Main Pair : YeWook
Slight : KyuMin , HaeHyuk , HanChul , KangTeuk , SiBum , ZhouRy and OC …
Rated : T aja lah
Part : 11 of ?
Langit siang itu tampak mendung , namun tanda – tanda akan turunnya hujan pun belum terlihat . Begitu pula dengan laki – laki yang menatap mendungnya langit itu dengan mata obisidiannya , seulas senyum pun tak nampak di raut wajahnya . Tak hanya ia yang merasa 'mendung' , bahkan Sang Eomma yang sangat menyayangi laki – laki itu pun ikut menitihkan air mata mengingat kejadian 3 hari yang lalu yang begitu menyayat putra nya itu . Wanita cantik itu melangkahkan kakinya menghampiri putra sulungnya yang tengah menatap sendu langit dari balkon kamarnya .
"Yesungie , gwenchanayo?" Kim Heechul -Eomma Yesung- mengusap lembut punggung Yesung .
"Ne , Eomma . Nan gwenchana , kau tak perlu menangis" Yesung menatap Heechul dan menghapus air mata yang menetes di kedua pipi putihnya .
"Dengarkan Eomma , chagi" Heechul menangkupkan kedua telapak tangannya di kedua pipi chubby putra nya . "Kau anak kesayangan Eomma . Kau jangan seperti ini , di hari esok nanti masih banyak yang akan kau hadapi . Kalau dari awal kau sudah lemah , apa kau yakin dapat bertahan pada akhirnya?" Yesung menggeleng pelan mendengar penuturan lembut Eomma nya .
"Kau anak Eomma yang hebat , Eomma selalu mendukung apa pun yang kau lakukan , tapi tak untuk yang satu ini . Kau sangat menyayangi Eomma kan?" lagi – lagi Yesung hanya mengangguk menanggapi penuturan Eomma nya .
"Tersenyumlah" Yesung tersenyum , Heechul pun ikut tersenyum . Tapi mata itu , benar – benar tak bisa membohonginya . Jelas – jelas sepasang mata obsidian itu tak selaras dengan bibirnya yang merekahkan sebuah senyuman .
"Kau tidak pergi ke kampus?" tanya Heechul.
"Tidak , aku masih ingin di rumah . Aku sedang tak ingin bertemu siapa pun" jawab Yesung dengan suaranya yang sedikit serak .
"Kajja , kita makan . Sebentar lagi Kyu akan pulang , Eomma juga sudah memasak makanan kesukaan kalian"
"Gomawo Eomma . Eomma turun duluan saja , nanti aku akan menyusul" Yesung tersenyum pada Eomma nya . Heechul melangkah keluar kamar dan turun ke ruang makan .
'Wookie-ah , lakukan apapun sesukamu . Seperti janjiku , aku akan selalu mendukung apa pun keputusanmu . Terbanglah kemana pun kau mau . Dan jika kau lelah , kembalilah padaku' batinnya berkata , dan seketika itu pula turunlah tetes demi tetes air yang mulai membasahi daratan .
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
~ Ryeowook's POV ~
Aku mendudukkan tubuhku di halte bus dekat swalayan terbesar di Seoul itu . Aku menatap cincin yang tersemat di jari manisku , ingin sekali rasanya aku melepas cincin ini . Tapi mengingat orang itu begitu baik padaku , aku jadi tak tega melukakannya . Inilah aku , dengan status baruku sebagai 'calon' istri Zhoumi Oppa , namja chinguku . Sudah 5 hari cincin ini melingkar di jari manisku . Dan sudah 5 hari pula aku tak bertemu namja itu . Terakhir kali aku bertemu dengannya ketika Zhoumi Oppa melamarku , tepatnya di acara pernikahan Kibummie . Aku masih ingat jelas bagaimana marahnya Kibummie waktu itu . Gadis yang selalu baik itu bahkan sampai menamparku atas kejadian itu . Apa dia semarah itu? Dan apa benar Yesung Oppa sesakit itu? Aku ingin sekali ke rumahnya , bertemu namja itu . Tapi , aku begitu pengecut . Jangan kan bertemu dengannya , untuk sekedar mengirim pesan saja keberanianku sudah menghilang entah kemana .
"Haahhh" aku menghela nafas perlahan , mengingat betapa sulitnya yang kulalui hingga hari ini . Betapa aku sangat menunggu di saat namja itu membawaku kembali padanya dengan aku yang benar – benar terlepas dari namja lainnya .
'Ciiittt'
Mobil sedan hitam berhenti tepat di depanku . Aku mengernyitkan dahiku , mencoba mengingat apakah aku mengenal pemilik mobil itu .
"Ryeowookie annyeong" kulihat wanita cantik itu menyembulkan kepalanya keluar jendela mobilnya di barisan penumpang .
"Annyeong hasseyo Ahjumma" aku membungkukkan badanku memberi hormat .
"Masuklah" orang itu yang ternyata adalah Heechul Ahjumma , membukakan pintunya dan memintaku masuk ke dalam mobilnya .
"Eh?"
"Ayo masuk" Aku melangkahkan kakiku memasuki mobilnya .
"Bagaimana kabarmu , chagi? Kau dari mana , eoh? Kau habis berbelanja?" Heechul Ahjumma sedikit kaget melihat sayuran dan bahan – bahan makanan yang kubawa dari swalayan tadi .
"Ah , ne Ahjumma . Eomma menyuruhku membeli beberapa makanan . Ia bilang ia ingin makan makanan enak hari ini"
Kulihat Heechul Ahjumma tersenyum padaku , wanita ini memang cantik . Tapi entah kenapa kadang kala terlihat begitu menyeramkan bagiku . Orang ini sangat menyayangi Yesung Oppa , sama sepertiku . Dia juga orang yang sangat berperan penting dalam hidup Yesung Oppa . Mengingat Yesung Oppa begitu menyayangi Eommanya . Yesung Oppa bilang , dengan melihat senyuman Eommanya saja , hatinya bisa sedikit lebih baik . Sama seperti yang Yesung Oppa katakan padaku , hatinya akan lebih baik jika melihatku tersenyum . 'Oppa ... Aku mau tersenyum sampai gila kalau itu membuatmu senang'
"Wah , sudah sampai" suara Heechul Ahjumma menyadarkanku dari lamunanku . Tak terasa , kami sudah sampai di rumahku . Kami turun dari mobil Heechul Ahjumma , dan melangkahkan kaki bersama memasuki rumahku .
"Kim Heechul!" kulihat Eommaku tersenyum girang dan lari memeluk orang yang datang bersamaku itu . Hey , bukankah mereka baru bertemu di acara pernikahan Kibummie waktu itu? Berlebihan sekali -.-
"Wah , Eonni ... Kau ini tega sekali menyuruh putri mu pergi berbelanja sendiri" kulihat Heechul Ahjumma menggoda Eommaku yang masih setia dengan senyumannya .
"Kebetulan sekali kau ada disini . Nanti malam datanglah kemari , bawa keluargamu , kita makan malam bersama . Dan jangan menolakku , ne?" MWO? Makan malam? Eottohke? Apa yang harus kulakukan? Aku bisa mati gaya nanti .
"Aku pasti akan datang" sekali lagi Heechul Ahjumma memeluk Eommaku . "Aku pulang dulu . Annyeong" kulihat Heechul Ahjumma keluar dari rumahku . "Hahh" aku menarik nafas lega .
"Ayo bantu Eomma memasak untuk kedatangan 'calon menantu' Eomma nanti"
"Eh?" aku kaget mendengarnya , Calon menantu?
~ Ryeowook's POV end ~
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
'TOK TOK'
"Henly-ah , kau belum bangun?" laki – laki itu mengetuk kamar lain yang ada di apartementnya . Tempat sahabatnya tinggal selama liburan semesternya . Merasa tak ada jawaban , laki – laki itu membuka pintu kecoklatan itu dengan hati – hati .
'Masih tidur rupanya' batin laki – laki bernama Zhoumi itu tersenyum melihat ada gundukan di atas tempat tidur .
"Henly-ah , kau tak bangun? Ini sudah sore , kau tidur dari semalam" Zhoumi mencoba membuka selimut yang menutupi tubuh Henry .
"Oppa ... Aku lelah , aku masih ingin tidur" jawab Henry lemas sambil menutup kembali selimutnya .
"Tumben sekali ... Jadi sekarang Henly jadi anak malas , huh?" Zhoumi membuka selimut itu lagi .
"Aku sakit Oppa" kata Henry singkat . "Mwo? Kau sakit?" Zhoumi berteriak kaget .
"Hahh ... Sayang sekali ..." Henry tersenyum mendengar kata – kata Zhoumi , berharap agar laki – laki itu khawatir . "Sayang sekali , padahal aku ingin mengajakmu keluar , memberi hadiah untuk ulang tahun Ryeowook 3 hari lagi" Henry swetdrop seketika mendengar kelanjutan kata – kata Zhoumi . "Istirahat lah , aku harus membeli sesuatu untuk Ryeowook . Jaga diri baik – baik" Zhoumi mengacak rambut Henry pelan .
"Oppa ... Tak bisakah kau disini menemaniku sebentar saja?" Henry menahan tangan Zhoumi agar Zhoumi ada di sampingnya .
"Mianhae . Kau bisa sendiri kan?" Zhoumi tersenyum , lalu ia pergi meninggalkan Henry sendiri .
~ Henry's POV ~
Aku duduk di atas tempat tidur . Menyandarkan tubuhku pada sandaran tempat tidur . Benar – benar tak sesuai harapan , namja itu menyebalkan . Apa sih yang ada di pikirannya? Aku tak habis pikir , namja itu semakin gila . Berani menyakiti sahabatnya sendiri . Ah , ani , dua sahabatnya sendiri . Aku , dan namja bernama Yesung itu . Meskipun Zhoumi Oppa tak menceritakan padaku tentang insiden lamarannya , tapi aku tahu semuanya . Terima Kasih pada Tuhan karena telah memberikanku otak yang pintar , agar aku mendapatkan cara untuk tahu semuanya . Malam itu ketika namja bernama Kyuhyun datang ke apartement ini dan menghajar Zhoumi Oppa karena apa yang Zhoumi Oppa lakukan . Menurutku , Yesung Oppa adalah orang yang tampan dan baik . eitts , bukan berarti aku menyukainya . Hanya saja , ia memang pantas bersama Ryeowook . Cara mereka memandang saja tak ada bedanya . Cara Ryeowook memandang Zhoumi Oppa dan cara Ryeowook memandang Yesung Oppa benar – benar berbeda .
Dan hari ini? Aku benar – benar marah pada namja bernama Zhoumi itu . Sudah tahu aku sakit , kenapa ia malah pergi? Jujur ku akui kalau aku sangat mengharapkannya memperhatikanku dan merawatku . Tapi? Kenapa ia malah pergi? Aku sadar , aku HANYA sahabatnya . Ku ulangi , HANYA sahabatnya , tak lebih . Itulah yang dia bilang . Apa rasa kemanusiaannya sudah luntur? Hei , aku ini tinggal di rumahnya!
'Tes Tes'
Tak terasa air mataku menetes mengingat semua itu . Aku tak menyangka Zhoumi Oppa hingga seperti itu . Kenapa ia tak melepaskan Ryeowook saja? Bukan karena aku egois dan mementingkan perasaanku , tapi bukankah jelas – jelas ia tahu kalau Ryeowook dan Yesung Oppa masih saling mencintai? Egois sekali Zhoumi Oppa itu . Apa ia tak bisa merelakan gadis itu? Sebegitu cintanya kah ia pada gadis itu? Lalu apa artinya aku disini?
"Molla Mollaaaa!" aku berteriak , aku mengacak rambutku kesal . Betapa aku menginginkan semua ini berakhir . Mungkin benar , aku harus segera kembali ke rumah . Tak ada artinya lagi aku disini . Ya , sudah kuputuskan untuk kembali .
Aku beranjak dari tempat tidur . Aku melangkahkan kakiku keluar kamar dan pergi ke ruang makan mencari – cari makanan . Aku lapar .
Dan benar saja , tak ada makanan matang . Hanya ada makanan mentah .
"Aahhh" tiba – tiba kepalaku sakit , entah kenapa , sakit sekali .
~ Henry's POV end ~
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
Mobil mewah itu berhenti di halaman luas rumah mewah milik keluarga Kim . Satu – persatu dari mereka turun dari mobil itu . Dan Kyuhyun , anak bungsu pemilik mobil itu terkikik melihat Hyungnya yang terlihat sangat gugup begitu keluar dari mobil mereka .
"Tenang saja chagi" Kim Heechul mengusap bahu anak sulungnya itu lembut . "Yesung Oppa , fighting!" Kyu menggoda Yesung , ia mengepalkan kedua telapak tangannya dan menirukan suara gadis – gadis yang memberi semangat pada umumnya . Sementara Yesung? Hanya diam tak berminat mengucapan sepatah kata pun .
"Kim Heechul!" lagi – lagi suara itu terdengar , suara yang begitu semangat dan ceria . Wanita itu berlari dan memeluk Kim Heechul yang tengah melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah itu .
"Wah , Eonni ... Mian kami terlambat , kau sampai menjemput kami keluar" kata Heechul sambil memeluk Jung Soo . "Kajja" Jung Soo langsung menarik Heechul menuju ruang makan , dan diikuti 'pasukan' Heechul lainnya .
"Duduklah , kebetulan makanannya baru saja matang dan masih panas . Ini Wookie juga ikut membantuku memasaknya" kata Jung Soo panjang lebar , yang mendengarnya hanya mengangguk – angguk saja .
"Oh iya , Wookie Noona ada dimana?" Kyu yang tak melihat Wookie itu langsung menanyakan pada Jung Soo .
"Dia ada di atas" jawab Jung Soo singkat sembari menuangkan minuman pada masing – masing gelas .
"Ini dia ... Wah , manis sekali uri Ryeowookie ini" Heechul langsung mengulurkan tangannya memeluk Wookie .
"Gomawo Ahjumma" Wookie melepaskan pelukannya dan hendak duduk di samping Eommanya kalau saja tangan Kyu tak menariknya untuk duduk di sampingnya , tepat di depan Yesung .
'DEG'
Mata mereka bertemu , mata yang begitu di rindukan masing – masing lawan pandangnya . Yesung terus menatap sepasang mata caramel di hadapannya itu , betapa ia sangat merindukan Wookie mengingat beberapa hari sebelum 'insiden' itu , hubungannya sudah mulai 'hangat' lagi . Tapi siapa sangka , 'insiden' itu terjadi dan membuat mereka menjauh kembali .
"Ehem" suara deheman Kyu membuat dua orang yang saling melempar pandang itu tersadar . Dan membuat mereka mendapatkan tatapan aneh dari penghuni meja makan tsb .
"Sepertinya ini enak" Heechul mencoba memecahkan ketegangan tsb , ia mengambil salah satu masakan di salah satu piring terbesar . "Wah , benar . Ini enak sekali , Eonni sangat pintar memasaknya" Heechul tersenyum menatap Jung Soo yang masih mengambil nasi untuk suaminya .
"Aniyo , bukan aku yang memasak itu . Itu Wookie yang memasaknya , Wookie bilang itu masakan kesukaan Yesung ..." kata Jung Soo sedikit menggoda , dan wajah Wookie mulai memerah sekarang .
"Eomma~~" Wookie mempoutkan bibirnya , membuat laki – laki yang duduk di depannya itu gemas dan tak tahan untuk mencubit pipinya .
"Aigoo~~ Kyeopta" Kyu mencubit kedua pipi Wookie hingga Wookie tersentak kaget .
'CUP'
"KYU!" Yesung berteriak kaget , ia membentak Kyu dengan lantangnya ketika melihat dongsaengnya itu tiba – tiba mencium pipi tirus Wookie yang sudah memerah . Benar – benar evil anak satu itu , menggoda Hyungnya di saat Hyungnya badmood seperti itu .
"Kyu , apa yang kau lakukan?" bisik Wookie pada Kyu . "Kau gila" lanjut Wookie . Meskipun tak dapat dipungkiri kalau ia senang melihat Yesung kaget seperti itu .
"Diamlah Noona , aku tahu apa yang kulakukan" jawab Kyu sambil mengedipkan sebelah matanya .
"Ehem" Jung Soo berdehem memecahkan ketegangan itu . Bukannya marah karena Yesung berteriak di meja makan , ia malah tersenyum melihat semua itu . "Chullie-ah , Kibummie tak ikut?"
"Kibummie kan sudah tinggal di rumah Siwonnie sekarang" jawab Heechul sambil tersenyum .
"Jadi kau sudah ikhlas melepaskan anak perempuanmu satu – satunya?" tanya Kangin pada Heeechul .
"Hahh ... Bagaimana ya? Ehm , sebenarnya aku masih tak rela melepasnya , mengingat ia anak perempuanku tersayang , tapi ini pilihannya , jadi aku harus mendukungnya" ekspresi wajah Heechul berubah seketika mengingat anak perempuan satu – satunya itu .
"Lalu kalau Ryeowookie menikah nanti apakah Noona dan Kangin siap mengikhlaskannya?" Hankyung yang sedari tadi diam kini ikut bicara , bertanya pada pasangan suami istri yang selalu terlihat mesra itu .
'Uhukk'
"Ini Hyung , minumlah" Kyu menyerahkan segelas air putih pada Yesung Hyungnya yang tersedak .
'Yesungie pabbo!' Yesung merutuki kebodohannya . Bagaimana bisa malam ini ia salah tingkah seperti ini? Ia benar – benar malu sekarang .
Mereka tersenyum melihat Yesung yang tersedak itu , karena mereka tahu apa artinya . "Ryeowookie? Kami akan melepaskannya jika ia berada di 'tangan' yang tepat" jawab Kangin dengn eye-smile nya .
"Jeongmalyo?" tanya Heechul penasaran .
"Ne , benar Chullie-ah . Aku tak mau kalau nanti Wookie menikah tapi tak mencintai namja itu" seperti sebuah penyindiran , Wookie menundukkan kepalanya betapa ini seperti apa yang akan terjadi nantinya . Yesung? Yesung tersenyum puas mendengar kata – kata Kangin yang benar – benar sesuai harapannya . Tapi apa dia yakin kalau Ryeowookie masih sangat mencintainya?
"Jadi Yesungie kapan menikah? Bukankah anak – anak seusianya sudah banyak yang berumah tangga? Bahkan Kibummie juga sudah menikah" tanya Jung Soo pada Yesung yang terlihat bingung mendengar pertanyaan itu .
"Aku ..."
"Yesungie , akan menikah secepatnya ..." Heechul menggantungkan kalimatnya , ia ingin melihat reaksi Yesung dan Wookie . Dan benar , Yesung kaget mendengar kata – kata Eommanya .
'Tak' sendok yang di pegang Wookie terjatuh ke lantai . Ia juga kaget mendengar kata – kata Heechul . Seketika itu pula rasanya ia ingin menangis . "Dengan orang yang tepat tentunya" lanjut Heechul sambil tersenyum menatap Wookie yang sudah mengganti sendoknya dengan sendok yang baru .
"Jadi Yesungie sudah mendapatkan orang yang tepat itu?" tanya Jung Soo . Entah kenapa ia jadi tertarik membahas masalah ini , meskipun harus menyindir dua orang yang duduk berhadapan itu . Jung Soo dan Heechul sudah gemas sendiri melihat Wookie dan Yesungie yang terlalu membuang – buang waktu .
"Yesungie ... Dia sudah mendapatkannya , Noona tenang saja" Hankyung menjawab pertanyaan Jung Soo dengan sesekali melirik Yesung yang menatapnya tajam .
"Tapi kalau Yesungie masih membuang – buang waktu , mungkin Kyu yang akan lebih dulu" Kyu yang mendengarnya langsung tersenyum bahagia dengan mata yang berbinar .
"Jinjjayo Eomma? Wah , sepertinya aku harus segera membawa Minnie Noona ke depan altar minggu depan" kata Kyu dengan innocentnya .
"AW!" ia meringis kesakitan ketika merasakan kaki Heechul beserta high heelsnya mendarat di kaki Kyu dengan sangat 'lembut'nya .
"Hahahaha" semua yang ada di ruang makan itu tertawa mendengarnya , kecuali Yesung yang masih menatap Wookie dengan mata obsidiannya yang tajam .
Yesung berdiri di samping kolam , ia menatap bayang – bayang dirinya yang begitu malang . Jadi apa benar Jung Soo dan Heechul sudah merencanakan makan malam yang seperti ini? Hanya untuk menyindirnya atau membuatnya sakit hati melihat Wookie? Belum lagi cincin itu selalu tampak setiap ia melihat Wookie .
"Disini dingin" Yesung menoleh ke asal suara , dan ia melihat Wookie tengah menghampirinya dan memberikan secangkir coklat panas untuknya .
"Gomawo" kata Yesung singkat sambil tersenyum .
Wookie mendudukkan dirinya di ayunan tempat di samping kolam . Yesung yang melihatnya langsung saja mengikutinya . "Chukkae" kata Yesung singkat , ia mengulurkan tangannya pada Wookie , hendak mengajak gadis itu berjabat tangan . "Untuk?" Wookie mengernyitkan dahinya tak mengerti pada ucapan Yesung .
"Untuk pertunanganmu dan Zhoumi . Untuk lamaran Zhoumi yang sudah kau terima itu" balas Yesung dengan 'sedikit' tekanan pada kata – kata terakhir .
"Ah , itu ..." Wookie mengulurkan tangannya , hendak menyambut jabat tangan Yesung . Namun Wookie menghempaskan tangan Yesung begitu saja , membuat Yesung menyeringai melihat 'mantan' gadisnya seperti itu .
"Jangan melakukannya jika kau tak ingin melakukannya" di dengar dari nada bicaranya , jelas sekali kalau gadis itu menjadi gadis yang dingin sekarang .
"Cih . Seperti penyindiran terhadap diri sendiri" balas Yesung dengan seringaiannya (lagi) .
"Jadi tak lama lagi gadis ini akan menjadi ? Hebat" kata Yesung sedikit kaku . Wookie yang tak tahan mendengarnya langsung berdiri hendak pergi kalau saja tangan mungil laki – laki itu tak menahannya . "Mianhae" kata Yesung singkat sembari berdiri menatap Wookie .
'GREP'
"Oppa ... hiks ... hiks ..." Wookie membalikkan badannya dan memeluk Yesung . Yesung tersenyum , dan membalas pelukan hangat itu .
"Lakukan apapun sesukamu Wookie-ah , Zhoumi mencintaimu , dia juga laki – laki yang sangat baik" kata Yesung sedikit miris .
"Kau ... Kau tak menahanku? Kau membiarkanku bersamanya?" Wookie kaget mendengar kata – kata Yesung tadi yang tak sesuai harapannya .
"Ani , aku tak akan menahanmu lebih lama lagi" kata Yesung . Ia tersenyum , tapi dalam hatinya betapa ia tak ingin kata – kata itu keluar dari bibirnya .
Yesung melepas pelukannya , ia menatap Wookie lembut . "Aku membencimu Oppa" kata wookie singkat , lalu ia pergi meninggalkan Yesung yang tiba – tiba terduduk lemas di ayunan .
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
Sepasang kaki panjangnya melangkah seirama dengan melody yang terdengar melalui earphonenya . Dengan wajah berbunga – bunga , seulas senyum merekah di bibirnya dan semakin berkembang . Sesekali ia melirik kantung belanja yang di jinjingnya , betapa ia senang hari ini karena ia mendapatkan sesuatu yang bisa ia berikan untuk 'gadis'nya . Namun , entah kenapa perasaan tak enak menyeruak di pikirannya . Tapi ia tak tahu apa , maka dari itulah ia tiba – tiba langsung pulang setelah menemukan hadiah untuk Wookie .
"Henly-ah , aku pulang ..." laki – laki itu mengumandangkan suaranya sembari mencari sosok gadis mungil itu . "Kau masih tidur?" laki – laki itu membuka pintu kamar Henry , dan tak menemukan sosok itu di kamarnya . Kemudian ia beralih ke kamar mandi , dan masih sama , tak menemukannya . Ia keluar kamar dan melangkahkan kakinya menuju ruang makan .
"HENLYY!" ia berteriak kaget melihat gadis mungil itu tergeletak tak berdaya dengan keadaan kulkas yang terbuka . Gadis itu pingsan , tak sadarkan diri . Laki – laki itu segera mengangkat tubuh tak berdaya itu dan memindahkannya di kamarnya sendiri . Henry begitu dingin , wajahnya sangat pucah , tubuhnya dingin seperti es . Belum lagi ia hanya mengenakan piyamanya yang tak begitu tebal . Gadis itu membutuhkan kehangatan #plak , Zhoumi tahu kalau pemanas ruangan yang ada di kamar gadis itu tak berfungsi , jadi ia memindahkannya di kamarnya .
Ia merebahkan tubuh mungil hadis itu di tempat tidur king size nya . Lalu ia menyalakan pemanas ruangan dan menyelimuti tubuh gadis itu dengan selimut tebal miliknya . "Hah ... Selalu saja membuatku khawatir" ia menyentuh wajah selembut kapas milik gadis itu . Ia tak bisa membayangkan jika anak orang itu mati beku karena hawa dingin dari kulkas . Ini juga karena kesalahannya yang meninggalkan Henry sendiri di apartementnya dalam keadaan sakit seperti itu .
'CUP'
"Istirahatlah" ia mengecup kening gadis itu dan pergi keluar kamar untuk mencari makanan .
"Euunghh" selang beberapa menit setelah Zhoumi keluar , gadis itu sadar . Ia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya , melihat keadaannya .
"Kamar Oppa? Kenapa aku ada disini?"
"Kau sudah bangun Henly-ah?" Zhoumi masuk ke kamarnya membawa nampan dengan bubur di atasnya . "Ini , kau harus makan" Zhoumi meletakkan bubur itu di meja samping tempat tidur .
"Kau yang membuatnya untukku?" sepasang mata gadis itu berbinar penuh harapan kalau Zhoumi yang membuat bubur itu untuknya . "Aniyo , aku memanggil delivery tadi , agar tak repot – repot . Makanlah" Henry mempoutkan bibirnya kesal , menggelengkan kepalanya .
"Hahhh ... Baiklah , aku akan menyuapimu" Zhoumi mengambil mangkuk bubur itu dan mengambil mengarahkan sesuap bubur ke mulut Henry . Namun Henry bungkam , tak mau membuka mulutnya . Ia masih kesal pada laki – laki berambut merah itu .
"Henly-ah , kau harus makan . Aku bisa repot kalau sakitmu semakin parah" sekali lagi kata – kata yang membuat Henry kesal . Apa sih yang ada di pikiran laki – laki itu?
"Kalau Kim Ryeowook yang sakit apa kau akan membuatkan bubur untuknya dan merawatnya?" tanya Henry dengan polosnya .
"Tentu saja , Henly-ah ... Tak perlu di suruh , hal itu pasti sudah ku lakukan" kata Zhoumi dengan santainya .
Henry menyelimuti tubuhnya tanpa melihat wajah Zhoumi yang menyebalkan itu . "Pergi Oppa , Aku malas melihatmu"
"Mwo? Kau kenapa Henly-ah? Apa jangan – jangan kau ..." Henry menunggu kelanjutan kata – kata Zhoumi , ia takut kalau Zhoumi tahu kalau ia menyukai laki – laki itu . "Kau merindukan orang tuamu?"
"Pergi Oppa!" Henry berteriak semakin keras . "Arasseo – arasseo ..." Zhoumi mengangguk – anggukan kepalanya , "Hey , ini kan kamarku , kenapa kau malah menyuruhku pergi? Aneh" lanjut Zhoumi .
"Ah , benar" Henry membuka selimutnya , lalu beranjak dari tempat tidur meninggalkan kamar itu .
"Ya! Henly-ah! Kau mau kemana! Aku sudah membeli buburnya! Aku bisa rugi kalau kau tak memakannya!" Zhoumi berteriak memanggil Henry , namun ...
'BRAK' hanya suara bantingan pintu yang menjawab pertanyaannya .
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
Annyeong Hasseyo readers ^^
Aku balik lagi ama chap ini :D
Mianhae baru update , karena sempat terjadi masalah pada acc ini , dan story sempat terhapus , namun aku upload lagi :D
Gomawo buat yang udah review chap2 sebelumnya ... mian gak bisa bales satu2 ...
Dan sama seperti readers sekalian , aku juga ngarepin Ye + Wook bersatu , smeoga aja mereka bersatu ya ... Amin ... #ditabok
Untuk chap yang mendekati ending ini , mohon reviewnya sekali lagi ^^
Ok . Sekian pesan – pesan dari author gaje ini ...
Gomawo ^^ *deep bow*
