.
Karena aku berlari sambil terus menengok ke belakang tanpa sadar aku menabrak seseorang atau mungkin sesuatu.
BRUUK
Aku terpental ke belakang dan orang yang kutabrak juga ikut jatuh dengan banyak buku berserakan di dekatnya.
Oh betapa cerobohnya orang ini. Kenapa dia tidak bisa memberiku jalan ketika aku berlari. Sepertinya aku harus memberi pelajaran kepada orang ini.
Aku masih mengelus bokongku yang menjadi korban dan mulai bangkit berdiri.
Ketika aku mengangkat wajahku, aku melihat wajah yang selalu aku impikan dan selalu aku dambakan. Orang itu sama kagetnya denganku. Aku kehilangan suara ketika melihatnya. Hanya satu kata yang bisa aku ucapkan.
"Granger"
"Stranger", ucap gadis itu dingin.
Mind to review? Please? Hehe
