Boboiboy belong to Animonsta
Happy Birthday Boboiboy!
•
•
•
•
•
"KEMARI KAU!"
"HUAAAAA!"
Matahari belum terbit namun teriakan sudah menggema di kediaman Boboiboy bersaudara. Bukan karena ada maling, bukan, tapi karena Taufan, anak kedua dari Boboiboy bersaudara melakukan kejahilan di luar batas. Sialnya yang terkena kejahilan tersebut adalah kakaknya sendiri, Boboiboy Halilintar. Si gadis manis namun sadis yang bagai permata keluarga Boboiboy.
"kak Hali, kak Taufan ini masih pagi.." ujar Gempa
Dia sebenarnya sudah bangun tapi tetap saja ini masih pagi.
"baiklah, kau kumaafkan.." ujar Halilintar
Dia segera pergi menuju kamarnya sementara Taufan menghela nafas lega.
"kenapa sih kak Taufan bikin masalah pagi pagi?!" tanya Gempa
"aku tidak membuat masalah tahu!" ujar Taufan
Gempa memutar bola matanya.
"baik, baik, aku hanya ingin melihat kak Hali tanpa topi.." ujar Taufan
"eh?"
"kak Hali selalu memakai topi dan memasukan rambutnya ke topinya, tapi kalau dia tidak memakai topi aku bisa melihat rambutnya yang panjang itu.." ujar Taufan
"siscon.."
"kayak kamu nggak aja!"
SMA Pulau Rintis, salah satu sekolah ternama di Pulau Rintis sekaligus sekolah Boboiboy bersaudara. Halilintar, Taufan, Gempa, Blaze, dan Ice kini sudah berada di kantin. Karena Ice dan Blaze lupa belanja maka mereka terpaksa sarapan di sekolah.
"kalian berdua tidak akan dapat makan malam.." ujar Halilintar
"yah kak masa kakak tega.." ujar Blaze
"kalian yang lebih tega karena kita semua jadi tidak bisa sarapan.." ujar Halilintar
"sudahlah Blaze, kak Hali mungkin lagi 'bulannya'.." ujar Taufan
Sebuah botol air mineral langsung mengenai kening Taufan.
"sudahlah kak Hali, tidak masalah.." ujar Gempa
"oh iya, katanya di kelas kakak ada anak baru ya?" tanya Ice
"entahlah..." jawab Halilintar
"kak Hali 'kan kurang update.." ujar Taufan
"Taufan, kau tidak dapat jatah makan malam!" ujar Halilintar
Kalau ini Anime pasti Taufan sudah ditusuk panah sambil pundung dipojokan.
"ah kalau tidak salah namanya Fang!" ujar Gempa
Halilintar POV
•
Setelah sarapan kami pun berpisah karena kami semua beda kelas kecuali Blaze dan Ice yang satu kelas. Aku pun masuk ke kelasku dan langsung duduk. Tak lama Cikgu Papa datang bersama anak baru.
"selamat pagi murid murid kebenaran! Hari ini kalian kedatangan kawan baru!"
Anak anak lain mulai berbisik membicarakan murid baru itu. Kuakui dia cukup keren untuk ukuran seorang pria.
"namaku Fang salam kenal.." ujarnya
Cikgu Papa mempersilahkannya untuk duduk. Dia pun duduk di kursi kosong tepat dibelakang kursiku.
"nah, kerjakan soal matematika halaman 69!" ujar Cikgu
Aku pun segera mengerjakannya. Soal ini terlalu mudah bagiku yang menyukai hitung hitungan.
"hei, boleh bareng?"
Aku menoleh ke arah suara, ternyata anak baru itu berbicara denganku.
"tentu.." ujarku
Dia menggeser bangkunya ke sampingku dan kami mengerjakannya dalam diam.
"ah iya, siapa namamu?" tanyanya
"Boboiboy Halilintar.." jawabku
"kenapa kau memakai topi?" tanyanya
"karena aku kembar lima dan topi ini berguna untuk membedakan kami.." jawabku, yah walau tanpa topi pun aku tetap bisa dibedakan karena aku satu satunya perempuan diantara mereka.
"untuk ukuran perempuan rambutmu pendek sekali ya.." ujarnya
Dia ini banyak komentar.
"rambutku panjang.." ujarku
Tiba tiba dia melepas topiku. Rambut panjangku langsung terurai membuat seisi kelas memperhatikan kami.
"astaga Halilintar, ini benar benar kau?!" ujar Gopal, salah satu sahabatku
'DUAAKK!'
Aku segera memukul Fang sampai dia terjatuh. Aku mengambil topiku dan pergi keluar kelas.
Normal POV
•
Gempa kini berada di kantin bersama Halilintar. Mereka berdua sedang makan bersama.
"uhm.. Kak, aku dengar kau memukul anak baru?" ujar Gempa membuka percakapan
Halilintar berhenti makan. Dia minum lalu menatap Gempa dengan pandangan 'kau mau kubunuh?', kurang lebih seperti itulah.
"wah, wah, kakakku tersayang menjadi buah bibir.." ujar Taufan yang baru datang bersama Blaze dan Ice
"bisakah kau menjaga mulutmu adikku? Bukankah ayah dan bunda sudah mengajarkamu cara bicara yang baik?" ujar Halilintar
Taufan merinding seketika. Kalau sudah membawa ayah dan bunda pasti akan menjadi panjang masalahnya.
"nah, kenapa kakak memukul orang itu?" tanya Ice
"dia membuka topiku saat di kelas.." jawab Halilintar
Mereka semua hanya mengangguk.
"bisakah kalian menyimpan kembali cutter dan gunting itu, hari ini tidak ada pelajaran prakarya bukan?" ujar Halilintar, sedikit mengerikan melihat mereka seperti itu
Mereka pun kembali menyimpan peralatan itu. Halilintar menghela nafas lega karena adik adiknya sudah mengamankan benda itu.
"hei Halilintar!"
Mereka semua menoleh ke arah suara. Ternyata Fang dengan wajah bengkak menghampiri mereka dan dengan seenaknya langsung duduk di samping Halilintar.
"mau apa kau ke sini?" tanya Halilintar, dia sangat kesal
"kakak, siapa dia?" tanya Ice penuh selidik, dia menatap Fang dengan pandangan tak suka
"aku Fang, teman sekelas Halilintar.." jawab Fang dengan senyum lebar, kemudian dia menatap adik Halilintar satu persatu
"jadi mereka adik adikmu itu ya? Kalian semua mirip tapi iris dan penampilan kalian berbeda.." ujar Fang
"tolong ingat ini, sifat kami sangat berbeda.." ujar Halilintar
"jadi kau ya yang sudah membuat kakakku marah?!" ujar Taufan, dia menarik kerah Fang sampai kusut
"apa salahku? Dia terlihat lebih cantik saat tidak memakai topi jadi wajar kalau aku lepas.." ujar Fang
"yah kau benar sih.. Tapi tetap saja tidak boleh!" ujar Taufan
Dengan kuat Halilintar memberi pukulan ke arah Taufan dan Fang sementara Gempa, Blaze, dan Ice malah menahan tawa.
"kenapa kakak memukulku?" tanya Taufan, kepalanya sangat sakit
"sudahlah, kita kembali ke kelas saja.." ujar Gempa
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua bergegas ke rumah kecuali Halilintar yang harus berbelanja. Dia berjalan sendiri menuju salah satu supermarket. Adik adiknya tidak dia izinkan untuk ikut karena jika mereka ikut Halilintar tidak akan bisa berbelanja, malah akan membeli barang yang tidak penting.
"hei Halilintar, tunggu!"
Halilintar menoleh ke arah suara. Ternyata Fang datang menghampirinya.
"apa maumu?" tanya Halilintar, dia merasa sangat sial karena harus bertemu Fang
"aku baru pindah ke sini dan saat sedang jalan jalan aku menemukanmu.." jawab Fang
"baiklah, kalau begitu aku pergi dulu.." ujar Halilintar dan segera pergi namun terhenti saat Fang menarik tangannya
"kau mau ke mana?" tanya Fang
"supermarket, dan lepaskan tanganmu!" jawab Halilintar dan langsung melepaskan tangannya dari Fang
"kalau begitu aku boleh ikut? Aku juga mau berbelanja dan aku yakin kau tahu di mana aku bisa mendapat barang yang berkualitas.." ujar Fang
Halilintar terdiam sejenak. Dia berpikir, menimbang nimbang keputusan yang akan dia ambil.
"baiklah, aku rasa tidak masalah.." ujar Halilintar yang dibalas senyuman senang dari Fang
"ayo kita pergi.." ujar Fang sambil memegang tangan Halilintar
"eh-"
Malam hari pun tiba. Para Boboiboy bersaudara sedang menikmati makanan mereka. Malam ini Halilintar memasak sayur dan daging panggang serta sebuah cake chocolate. Tapi sayang, makanan itu hanya untuknya dan Gempa saja.
"kakak aku mau cake itu.." ujar Blaze, samar samar air liur mengalir dari mulutnya
"dengar ya Blaze, cake chocolate ini adalah pesanan Gempa beberapa hari lalu, jadi tidak ada cake untukmu!" ujar Halilintar, dia masih menyantap makan malamnya
"kak Halilintar, Ice mau coba boleh?" tanya Ice yang dibalas anggukan oleh Halilintar
"Ice kok boleh.." ujar Taufan, dia tidak terima
"itu karena nilai Ice dapat seratus tadi, wajar 'kan kalau kak Hali kasih hadiah.." ujar Gempa
"coba aku dapat seratus tadi!" ujar Blaze sambil memukul mukul lantai
'Tok! Tok!'
"Blaze buka pintu ya.." ujar Halilintar
Blaze pun segera keluar dan membuka pintu.
"Fang?!" seru Blaze kaget, dia tidak menyangka kalau Fang akan datang
"ah, aku hanya ingin memberikan ini.." ujar Fang sambil menunjuk makanan yang dia bawa
Sebagai tuan rumah yang baik dan agar Halilintar tidak marah padanya karena tidak menghormati tamu maka Blaze mempersilahkan Fang masuk. Mereka pun menuju ruang makan.
"maaf menganggu.." ujar Fang
"untuk apa kau ke sini?" tanya Halilintar
"aku hanya mau berterima kasih atas yang tadi.." jawab Fang
"tidak usah repot repot.." ujar Halilintar
"ayo Fang makan bersama kami.." ujar Gempa dan langsung mendapat tatapan tajam dari Halilintar
"aku rasa lebih baik aku pulang saja.." ujar Fang
"Blaze antar dia keluar, setelah itu makan bersama kami ya.." ujar Halilintar
"asyik! Terima kasih kak!" ujar Blaze dan segera mengantar Fang keluar
"sampai nanti Fang!" ujar Blaze dan segera masuk ke rumah
Fang pun berjalan meninggalkan kediaman Boboiboy.
"aku akan mendapatkanmu lagi, Putri Jahat. Kali ini para pengawalmu tidak akan bisa mencegahku..." ujar Fang
•
•
•
•
•
To Be Continue
RnR Please
