Fandom : Kaizoku Sentai Gokaiger

Genre : Shonen-Ai, Yaoi, Angst, Alternate Universe

Pair : Captain Marvelous x Joe Gibken

Disclaimer : Toei Company

Note : BGM music Track 17 Kaizoku no Hokori wo Kakete 2 (Kaizoku Sentai Gokaiger Music Otakara Box 1)


I - Last Memories

Siang itu begitu terik. Matahari menyinari Planet Zephyria dengan seluruh sinarnya yang menyengat kulit. Orang-orang berkumpul di sebuah lapangan yang luas, namun tidak ada pandangan kegembiraan di sana. Hanya mata-mata yang menunjukkan kesedihan, keputusasaan, dan hilangnya harapan. Mata mereka tertuju pada seseorang yang diikat pada sebuah tiang salib besar. Satu-satunya harapan penduduk luar angkasa, pemimpin Super Sentai ke-35 yang sangat berani melawan Zangyack. Ya, Captain Marvelous, detik-detik terakhir eksekusi dirinya di depan publik jagad raya akan segera dimulai,

Marvelous masih dengan mantel merah kebanggaannya yang sudah compang camping itu, tidak terlihat sedikitpun rasa takut di matanya. Suara teriakan para pimpinan Zangyack akan keberhasilannya membunuh Gokaiger dan menangkap hidup-hidup pemimpinnya, sudah tidak ia hiraukan lagi. Satu menit terakhir sebelum ekskusi dimulai, Marvelous mulai mengingat kembali momen momen tak terlupakan yang pernah ia lakukan bersama rekan-rekannya di Gokaiger.

Banyak kenangan yang telah ia buat bersama kelima rekannya di Gokaiger. Tapi baginya, momen bertemu dengan Joe adalah momen yang paling membuatnya bahagia. Masih lekang dalam ingatannya bagaimana ia bertemu Joe, mengajaknya menjadi teman untuk sama-sama mencari Uchuu Saidai no Otakara*. Marvelous juga masih ingat ketika Gokaiger baru saja terbentuk oleh dirinya dan Joe. Momen ketika Joe selalu disisinya ketika ia sakit, ketika ia lapar dan Joe selalu memasak untuknya, ketika Gokai Galleon sudah berantakan bak kapal pecah dan Joe tanpa mengeluh selalu merapikan semuanya. Juga saat Joe menangis mengingat masa lalunya yang kelam karena merasa ditipu oleh Zangyack saat menjadi prajurit khusus, Marvelous memeluknya dengan kuat. Joe terasa hangat.

Marvelous hanya tersenyum kecil ketika ia mengingat satu persatu momen indahnya bersama Joe. Apalagi ketika malam yang sangat mengubah hubungan di antara mereka berdua. Suatu malam yang sangat membuat nafsu Marvelous bergejolak tak Joe yang terasa halus, dan helaian rambutnya bagai kain satin berwarna hitam. Marvelous menenggelamkan perasaannya saat menyentuh bibir Joe yang lembut. Suara teriakan dan desahan Joe yang membuat imajinasi Marvelous di malam itu menjadi sangat liar, malah ia ingat di detik-detik terakhir kehidupannya. Malam yang sangat membuat Marvelous bergairah, hingga tak satupun sepatah kata keluar dari mulut Marvelous. Bahkan ia sadar, tak ada yang bisa membuatnya begitu bernafsu memburu cinta selain karena Joe.

"Oh, Joe. Kuharap sekali lagi saja, aku bisa melakukannya denganmu.." Marvelous hanya bergumam pelan sendirian. Ia tahu Joe sudah tiada, tak akan pernah ada yang menolongnya. Begitu juga anggota Gokaiger yang lain. Tak akan akan yang bisa menolongnya. Marvelous telah pasrah dan perlahan ia memejamkan matanya, berusaha mengingat wajah Joe, mungkin untuk yang terakhir kalinya.

"Terima kasih, Joe, dan kawan-kawanku yang lain, Luka, Hakase, Ahim, Gai. Maafkan aku sebagai kapten yang tidak mampu menepati janji."

Terdengar dari kejauhan, suara para pimpinan Zangyack menyerukan pasukannya untuk menembak Marvelous, tanda eksekusi segera dilakukan dalam hitungan tak lebih dari lima detik. Teriakan para penduduk Planet Zephyria lah yang terdengar di telinga Marvelous, juga tangisan mereka yang hanya bisa menatap satu-satunya harapan mereka melawan Zangyack akan segera hilang.

Dor.

Suara tembakan mulai terdengar. Namun Marvelous tak merasakan apapun dari tubuhnya. Marvelous membuka matanya dan tak ada luka ataupun darah mengalir dari tubuhnya. Tembakan itu muncul bukan dari arah para pengeksekusi, namun dari seseorang berjaket biru, berambut hitam pony tail dan berkulit putih.

Dia adalah Joe Gibken.

*The Greatest Treasure in the Universe / Harta Karun Paling Berharga Sejagad Raya