Haiii minna… saya Arka … berhubung baru-baru ini saya sempet ngepublish fic, mohon bantuannya ya author2 senpaii *membungkuk dalam dalam*

Sebenernya ide ini udah ada sejak sebulan yang lalu, tpi karena kemaren saya masih UN, begitu selesai saya langsung ketik nih cerita …= selengkapnya, baca profil saya

Langsung mulai aja deh .

TAMAGOCHI

Disclaimer: ©Masashi Kishimoto-sama

Rated: K+

Genre: Friendship

Warning: ONE SHOOT, AU, OOC, TYPO, kependekan, alur cepat, my first fic!

Summary: Sakura menemukan sebuah Tamagochi di pinggir jalan saat pulang sekolah. Kemudian ia memutuskan untuk memberikannya pada salah satu temannya. RnR please ... ?

Here We Go

3

Sakura 9 tahun

Hinata 7 tahun

Tenten 8 tahun

Ino 9 tahun

...

Tamagochi. Ada yang ingat? Sebuah mainan perempuan berukuran kecil dengan layar digital bergambar hewan peliharaan. Mainan ini memang sudah lama dilupakan, namun sepertinya siang ini ada seseorang yang mulai teringat ketika ia menemukan benda kecil tersebut jatuh di pinggir jlan. Kini ia tengah asyik membolak - balikkan benda tersebut dengan wajah bingung sambil berjalan pelan menuju rumah nya.

Sesampainya, ia membuka pagar rumah nya dengan perhatian yang tak pernah lepas dari benda tersebut. "Tadaima!" serunya sambil melepas sepatunya.

Tak ada jawaban.

"Kaa-san?" ia mencari ke seluruh ruangan, namun tetap tidak menemukan kaa-san nya.

Haah... mungkin kaasan pergi, pikirnya. Lalu gadis bernama Sakura tersebut menuju kamarnya di lantai 2.

"Ini... masih bagus. Tapi bagaimana cara main nya, ya?" gumam nya sendiri sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, setelah ia duduk di kursi meja belajarnya. Kemudian ia membolak - balikkan lgi benda imut tersebut. Lucu, berbentuk seperti buah stroberi. Seperti nya benda tersebut tidak lama jatuh mengingat warnanya yang merah cerah dengan tak banyak gumpalan tanah yang menempel.

Tiba-tiba Sakura tersenyum mendapat ide. Dengan segera ia mengganti bajunya lalu bergegas kelaur rumah setelah meninggalkn pesan singkat di atas meja makan.

...

3

...

Sementara itu...

...

3

...

Ting. Tong. Bel rumah keluarga Hyuuga Berbunyi. Sayangnya tak ada jawaban.

Ting, tong. Sekali lagi bel tersebut berbunyi. Tetap tak ditanggapi. Akhirnya orang tersebut memilih menyebutkan nama seseorang yang ingin di temui nya.

"Hinata! Hinata-chan"

Setelah beberapa kali, akhirnya pintu tersebut terbuka. Tampaklah seorang gadis kecil berambut biru kehitaman sependek telinga, tuan rumah tersebut dengan napas sesenggrukan dan matanya yang berair. Melihat hal itu, si tamu atau tepatnya teman tuan rumah tersebut heran.

"Hiks.. hiks..."

"Lho? Kamu kenapa Hina-chan? ..."

"Eh, nggak pa - pa kok, Tenten-chan. Ayo masuk, " jawab Hinata sambil berusaha tersenyum mengajak temannya masuk.

"Bentar. Kalo kamu nggak mau cerita kenapa kamu bisa nangis gini, aku nggak mau masuk."

Hinata menggeleng, "nggak pa - pa kok, masuk dulu.."

Tenten berkacak pinggang, "Ck, Hinata! jangan gitu dong... aku nggak pernah lihat Hinata yang nggak jujur kayak gini."

"iya.. iya... tapi di ruang tengah saja. Nanti kamu kepanasan lho diluar terus..." Hinata menyeka air mata nya.

...

"Jadi ada apa?" tanya Tenten begitu mereka duduk di ruang tengah.

"Emm... etto... ka-kamu lihat tamagochi-ku nggak?"

"Tamagochi? Yang pernah kamu kasih lihat kemaren itu?"

"I-iya..."

"Emm... kayaknya enggak tuh. Emang kenapa? Hilang ya?"

Hinata mengangguk pelan.

"Lah, kok bisa? Kamu ingat terakhir taruh di mana?"

"Ng-Nggak ingat... udah a-aku cari di semua tempat di sini, tapi tetep nggak ketemu..."

"Oh...kalo gitu kita keluar yuk. Siapa tahu aja bisa ketemu."

"Ta-tapi kalau aku pergi, siapa yang menjaga rumah? a-aku cuma sendirian di sini..."

Tenten langsung berdiri dan menarik tangan Hinata. "Sudahlah ngga pa - pa, asal dikunci rapat kan nggak bakal ada yang maling. hehe..."

...

3

...

"Ino! Ino!" Panggil Sakura dari luar rumah Ino.

"Ya? Eh, Sakura ada apa?"

"Ajari aku cara membungkus kado dong. Kamu bisa kan?"

"Iya sih... tapi aku nggak punya kertas kado. Kamu punya?"

"Hehe... enggak. BEli dulu yuk."

"Ayo." Ino pn menutup pintu setelah berpamitan dengan Kaa-san nya.

...

3

...

"Tenten-chan, ki-kita cari di mana?"

"Aku juga bingung sih. Kalo kita beli yang baru aja gimana?"

"Ta-tapi tamagochi ku baru seminggu yang lalu dibeliin Neji-nii. Masih bagus. Kalo beli lagi, nanti aku takut dimarahin sa-sama Neji-nii ."

"Ooh, gitu ya... kalo gitu, ke rumah Ino-san dulu aja. Barangkali dia tahu."

Hinata mengangguk.

...

3

...

Di perjalanan menuju toko terdekat, tiba - tiba Ino menepuk jidatnya, "Osh! Aku lupa!"

Sakura menoleh, "Lupa apa?"

Ino menghentikan langkahnya. "Ano... lupa bawa uang, hehe... kamu bawa nggak?"

"Nggak juga."

"Eh, btw emangnya buat ngebungkus apa sih?"

"Ini aku nemuin jatuh di jalan ..." Sakura mengeluarkan tamagochi dari saku celana-nya. "Ini mau aku kasih ke Hinata. Hinata kan katanya suka banget sama tamagochi, kan? Tapi kalo ngasih langsung kayanya nggak seru deh. jadi mau aku bungkus kado biar rada-rada surprise gitu ."

Ino sedikit membelalakkan matanya. "Hah? Ini,... ini kan..."

Sakura mengerutkan alis, "Ini kenapa?"

"Wah wah Sakura... kayaknya kamu nggak perlu repot - repot pakai bungkus kado segala deh."

"Maksudnya?"

"Yah... ini kan memang punya nya Hinata-chan! Masa kamu lupa? Kemarin dia pernah kasih lihat pas di rumahku. Nih lihat ada bekas Tipe-x nya disini..." jelasnya sambil menunjukkn bagian berbekas pada tamagochi tsb.

"Oh, pantesan aja kayaknya aku pernah inget. ya udah yuk kita langsung ke rumah hinata!"

...

3

...

"Ino? Dia baru aja pergi tuh sama Sakura,"

"Kemana, Baa-san?" tanya Tenten.

"Katanya sih ke toko dekat sini..."

"Oh gitu ya... ya udah makasih Baa-san. Pamit dulu ya, "

"Ya, hati-hati ya Tenten, Hinata.."

...

"Ngg... gimana nih tenten-san? Kalo Nii-san ku tahu..."

"Udah jangan pesimis dulu, mending kita cari lagi aja deh!"

Kemudian merekapun pergi ke toko dekat rumah Ino, tetapi setelah tidak menemukan dua temannya tersebut, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Tenten yang dekat dengan rumah Sakura

...

3

...

"Kayaknya nggak ada orangnya deh, Ino"

"Iya tuh. Hnata... Hinata .." panggil Ino sambil menerawang lewat jendela depan rumah Hinata.

"Ya udahlah. Mungkin lagi pergi. Pulang yuk, kembaliin besok aja,"

"Tapi kalo disalahin bukan salahku lho..."

"Iya iya, yuk ah. cepet"

...

3

...

Hinata mulai terisak.

"Udah jangan nangis. Besok cari lagi," Tenten merangkul Hinata sambil mengelus pundaknya.

Hinata mengangguk pelan tapi masih terisak.

...

"Makasih yaIno udah anter aku pulang, kalo kamu ketemu Hinata bilang aja tamagochi-nya ada di aku,"

"Iya, pulang dulu ya Sakura...jaa"

"jaa"

...

Di perjalanan, Ino melihat Tenten tengah merangkul Hinata yang menutupi wajahnya dengan tangan. Buru - buru ia menghampiri nya. "Hoi Tenten! Hinata kenapa?"

"Ini... tamagochi nya Hinata hilang. Kamu tahu nggak?"

"Oh, itu... ada kok. Sakura tadi nemuin di jalan. Sekarang masih dibawa dia ..."

Hinata mendongakkan kepala "Hah? Be-beneran... "

"Iya. Yuk langsung ke sana,"

Mereka pun kembali ke rumah Sakura...

...

Sementara itu di dalam, Sakura lagi siap - siap mau mandi, "huh, panas banget sih siang bolong gini," gerutunya.

Begitu masuk kamar mandi...

TING TONG. DOK! DOK! DOK!

"Sakura! Sakura!"

Suara itu cukup mengagetkan Sakura. Alhasil tamagochi yang sedari tadi dibawanya lepas dari genggaman dan dengan mulusnya nyemplung ke bak mandi. "EH!" Sakura buru - buru memasukkan tangannya mengambil benda tsb tanpa mempedulikan lengan bajunya yang ikut basah.

"Waduhh... gimana nih... " gumamnya miris sambil melihat layar tamagochi yang udah rusak .

"Sakura! Ini ada Hinata! Dia mau ngambil tamagochi-nya!"

"HAH?!" Sakura makin kaget. Aku harus gimana nih... ?!

...

3 The End 3

...

Haduh, endingnya nggantung banget yah? maklumlah baru pertamakali...

gitu aja deh kira - kira . RnR please dan kalo bisa jgn flame katanya flame itu sadis banget ya, walaupun saya belum pernah ngerasain sih... hehe

sekali lagi... RnR please... ?! ^^