Let's Not Fall In Love

Cast : KrisXBaekhyun

Leight : oneshot (bisa berubah sesuai keinginan readers;p)

Genre : romance & drama

Warning! genderswitch for uke! Don't like? Don't read!

.

.

.

.

.

Hari ini yeoja bereyeliner itu sedang mennggu seseorang di lapangan basket yang sangat berarti untuknya. Karena disitulah ia bertemu dengan Wu Yifan atau yang lebih senang di panggil Kris.

Cara mereka bertemu bukan awal yang baik, karena saat itu Baekhyun sedang berjalan di dekat lapangan basket dan tiba tiba saja bola basket melayang keras ke kepalanya hingga membuatnya taksadarkan diri.

Baekhyun terbangun dengan kepala yang berdenyut dia agak meringis sambil memegangi kepalanya yang sepertinya benjol. Kris ada di sana di bangku tempat Baekhyun berbaring wajahnya cemas ia berulang kali mengucapkan maaf Baekhyun menjawab dengan senyuman yang di paksakan sebenarnya karena berusaha menahan kepalanya yang berdenyut.

Kris menatap baekhyun horor karena cairan pekat berwarna merah turun dari hidung bangir Baekhyun. Dan setelahnya Baekhyun menangis keras karena ia takut sekali dengan darah

Yeoja manis itu terkekeh mengingat pertemuannya yang sangat kacau dan tidak bisa dibilang romantis seperti novel yang suka ia baca

"kenapa kau tertawa sendiri? Jika ada yang melihatmu kau akan di sangka orang gila"

Suara berat itu mengalihkan perhatian Baekhyun dan jitakan kasih sayanglah yang namja jangkung itu dapatkan. Namja jangkung itu meringis pelan berakting seolah olah itu hal yang sangat sakit

"kau konyol sekali Kris pukulanku tidak sesakit bola basket yang mengenaiku saat kita pertama kali bertemu"

Baekhyun mencibir lalu ia mencebilkan bibirnya lucu. Karena gemas Kris mencubit kedua pipi Baekhyun dan menariknya ke atas sehingga membuat kedua sudut bibir Baekhyun terangkat seperti sebuah senyuman

"kau lebih cantik jika tersenyum seperti ini daripada cemberut"

"yak! lepaskan ini sakit tau"

Baekhyun berusaha berbicara pipinya benar benar sakit tapi Kris malah menggeleng dan memperlihatkan senyum usilnya. Tanpa aba aba Baekhyun mencubit pipi Kris keras dan pekikan dari Kris lah yang terdengar selanjutnya

"rasakan! Pipiku bisa melebar kalau kau tarik seperti itu"

Baekhyun mengusap sayang pipi putihnya yang sekarang berwarna merah

"kau tega sekali pipiku seperi akan sobek saja saat kau cubit"

Baekhyun malah memeletkan lidahnya dan pergi meninggalkan Kris yang meringis kesakitan

.

Grep

.

Tubuh mungil Baekhyun tersentak karena Kris tiba tiba memeluknya dari belakang. Kepala Baekhyun berada di dada Kris tinggi mereka terlihat jelas berbeda sekarang

"kau mau kemana Wu Baekhyun"

Kris meletakkan dagunya di kepala Baekhyun. Jantung Baekhyun berdebar dan wajahnya memerah. Perlakuan Kris memang selalu manis padanya entah mengapa

"ya! Jangan mengganti margaku seenaknya Wu Menyebalkan Yifan dan lepaskan pelukanmu"

Baekhyun berusaha menetralkan debaran jantungnya sekarang. Ia ingin pergi untuk mendinginkan wajahnya yang seperti kepiting rebus

"kalau aku tidak mau?"

Baekhyun mendengus ia paling sebal kalau Kris sudah jail padanya. Karena jantung dan wajahnya akan memperlihatkan segalanya bahwa baekhyun menyukai Kris

"ow nona Byun ngambek eoh?"

Kris mensejajarkan bibirnya dengan telinga Baekhyun. Nafas Kris menggelitik telinga Baekhyun yang membuat si empu terkikik karena kegelian.

"Kris jauhkan bibirmu dari telingaku! Nafasmu membuatku geli!"

Baekhyun menggeliat pelan di dalam kukungan namja jangkung tersebut. Seolah tuli Kris malah sengaja meniupkan napasnya ke telinga Baekhyun dan jambakan yang dihadiahkan oleh yeoja mungil itu.

.

.

.

Sekarang Kris dan Baekhyun sedang duduk di sebuah cafe. Baekhyun memesan cheese cake dan hot choholate sedangkan Kris espresso dan roti

"seleramu kekanakan sekali"

Ledek kris sambil meminum pelan espressonya. Bibir Baekhyun maju kedepan mata bereyeliner itu menatap garang Kris

"biar daripada kau seleramu seperti ajusshi beumur saja"

Dengan cuek Baekhyun memakan cheese cake nya sampai bersih setelahnya yang menjadi sasaran Baekhyun adalah hot chocolate yang terlihat sedikit mengepulkan asap.

"mau?"

Kris menawarkan roti yang sudah ia cuil sedikit. Baekhyun melihat roti itu sebentar saat akan mengambilnya Kris malah menariknya

"jangan di ambil oleh tangan"

Baekhyun terlihat berfikir. Kris menunjuk bibirnya sendiri dan tersenyum tipis. Pipi Baekhyun mulai memerah dengan ragu ia membuka mulutnya. Tangan Kris yang memegang potongan roti mendekat, saat roti itu akan sampai ke mulut Baekhyun, Kris malah membelokan roti itu lalu memakannya sendiri .

Tawa Kris meledak setelahnya, Baekhyun merenggut kesal ia sangat malu sekarang. Dasar Wu sialan!

.

.

.

Setelahnya Baekhyun benar benar marah dia sama sekali tidak mau melihat ataupun menanggapi perkataan Kris

"aku kan tadi sudah mintamaaf ayolah jangan mendiamiku seperti ini"

Mereka sekarang sedang di taman yang tidak jauh dari cafee tadi. Baekyun duduk di ayunan dan Kris duduk di ayunan sebelahnya

"Baek~"

Nada manja Kris terdengar sangat menggelikan Baekhyun menggigit bibir bawahnya berusaha agar tidak tertawa

"aku lebih senang kau menyikasaku daripada kau diami, aku merasa sangat sedih jika kau seperti ini"

Baekhyun menoleh ke arah Kris wajah Kris terlihat sedih. Baekhyun terenyuh melihatnya

"kau mau memaafkanku?"

Mata Kris langsung menatap ke mata Baekhyun. Baekhyun merasa terhipnotis ia mengangguk tanpa sadar

Senyuman cerah mengembang dari bibir Kris. Ia lalu mengacak poni baekhyun

"Ya! Kau merusak rambutku"

Baekhyun membenarkan poninya sambil memcebilkan bibirnya terlihat sangat menggemaskan

.

Test

.

Awalnya perlahan lalu hujan lebat yang selanjutnya datang Baekhyun dan Kris yang tidak terlalu basah meneduh di bawah pohon dekat taman

"sepertinya tidak akan reda dengan cepat"

Kris melihat hujan yang semakin lebat saja untung tidak ada petir hanya air yang jatuh dari langit seperti sebuah tangisan

Sebuah tangan hangat menarik Kris dari bawah pohon, seluruh badannya sudah terkena hujan bahkan hoodie hitam yang di pakainya mulai berat karena menampung air hujan. Sang pelaku yang menarik hanya tersenyum matanya yang ternyata sudah bersih dari eyeliner melengkung indah dan bibirnya melebar memperlihatkan deretan giginya yang putih

"hujaaaaannnnnn"

Baekhyun berteriak seperi orang gila tangannya ia angkat ke atas sehingga sebelah tangan Kris yang di genggamanyapun ikut terangkat. Baekhyun tertawa sangat girang sambil berlari lari dia terlihat seperti anak tk sekarang. Benar benar sangat polos. Kris yang daritadi hanya diam kini mengikuti Baekhyun yang sedang duduk di ayuna yang tadi ia duduki

"pegangan yang erat!"

Setelahnya Kris mendorong ayunan itu agak keras membuat tubuh Baekhyun melambung dan tawa lepaslah yang terdengar.

Ayunan itu terhenti Baekhyun menghampiri Kris yang berdiri di samping ayunan sedikit berjinjit karena tinggi mereka yang berbeda jauh Baekhyun mencubit gemas hidung Kris lalu memeletkan lidahnya mengejek lalu berlari, Kris tersenyum dan mengejar Baekhyun tawa mereka berdua terdengar karena langkah Kris lebih besar dengan mudah ia bisa menangkap si mungil Baekhyun

"kena kau!"

Kris memeluk tubuh Baekhyun yang masi tertawa. Napas mereka berdua terengah. Untuk beberapa saat mereka terdiam menikmati keadaannya sekarang sampai hujan perlahan berhenti.

"bajuku benar benar basah"

Baekhyun menggumam di dalam pelukan namja bertubuh tegap itu. Rasanya sangat nyaman membuat Baekhyun tenang tapi jantungnya mulai berulah berdebar lebih cepat dari biasanya

"aku juga"

Tidak jauh dengan Baekhyun, Kris merasa tubuh mungil Baekhyun sangat nyaman untuk di peluk.

"kkaja kita pulang"

"biarkan beberapa saat seperti ini"

Kris semakin erat memeluk tubuh Baekhyun ia menghirup wangi tubuh baekhyun yang membuatnya kecanduan. Strawberry. Baekhyun tercium seperti itu, manis dan segar.

.

.

.

Disinilah mereka di apartemen Baekhyun. Karena apartemen Baekhyun lah yang paling dekat dengan taman tadi sedangkan rumah Kris lumayan jauh harus menaiki bus, mana mungkin ia menaiki bus dengan baju yang sudah sepenuhnya basah.

Ini kali keduanya Kris datang ke apartemen yeoja bereyeliner tersebut yang pertama ketika ia mengantarkan Baekhyun yang menangis ketakutan karena darah yang keluar dari hidungnya. Apartemen Baekhyun ada di lantai paling atas dekat dengan atap ada tangga menuju atap di pojok lorong.

"ini pakailah aku mandi dulu"

Baekhyun memberikan handuk putih ke Kris dan berjalan ke kamar mandi. Setelah pintu kamar mandi tertutup Kris mengedarkan pandangannya ke sekeliling apartemen Baekhyun. Dulu ia tidak teralu memperhatikan karena memang tidak terlalu tertarik.

Kris berjalan berkeliling sambil menggosok rambutnya yang basah hoodienya sudah ia lepas dan di simpan di keranjang cucian. Sekarang ia hanya memakai celana jeans dan kaos hitam oblong yang masi basah

Perhatian kris tertuju kepada sebuah bingkai photo yang lumayan besar di dekat tv disana ada dua namja dan yeoja terlihat sudah berumur yang sepertinya ayah dan ibu baekhyun lalu seorang gadis kecil bermata bulat yang Kris duga adalah adiknya dan yang terahir Baekhyun tersenyum dengan sangat manis. Seyuman Baekhyun di foto itu menular pada Kris yang sekarang ikut tersenyum.

Di sebelahnya ada foto masa kecil Baekhyun. Disana ada saat Baekhyun memenangkan sebuah perlombaan, Baekhyun bersama adik yeojanya, Baekhyun ketika jatuh dari sepedah wajah menangisnya membuat Kris terkekeh pelan. Yang terahir Baekhyun saat kelulusan SMU dia sudah terlihat sangat cantik disana ia memakai toga dan memeluk buket bunga senyuman menawan terpatri di wajah Baekhyun. Kris memandang foto itu lama

"apa yang sedang kau lakukan?"

Suara Baekhyun mengagetkan Kris dia langsung berbalik. Baekhyun sudah berganti pakaian menjadi sweater kebesaran berwana soft blue dan hotpants berwarna putih yang terhalang sweater kebesaran Baekhyun sedangkan rambutnya ia urai karena masi basah

"kau membuatku jantungan saja"

"sana kau mandi, aku sudah menyiapkan baju yang lumayan besar untukmu aku harap itu cukup"

Setelah Kris menghilang di balik pintu kamar mandi, baekhyun berkutat di dapur membuat makan malam

Wangi makanan menyapa hidung Kris setelah keluar dari kamar Baekhyun. Ia dihadiahi oleh senyuman lembut Baekhyun perasaan ini tidak terasa asing untuk Kris. Perasaan yang tidak hilang sejak pertama mereka bertemu tapi rasa sedih mulai melingkupi hatinya.

Kris duduk di meja makan yang hanya ada dua kursi, Baekhyun menyimpan makannya di atas meja lalu memberikan mangkuk berisi nasi kepada Kris.

"aku harap kau suka dengan masakanku"

Baekhyun duduk di depan Kris yang menatapnya lekat, raut Baekhyun berubah bingung

"Kris?"

Merasa namanya di panggil Kris tersadar "ya?"

"kau kenapa?"

Senyuman tipis mengembang di bibir Kris hanya gelengan yang Baekhyun dapat.

Mereka makan dengan tenang karena terlalu terfokus dengan fikiran masing masing.

.

.

.

Setalah membantu Baekhyun mencuci piring Kris duduk di depan tv. Baekhyun duduk di sebelahnya menatap bosan tv

"kkaja kita ke atap"

Baekhyun berujar girang. Senyuman merekah di bibirnya yang tipis. Kris menatap bingung Baekhyun bertanya 'untuk apa' lewat pandangannya

"sudah ayo ikut saja"

Tanpa menunggu perserujuan Kris Baekhyun menyeretnya ke atap menaiki tangga di pojok lorong.

Di atap ada sebuah kursi kotak yang lumayan besar. Baekhyun langsung menduduki pantatnya disitu dan menepuk tempat kosong di sebelahnya. Kris perlahan duduk di samping Baekhyun

"aku selalu kesini jika penat dengan skripsiku, suasana disini membuatku lebih tenang"

Angin berhembus meniup rambut kecoklatan Baekhyun. Kris menatap lama Baekhyun. Sadar jika di perhatikan pipi Baekhyun mulai memerah. Ia melirik Kris

"aku tau aku cantik jangan terpesona seperti itu"

Baekhyun mengira jika Kris akan meledeknya atau menjitaknya tapi tidak ada tanda tanda jika Kris akan melakukannya, ketika Baekhyun memalingkan wajahnya Kris menatap wajahnya dengan jarak yang sangat dekat Baekhyun refleks memundurkan kepalanya dan mendorong dada Kris

"Kris.. kau.. terlalu dekat"

Wajah Baekhyun benar benar memerah sekarang. Seringaian terlihat dari wajah tampan Kris. Ia malah semakin mendekatkan wajahnya ke Baekhyun. Hidungnya mengenai rahang Baekhyun

"Krisss!"

Baekhyun semakin panik mendorong dorong dada bidang Kris

Setelahnya tawa pecah dari Kris "wajahmu merah sekali seperti buah strawberry"

Baekhyun merengut kesal bibirnya ia majukan. Jahil Kris semakin kronis saja

"kau menyebalkan"

Baekhyun memukul bahu Kris lumayan keras lalu menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya yang di tekuk.

"orang tuaku bercerai saat aku kecil"

Tiba tiba nada suara Kris terdengar serius. Baekhyun mendongakkan kepalanya menatap Kris

"sebelum meraka bercerai, mereka selalu bertengkar di hadapanku yang masih kecil. Melempar makian dan kata kata kasar tidak luput ayah bermain fisik, menampar, memukul, melemparkan barang apapun sehingga rumah terlihat seperti neraka. Aku yang masi kecil tidak mengerti apapun selalu menagis sendirian di kamar menutup rapat telingaku agar suara suara itu tak terdengar olehku"

Kris menatap lagit malam yang gelap, fikirannya melayang kemasa lalu. Masa yang selalu ingin ia lupakan dari ingatannya

"setelah perceraian keadaan tidak semakin baik ayah dan ibu mempermasalahkan hak asuhku dan akhirnya aku jatuh ke tangan ayah untuk meneruskan perusahaan katanya. Ayahku mulai menyibukkan diri dengan pekerjaanya setelah itu. Sedangkan ibuku telah memiliki suami baru dan tinggal di luar negri"

Baekhyun diam dengan setia mendengarkan kata demi kata yang di ucapkan Kris

"dulu mereka saling mencintai lalu mengucapkan janji di altar dan lahirlah aku. Tapi tidak ada yang tau apa yang terjadi selanjutnya. Setelah banyak kenangan yang mereka lalui, mereka malah saling membenci dan akhirnya berpisah membuang semuanya. Juga membuangku yang merupakan buah hati mereka"

Di sudut mata Kris menggenang air mata yang jika ia berkedip akan jatuh. Tiba tiba Bakhyun memeluk kepala Kris. Mengusap rambutnya tanpa mengucapkan apapun.

Tangis Kris meledak air mata membasahi baju Baekhyun. Tangisan pilu Kris menyayat hati Baekhyun air mata keluar dari kedua sudut mata sipit itu.

.

.

Setelah keadaan tenang mereka duduk menatap langit malam yang semakin larut tapi lampu lampu masih menyala menemani sepasang manusia itu.

"maaf kau harus mendengar semua itu"

Kris memulai percakapan, Baekhyun tersenyum lalu menggeleng

"tidak apa aku senang bisa mengurangi bebanmu"

Kris tersenyum ada kesedihan dalam senyuman itu

"Baekhyun"

Hanya gumaman yang menjadi tanggapan

"let's not fall in love"

Ucapakan Kris sontak membuat Baekhyun mengalihkan perhatian kepadanya

"kita tidak akan tau itu akan berjalan baik kan? Seperti orang tuaku"

"jika kita belum mencoba kita tidak akan tau Kris"

Kris terdiam menatap lekat wajah Baekhyun terlihat jelas dimatanya kalau Baekhyun terluka dengan ucapannya

"sebenarnya aku sedikit takut, aku minta maaf"

Saat Baekhyun akan megucapan sesuatu Kris segera memotong "jangan tanya apapun padaku" jeda dari Kris "aku tidak bisa menjawabmu"

Air mata mulai mengumpul di kedua mata baekyun

"tapi aku sangat yakin dengan ini, aku menyukaimu"

Kris mengusap pelan pipi putih Baekhyun yang terasa lembut di tanggannya

"kau tau aku menjadi sedih ketika aku mulai menyukaimu. Aku khawatir jika senyumanmu yang cantik menjadi air mata karena aku"

"Kris"

Baekhyun menggenggam erat tangan Kris di pipinya. Matanya tidak lepas metapan lekat wajah tampan sang namja

"pada awalnya hubungan kita akan menjadi setengah kegembiraan dan setengah kekhawatiran tapi pada akhirnya itu hanya akan menjadi kewajiban, cobaan, dan error"

"jangan berharap lebih dariku, aku tidak mau kehilanganmu atau di buang olehmu Baek. Sebelum ini menjadi terlalu dalam, sebelum kita mendapat luka jangan percaya padaku"

Air mata Baekhyun mengalir dengan deras hatinya benar benar remuk. Ini sulit untuknya. Baekhyun sangat mengerti kalau Kris trauma dengan sebuah ikatan yang berdasarkan cinta tapi ini begitu menyakitkan. Orang yang kalian sukai serta menyukaimu ada di depanmu tapi kau tidak bisa menggapainya karena ada penghalang yang sangat tinggi.

"hanya seperti ini walaupun itu menyakitiku lagi dan lagi tapi pada saat ini aku ingin kau tinggal disisiku"

Dengan kasar baekhyun menghempaskan tangan Kris di pipinya lalu menghapus dengan kasar air matanya. Mata yang biasanya melekung indah kini menatap tajam penuh kekecewaan

"kau bajingan egois"

Setelahnya Baekhyun meninggalkan Kris sendirian di atap. Kris menatap kosong kepergian Baekhyun yang seperti membawa sebagian jiwanya pergi.

.

.

.

END~

.

Ff ini terinspirasi dari lagu Bigbang yang berjudul sama kkk~ choco lagi kecanduan lagu itu disitu bang jidi sama tiopi cakep bener dah*-* kalau banyak yang minta lanjutannya ntr choco buat deh'-'
kalau ada kesalahan atau kekurangan langsung tulis aja ke kolom review ok ;) masukan kalian sangat berarti buat choco^^