" Awas minggir..."
" Yak Minseok . kembalikan "
" Tidaaak akan ... "
Minseok terus berlari di koridor kampusnya menghindari kejaran si lelaki dingin ..Luhan
kenapa ?
Pagi ini ia mengambil jaket Luhan yang berada di jemuran ?
jemuran
lebih tepatnya di pinggir lapangan . jaket itu terpampang dengan indahnya di salah satu pagar dipinggir lapangan
luhan selalj meletakkannya disitu jika sedang berlatih basket
Luhan memang jaket holic . ah apalah itu namanya , ia sama sekali tidak memperbolehkan siapa saja memakai jaketnya bahkan menyentuhnya , jaketnya pun terbilang brended yaaa , ori semua ... yaiyalahhh masa KW . sekelas Luhan mana mau pakai KW . padahal negara asalnya suka bikin yang kw kw ehh wkwk
Tapi sejujurnya tidak masalah jika Minseok memakainya , dalam artian benarbenar memakainya , bukan seperti sekarang hanya diselempangkan di pinggangnya , biar lebih seksi katanya , biar menutupi pantatnya yang indah katanya lagi
ditambah sekarang Luhan hanya membawa 1 jaket , ia biasanya membawa cadangan karna ya... takut seperti ini ... atau memang dasarnya Luhan sok ingin terlihat uwaahhhhhh ...
Dan setelah itu Minseok akan pamer ke Sehun atau semuanya kalau ia memakai jaket luhan , the prince off ice di kampusnya , idaman setiap wanita wanita seksi disana
sama saja bukan ? tukang pamer
Huh
tidak tau malu
" Berhenti atau aku akan membuang boneka rusamu dirumah " Teriak Luhan final
Seketika Minseok berhenti , ia berbalik dengan wajah sendunya
" Kau ini lelaki bukan sih ? main ancam saja . lagipula kan aku tidak membuat kotor jaketmu . lihat yaa sampai anak rusaku hilang kau tidak boleh kerumahku "
" Kau juga jangan kerumahku " balas Luhan nyalang
" Kauu..."
" Kau ini kenapa sih ..?" Luhan menghela nafas dan terduduk di lantai ... lebih tepatnya tanah , sambil menetralkan nafasnya yang sudah setengah setengah .. mereka berlari sampai jauh dibelakang kampus ternyata , tanpa peduli dengan imejnya lagi
" Sini duduk sini "
Minseok pun langsung tiduran dipaha Luhan
memejamkan mata , menetralkan nafasnya juga
Mereka hanya diam , lalu luhan tersadar
" Ya .. ya.. yaa...jangan memakai jaketku sebagai alas...yaak bantet aishh "
" Nanti kucuci dengan tanganku dan jiwa ragaku "
" Harga jaketku lebih mahal dari jiwamu " Dasar . lelaki bermulut pedas
" Cih ... mulutmu memang harus disumpal pakai kaos kaki ya lu " nah yang perempuan juga sama . tidak pernah sopan " bahkan kau tergila-gila dengan tubuhku aah ya.. jangan lupa kau selalu mengintipku bukan "
" Mengintip ? tubuh gempalmu itu ? mimpi saja sana "
" sial.."
Mendadak mereka hanya diam , entah mengapa rasanya malas menceritakan hubungan mereka , dulu sebelum masuk ke universitas minseok sudah meminta status hubungan dengan luhan tapi Luhan tidak mau , malu katanya punya pacar bekas sahabat sendiri , tidak mau jadi pelampiasan Minseok lah , tidak mau menerima tubuh gempal Minseok lah , tidak mau jadi mesin atm minseok lah , tidak mau minseok menjual namanya lah , tidak mau hargadirinya jatuh lah, dan alasan alasan konyol lainnya
namun dengan paksaan yang cukup keras dan ancaman ancaman tidak masuk akal dari Minseok akhirnya Luhan dengan senang hati menerima tawaran minseok . menjadi kekasih , yang tentunya sekarang ini hanya status
mungkin...
karena tidak ada interaksi yang menunjukan mereka sepasang kekasih
tapi semua orang tau bahwa Luhan mencintai Minseok dan Minseokpun juga mencintai Luhan
hanya ...
cara mereka yang berbeda ...
AROGAN
" Lu ... "
" hmm " lelaki cantik yang terlihat kurang jantan ini selalu acuh menanggapi minseok
bahkan dengan memejamkan mata . tanpa berniat membalas tatapan kekasihnya
" Bagaimana jika aku menjadi anggota cheers "
" APA ..." langsung Luhan menatap tajam minseok " mana bisa kau jadi anggota cherrs , badan gempal , pendek dan wajah tidak cantikmu itu "
sering Minseok menerima hinaan dari Luhan , aah tapi dia masa bodo , dasarnya juga minseok tidak tau diri , yang penting dia bahagia , dan yang penting Luhan tidak marah karena jika kekasihnya ini marah , entahlah dia selalu menciut seperti ini
mereka memang terlihat bercanda dengan hubungannya , tetapi mereka saling mengerti satu sama lain , makna tatapan bahkan nada bicara
seperti sekarang , Luhan mungkin mencoba mengatai minseok , namun tatapannya berkata lain , mata Luhan memerah tajam , benarbenar marah , padahal kan minseok hanya ingin menjadi anggota chers , supaya bisa mendukung Luhan , seperti yang lainnya , menjadi anggota chers untuk menyemangati kekasihnya yang berlomba , berjuang ditanah lapang , berjuang demii tumpah darah dan tanah aiir berjuang demi..
stop minseok
ok
bilang saja Luhan cemburu , ahhh lelaki ini tidak pernah cemburu katanya , luhan selalu bilang selain dia siapa lagi yang mau menerima minseok
" Aku akan diet " cicit minseok
" TIDAK " teriaknya nyalang
" waee , kau bilang aku gempal , kau bilang pipiku besar , kau juga bilang kalau aku pendek , aku bisa diet supaya aku kurus , dan minum obat peninggi badan , ayolah Luhan " merayu dengan aegyonya yang imut sih tapi Luhan tidak mengakui nya , padahal dia sangat menyukai aegyo Minseok , dasar sok keren
" terserah kau saja .." final .. hanya dengan aegyo amarah Luhan langsung melunak " tapii..tanpa baju berbelahan dada pendek " ancamnya lagi
" Kau bilang cuma dadaku yang bisa diandalkan , jadi aku akan mengumbarnya , aku mendaftar dulu , bye tampan " Minseok langsung lari begitu saja
meninggalkan Luhan yang sedang marah namun ia memperlihatkan senyum tipisnya , yang jarang sekali ia lakukan , tentunya karena ucapan minseok yang mengatainya tampan
ah masa bodo lah tidak ada yang melihat ini , toh minseok selalu seenaknya , 3 tahun mereka bersama dan Luhan seolah acuh dengan apa yang Minseok lakukan , hal hal aneh , kecuali jika minseok mulai tebar pesona dengan sehun , gadis genit yang tidak tau malu itu pasti tidak akan memandang kekasihnya jika dia sedang menggoda sehun
malas rasanya memikirkan apa yang akan dilakukan minseok , gadis itu suka sekali membuat onar , bergaya yang tidak modis , dengan celana panjang dan kemeja seadanya , sneakers butut , rambut yang dikuncir kuda , sama sekali tidak ada cantiknya
Luhan memilih berjalan ke fakultasnya , malas mengejar minseok , toh dia pasti sedang di fakultasnya juga atau mungkin mengganggu orang lain , atau bersama sahabat gilanya , lelaki tampan yang tingkahnya samasama gila dengan minseok , baekhyun ...
sahabat Luhan juga sih , tapi Luhan tidak mau mengakuinya , ia lebih memilih sendiri , toh minseok dan baekhyun tidak satu fakultas dengannya , jadi pura pura saja tidak kenal
kejam bukan
XXX
" Mau makan ?" tanya Kai
" tidak , kau saja sana " jawab luhan ketus
" ayolah kekasihku sudah menungu disana "
" masa bodo "
" menyebalkan "
Setelah jam kuisnya selesai Luhan tidak bergegas ke kantin , biasanya dia akan kekantin untuk segera makan , namun ia rasanya malas sekali
ia memilih menidurkan kepalanya di meja
ia bisa mendengar dengusan kai yang mengatainya , sahabat macam apa itu , selalu saja harus berdua , kalau luhan tidak mau kai akan mengatainya dibelakang ... cih
bisa didengar juga olehnya bisikan bisikan dari para gadis dikelasnya yang mengatainya , memuji , mengasiani kenapa mau dengan minseok dan segala hal lainnya
tapi luhan ya tetap.. masa bodo
baru ia akan terlelap
" Luhennn luhenn luhenn tolong " dengan tidak elitnya baekhyun datang mendatangi luhan dan menggoyang goyangkan meja , alhasil luhan bangun dengan tatapan tajam menahan amarahnya , kepalanya pening bukan main
" WAE ...!" bentaknya
" Min... hah ... hahh ...minseokk .."
"... " luhan masih menatap baekhyun dengan tajam
" minseok memakai rok pendek " teriak baekhyun sambil menudingkan jarinya keluar
seketika tatapan luhan menjadi lebih tajam dan berdiri mendorong meja sampai terbalik dan otomatis baekhyun yang bertumpu dimeja pun ikut jatuh
luhan lari begitu saja keluar kelas
sedangkan baekhyun meringis dengan sabar , sudah biasa diperlakukan seenaknya oleh luhan dan minseok
ia pun menyusul Luhan
Luhan berlari menuju lapangan indor , dimana disitu sedang ada audisi penerimaan anggora cheers yang baru , ia lupa bahwa tadi minseok sempat mengucapkan akan mendaftar , ah bodohnya , ia harusnya juga disana namun malas , menatap tubuh hampir terbuka gadis gadia genit
ia memaku ditempat saat melihat minseok berdiri dengan memakai seragam cheers yang tentunya akan membuat badan gempalnya terlihat jelas
amarahnya naik ke ubun ubun saat mengetahui para panitia yang notabenenya adalah anak cheers dan anggota basket lainnya menatap minseok dengan mengejek bahkan menilai bahkan ada juga yang dengan bebas memandang dada minseok . ya tuhan mereka tidak sadar sekarang sedang menatap milik siapa
Ditambah disana ada ada Sehun , salah satu lelaki tampang yang memiliki sejuta pesona
Minseok yang biasanya bertingkah masa bodo dan tidak tau malu mendadak mempunyai malu dengan menunduk didepan mereka semua
minseok juga merasa saat seperti inilah dia sadar bahwa ia bukan gadis yang sempurna
Luhan dengan tenang namun aura membunuh yang menguar berjalan mendekati tengah lapangan
baekhyun yang baru sampai pun hanya bisa melihat dengam merekamnya dengan kamera mahal milikknya , ah yaaa lelaki aneh ini gemar sekali merekam semua kegiatannya , bahkan dia maniac camera , ceritanya nanti saja , kembali ke luhan
Luhan berjalan dengan tenang dan sempat menatap semua orang yang dilewatinya
yang dilewatunya pun hanya menahan nafas saat mengetahui luhan yang sedang tidak bersahabat
bahkan tatapannya seperti mengisyaratkan ' akan kubunuh kau '
Luhan langsung sedikit melunak saat kembali berjalan dengan menatap minseok , minseok berdiri dengan tidak percayadiri , memilin bajunya adalah tanda saat minseok merasa terpojok , takut dan ingin menangis
dengan langkah yang dipercepat luhan tiba didepan minseok
minseok mengetahui luhan sudanh didepannya , iya langsung menjatuhkan kepalanya didada luhan
" Takut..." bisiknya , namun Luhan masih bisa mendengar itu
Luhan hanya diam , semua mata menyaksikan pemandangan sepasang kekasih aneh ini , ini hal langka dimana luhan menghampiri minseok karena biasanya minseok yang selalu menghampiri luhan
luhan dengan tenang melepas kemejanya , tidak mengganggu sandaran minseok tentunya karena luhan memakai kemeja tanpa dikancingkan
Memakaikannya kepada minseok , minseok langsung tegap menatap luhan saat lelaki es itu mengancingkan satu persatu kancing kemeja itu sampai menutupi dadanya
" kau cantik ..."
dan detik selanjutnya minseok langsung membulatkan mata saat luhan menciumnya , mencium bibirnya , ini pertama kalinya mereka berciuman , setelah hubungan yang cukup lama , dengan disaksikan berpuluh puluh mata , minseok selalu memimpikan bagaimana rasanya dicium dan dibelai luhan dan ah mesum
ciuman yang hanya menempelkan bibir keduannya namun bisa menghantarkan segalanya
mendadak semua orang menggit jari , ada yang menatapnya asik ada yang menatapnya iri , karena luhan sama sekali tidak pernab menyentuh minseok dalam artian seperti pasangan lainnya , baekhyun oun dengan semangat memencet tombol extra zoomnya saat melihat kedua sahabatnya itu berciuman
Luhan memejamkan mata , memeluk minseoknya , menelan habis habis harga dirinya , karna demi apapun gadisnya ini telah mendapat pemghinaan dari semua orang yang selalu bekerja sama dengannya
gadisnya yang hanya ingin menyorakinya
yang hanya ingin menyemangatinya
harus dipandang rendah oleh semuanya
luhan melepaskan bibirnya dan menatap minseok dengan tenang , walaupun hatinya bergemuruh karna ini pertama kalinya ia melakukan ini dan langsung membuat otaknya berputar hebat
minseok menundukkan kepalanya , jujur ia senang dan bahagia sekali namun ia takut Luhan marah , dengan luhan yang tiba tiba menciumnya setelah sekian lama mereka berpacaran pasti ada sesuatu hal
luhan langsung menarik minseok keluar dari lapangan indoor , ia membawa minseok ke tempat pribadinya , menutup pintu itu dan menguncinya , ruang kumpul gengnya yang minseok selalu ingin sekali memasukinya namun dilarang oleh luhan dan sekarang luhan membawanya kesini , sungguh minseok amat sangat takut
" Tatap mataku minseok " nada bicara luhan masih tidak bersahabat
seketika minseok langsung menatap luhan , namun ada genangan air mata yang siap menetes disana
" tidak perlu merendahkan harga dirimu hanya untuk terlihat lebih sempurna , bagiku kau sudah sempurna , berhenti membuatku gila hanya karna melihat wajah sendumu itu , pahami aku sekali saja , aku menempatkan harga dirimu diatas apapun , kenapa kau merendahkan harga dirimu didepan mereka " tatapan luhan menjadi tak ter artikan
Minseok langsung menghapus air mata yang akan menetes itu
Luhan mendekati minseok , memojokkan tubuh gempal itu didinding , menyandarkan kepalanya dibahu minseok
" aku mencintaimu "
kalimat manis itu keluar begitu saja dari mulut pedas luhan , selama ini luhan tidak pernah mengucapkan bahwa ia mencintai minseok dan ini membuat tubuh minseok menegang
" Lu ..."
" diamlah , biarkan aku merutuki kebodohanku karena dengan gampangnya mereka bisa melihat tubuhmu "
" maafkan aku " tangis minseok pecah dan luhan langsung mendekap tubuh gempal itu , tanpa mau menatapnya , karena sungguh ia benci sekali melihat air mata kekasihnya
TBC ?
Saengil chukae Kim Min Seok
Kau tau doaku sudah banyak untukmu dan itu rahasia haha
Aku mendadak rindu interaksi minseok luhan
ya jadilah sejam ngetik hal aneh ini
gatau sih masih ada yang minat sama xiuhan atau ngga , aku cuma mau menyalurkan imajinasi sesaatku
